Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.
Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSDKDSO BAB 2
Perumahan Artha Permai.
Kini Rio dan Yunda sudah berada di rumah mereka. Ibu mertua Yunda, Ibu Marni dan Ratna, Kakak ipar Yunda sudah ada disana.
"Bu, Mbak." sapa Yunda.
Ibu Marni dan Ratna hanya membalas dengan senyuman sinis.
"Cepetan taro anak kamu, nanti bau tangan! Kalau udah bau tangan, siapa nanti yang ngurus rumah dan ngurus anak saya!" ucap Bu Marni.
"Iya Bu." jawab Yunda.
Yunda pun berjalan menuju kamar utama.
"Berapa biaya rumah sakitnya?" tanya Bu Marni pada Rio setelah Yunda berlalu dari hadapannya.
"Dua puluh juta lebih sama biaya kamar selama seminggu." jawab Rio dengan wajah kesal sambil duduk di sofa ruang televisi.
"Padahal kelas kamar yang diambil kelas tiga, tapi masih semahal itu, gimana kalau kelas satu apalagi VIP, jebol udah kantong Rio, Bu!" kata Rio lagi.
"Astaga, banyaknya! Emangnya Yunda gak punya asuransi dari pemerintah?" tanya Bu Marni dan di jawab dengan gelengan kepala oleh Rio.
"Gimana sih tuh istri kamu, dia bikin apa aja dirumah, masa bikin asuransi kesehatan aja gak bisa! Harusnya begitu tau hamil langsung di bikin! Kalau kayak gini kan nyusahin suami aja!" sahut Ratna.
"Kalau itu Rio emang larang dia bikin asuransi kesehatan Mbak, menurut Rio rugi lah buat asuransi kesehatan, bayar bulan-bulan tapi gak pernah di pake, terus pembayaran kita itu lari kemana semua?" jawab Rio.
"Lagian Rio pikir Yunda pasti bisa lahiran normal. Eh... gak taunya sesar. Coba kalau lahiran normal, paling juga sejuta-dua juta biaya yang keluar." lanjut Rio lagi.
"Kamu gak salah Yo, emang dasar istri kamu aja yang manja, gak tau ngeden! Teriak sakit lah, gak kuat lah, yang namanya ngelahirin yah emang sakit! Kalau gak mau sakit gak usah beranak!" timpal Bu Marni membela Rio.
"Udah yang di lahirin anak perempuan lagi!" lanjut Bu Marni.
"Udah lah Bu, Rio pusing. Rio mau balik ke toko dulu. Tolong bantu jaga Yunda yah." ucap Rio sambil berdiri dari duduknya.
"Eh... gak lah, males! Suruh aja mertua kamu dateng bantuin istri kamu!" tolak Bu Marni.
"Huh... nambah beban lagi kalau mertua Rio dateng ke sini!" balas Rio.
"Ya udah lah, gak usah kalau gitu, biar aja istri kamu urus dirinya dan anaknya sendiri! Kamu fokus aja cari uang." sahut Ratna.
"Iya bener kata Mbak mu, biar istri kamu urus dirinya sendiri sama anaknya, siapa suruh ngabisin uang suami sampe puluhan juta cuma buat ngelahirin doang!" timpal Bu Marni.
"Yun... Yunda!!!" teriak Rio memanggil Yunda yang ada di dalam kamar.
Di dalam kamar.
Yunda yang sedang menangis karena mendengar perkataan suami, mertua dan iparnya pun beranjak dari duduknya ditepi ranjang dan berjalan menuju pintu sambil menyeka air matanya.
"Iya Mas." jawab Yunda sambil berjalan menghampiri suaminya di ruang televisi.
"Lama benget sih!" omel Rio.
"Maaf Mas, lagi nyusuin." jawab Yunda.
"Aku ke toko dulu." pamit Rio.
"Tapi aku kan baru keluar dari rumah sakit Mas. Kalau aku-"
"Suami mu mau nyari uang buat gantiin uang persalinan kamu! Jadi kamu gak usah larang-larang suami kamu! Siapa suruh manja!" potong Bu Marni.
Yunda terdiam dan menundukkan wajahnya.
"Aku pergi." pamit Rio.
"Ayo Bu, Mbak, biar Rio anter Ibu sama Mbak dulu habis itu baru Rio ke toko." ucap Rio pada Ibu dan kakaknya.
Rio pun jalan lebih dulu keluar dari ruang televisi lalu disusul Bu Marni dan Ratna dari belakang.
Setelah suami, mertua dan iparnya keluar dari rumah, Yunda langsung menangis tanpa suara, bisa-bisanya suami, mertua dan iparnya tega meninggalkannya dalam keadaan seperti ini. Sakitnya jahitan operasi tak sesakit perlakuan suami, mertua dan iparnya saat ini.
Yunda pikir, setelah Yunda memberikan anak dan cucu untuk keluarga ini, suami dan mertua Yunda akan bersikap lebih baik padanya, tapi ternyata tidak.
💋💋💋
Bersambung...
jadi oon terus...