NovelToon NovelToon
Si Culun, Istri CEO Kejam

Si Culun, Istri CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: uma_bhie

Lily Light Kato, yang terlahir dengan limpahan materi dan kemewahan, lebih memilih hidup mandiri dan jauh dari keluarganya.
Lily menyembunyikan status aslinya juga menutupi kecantikannya dengan berpenampilan culun dan berwajah buruk rupa.


Lily lebih memilih menjadi, tenaga relawan di salah satu panti sosial.

Niat hati ingin menolong sepasang suami-istri yang mengaku terlantar, malah menjerumuskan Lily pada sebuah pernikahan kilat, dengan putra semata wayang pasangan suami-istri itu.


bagaimana kisah Lily, putri Kimberly dan Arthur selanjutnya?
saksikan terus kisah mereka hanya di sini!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uma_bhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2

Senyum bahagia terus terlihat di wajah kedua pasangan suami-istri itu. Karena sebentar lagi rencana keduanya akan terwujud. Tinggal melakukan rencana selanjutnya.

Keduanya kini sudah berada di dalam bus bersama Lily yang duduk di kursi paling belakang. Sebuah bus yang akan mengantar mereka ke kota.

Butuh 5 jam perjalanan agar bisa sampai ke kota dengan melalui jalanan beraspal yang berkelok-kelok.

Lily sendiri kini terdiam memandangi pemandangan di sekitar jalan yang dilalui. Sepanjang perjalanan selama 2 jam.

Pemandangan di laluinya begitu indah pada waktu menjelang senja. Lily bisa melihat matahari menguning yang sedikit demi sedikit akan segera menghilang.

Sementara penumpang lain menikmati perjalanan dengan tertidur. Begitu juga pasangan suami-istri yang duduk di depan Lily.

Perjalanan menyenangkan dan tenang itu harus terganggu oleh sesuatu benda yang membuat salah satu ban depan bus meledak. Membuat para penumpang terkejut dan segera terbangun.

Sang sopir berusaha mengendalikan bus tersebut agar tidak membahayakan para penumpang. Hingga bus lumayan besar dan nyaman itu berhenti di tempat begitu sunyi.

Sang supir pun turun untuk memeriksa kondisi ban dan disusul satu rekannya.

Lily menengok kedua pria itu melalui jendela. Namun tiba-tiba instingnya menangkap sesuatu ancaman. Mata tajam Lily merotasi keadaan sekitar bus dibalik kacamata bundar besarnya.

Ia menyipitkan matanya saat melihat pergerakan di balik dedaunan lebat di sekitar pemberhentian bus. Juga sebuah suara aneh yang Lily tangkap adalah sebuah kode khusus.

Lily pun bermaksud untuk menyuruh sang sopir dan rekannya agar masuk kembali ke dalam bus. Namun tiba-tiba, sekelompok pria dengan tampilan mengerikan mendekati bus yang mereka tumpangi.

Lily kembali duduk dengan wajah panik. Begitu juga penumpang yang lain dan termaksud kedua pasangan suami-istri itu.

Sang supir pun dan rekannya kini terlihat ketakutan saat di arahkan sebuah senjata api di pelipis mereka masing-masing.

Rombongan pria yang merupakan penjahat yang selalu menghalangi pengendara itu semakin bertambah.

Salah satu dari mereka berdiri paling depan yang merupakan pimpinan rombongan perampok itu dan memerintahkan anak buahnya untuk menurunkan para penumpang yang berjumlah sekitar 30 orang.

Tiga orang di antara mereka masuk ke dalam bus dan menyuruh para penumpang turun dengan kedua tangan berada di tengkuk mereka.

"Sayang!" Bisik wanita setengah baya yang bersama Lily kepada — suaminya.

"Ada apa?" Tanya sang suami sambil berbisik juga.

Lily hanya melirik kedua dan memikirkan cara untuk melumpuhkan semua penjahat di sekitarnya itu.

"Minta bantuan," bisik sang istri kembali.

"Bagaimana caranya?" Tanya sang suami kebingungan.

"Hubungi Frans!" Bentak sang istri tanpa sadar.

Membuat para penjahat itu mengarahkan tatapan ke arah mereka bertiga.

"Wah!" Seru salah satu penjahat saat melihat penampilan wanita yang bersama Lily.

"Ada mangsa yang tepat. Lihat, dia sepertinya berharga," sambungnya saat melihat penampilan wanita itu yang lebih tepat, ke arah cincin yang wanita itu kenakan.

Segera wanita setengah baya itu menyembunyikan jari manisnya dan bersembunyi di balik punggung sang suami.

"Cepat turun!" Bentak para penjahat. Menyuruh para penumpang turun dengan paksa. Bahkan mereka mendorong seorang wanita hamil dan wanita yang menggendong bayinya.

Lily menatap mereka begitu tajam dan kedua tangannya kini terkepal erat. Salah satu bertemu dengan tatapan tajam Lily.

"Apa yang kau lihat wanita jelek, cih!" Sentak pria itu kasar dan menarik tangan pasangan suami-istri itu ke arah pintu bus dan mendorong keduanya kasar.

"Hey!" Pekik Lily tanpa sadar.

Membuat ketiga pria dengan tampilan menakutkan itu terkejut dan berganti kekehan remeh.

"Lihatlah, wanita buruk rupa ini," berkata sambil menunjuk Lily dengan jijik.

"Cih! Dia begitu buruk dan menjijikkan," sela pria lain.

"Tapi sepertinya dia begitu nikmat," celetuk pria lain dengan tatapan kurang ajar kepada Lily.

Lily masih menatap ketiga dengan tajam dan kedua garis wajahnya sudah mengeras juga giginya saling bergesekan.

"Lihatlah, tatapannya begitu mengerikan!" Seru pria lain dan mereka bertiga pun kembali tertawa.

Tawa penuh ejekan itu terhenti saat mendengar perintah dari ketua mereka.

Lily pun ditarik paksa ke arah kumpulan para penumpang yang berjejer di sebuah lapangan di pinggiran hutan luas.

Wajah ketakutan para penumpang terlihat jelas. Bahkan ada yang sampai lemas dan jatuh pingsan. Lily segera menolong, namun dihalangi oleh salah satu penjahat.

"Jangan menyentuhnya!" Perintah pria yang wajahnya ditutupi kain hitam namun terdapat lubang di bagian kedua mata dan hidung.

"Dia butuh pertolongan. Pria itu mengalami serangan jantung," sahut Lily mencoba melawan dan tetap ingin mendekati pria tua itu.

"Berhenti!" Teriak pimpinan para perompak yang berbadan besar.

"Aku harus menolongnya," balas Lily tanpa rasa takut.

"Dasar wanita buruk rupa!" Teriak pimpinan para perampok itu.

"Ikat tangan dia!" Titahnya kepada salah satu anak buahnya.

Lily pun memundurkan tubuhnya dan berusaha mengelak saat kedua tangannya ingin diikat.

"Lepas!" Bentak Lily.

"Tuan, lepaskan dia," mohon wanita yang bersama Lily.

"Lepaskan, anak kami tuan," sela sang suami.

"Diam!" Bentak pemimpin perampok itu.

"Lepaskan mereka!" Teriak Lily saat kedua pasangan suami-istri itu di bawah ke salah satu tempat khusus.

"Hey! Lepaskan mereka brengsek!" Pekik Lily dengan makian.

"Bibi, paman!" Panggil Lily.

"Diamlah wanita jelek!" Gertak salah satu dari kelompok perampok itu sambil menampar wajah Lily.

"Cih! Menjijikkan," ucap pria itu setelah menampar wajah Lily dan membersihkan tangannya yang ia gunakan untuk menampar Lily, seakan menyentuh kotoran.

Perampok lainnya tertawa terbahak-bahak sambil mengolok-olok penampilan buruk rupa Lily dan penampilannya yang kampungan.

Sedangkan kelompok yang lain sedang memeriksa barang-barang para penumpang. Mencari harta berharga para penumpang yang sudah dikumpulkan di depan pemimpin mereka.

Lily hanya bisa menatap ngeri kepada kelompok perampok itu dengan kepala menunduk. Wajah wanita dengan tampilan culun dan buruk rupa itu begitu mengerikan.

Lily begitu geram dengan perlakuan kasar para penjahat itu kepada penumpang yang memiliki usia lanjut juga ibu hamil.

Bahkan kini mereka membentak seorang bayi berusia 8 bulan, hanya karena terus menangis.

"Diamlah bayi sialan!" Gertak salah satu dari perampok itu sambil menodongkan senjata ke arah ibu dan bayinya.

Lily yang melihat itu bertambah emosi. Dadanya tiba-tiba bergemuruh dahsyat dengan tarikan nafasnya yang terlihat menggebu.

"Diam!" Sekali lagi pria dengan postur tubuh tinggi itu membentak dan akan melayang tamparan kepada sang bayi, namun segera Lily mencela.

"Tunggu!" Teriak Lily yang mengubah raut wajahnya menjadi biasa.

Pasangan suami-istri itu menggelengkan kepala mereka dengan iringan air mata juga wajah khawatir.

Lily hanya tersenyum dan mengangguk, yang mengatakan ia akan baik-baik saja.

Para penjahat mengarahkan perhatian mereka kepada Lily dan mereka kembali tertawa lepas penuh ejekan saat melihat wajah buruk rupa Lily.

"Dasar wanita buruk rupa menjijikkan," komentar pria yang sibuk memeriksa tas berharga para penumpang.

"Ada apa?" Tanya pria yang wajahnya ditutupi kain.

"A-aku ingin membuang kotoran." Lily mengungkapkan keinginannya dengan nada lirih juga terbata yang ia buat-buat.

"Cih! Begitu menjijikkan. Melihat wajahmu saja aku begitu jijik. Apalagi menemanimu membuang kotoran, sungguh menjijikkan," celetuk salah satu dari mereka yang menolak untuk menemani Lily.

"Aku tidak yakin bisa menahannya. Aku tidak keberatan membuangnya di sini, kalau kalian mengizinkan," ujar Lily dengan wajah lugunya.

"Hey! Dasar wanita sinting!" Hardik sang pemimpi perampok dengan wajah garang.

"Hey, kau!" Pria itu menujuk bawahan untuk menemani Lily.

"Temani dia!" Perintahnya.

"Jangan sampai dia kabur dan membuat masalah," sambungnya penuh peringatan.

Dengan wajah kesal dan berat hati, pria itu menemani Lily dan di temani rekannya yang berwajah mesum.

"Kenapa kau membawa tas?" Tanya diantara penjahat itu.

"Semua keperluan, untuk membersihkan kotoran ada di tas ini," sahut Lily dan segera melangkah

Siapa yang tahu isi dalam tas Lily terdapat senjata tajam juga beberapa senjata api berukuran kecil yang menyerupai senjata korek mainan.

Lily pun berjalan ke arah hutan lebat di depannya dengan diikuti oleh satu pria yang lebih memilih menjauh dari Lily. Ia jijik berada di dekat wanita culun dan buruk rupa itu.

Sedangkan pria mesum itu berjalan di belakang Lily, menatap penuh minat tubuh indah Lily yang dibungkus oleh pakaian kebesaran.

"Pasti, kau masih utuh bukan?" Tanya pria itu kurang ajar.

Ingin rasanya Lily membungkam mulut pria mesum di belakangnya ini.

Namun seringai muncul di wajah Lily, ia pun berhenti dan membalikkan badannya.

"Iya aku masih utuh dan tidak pernah tersentuh," ujar Lily dengan senyum menggoda.

"Apa anda ingin menemaniku?" Tanya Lily dengan kedipan mata nakal.

Dengan raut senang, pria itu mengikuti Lily. Sedangkan rekannya hanya bergidik jijik melihatnya.

1
Sumini Ningsih
lanjut thor
Sumini Ningsih
blm lo wajah cantiknya si culun
Sumini Ningsih
aduh ini novel bikin tegang tp bikin ngakak juga,suka aku ama ceritanya
Sumini Ningsih
aduh bacanya sampe ngakak/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sumini Ningsih
kok putranya udah punya pacar
Sumini Ningsih
keren wanita tangguh
Sumini Ningsih
udah terlatih
Sumini Ningsih
mudah mudahan ada yg menolong
Sumini Ningsih
mampir
yunita
lnjuttt
yunita
lnjutttt
Vitamincyu
...
Rike
kpn update lg seru ..🤣🤣
Aswardi Juhani
Luar biasa
C a l l i s t o ®
Keypad author apa bmasalah?
C a l l i s t o ®
Orang sblm gue ini kalo komen kayak ga ada mutunya, ga isa dicerna alias ga jelas dia ngomong apa heran gue
C a l l i s t o ®
Kok bego bukannya tangga turun biar ketemu orang banyak buat nyelamatin malah ke atas yg tentunya makin sepi
C a l l i s t o ®
Sakura atau Daisy ga disebut 😢
C a l l i s t o ®
😭😭😭😭 kenapa ga nanya resepsionist buat pinjem kartu akses lift. Tp susah jg ya kalo ga ada alasan yg tepat, keamanan perusahaan ketat
C a l l i s t o ®
Apapun komenannya, walau bego tp gue bisa paham di posisi karakter tokoh. Masih bisa diwajarkan karna segala sesuatu utk tau itu butuh proses kan ye. Hahahaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!