NovelToon NovelToon
Benih Sang Pewaris

Benih Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:28.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Sebuah tragedi memilukan menghancurkan hidup gadis ini. Pernikahan impiannya hancur dalam waktu yang teramat singkat. Ia dicerai di malam pertama karena sudah tidak suci lagi.

Tidak hanya sampai di situ, Keluarga mantan suaminya pun dengan tega menyebarkan aibnya ke seluruh warga desa. Puncak dari tragedi itu, ia hamil kemudian diusir oleh kakak iparnya.

Bagaimana kisah hidup gadis itu selanjutnya?

Ikuti terus ceritanya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Ya, aku setuju! Bagaimana denganmu?" tanya Ervan kepada Arman. Ternyata otak ketiganya sudah dikuasai oleh hasrat, hingga tak lagi memikirkan bagaimana nasib wanita itu jika mereka benar-benar melakukannya.

Arman mengangguk dengan cepat. Ia pun setuju dengan usul kedua sahabatnya itu. Entah apa yang merasuki pikirannya, hingga ia pun ikut-ikutan setuju. Padahal Arman termasuk orang yang paling kalem di antara ketiga sahabat itu.

"Ya, aku sih setuju-setuju saja. Soalnya," sahut Arman sembari memperlihatkan juniornya yang sudah bangkit dan terlihat menggembung di dalam celananya.

Alfa dan Ervan menyeringai melihat junior Arman yang ternyata juga dalam keadaan 'On' sama seperti mereka berdua.

"Sebaiknya kita sembunyi sebelum dia menyadari keberadaan kita. Aku tidak ingin keberadaan kita malah menakutinya dan kabur," titah Alfa kepada kedua sahabatnya.

"Ya, kamu benar! Sebaiknya cepat!" sambung Ervan.

Ketiga sahabat yang sudah tidak bisa berpikir dengan jernih itu bergegas bangkit dari posisi mereka sebelumnya kemudian sembunyi di samping tenda sambil sesekali mengintip wanita itu.

"Bagaimana? Dia tidak kabur, 'kan?" tanya Alfa kepada salah satu sahabatnya, Ervan yang masih mengintip ke arah wanita itu.

Ervan menganggukkan kepalanya. "Ya, dia sudah dekat. Sebaiknya kita bersiap-siap untuk menyergap wanita itu," sahut Ervan mantap.

"Baiklah!" sahut Alfa dengan sangat antusias. Bukan hanya Alfa, Arman pun sudah mempersiapkan dirinya untuk menyergap dan mengerjai wanita itu.

"Sebentar!" Ervan kembali membuka suaranya. Ia memperhatikan wanita itu dengan seksama tanpa berkedip sedikit pun.

"Kenapa, Van? Dia kabur?!" tanya Alfa yang mulai cemas.

"Belum, tapi sepertinya dia mulai ragu melewati jalan ini. Lihat, dia berhenti dan memperhatikan tenda kita," lanjut Ervan dengan setengah berbisik.

"Kurang ajar! Apa perlu kita kejar saja dia?" ucap Alfa kemudian.

"Jangan dulu, kita lihat apa yang akan dia lakukan." Ervan masih memperhatikan wanita itu sementara Alfa dan Arman menunggu perintah selanjutnya dari lelaki itu.

Setelah beberapa detik berikutnya, akhirnya wanita itu kembali melanjutkan langkahnya. Melewati tenda Alfa dan kawan-kawan, ya walaupun terlihat jelas bahwa ia sempat ragu dengan keputusannya saat itu.

"Dia datang! Dia datang!" seru Ervan yang kemudian bersiap untuk menyergap wanita itu, begitu pula Arman dan Alfa. Ketika wanita itu tengah berdiri tepat di hadapan tenda, Alfa, Ervan dan Arman pun segera melompat keluar dari persembunyiannya dan kini berdiri di berbagai sisi wanita itu.

"Hai, Manis! Mau ke mana pagi-pagi buta begini?" goda Ervan.

POV DEA

Wanita itu, dia adalah seorang gadis yatim piatu yang baru berusia 19 tahun. Namanya Dea, dia tinggal tak jauh dari tempat Alfa dan teman-temannya mendirikan tenda.

Gadis itu sempat terdiam dan memperhatikan tenda milik Alfa. Ia sempat ragu melewati jalan tersebut. Namun, karena sudah tidak memiliki jalan alternatif lainnya, Dea pun terpaksa melanjutkan langkahnya dan memberanikan diri untuk melewati jalan itu. Ya, walaupun saat itu hatinya tengah berdebar dengan sangat kencang karena kekhawatirannya.

"Tenda milik siapa itu? Apa mungkin mereka orang pendatang?" gumam Dea. "Ah, semoga saja mereka orang baik," lanjutnya. Mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia akan baik-baik saja.

Dengan lutut yang bergetar, Dea mencoba melewati tenda tersebut. Namun, apa yang dikhawatirkan oleh gadis itu menjadi kenyataan.

Tiba-tiba tiga orang laki-laki tak dikenal muncul dari balik tenda. Ketiga lelaki itu menyeringai menatap dirinya seolah ingin memangsanya hidup-hidup.

"Hai, Manis! Mau ke mana pagi-pagi buta begini?" goda salah satu laki-laki yang berdiri di sisi sebelah kanannya. Lelaki itu menyeringai dan membuat Dea ketakutan setengah mati.

"Si-siapa kalian? Jangan ganggu aku!" ucap Dea dengan bibir bergetar hebat. Ia memegang pakaian dengan erat, seolah tahu apa yang diinginkan oleh ketiga lelaki itu padanya.

"Wah, kita beruntung sekali, Alfa! Ternyata dia masih sangat muda," ucap Ervan sembari menghampiri Dea dengan lebih dekat lagi.

Gadis itu sontak menoleh kepada lelaki yang dipanggil Alfa tersebut. Walaupun cahaya di tempat itu sangat minim sekali, tetapi Dea dapat melihat wajah lelaki yang di panggil Alfa tersebut dengan sangat jelas.

"Kamu benar!" sahut Alfa yang juga sudah tidak sabar ingin menyentuh tubuh gadis itu.

"Semoga saja dia masih perawan, ya!" sambung Arman sambil menelan salivanya.

"Ya, dan kalau itu benar. Berarti kita benar-benar beruntung! Sekarang ini susah mencari gadis yang benar-benar masih perawan di kota besar," sambung Alfa sambil ikut menyeringai.

Mendengar percakapan ketiga lelaki itu, Dea tahu bahwasanya mereka memiliki niat buruk terhadapnya. Ia mencoba kabur dari tempat itu dengan berbalik dan berniat kembali ke kediamannya.

Namun, sayangnya hal itu sudah terlambat. Ketiga sahabat itu mulai merentangkan kedua tangan dengan tujuan mempersempit pergerakan Dea serta memudahkan mereka menyergap gadis itu.

"Ja-jangan ganggu aku, aku mohon!" lirih Dea sambil memelas, berharap hati lelaki itu terbuka dan bersedia melepaskan dirinya.

Namun, ternyata semua itu sia-sia saja. Ketiga lelaki itu tetap nekat dan berhasil menangkap kedua tangannya. Hal itu membuat Dea tidak berdaya. Gadis itu menjerit dan meminta pertolongan kepada siapapun yang dapat mendengar teriakannya saat itu.

"Tolong!" jerit Dea.

Mendengar Dea menjerit, Alfa pun refleks menutup mulut gadis itu dengan tangannya. Ia takut aksi bejatnya diketahui oleh warga desa dan bisa-bisa dia dan dua sahabatnya mati dikeroyok oleh warga sekitar.

Di saat tangan Alfa menempel di mulut Dea, tiba-tiba saja Dea menggigit tangan Alfa dengan keras dan membuat Alfa memekik kesakitan.

"Aww! Dasar gadis sialan!" umpat Alfa sambil menahan sakit.

Melihat hal itu, Ervan sontak melepaskan kemeja yang ia kenakan kemudian menyumpalkannya ke mulut Dea. Dea menagis lirih dan dengan air mata yang mulai bercucuran. Gadis itu kembali meminta dilepaskan walaupun hanya dengan bahasa isyarat.

Namun, bukannya iba, Ervan dan Arman malah semakin bersemangat mengerjai gadis yatim piatu tersebut. "Tidak akan lama, kok, Sayang. Hanya sebentar saja, setelah beres kami berjanji akan melepaskanmu," ucap Ervan.

Baru saja Ervan menyentuh kancing kemeja non formal yang sedang digunakan oleh Dea, Ervan mendapat serangan kecil dari gadis itu. Dea menendang bagian sensitif Ervan yang sejak tadi sudah siap menuju persemayamannya.

Ervan terjengkang ke pasir dengan posisi meringkuk. Sementara tangannya memegang erat benda sensitifnya itu. Terdengar suara rintihan Ervan di bawah sana, sementara Dea mencoba betontak dari cengkraman Arman.

"Dasar gadis sialan! Kali ini aku tidak akan pernah mengampunimu!" kesal Ervan, dengan tertatih-tatih bangkit dari posisinya. Ia menatap Dea lekat dengan tatapan penuh kebencian. "Rasakan ini!"

Plakkk!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Dea dan membuat gadis itu jatuh tersungkur. Melihat kesempatan itu, ketiga lelaki itu pun tidak menyia-nyiakannya.

...***...

1
Shakiera Afaf Ihza
Luar biasa
Joel
kakak ipar yg jahat,, trus adik ipar yg bego terlalu lemah. masa ngelawan aja gak bisa,, terlalu golek jadi cewe. trus jadi Julian laki laki bego jg, gak bisa ngobrol secara baik2 malah dengan mabuk2 trus merasa diri loh jadi orang yg paling kecewa, paling terpuruk. heh bego yg paling menderita disini si dea, udh diperkosa disiksa sama kak iparnya, lah u. lah sudahlah lanjut lagi ke ceritanya.. jadi Greget aki bacanya..😤
Roroh Rohimah
Luar biasa
Tika Maniez
thor kemana aja gak ada kabar nya so apakah cerita ini gak ada kelanjutannya
Novano Asih
nah lo Ervan sama Nadia😃😃
Novano Asih
syukurin itu karma yg kedua buat Alfa tadinya kupikir nggak bisa on dari awal
Novano Asih
Wis merantau ke kota aja siapa tahu ketemu Alfa
Novano Asih
Julian ini tipe laki"plin plan maunya menang sendiri berarti cintanya untuk Dea nggak tulus
Hylos Nana
Luar biasa
Hanifah
mulutmu Susi tanpa saringan
Mazree Gati
ko ga mati di keroyok warga,,hebat sakti
Mazree Gati
dea bukanya kabur masih di situ goblok,,
Mazree Gati
bukannya pergi kabur ke kontrakan,,pingin ngakak takut keselek
Mazree Gati
end aja thorr
vit
Terima kasih atas karyanya kk author..
vit
🤣🤣🤣
Wulan Catur
ya ada bagus nya jugak sihh,,, walaupun matre 😏
altanum
akhirnya dea menemukan kebahagiaan nya.g jadi dapat mertua yg nyebelin,malah mertuanya sayang bnget...
Cindy Cindy
Luar biasa
SUHAENI SUHAENI
kek drama prindavan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!