Nur Azizah gadis biasa yang telah dijual oleh tantenya sendiri untuk menebus rumah yang akan disita. Nur tidak menyangka, nasibnya akan tragis. Saat orang yang membeli tubuhnya berusaha menodai gadis itu, dengan susah payah Nur berusaha kabur dan lari jauh.
Dalam aksi pelariannya, Nur justru dipertemukan dengan seorang pria kaya raya. Seorang pria tajir yang katanya tidak menyukai wanita.
Begitu banyak yang mengatakan bahwa Arya menyukai pria, apa benar begitu?
Rama & Irna
Masih seputar pria-pria menyimpang yang menuju jalan lurus. Kisah Rama, si pria dingin psiko dan keras. Bagaimana kisah Irna hidup di sisi pria yang mulanya menyukai pria?
Jangan lupa baca novel Sept yang lain, sudah Tamat.
Rahim Bayaran
Istri Gelap Presdir
Dea I Love You
Menikahi Majikan
Instagram Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PINGSAN
Suamiku Pria Tajir #2
Oleh Sept
Rate 18+
"Aku tidak bisa menghubungi keluargamu, kau tidak membawa kartu identitas semalam. Jadi ku bawah kau ke apartment milikku." Arya tidak mau berurusan dengan polisi. Pria itu tidak mau ceritanya jadi panjang dan melebar ke mana-mana. Apalagi setelah ia periksa sendiri, tidak ada luka serius. Arya pun memanggil dokter ke apartment pribadi miliknya.
Sebelum Nur bertanya, Arya langsung menjelaskan dengan gamblang. Ia bisa menebak pertanyaan dari gadis yang baru semalam ia tabrak lewat sorot matanya itu.
"Tetap di situ!" titah Arya saat Nur mau turun dari ranjang. Ia rasa meski tidak mengalami luka serius, gadis itu masih butuh istirahat.
"Terima kasih sudah menolong saya. Saya mau pulang." Nur terlihat tidak nyaman. Bagi Nur, ia tetap harus waspada. Rasa trauma karena kejadian semalam, membuat Nur mengalami rasa traumatic tersendiri. Meskipun tidak tahu mau pulang ke mana, pokoknya ia harus keluar dari tempat itu.
"Jangan berterima kasih. Semalam aku yang menabrak, tapi tenang. Kata dokter kamu beruntung, dan tidak ada luka serius," ucap Arya.
"Terima kasih," Nur masih saja mengucapkan kata terima kasih. Ia malah sangat bersyukur karena ditabrak. Bila tidak, mungkin ia akan ternoda semalam.
"Rumahmu di mana? Akan aku antar pulang." Arya mencoba menawari tumpangan, ia masih tidak enak karena telah menabrak gadis itu semalaman.
"Tidak ... terima kasih. Saya bisa pulang sendiri."
Gadis itu spontan saja langsung menolak. Mana mau Nur bertemu tante Susi. Bisa-bisa ia bakal dijual wanita jahat itu lagi, ya tantenya sendiri. Demi rumah, Nur ditukar. Sampai sekarang Nur tidak habis pikir, meskipun selama ini tante Susi kasar dan dingin padanya. Ia tidak mengira, tantenya bakal tega menjual keponakannya sendiri. Dunia memang sudah tua. Banyak manusia yang semakin mirip binatang. saudara sendiri dijual. Benar-benar raja tega tante Nur itu.
"Hey, kau mau ke mana. Pintu keluar bukan di sana." Arya mencoba mencegah Nur yang terus nekat pergi dari apartment miliknya.
Nur pun putar arah, apartemen ini terlalu luas hingga ia tidak tahu mana pintu keluarnya.
"Ada apa dengannya, mengapa seperti orang bingung?" batin Arya yang mulai terusik. Mungkin perasaan kasihan.
Arya ini sangat aneh, ia adalah tipe orang yang sangat cuek. Tidak peduli dengan orang, apalagi yang namanya wanita. Tapi, ketika melihat betapa kacaunya penampilan Nur, entah mengapa, Arya menduga Nur adalah gadis korban kekeradan seksual semalam.
Apalagi saat ia melihat ruam bekas jeratan di pergelangan kaki dan tangan gadis tersebut. Arya jadi yakin, ada yang tidak beres, ia berniat ingin mengantar Nur pulang. Memastikan gadis itu pulang dengan selamat. Keluarga adalah perlindungan terbaik. Arya pikir, keluarga Nur akan mampu melindungi gadis tersebut. Andai Arya tahu, bahwa gadis itu sudah dijual oleh tante Nur sendiri.
"Tunggu sebentar, akan aku antar!" Mungkin ia merasa bersalah karena sudah menabrak Nur, meskipun Nur tidak luka parah. Tetap saja jiwa kemanusiaan Arya merasa tergugah. Arya lantas mengambil kunci mobil, pria itu kemudian keluar bersama dengan Nur.
"Di mana kamu tinggal?" tanya Arya saat keduanya sudah masuk dalam lift.
Gadis itu bingung harus menjawab apa, "Saya pulang sendiri saja, terima kasih." Nur terlihat masih tak nyaman. Bayangan kejadian semalam sekelibat muncul di pelupuk mata.
"Anggap ini permintan maaf dariku." Arya pun terus memaksa.
Saat pintu lift terbuka, tidak jauh dari sana Arya melihat sosok wanita yang kemarin ia tinggal begitu saja dalam acara kencan buta. Sialnya lagi, Tafli datang bersama sang mama. Pria itu pun mengumpat kesal. Buru-buru Arya menekan tombol lift lagi, membuat Nur merasa heran dan mulai cemas.
"Mengapa tombolnya dipencet lagi?" tanya Nur spontan.
"Aku antarkan nanti, jangan sekarang." Arya meraih tangan Nur. Setelah pintu terbuka, mereka kembali masuk ke dalam apartment.
Wajah Nur mulai panik, jangan-jangan pria asing ini sama saja dengan preman yang kemarin. Jangan-jangan nasibnya akan habis sebentar lagi. Dilanda rasa takut, Nur langsung berbalik. Ia menuju pintu untuk keluar dari apartment. Sayang, sudah dikunci otomatis oleh Arya.
"Ada apa denganmu?" Arya merasa heran, mengapa Nur nampak begitu ketakutan?
"Jangan mendekat! Jangan mendekat! Tolong jangan mendekat!" Gadis itu memeluk tubuhnya sendiri, terlihat panik dan ketakutan.
Arya nampak berpikir, sepertinya dugaannya tidak meleset. Nur pasti korban kejahatan semalam.
"Tenang, kamu aman di sini. Aku tidak akan melukaimu." Arya masih saja mencoba mendekat.
Sedangkan Nur, ia semakin panik. Apalagi tangan Arya mencoba meraihnya. Padahal niat Arya hanya ingin menenangkan gadis tersebut.
Nur yang masih trauma, tubuhnya beringsut. Begitu Arya sangat dekat, gadis itu malah pingsan. Bersambung.
Hai, selamat datang di novel baru Sept.
Jangan lupa baca juga novel Sept yang lain ya,
Rahim Bayaran
Istri Gelap Presdir
Dea I Love You
Kesetiaan Cinta
Jerat Cinta Tuan Muda
Semua sudah tamat ya...
Instagram : Sept_September2020
Fb : Sept September
Terima kasih