NovelToon NovelToon
Cinta Diujung Penantian

Cinta Diujung Penantian

Status: tamat
Genre:Romantis / Cewek Gendut / Tamat
Popularitas:645.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dia Mardiana

Deg, Alea tertegun ketika melihat dokter baru diapotek tempatnya bekerja. Yang diperkenalkan anak bosnya. Wajahnya mengingatkan akan cinta pertamanya diwaktu SMA yang pergi tanpa kabar selama delapan tahun.

Wajah yang sama tapi nama yang berbeda. Apa Alea sudah salah mengenal orang. Dia sangat yakin kalau dokter didepannya adalah
orang yang dulu teman sakaligus orang yang dia cintai. Tidak ada beda sedikitpun dari wajahnya.

Namanya dokter Haikal Fernanda. Dokter spesialis penyakit dalam yang baru datang dari kota. Dia hanya menatap dingin ke semua karyawan ketika memperkenalkan diri. Tanpa melihat sedikitpun ke arah Alea.

Mengapa dia tidak mengenali Alea?
Apa lamanya waktu berpisah membuatnya melupakan Alea?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part #2

Alea masih sibuk dengan pekerjaannya ketika Santi asisten apoteker memanggil untuk menyuruh semua karyawan berkumpul dilantai satu. Tristan juga ikut turun.

''Kenapa kita disuruh berkumpul bang?'' tanya Alea.

''Katanya Tasya akan memperkenalkan Dokter spesialis penyakit dalam yang baru mengantikan dokter Faisal. Aku dengar dia teman kuliah Tasya dulu'' jelas Tristan.

''Ooo'' jawab Alea. Mereka turun kelantai satu.

''Kamu tidak penasaran bagaimana orangnya. Kata Tasya dia sangat ganteng loh. Jangan sampai kamu jatuh cinta sama dia karna Tasya sudah lama menyukainya'' ucap Tristan lagi. Alea tidak menanggapinya. Bagi Alea tidak ada waktu untuk memikirkan masalah percintaannya. Dihatinya masih ada orang yang merupakan cinta pertamanya tapi entah dimana dia sekarang.

Semua karyawan mulai berkumpul didepan apotek. Sebuah mobil berhenti disana. Tasya yang merupakan anak bungsu bosnya keluar dari dalam mobil diikuti seorang laki-laki tampan yang membuat semua karyawan perempuan mengaguminya.

Deg, Alea tertegun ketika melihat dokter baru yang praktek diapotek tempatnya bekerja. Wajah dokter itu mengingatkan akan cinta pertamanya yang tidak ada kabar selama delapan tahun.

''Bang Hainal'' batin Alea

Rindu yang selama ini dia rasakan terobat sudah setelah melihat sang dokter.

''Selamat siang semua, hari ini saya akan memperkenalkan dokter yang mengantikan dokter Faisal sebelumnya. Dia bernama Dokter Haikal Fernanda. Dia berasal dari kota'' Tasya memperkenalkan dokter tersebut. Alea terkejut mendengar namanya.

''Kenapa namanya beda. Apa mereka bukan orang yang sama. Tapi kenapa wajahnya sangat mirip''batin Alea.

''Hallo semua, Saya akan praktek disini mulai hari senin. Semua yang ingin kalian tanyakan tentang saya dan yang saya perlukan boleh ditanyakan sama Dokter Tasya. Hanya menyangkut urusan pekerjaan saja'' ucap Haikal. Dia melihat dingin kearah semua karyawan. Ketika matanya melihat Alea yang tidak fokus mendengarkan ucapannya dia sedikit merasa marah didalam hati.

''Apa kamu ingin istirahat dulu atau pergi kerumah sakit?'' tanya Tasya.

''Aku ingin meninjau rumah sakit. Jadi hari senin aku langsung bekerja saja'' jawab Haikal tanpa ekpresi.

''Untuk sementara kamu tinggal di rumahku saja. Sampai rumah dinasmu selesai direnovasi. Papa pasti senang kalau kamu tinggal dirumah'' tawar Tasya lembut.

''Bukannya diapotek ada tempat tinggal untuk dokter. Aku tinggal disini saja. Karna masih banyak yang harus aku siapkan. Aku butuh tempat yang tenang'' Tolak Haikal. Dia memang tipe orang yang suka tinggal sendiri. Tasya menyuruh Satria dan Bima mengangkat koper dan barang bawaan Haikal ke tempat tinggal dokter yang juga berada dilantai tiga. Bersebelahan dengan tempat tinggal karyawan. Hanya saja tempat tinggal dokter lebih besar dari tempat tinggal karyawan. Dan sekarang disana juga tidak ada karyawan apotek yang tinggal. Hanya Alea yang mengunakan salah satu kamar ketika dia lembur.

Haikal dan Tasya langsung meninggalkan apotek setelah perkenalan. Haikal bahkan tidak melihat kearah Alea. Tidak ada senyuman dibibirnya ketika pergi.

Alea duduk didepan komputernya sambil termenung.

''Kenapa dia tidak mengenaliku. Apa waktu telah membuatnya melupakanku. Atau aku yang terlalu berharap. Ketika pergipun dia tidak memberiku kabar. Huft. Senyum yang kurindukan juga tidak ada'' batin Alea.

Alea larut dalam pikirannya. Dia kembali mengingat awal pertama pertemuannya dengan cinta pertamanya. Mereka bertemu setiap pergi sekolah diatas angkot. Alea yang waktu itu kelas satu SMK. Sedangkan Hainal kelas tiga SMA favorit. Sekolah mereka searah sehingga mereka sering bertemu diangkot. Karna sering bertemu Alea mulai menyukainya. Alea menyukai Hainal yang memiliki wajah tampan dan murah senyum.Dia memberanikan diri mengajak Hainal bicara. Mereka juga memulai bertemu sebagai teman diluar jam sekolah. Alea sering menemani Hainal mencari buku tentang kesehatan. Karna Hainal bercita-cita menjadi dokter. Alea tidak tahu apakah Hainal menyukainya juga atau hanya menganggapnya sekedar teman biasa. Bagi Alea tidak masalah selama dia bisa bertemu Hainal.Tapi tiba-tiba Hainal pergi tanpa memberi Alea kabar. Waktu yang singkat tidak membuat cinta Alea kepada Hainal ikut hilang. Walau sampai sekarang Alea tidak pernah lagi jatuh cinta. Tapi nama Hainal masih dihatinya.

Namun hari ini Alea merasa perasaannya selama ini hanya sia-sia. Orang yang ditunggunya tidak mengenalnya lagi. Alea memang tidak tahu dengan keluarga Hainal. Karna waktu mereka yang singkat ketika bertemu. Dia jadi ingin bercerita dengan sahabatnya Raisa. Hanya Raisa yang mengetahui tentang perasaan Alea.

''Hei, kenapa kamu melamun? apa kamu kepikiran dokter ganteng tadi? Aku sudah mengingatkanmu untuk tidak menyukainya. Karna dia incaran Tasya'' Tristan mengejutkan Alea.

''Bang Tris tidak ada kerjaan ya? kalau begitu kerjakan sendiri laporan pajak ini'' ucap Alea kesal.

''Aku sibuk'' jawab Tristan cepat pergi keruangnya.

Alea geleng kepala melihat Tristan pergi.

''Dasar, badan saja yang digemukan. Tapi otak hanya sebatas dengkul. Selain makan dan game tidak ada lagi yang dikerjakannya'' omel Alea kesal. Dia mulai membuat laporan pajak. Alea istirahat untuk makan siang dan Sholat zuhur. Setelah itu dia kembali mengerjakan laporan pajak. Jam empat sore Alea pulang kerumahnya. Dia berencana kembali ke apotik lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya.

''Kamu baru pulang nak?'' tanya Eri yang sedang membersihkan halaman rumah mereka. Walaupun rumah mereka sederhana tapi pohon dan bunga yang terdapat didepan rumah menambah keasrian rumah membuat enak dipandang.

''Iya yah. apa Alan sudah pulang kuliah?'' tanya Alea sambil mencium punggung tangan ayahnya.

''Belum, kamu mandi sana biar segar'' ucap Eri melihat wajah lelah Alea.

''Alea duduk disini sebentar yah. Soalnya malam ini Alea lembur menyiapkan laporan pajak. Hari senin harus dilaporkan kekantor pajak'' jelas Alea duduk disamping Eri.

''Maafkan ayah sayang, Andai ayah tidak sakit. Mungkin kamu tidak harus seperti ini bekerja'' ucap Eri sedih.

''Ayah tidak perlu merasa bersalah. Alea merasa tidak keberatan bekerja seperti ini. Asal ayah tetap sehat. Selama ini ayah sudah bersusah payah membesarkan kami berdua. Ayah berperan sebagai kepala keluarga sekaligus ibu bagi kami. Sekarang sudah waktunya Alea membalas semua pengorbanan ayah. Walaupun Alea tahu semuanya tidak akan pernah terbalaskan'' jawab Alea. Dia menyandarkan kepalanya dipundak Eri.

Walau selama ini ayahnya tidak memberikan mereka hidup mewah. Tapi bagi Alea ayahnya sangat berarti. Tidak akan tergantikan oleh apapun. Dia rela mengorbankan hidupnya demi sang ayah.

''Sekarang umurmu sudah hampir dua puluh lima tahun. Kamu sudah tidak muda lagi. Sudah saatnya kamu memikirkan untuk berumah tangga. Karna kamu sibuk bekerja. Kamu sampai lupa dengan masa depanmu'' ucap Eri sedih.

''Alea rela tidak menikah. Asal Alea terus bersama ayah'' jawab Alea tersenyum.

Eri mengusap kepala putrinya. Dia sudah mandiri diusia dini. Ketika istrinya meninggal Alea yang waktu itu berusia lima tahun sudah mulai belajar mengerjakan semuanya sendiri dan membantunya mengurus rumah. Dia tidak pernah mengeluh. Dia juga menjaga adiknya dengan sabar ketika Eri pergi kerja. Bagi Eri, Alea permata terindah yang ditinggalkan istrinya.

1
Sri Darmayanti
dih .... teman kok
Sri Darmayanti
nyesek
Sari Puji
bagus banget jalan ceritanya
Septina Zlf
Tahun 2025 q masih baca, sudah q baca berulang kali ketika baca cerita ini serasa q ikut melihat didalamnya terharunya sampai sini🥺
Ika Rosmawati
Luar biasa
Indah Rinawati
bagus
altanum
seneng banget sama cerita gadis kuat yang hepi ending.
Mamay Maimunah
ceritanya seru... perjuangan seorang wanita sederhana dengan berbagai cobaan hidup yang ia dan juga keluarganya alami.. 👍🏻
vi
aq baca marathon hari ini... aq suka.... karyamu bagus
Wardani Lestari
Luar biasa
lily
nyesek nya sampai sini sih,,,, tpi mau tidak mau Haikal harus ngasih tau paling tidak alea bisa berkunjung k makam hainal stlah menata hatinya
lily
uang bisa mengubah mood dalam sekejap wkekwk
lily
siapa itu HF
lily
dri sini sift doktr Haikal jadi ambigu
lily
amazing gak tuh gercep banget order in bsok dteng ,,, sat set sat set sifat alea in bagus gak panikan ,coba kalo aku 😫😫amsyong
lily
dmna pun knpa mesti ada spesies yg kaya Tristan di tmpt kerja
lily
pusing banget sih ini ,, brang harus ada besok aplgi ditmbh besok pagi etdah hiks menangis aku
lily
la ini , harusnya apotkernya tnya ke doktrnya biasanya pake obat apa aja biar cepet diorderkan sblum doktrnya praktek tpi ya bngung jga sih gak mungkin hari ini pesan bsok barangnya sudah tiba2 Dateng sedngkn tuhh dokter Haikal prakteknya kan cpet haduh pusing
lily
alea Mash setngh sadar krna sanking capenya
lily
ini yg dimaksud pemesanan obat dri apotek k pbf atau mana Thor? karna setauku kalo psen obat dri apotek k pbf itu apoteker yg mesen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!