VILLAINESS REBIRTH!! YOUNG LADY AND MONEY

Kuil agung timur dikawasan arcduchy kini sedang melakukan pengangkatan Saintes Lina secara resmi. Setelah berlatih keras selama beberapa bulan di kediaman arcduke Leander dan dibantu oleh para pendeta disana akhirnya lina telah berhasil memenuhi persyaratan sebagai Saintes resmi.

Aula kuil dipenuhi oleh para bangsawan dan masyarakat yang hadir tak terkecuali arcduke Arthur berserta keluarga besar mantan arcduchess Helen Leander dan Isak Leander.

Sesi pengangkatan Saintes berjalan dengan sangat lancar dan khidmat, hingga tiba di penghujung akhir acara. Ketika semua sesi telah selesai saat arcduke Arthur dan keluarga nya berbincang dengan uskup agung mendadak banyak kesatria kekaisaran datang dan melakukan penangkapan terhadap arcduke Arthur.

"Permisi yang mulia atas titah yang mulia kaisar kami diperintahkan untuk membawa arcduke Leander ke hadapan beliau" ucap salah seorang kesatria kekaisaran yang datang dengan pakaian lengkap ketempat itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Arthur yang terkejut tentunya mendapati kedatangan para kesatria kekaisaran yang ramai-ramai datang mendadak

"Mengapa kalian membawa putraku?" Tanya arcduke Isak Leander penuh selidik dia menatap tajam kearah para prajurit dengan tanda lambang Kekaisaran Calesterra

"Kami tidak bisa menjelaskannya, katakanlah itu nanti pada Kaisar" ucap prajurit itu.

"Yang mulia jangan melawan ini guna kepentingan bersama " mereka kemudian tanpa basa-basi meringkus Arthur

"Baik aku mengerti " Arthur pun pasrah ditangkap ditempat saat ini. Karena memang merasa tidak bersalah dia tidak takut

"ARTHUR PUTRAKU!!" Melihat peristiwa itu hati Arcduchess Helen tentu sangat gusar dan kawatir

"Tidak apa-apa ibu" Arthur berusaha menenangkan ibunya yang sangat terkejut

Tak dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi, mereka membawa Arthur begitu saja atas perintah kaisar. Arcduchess Helen dan arcduke isak begitu dibuat terkejut dan tercengang mendapati hal tiba-tiba itu.

Mau tak mau mereka harus menurut dan ikut ke istana karena perintah mutlak Kaisar.

Sesampainya di istana di aula singgasana yang megah itu, nampak terlihat sang kaisar Howard Maximus dengan wajah yang marah. Entah gerangan apa yang menyebabkan begitu buruknya suasana hati kaisar itu.

Isak berserta Helen pun ikut hadir dalam pertemuan itu dan mereka menyaksikan kejadian apa yang akan terjadi nantinya, setelah ini dengan perasaan yang sangat campur aduk.

Kini berdiri lah Arthur dihadapan Kaisar dengan wajah yang amat murka.

"ARCDUKE LEANDER BISA ANDA JELASKAN MENGENAI INI SEMUAA?!!" Seru Kaisar pada Arthur

"Disini tertulis yang mulia archduke bekerja sama dengan faksi bangsawan timur untuk melakukan kudeta dan pemberontakan. Dalam surat-surat ini tercantum semua informasi rahasia yang mereka lakukan" pengacara membaca laporan atas tuduhan itu

"JADI APA PEMBELAAN MU ARCDUKE?!" Kaisar Howard sudah sangat geram saat ini dia segera menuntut penjelasan terhadap Arthur

"Demi dewi ruminas saya tidak pernah melakukan apapun apalagi berniat untuk mengkhianati kekaisaran, itu semua bohong yang mulia!! " Pria itu menjawab dengan tegas namun tak bisa menutupi ekspresi terkejutnya. Arthur yang tidak tahu apapun mendadak di terka dengan tuduhan tak berdasar itu

"PUTRA KU TIDAK MUNGKIN BERBUAT SEPERTI ITU YANG MULIA!" Seru Arcduke isak yang tak percaya

"ITU SEMUAA FITNAH!!" Arcduchess Helen pun proses tak terima.

"CUKUP SAKSI MENGATAKAN KAU DALANG DARI RENCANA KUDETA INI, BAWA DIA MASUK " sambung kaisar sambil memerintahkan prajuritnya membawa saksi itu masuk

"VISCOUNT LOREN?! "Ungkap semua orang dengan keterkejutannya

Tak hanya itu ketika seseorang yang tak asing bagi Arthur muncul di tempat itu dia tambah dibuat terkejut orang itu

CLIFF LEANDER PAMAN ARTHUR!! Bagaimana bisa orang itu disini?! apa yang dia rencanakan sebenarnya!!

DEGHHHH !! seketika seisi ruangan itu dibuat membeku !

"APA-APAAN YANG SEBENARNYA TERJADI INI!!" Arcduke Isak begitu terperanjat mendapati kedua orang yang sangat amat tak asing baginya lagi

Raut muka Arthur sudah tak dapat terkondisikan lagi, betapa terkejutnya dirinya mendapati orang-orang itu berada dalam satu ruangan.

Intrupsi dari dalam diri Arthur mengatakan ini sesuatu yang buruk. Hatinya Sudah gusar tak karuan

"Apakah anda yang merencanakan semua ini paman?!" Geram Arthur naik pitam, pria itu menatap sengit pamannya yang hadir di ruangan.

"Wah wah wah keponakan ku bagaimana kau masih bisa-bisanya memfitnah kami, sementara semua bukti ada dihadapan kalian" ucap pria Paruh baya itu dengan santai

"Dasar pembohong, aku tidak pernah melakukan itu semua yang mulia!!" Arthur begitu tak terima dia mendapatkan tuduhan seperti ini. Hatinya bergemuruh

"Lalu bagaimana kau bisa menjelaskan semua ini arcduke?!" Sambung kaisar

"Seperti pencuri yang disuruh mengaku dia tak kan mau, semua bukti itu adalah hasil penyelidikan kesatria kekaisaran dan kami apakah kau masih tidak ingin mengatakan nya Arthur " kata pria itu meremehkan

"Aku tak percaya kau bisa merencanakan hal selicik ini dasarr iblis!!, sampai mati pun aku tak akan mengakui perbuatan yang tak aku lakukan yang mulia saya bersumpah!!" Arthur bersikeras membela diri karena dia memang tidak merasa berhianat

"Kami masih mempunyai seorang saksi lagi, panggil kan dia" ucap paman Arthur santai

Saat orang terakhir masuk sebagai saksi hati Arthur seketika merosot dari tubuhnya, kedua kakinya mendadak dibuat lemas

"ELDA?!"

DEGH HHH!!!

Apa yang dilakukan Elda Disni batin Arthur langsung kalut dipenuhi perasaan tidak mengenakan tentunya.

Alarm tanda bahaya dalam kepalanya sukses menyala. Ini sudah bukan kabar buruk lagi namun lebih mengerikan daripada itu

"Lady moren juga sebagai saksi dalam persidangan kali ini, jadi lady benarkah anda selaku orang yang dekat dengan yang mulia archduke mengatakan nya?" tanya juru bicara

"Itu benar yang mulia" ucap Imelda sambil menunduk. Dia berusaha keras untuk mengucapkan kata-kata dari lidahnya yang kelu

JDERR!!

Bagaimana mungkin wanita itu menuduh Arthur seperti ini!!

"TIDAK PUTRAKU TIDAK MUNGKIN BERKHIANAT!! YANG MULIA ANDA TAU SENDIRI KAN?!? " Sanggah Helen sambil melayangkan tatapan mata tajam kearah lady moren

"LADY MOREN APA MAKSUDMU BERANI-BERANINYA KAU MEMFITNAH ANAKKU" murka arcduke isak sambil mengeram kesal. Tangannya terkepal erat hingga kuku-kuku jarinya memutih

"DASAR JALANG, AKU TAK PERCAYA KAU MELAKUKAN INI PADA KU ELDA!! Amuk arcduchess Helen yang sangat tidak terima mendengar pernyataan elda

"CUKUP LADY MOREN KATAKAN KESAKSIAN ANDA" Kaisar kini berucap menengahi

"Sebenarnya Hikss.." bagus wanita itu mulai menangis drama panas pun dibuka

"Anda tak perlu takut jika kau mendapatkan ancaman kami akan melindungi anda" intrupsi sang kaisar dengan tegas dan rendah

"Sebenarnya Hikss beberapa waktu terakhir yang mulia arcduke sangat sibuk, dia bahkan tak pernah menghabiskan waktu bersama dengan saya lagi.

Saya memaklumi kesibukan yang mulia, namun seiring berjalannya waktu saya melihat keanehan pada yang mulia, dia terlihat beberapa kali mencoba menutup sesuatu dari saya.

Ketika saya diam-diam mengamati perubahan sikap yang mulia, benar saja saya saya sering melihat dia melakukan pertemuan dengan kelompok-kelompok pemberontak bangsawan timur

Awalnya saya berniat diam saja dan tak ingin ikut campur namun, sikap yang mulia kepada saya jauh lebih parah jadi saya tidak bisa mengabaikan nya saya tidak ingin kehilangan keduanya kekaisaran dan yang mulia Arthur jadi saya memberanikan diri untuk menyelamatkan salah satu yang saya bisa" ucap Elda yang berlinang air mata buaya

Ini jebakan!! Darah dalam wajah Arthur sukses tersedot habis kebelakang. Rahangnyamengeras menahan emosi sementara wajahnya memucat tak kuasa dengan keterkejutan yang dia terima.

"LADY MOREN KAU!!" Murka Arthur mana Sudi sekarang dia menyebut nama wanita hina itu

"Lantas bisakah kau menjelaskan, setiap bukti dengan stampel resmi kediaman arcduke?!" Kini kaisar kembali bersuara

"Itu semua sudah jelas yang mulia!" Ucap paman Arthur sambil menyeringai penuh kemenangan

"ARTHUR?!" Melihat bukti itu arcduchess Helen dibuat syok hingga kehilangan kata-katanya

"TIDAK MUNGKIN" ayah Arthur pun sama dia membeku seakan dunianya telah runtuh. Mau percaya atau tidak namun semua bukti itu nyata

"TIDAK AYAH!! TIDAK IBU AKU SAMA SEKALI TAK MELAKUKAN HAL ITU!!" seru Arthur tidak terima

"YANG MULIA PUTRA KAMI PASTI DIJEBAK, DIA SENGAJA' MELAKUKAN HAL ITU PASTI" Seru Helen menatap nanar mata sang kakak kandungnya kaisar Howard

"Demi dewa aku samasekali tak melakukannya" kini ucapnya dengan suara lirih dan bergetar dia memandang kedua orang tuanya berusaha menyakinkan agar mereka masih mempercayai nya

"Walaupun dia keponakan ku, aku tidak bisa tutup mata melihat penghianat yang dia lakukan " ucap kaisar tegas

"Saya sama sekali tidak melakukannya yang mulia saya berani bersumpah!" Ucap Arthur pada kaisar dengan tegas

"TIDAK YANG MULIA INI SEMUA FITNAH!!" Arcduchess Helen kembali berseru dengan histeris. Entah bagaimana nasib Putra semata wayangnya itu

"Cukup!! Persidangan ku akhiri sampai disini. Aku memberikan waktu 3 bulan untuk menyatakan bahwa arcduke Leander tidak bersalah. Selama proses penyelidikan pengawal jebloskan penghianat ini ke penjara!!, siksa dia sampai dia sendiri mengakui semua perbuatannya!!" akhirnya hasil final keluar dari mulut kaisar

"Anda tidak bisa melakukan itu yang mulia!!" Tangis Helen pun pecah kala putra nya divonis bersalah

"Katakan itu di pengadilan nanti" ucap kaisar dingin

"Jika semua kebenarannya terungkap maka orang pertama yang ingin aku cabik-cabik adalah kau lady moren!!" Murka Helen pada jalang penggoda yang menyebabkan Putra nya terkena masalah

"Selama ini kami hanya diam dan membiarkan hubungan mu dengan Arthur begitu dekat, kami juga tak membatasi mu namun begitu kurang ajarnya dirimu malah merusak kepercayaan Arthur

"Seharusnya kau sadar dengan posisi mu dasar bangsawan rendahan!!" Arcduke isak ayah Arthur pun melayang tatapan tajam penuh permusuhan pada wanita itu

"Hikss sayaa Hikss sya hanya mengatakan kebenaran yang mulia, saya mana berani berbohong dihadapan Kaisar "

"Yang mulia jika semua fakta dan kebenaran terungkap maka biarkan kami menghukum tiga orang itu sesuai aturan arcduchy yang berlaku" seru Helen menatap kaisar tajam

"Baiklah lah, sampai kalian dapat membuktikan bahwa ini semua hanyalah kebohongan belaka" ucap kaisar mengakhiri semua pembahasan itu

'bagaimana wanita itu berani-beraninya melakukan ini semua pada ku!!" Geram Arthur dalam hati

Sial harusnya aku tak mempercayai wanita manapun!

Elda jika aku diberikan kesempatan kedua maka akan ku pastikan membuat dirinya menderita.

Ini salahku karena tanpa sadar mempercayai wanita licik sepertinya, aku bahkan kehilangan seseorang karna nya

Dalam sell penjara bawah tanah yang kotor dan sempit, kedua tangan Arthur dirantai dan menggantung di langit-langit penjara, sementara itu kedua kakinya juga terikat rantai dengan kuat.

Kaisar begitu kejam jika menyangkut hukum dan pengkhianat dia tak akan pandang bulu terhadap siapa dalang kegiatan menjijikkan itu. Bahkan jika itu putra-putri nya sekalipun maupun keponakan dan kerabatnya maka dia akan memberikan hukuman dengan sangat amat berat dan tak bisa ditawar.

Pria nomor satu di kekaisaran yang berbudi pekerti luhur dan bijaksana akan berubah menjadi sosok iblis kejam dalam sesaat apapun mengenai ancaman bagi kekaisaran Calesterra. Itu bukan rahasia lagi.

Pengawal itu menempelkan besi-besi panas ke punggung Arthur berkali-kali, rasa sakit, pedih dan panas menjadi satu. Pria itu hanya bisa merintih dan mengeram pasrah menahan siksaan berkali-kali itu.

Rintihan pilu yang terdengar setiap malam, menggema hampir di seluruh lorong sell penjara. Dengan jelas suara itu menusuk pendengaran di malam yang sunyi.

Para tawanan lain yang mendengar pun pasti dibuat sampai ngilu dan bergidik ngeri membayangkan hal itu. Bahkan seorang pria paling dihormati yang mulia arcduke pun tidak dapat lepas dari hukum kekaisaran

Ughh!! ARRGGGGG!!! HUEKKKK!! UGHHHH!!

Rasa rasa sakit perih dan ngilu bercampur menjadi satu. Membuat perut pria itu terasa sangat mual sekaan ingin memuntahkan seisi perutnya.

Kulit yang tercabik-cabik luka terkena cambukan itu mengelupas kala di tempelkan batang besi-besi yang dipanaskan ke tubuh sang pria.

Arthur dialah yang paling mengetahui seperti apa rasa sakit itu. Semua tubuhnya terasa sakit dan pedih, membuat dirinya tak mampu memejamkan matanya untuk sekedar terlelap kealam mimpi.

Pria itu Tak akan pernah terbayangkan olehnya akan menginjakkan kakinya ke penjara bawah Tanah sebagai seorang tahan dan penghianat.

Pria yang sangat dihormati setelah kaisar karena jasa,. kekuasan dan kekuatan tempur nya sekarang Begitu terlihat menyedihkan. Bajunya terkoyak-koyak penuh dengan bekas cambuk dan darah.

Berkali-kali tubuhnya kembali menggeliat ketika besi panas itu menempel pada kulit mulusnya. Orang-orang yang menyiksa pun pasti sampai dibuat bergidik ngeri .

Arcduke Leander yang dipuja-puja seluruh masyarakat penjuru kekaisaran Calesterra, sekarang dirinya tak lebih dari seorang penghianat.

Semua citra dan reputasinya mendadak melorot dalam semalam saja. Beruntung kaisar masih mau berbaik hati untuk memberikan kesempatan kepada arcduke isak ayahnya untuk mencari bukti-bukti kebenaran yang menyatakan bahwa Arthur tidak bersalah

Dia diberi waktu sekitar 3 bulan penyelidikan, jika melebihi batas waktu itu Habis dan tak bisa membuktikan nya maka, dengan berat hati kaisar akan segera mengeksekusi nya

Tak ada keringanan bagi penghianatan! Ini semua dijadikan contoh dan pembelajaran bagi setiap orang di kekaisaran. Bawah barang siapa yang berani melakukan penghianatan kepada kekaisaran maka akan dijatuhi hukuman mati.

Tak seperti vonis hukuman mati di negara wakanda ya yang bisa dibatalkan kan dengan uang. Ups salah salah

Arthur pria itu begitu gigih, bahkan setelah mendapat luka yang begitu parah dan menyakitkan dia sama sekali tak mengakui perbuatannya. Mau disiksa sebagaimana pun dia Engan menjawab pertanyaan yang bukan merupakan kesalahan nya

Setiap tiga hari tabib akan mengobati luka-lukanya, bukan tanpa alasan kaisar memerintahkan dia untuk mengobati luka Arthur. Selama tempo waktu yang ditentukan sebelum bukti-bukti itu terkuak, dia tidak boleh mati terlebih dahulu.

Walaupun Imelda kesal dengan Arthur pikirannya campur aduk, mendapati pria itu mendekam di penjara bawah Tanah. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa dia masih menyimpan perasaan yang dalam kepada sahabat nya itu.

Imelda tak masalah jika Arthur hanya dihukum sebatas penjara, namun Kaisar bahkan sampai memerintah untuk menyiksa pria Ituu. Diri Elda tentu dibuat sesak dan kawatir mau seberapa kesal dia dengan Arthur, seberapa dendam dia dengan Arthur, dia tetap mencintai pria itu.

Ini semua salah Lina jika Lina tak mengambil posisi yang menjadi tempatnya maka Arthur tak akan sampai menjadi seperti ini.

Kakinya begitu lemas ketika menginjak diri kedalam sell penjara bawah Tanah yang pengap panas kotor dan sempit itu. Hatinya seketika dibuat merosot kehilangan penyangga nya, ketika mendapati tubuh Arthur yang digantung kedua tangan dan terluka sangat parah.

Luka cambuk, luka pukul, dan luka besi-besi panas itu terlihat sangat kontras dikulit Arthur yang putih pucat.

Keringat dan darah bercucuran dimanaa mana, air matanya mengalir tanpa henti, dia begitu gigih dan hanya bisa mengeram panas ketika siksaan siksaan itu dilakukan pada tubuh kekarnya.

Arthur yang menundukkan kepalanya samar-samar dia melihat, seorang wanita berdiri dihadapan datang mengunjungi tempatnya. Dia mengangkat pandangan matanya perlahan dan mendapati dia adalah ..

Wanita yang menjadi dalang masalah baginya, wanita yang sangat dia benci sekarang. Wanita yang menghancurkan seluruh perjuangan Arthur selama ini.

Imelda, masih punya wajah kah dia datang menemui dirinya?

Dengan tatapan mata yang begitu sendu dan nanar dia memandangi Arthur pria itu.

Arthur tersenyum kecut melihat reaksi Imelda saat ini. Apakah ini adalah trik barunya untuk melakukan sesuatu?

"Ar~thur" gumamnya Lirih seperti bisikan hampir tak terdengar.

"A–pa mauu mu, sudah puas kah kau Elda menghancurkan semua apa yang aku miliki~" ucap Arthur sembari tersenyum kecut kearah Elda. Walaupun dengan semua rasa sakit yang ada pada tubuh, semua itu tak dapat menghalangi rasa kekesalan dan kebencian terhadap wanita dihadapannya itu.

"Arthur maaf, aku tak berniat melakukan ini aku–"

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan Elda, selama ini apakah aku tak cukup membantu mu? Ternyata benar apa kata ibu, jangan terlalu percaya dengan wanitanya manapun, saat itu ibuku meminta untuk tidak terlalu dekat dengan mu namun aku menghiraukan ucapan nya itu.

Dan sekarang itu berlaku padaku. Jalang seperti mu sampai kapan pun tak akan pernah mengerti terimakasih, bahkan kepada orang yang telah menolong dirinya " ucap pria itu dengan nada sarkasme yang menyimpan penuh kebencian

"Tidak Arthur ini semuaa salahhh, kau salahhh ini semua karna Lina, sejak wanita sialan itu datang kau mulai berubah!! Kau yang membuatku seperti ini Arthur

Andai saja sikapmu padaku tetap sama, itu semua karnaa kau lebih memilih mempercayai wanita yang baru kau temui ketimbang aku yang telah lama menemani mu " ucap Imelda gadis itu kembali terisak menceritakan tentang sakit hatinya pada pria itu

"Apa hanya karena cemburu hatimu bisa jadi segelap itu Elda " mendengar pernyataan elda Arthur jadi tak habis pikir. Bagaimana dia bisa menghancurkan orang lain hanya karena masalah seperti. Elda memang sudah keterlaluan sekarang

"Karna~ Hikss karnaa aku mencintaimu Arthur!!" Seru wanita itu dengan suara bergetar.

"Cinta yang kau katakan hanyalah omong kosong, kau menghancurkan ku dan kau masih menyebut nya cinta, aku sungguh tidak terpikirkan bahwa hatimu sangat lah busuk jalang" melihat dan menyebut namanya saja sekarang Arthur sudah muak

"Arthur ~ lagi-lagi kau yang membuatku seperti ini" ucap Elda yang menunduk dia tak berani menatap pria dihadapannya sekarang. Elda tahu bahwa dia salah

"Aku tidak Sudi melihat wajahmu lagi, orang seperti dirimu pasti akan mendapatkan balasan yang sangat setimpal " kata pria itu akhirnya Arthur lebih memilih untuk mengusir nya daripada berlama-lama melihat wanita yang menghancurkan dirinya

"Maaf, Hikss maafkan aku " kata maaf hanya itu yang bisa terlontar dari mulut wanita itu sebelum dia berlari sampai terisak.