Khumaira, sosok istri ideal, namun ia memiliki suami yang hatinya bukan untuknya. Khumaira dengan cinta di hatinya tak pernah menyerah untuk memenangkan hati sang suami, ia terus berjuang sampai pada akhirnya hati suaminya mulai meleleh dan memiliki perasaan padanya. Namun siapa sangka wanita yang sangat di cintai suaminya kembali hadir di hidup mereka, dan itu membuat hati Khumaira kembali tersakiti karena kedatangan wanita yang dulu di anggap telah tiada, ternyata dia masih hidup, dan kedatangannya itu membuat sikap suami Khumaira kembali berubah padanya.
"Akankah Khumaira mampu mempertahankan pernikahannya?, atau memilih untuk menyerah?"
Temukan semua itu hanya di noveltoon "SUAMIKU BUKAN UNTUKKU."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SA.J, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 02 Belanja
"Maid, kita ke bagian sayur aja dulu, ya," ujar Maira mengambil trolinya.
"Biar saya aja, Nya, dorong trolinya," ujarnya mengambil alih troli yang di dorong oleh Maira tadi.
"Baiklah. Terima kasih, Maid," ujar Maira tersenyum manis.
Maira berjalan ke bagian sayur mayur yang segar dan buah-buahan, sedangkan di belakangnya Maid mendorong troli dan begitupun dengan bodyguard mendorong troli namun sedikit lebih besar, untuk mengangkat barang yang cukup besar, seperti beras dan yang lainnya.
Maira mengambil beberapa sayur, dan meletakkannya di troli yang di dorong Maid. "Tolong, ambil Brokol dengan tomatnya, Maid. Setelah itu semuanya sudah selesai, dan kita pindah ke bagian lauk," ujar Maira meminta tolong pada Maid, karena tempat Brokoli dan tomatnya cukup jauh dari jangkauannya, sedangkan Miad berada tepat di depannya.
"Siap, Nya," ujar Maid memberikan hormatnya.
"Hahaha ... Maid, apa sih," ujar Maira tersenyum. terlihat sangat cantik.
Mereka berbelanja dan memilih bahan-bahan dapur sembari terus berbincang layaknya ibu, dan anak.
"Oiya, Nya. Apa Anda tidak ingin pergi ke rak cemilan?, atau semuanya sudah cukup?" tanya Maid saat mengikuti Nyonyanya yang berjalan ke arah kasir.
"Semuanya sudah cukup. Aku tidak ingin membeli cemilan," ujar Maira mengantri di kasir.
"Benaran, Nya?, Di sana banyak loh, kripik-kripik rasa pedas," bisik Maid pada Maira, pasalnya Maid tau betul Nyonyanya itu sangat menyukai cemilan kripik, apa lagi rasa yang pedas.
Maira yang mendengar kripik dengam rasa pedas, berbalik dengan sangat semangat. "Sunggukah? ( tanyaknya semangat. ), Tapi tidak deh. Kita pulang saja," ujar Maira lagi.
Maid yang mengerti dengan keadaan Nyonyanya, kembali berbisik. "Maid janji tidak akan memberitahu, Tuan Arhand. Bahkan, Nyonya, bisa menyimpang cemilannya di kamar, Maid," ujar Maid berusaha menyakinkan Nyonyanya.
"Maid, tolong jangan mengodaku, dan mempengaruhi aku. Maid tau kan jika Dia mengetahui hal itu, Dia akan sangat marah," ujar Maira. Pasalnya sejak kejadian di mana Maira mengalami sakit perut yang sangat parah karena terlalu sering makan-makan ringan membuatnya lupa makan yang mengandung karbohidrat, dan itu membuatnya jatuh sakit. Karena itu Arhand di marah-marahi oleh orang tuanya, karena mereka berfikir Arhand sebagai suaminya tak bisa menjaga istrinya.
"Itu jika, Tuan, tahu. Lagi pula kita tidak sering hanya sekali," ujar Maid.
Maid kekeh membujuk Nyonya itu, karena saat mereka sedang membeli beberapa barang mata Maira tak bisa lepas dari cemilan kripik pedas, Maid juga bisa melihat bagiamana Nyonyanya itu menelan ludahnya sendiri dengan susah payah.
"Tapi mereka," ujar Maira menunjuk bodyguard dengan matanya.
"Tenang, Maid yang akan mengurus mereka," ujar Maid tersenyum dan mengusap lengan Maira.
"Baiklah, kita beli, tapi hanya satu saja," ujar Maira.
Maid tersenyum menganguk. "Iya, terserah, Nyonya saja," ujarnya.
"Pak Tono, sini sebentar," panggil Maid pada salah satu bodyguard yang berbadan besar, dia adalah kepala bodyguard di mansion.
"Iya, Kepala Maid, ada apa?" tanya Pak Tono.
"Begini, kalian tolong bawah ini semua keluar, dan siapakan mobil di depan pintu, kaki Nyonya sedikit kram," ujar Maid.
"Kalau seperti itu biar kami bantu Nyonya ke mobil," ujar Pak Tono.
"Kalian boleh membantu memapah, Nyonya, tapi kalian harus siap kehilangan tangan kalian, di tangan Tuan Arhand," ujar Maid santai.
Seketika bulu kuduk Pak Tono mereinding, ia mengelengkan kepalanya, lalu berkata, "Kalau seperti itu, kami akan membawa barang ini dulu ke mobil dan menyiapkan mobil di depan agar nyonya bisa langung masuk," ujar Pak Tono menundukkan kepalanya.
"Iya. Itu jauh lebih baik. Pergilah," ujar Maid.
"Permisi, Nya," ujar Pak Tono pada Maira.
Maira hanya tersenyum dan mengangukkan kepalanya. "Huem."
"Gimana, Nya?" tanya Maid.
Maira tersenyum dan mengangkat dua jempolnya pada Maid. "Memang, Maid, ter- the best," ujarnya.
"Terima kasih, Nya, tapi sebaiknya kita pilih cemilangnya cepat, sebelum mereka kembali masuk," ujar Miadnya dan Miara hanya terkekeh dan menganggukkan kepalanya.
.....................
"Baik, Tuan," ujar Aditya mengangukkan kepalanya mengerti.
"Cari tau dengan detail, aku tak ingin ada yang terlewat," ujar Arhand lagi, dengan tegas.
"Baik, Tuan," ujar Aditya tegas.
Arhand terdiam sebentar, sebelum kembali berbicara. "Telpon para bodyguard, tanyakan di mana Nyonya berada sekarang, dan katakan pada mereka juga agar tidak membiarkan mereka membeli cemilan, dan jika sampai itu terjadi maka mereka akan menerima akibatnya semua," ujar Arhand dingin, tegas dan datar.
Aditya mengangukkan kepalnya. "Baik, Tuan. Akan saya telpon mereka," ujarnya.
"Apa masih ada yang lainnya, Tuan?" tanya Aditya pada sang atasan.
"Tidak ada. Kamu boleh keluar," ujar Arhand dingin.
"Baik, Tuan. Permisi," ujar Aditya menundukkan kepalanya sebelum melangkah kebelakang dan berbalik meninggalkan ruangan Tuannya.
"Huem." ujar Arhand hanya berdehem.
Aditya keluar dari ruangan Arhand, sedangkan Arhand menyandarkan kepalanya kebelakang kursinya. "Mom sama Papa kenapa harus datang, hufh," gumamnya membuang napas kasar.
...#continue .......
...Selamat membaca, Readers💜💜💜....
...Jangan lupa dukungannya, like, and vote-nya....
mudah"an mertua qesya dibukakan matanya biar bisa melihat kelakuan anaknya yang telah menyakiti qesya...
semoga qesya segera terbebas dari pesikopat Azlan.... semoga kamu bisa mendapatkan hukuman Azlan karena telah menyiksa qesya...
mudah"an mertua qesya dibukakan matanya biar bisa melihat kelakuan anaknya yang telah menyakiti qesya...
semoga qesya segera terbebas dari pesikopat Azlan.... semoga kamu bisa mendapatkan hukuman Azlan karena telah menyiksa qesya...
crazy up Thor
kepo nih sama qesya