andaikata takdir bisa kupilih, aku akan menulis takdirku sendiri.
pernikahan yang aku anggap awal dari semua kebahagiaanku, ternyata awal dari deritaku.
mampukah nadira bertahan atau berhenti dititik lelahnya. setelah dia mengetahui ternyata sang suami "davin pratama" yang sangat dicintai ternyata telah memiliki istri, dan kebenaran yang buat nadira hancur, sehancurnya, ternyata disini dialah orang ketiga nya.
ikuti kisah nya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mikhayla92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berusaha tetap tegar
Saat sampai dirumah aku membaringkan tubuh ini. Entah lah aku tidak bisa menerima tentang kenyataan yang aku lihat. kutepiskan semua fikiran burukku aku harus tetap tenang sebelum semua bukti telah aku dapatkan. sebenarnya aku takut sekali, takut tidak bisa menerima kebenaran nya.
Entah berapa lama aku tertidur, sehingga suara ponsel membangunkanku.
Drrrtt ...
Meraih ponsel ku diatas nakas, saat ku lihat ternyata telpon dari mas davin. Aku berusaha untuk tetap tenang aku harus bisa bersikap seperti biasa nya. lalu menjawab telpon suamiku segera.
"Hallo, assalamualaikum mas."
"Wa'alaikum salam sayang, kamu lagi ngapain?"
"Dari tadi mas telponin, mas khawatir tau!kamu tidak apa-apakan sayang?"
"tidak apa-apa kok mas, tadi cuma ketiduran saja."
Kulirik jam di dinding, ternyata jam sudah menunjukan pukul empat sore. sudah berapa jam aku tertidur. sepertinya aku kelelahan memikirkan masalah ini
"Sayang sebentar lagi mas pulang, kamu minta dibeliin apa?"
"Tidak ada mas, cukup bawa kesetiaan kamu saja."
kudengar suara tawa mas Davin diujung sana.
"pasti akan selalu mas bawa sayang, sekarang kamu sudah pintar banget ya ngegombal nya."
"jika dekat sudah mas terkam kamu," ungkap mas davin vulgar.
Sosok seperti inilah yang aku suka dari mas davin, dia selalu perhatian saat jauh dariku walaupun hanya bertanya sebatas kabar, atau sekedar bertanya tentang apakah aku sudah makan.
Selama ini mas Davin adalah sosok suami yang sempurna buatku. orang nya penyayang, lembut, romantis, dan penuh kasih sayang.
ketika ia sedang marahpun dia tidak pernah meninggikan nada suara nya.
"Udah dulu ya mas, aku mau mandi!"
"Iya sayang. dandan yang cantik."
"emmuuuach."
Aku langsung mematikan ponselku, aku masih kesal terhadap mas davin, kejadian tadi pagi sangat mengganggu fikiranku.
Sebelumnya aku pasti sangat bahagia mendengar ucapan-ucapan mesra yang keluar dari bibir mas davin, tapi sekarang aku meragukan ungkapan cintanya. Ternyata semua perlakuan nya selama ini cuma untuk menutupi kebohongan yang ia lakukan.
Aku berjalan menuju dapur untuk melakukan kewajibanku sebagai seorang istri, memasak masakan kesukaan suamiku. aku akan berusaha menepis rasa kecewaku sebelum semuanya benar-benar terungkap.
Menata semua menu yang aku masak diatas meja, lalu beranjak membersihkan tubuh ini.
Kudengar ucapan salam dari mas Davin.
"assalamualaikum sayang."
Mas Davin tersenyum kearahku memperlihatkan senyum manis nya ditambah dua lesung pipi dikedua pipi nya menambah kesan rupawan nya sosok Davin pratama.
" waalaikum salam mas." Ku cium takdzim punggung tangan suamiku lalu mengambil alih tas kerja dari tangan mas davin mencium mesra keningku.
Imamku ini tidak akanmelupakan kebiasaan nya setiap mau berangkat atau pulang kerja pasti selalu mencium keningku. Sudah menjadi kebiasaan nya setiap hari. Wanita mana yang tak suka jika diperlakukan selembut ini.
Benar-benar sulit untukku menerima kebenaran nya. walaupun aku telah menyaksikan sendiri penghianatan mas Davin tapi aku masih saja berharap jika ini tidak benar terjadi.
"Mas mandi dulu ya. air nya sudah aku siapkan."
"Setelah itu kita makan bersama, aku sudah memasak masakan kesukaan mas."
Mas davin memeluk erat tubuh ini.
"Mas sangat merindukan bidadari mas ini." mas Davin mencuil pucuk hidungku.
"Padahal mas pergi cuma beberapa hari, tapi kok rasa setahun ya!"
Aku cuma bisa tersenyum hambar mendengar rentetan gombal suamiku.
"udah mas, mas mandi dulu sana bauk tau." aku melepaskan pelukan mas davin.
"Iya, mas mandi." Mas Davin langsung ******* bibir ini, ciuman yang awalnya biasa saja menjadi semakin liar dan menuntut aku sangat kewalahan mengimbangi ciuman mas davin.
"Setelah cukup puas, mas Davin mengusap bibirku yang sedikit membengkak akibat ulah nya.
Lalu berbisik. "Mas menginginkanmu sayang."
TITIK LELAHKU
BY : MIKHAYLA92