NovelToon NovelToon
High School Iyuna

High School Iyuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Menjadi NPC / Romansa
Popularitas:891
Nilai: 5
Nama Author: Anggara The Blukutuk³

Setelah berhasil kabur dari Ayah angkatnya, Iyuna Marge memutuskan untuk bersekolah di sekolah elite school of all things Dengan Bantuan Pak kepala yayasan. Ia dengan sengaja mengatur nilainya menjadi 50 lalu mendapat kelas F. Di kelas F ia berusaha untuk tidak terlihat mencolok, ia bertemu dengan Eid dan mencoba untuk memerasnya. Begitu juga beberapa siswa lainnya yang memiliki masa lalu kelam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggara The Blukutuk³, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rakha-Senpai

Sepulang sekolah, Iyuna menjatuhkan tubuhnya dengan lelah ke ranjang, membiarkan seluruh beban tubuhnya terserap empuknya kasur. Ia saat ini ada di kamar asrama nya, merasakan keheningan yang menenangkan.

Ia menutup matanya perlahan hingga tertidur, napasnya yang semula cepat kini mulai teratur. Setelah beberapa jam ia akhirnua terbangun, ia meregangkan tubuhnya yang masih memakai seragam sekolah, kedua tangannya terentang lebar, "Nghh~"

Lalu bangkit dari ranjang, mengusap matanya yang masih terasa berat. Ia menatap jendela dan mendapati hari sudah malam, cahaya lampu jalan menyinari halaman sekolah. Ia menoleh ke arah jam dinding dan terlihat sudah pukul 07:20 PM, jarum jam menunjukkan waktu dengan jelas.

Ia segera melepas pakaiannya, membuka kancing seragamnya satu per satu, dan bersiap mandi, menyambar handuk yang tergantung di belakang pintu.

Karena bosan setelah mandi, rambutnya masih sedikit basah dan menempel di lehernya, ia memutuskan untuk keluar dari asramanya dan mencari udara segar. Ia turun dari tangga asramanya dengan pakaian kasual, kaki jenjangnya melangkah ringan menuruni anak tangga, dan berjalan jalan sejenak.

Ia berhenti sejenak di depan mesin vending minuman, merogoh sakunya mencari koin, dan membeli soda, jemarinya menekan tombol dengan cepat.

"glek³~" Ia meminum soda itu, tenggorokannya bergerak naik turun menikmati sensasi dingin dan menyegarkan dari minuman bersoda tersebut.

Setelah berjalan beberapa langkah, kaki jenjangnya melangkah tanpa tujuan pasti, ia mendengar suara dari sebuah lorong, telinganya menangkap suara bentakan.

"Enyahlah! Kau tidak akan pernah mampu!" Ucap seorang laki laki dengan kasar, laki laki itu mendorong seorang gadis di dekatnya, tangannya mendorong bahu gadis itu dengan kuat.

Gadis yang didorongnya berambut panjang dan berwarna putih, tubuhnya terhuyung ke belakang. "dia kan..., kalau tidak salah, namanya Lucy" Gumam Iyuna, ia saat ini mengintip dari balik tiang listrik, jari-jarinya mencengkeram permukaan tiang yang dingin.

"Kak! Aku akan berusaha! Aku pasti bisa mendapat kelas A di ujian nantinya!" Balas Lucy, matanya berkaca-kaca menahan air mata.

"Halah" Bentak Laki laki itu, ia kemudian maju lalu meraih lengan Lucy, mencengkeramnya dengan kuat, "Kau tau? Ini semua karena kau tidak bisa meninggalkan kebiasaanmu sebagai seseorang yang tidak berguna" Ucap lelaki itu dingin, matanya menyipit tajam.

Iyuna tampak menikmati drama ini sembari meminum sodanya, kaleng dingin itu menempel di bibirnya, sampai sampai ia menyenggol barang disampingnya hingga terjatuh, "gedebuk".

Pandangan keduanya seketika teralihkan ke Iyuna yang duduk terjatuh, roknya sedikit terangkat. Lelaki itu kemudian mendekat ke arah Iyuna dengan langkah berat, suara sepatu menggema di lorong, "apa yang kau lakukan disini?" Ucap lelaki itu kasar, dagunya terangkat angkuh.

"E-enghh~" Iyuna berusaha berdiri, tangannya bertumpu pada lantai yang dingin.

"Iyuna?" Ucap Lucy setelah melihat Iyuna berdiri, matanya membelalak kaget.

"tak kusangka, ada yang mengingat namaku" Monolog Iyuna saat mendengar Lucy, alisnya terangkat sedikit terkejut.

Lelaki itu kemudian mencengkeram lengan Iyuna dengan kasar, jemarinya menekan kuat hingga meninggalkan bekas kemerahan, "kak!?" Panggil Lucy, berusaha menenangkan kakaknya, tangannya terulur menggapai udara kosong.

Lelaki itu kemudian mendorong tangan serta tubuh Iyuna hingga menatap dinding lorong sehingga membuat Iyuna terjepit, punggungnya membentur dinding.

"jadi kau yang bernama Iyuna?" Ucap Lelaki itu, tubuhnya menghimpit Iyuna, napasnya terasa hangat menerpa wajah Iyuna, membuat Iyuna tidak dapat bergerak, terperangkap di antara dinding dan tubuh atletis lelaki itu.

"Ya" Respon Iyuna datar, ia melemahkan tubuhnya agar tak terasa sakit, bahunya melemas.

Lelaki itu mendekatkan wajahnya lagi ke Iyuna, hidungnya hampir bersentuhan dengan hidung Iyuna, "kudengar ada siswi dengan nilai rata² 50 di ujian masuk".

"lalu?" Tanya Iyuna, matanya menatap lurus nan datar.

"Tidak hanya itu, ada siswi dengan nilai 50 di semua mata pelajarannya"

"—dan siswi itu bernama Iyuna Marge. Itu dirimu kan?" Ucap Lelaki itu, jemarinya menelusuri pipi Iyuna.

"Ya" Jawab Iyuna, napasnya tenang.

"Kau sengaja melakukan itu?" Tanya Lelaki itu, alisnya mengerut penasaran.

"Tidak, itu hanya kebetulan. Kebetulan yang menyakitkan" Jawab Iyuna, bibirnya sedikit melengkung ke bawah.

Lucy hanya menatap mereka dengan heran, jari-jarinya memainkan ujung sweaternya, "A-Apa?" Gumamnya.

Lelaki itu mendesak Iyuna dengan dengkulnya, dan semakin menaikkan dengkulnya di selangkangan Iyuna, membuat Iyuna sedikit terangkat. "Kau tau? Kau membuatku penasaran dengan kemampuanmu..., dan aku yakin kau berbohong—"

Iyuna hanya menatapnya tanpa merespon, napasnya tertahan. Lalu lelaki itu memegang dagu Iyuna dan menariknya ke atas, jari-jarinya yang kuat mengangkat wajah Iyuna. "dan ya, aku tertarik padamu" Ucapnya, senyum miring menghiasi wajahnya.

Iyuna hanya terdiam, matanya menatap lelaki itu tanpa ekspresi, "Sayangnya, aku tidak" Ucapnya, suaranya dingin membekukan udara di sekitar.

Lelaki itu melepaskan dagu Iyuna, jarinya menyusuri leher Iyuna sebelum benar-benar terlepas, "Hngh" ia menyeringai. "jadi, aku ditolak yah..." Ucapnya.

Ia kemudian mundur dan melepaskan tubuh Iyuna, langkahnya perlahan menjauh, "Baiklah kalau begitu, anggap percakapan tadi tidak ada yah..." Ucapnya, ia lalu berjalan keluar lorong, punggungnya yang lebar menghilang di kegelapan.

Iyuna menghampiri Lucy yang terduduk di tanah lalu mengulurkan tangannya, telapak tangannya terbuka menunggu, "Eh? E-eum.., terima kasih" Ucap Lucy, ia lalu menerima uluran tangan dan bangkit, tubuhnya yang mungil terangkat dengan mudah.

"Iyuna" Panggil Lucy, tangannya menarik ujung baju Iyuna.

"Hm?" Respon Iyuna, ia berjalan keluar lorong, langkahnya ringan.

Lucy dengan cepat menyusul Iyuna, kakinya berlari kecil menyejajarkan langkah, "apa benar kau mendapat nilai 50 di semua ujianmu?" Tanyanya penasaran, matanya membulat ingin tahu.

"Tidak, itu hanya bualan Kakakmu saja" Elak Iyuna, yang jelas ia berbohong kpd Lucy, matanya tidak berani menatap langsung.

"He? Benarkah?" Ucap Lucy, ia tampak kecewa, bahunya sedikit merosot.

"Oh iya, maafkan Kakakku yah" Ucap Lucy, tangannya memainkan ujung rambutnya.

"Iya" Ucap Iyuna, mengangguk singkat.

"Kau tau? Kakakku adalah orang yang baik, ia hanya kecewa dan marah kepadaku karena aku mendapat kelas F" Ucap Lucy, suaranya melembut penuh pembelaan.

"Hm" Respon Iyuna, matanya menatap jalanan di depan.

"Dia adalah ketua Osis yang bijaksana, semua orang menyukai dan mengaguminya. Namun, aku sebagai adiknya malah tidak bisa membanggakannya. Oleh sebab itu dia marah" Sambung Lucy, jemarinya saling bertaut gugup.

"Oh iya, aku yakin kamu belum tau namanya ya?" Tanya Lucy, kepalanya dimiringkan menatap Iyuna.

Iyuna hanya mengangguk, gerakan kepalanya nyaris tak terlihat, "Namanya adalah kak Rakha, ia dari kelas 12A. Dan merupakan siswa unggulan loh. Apa kau yakin ingin melewatkan kesempatan tadi?" Tanya Lucy, ia berusaha menggoda Iyuna, menyenggol bahu Iyuna dengan sikunya.

"kesempatan?" Tanya Iyuna, melirik ke Lucy Sembari berjalan, alisnya terangkat heran.

"Iya! Kakakku bilang dia tertarik padamu loh! Padahal mah Kakakku ngga mungkin bakalan tertarik sama sembarangan cewe" Jawab Lucy, tangannya bergerak-gerak mengikuti ucapannya.

"Palingan dia cuman membual dan mengancam" Ucap Iyuna, bahunya terangkat sedikit tak peduli, mereka pun akhirnya sampai di Asrama sekolah mereka, bangunan megah menjulang di hadapan.

"Ka-kayanya ngga gitu deh" Gumam Lucy, bibirnya mengerucut ragu.

"Kalau begitu, sampai jumpa besok" Ucap Iyuna sembari melambaikan tangan dan berbelok ke arah lain, rambutnya yang hitam bergoyang lembut mengikuti gerakannya.

"E-eh? Ba-baiklah" Respon Lucy, ia membalas lambaian tangan Iyuna, matanya mengikuti sosok Iyuna yang perlahan menjauh.

1
Jumpri Cry
lanjut
SukiDenial
Mcnya keren. Dan ada banyak fanservicenya😍. Iyuna itu waifu ku banget titik🤬
Dimas Saputra
lanjut thor, dan Saling suport
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!