"Siapa namamu? Kenapa wajahmu sangat mirip denganku?" tanya Gavin spontan tanpa basa-basi.
"Namaku Daniel. Mirip denganmu? Kurasa tidak, Uncle. Kata Mommy, aku sangat tampan! Bahkan, tak ada yang mengalahkan ketampananku."
"Sial! Berani sekali anak kecil ini melawanku,"
Daniel, adalah putra Elleana yang pandai melukis dan mulai tumbuh besar. Kemampuannya dalam melukis, membuat siapapun kagum padanya. Siapa sangka, ia memenangkan lomba melukis di sebuah galeri seni ternama. Rupanya, seorang Gavin Alenxander, sang CEO galeri seni itu, merasa bahwa Daniel mirip dengannya. Apakah Daniel dan CEO itu ada hubungannya?
Sebuah keajaiban terjadi, ketika Daniel menghadiri lelang lukisan terbesar di dunia. Ellea dan Gavin dipertemukan dalam sebuah acara yang sama. Gavin Alexander sangat kaget, mengingat anak kecil yang mirip dengannya, tengah bersama Ellea, wanita yang dulu pernah menjadi masa lalunya.
Apakah hubungan Ellea dan Gavin di masa lalu? Siapakah Ayah Daniel sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irna Mahda Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. No regret it!
“Ku akui, ternyata kau masih perawan. Sprei ini menjadi saksinya,” ujar Gavin.
Ellea tak mampu menjawab, tubuhnya terkulai lemas. Ia kelelahan, hingga tubuhnya serasa remuk karena permainan yang dilakukan oleh Gavin. Ellea masih tertutup selimut. Ia masih polos tak mengenakan busana. Gavin bangkit dan segera memakai pakaiannya. Ia benar-benar menikmati permainan pertama itu dengan Ellea.
“Ini uang tutup mulut dan sebagai bayaran atas hilangnya keperawananmu. Kuharap kita tak akan bertemu lagi, dan aku ingin, dalam satu jam kau sudah pergi dari suite-ku,” Gavin melemparkan sejumlah uang dan cek, lalu ia pergi meninggalkan Ellea seorang diri.
“Hey, t-tunggu! Pergi ke mana kau?”
Ellea semakin bingung dibuat oleh Gavin. Pria itu bisa berubah wujud. Bisa dingin, panas, dan kali ini membeku. Sifatnya benar-benar aneh. Tapi, Ellea tak peduli. Saat melihat uang di atas selimutnya, ia begitu senang. Uang yang sudah lebih dari cukup untuk melunasi semua uang-utang keluarganya.
“Banyak sekali uangnya. Jika dihitung dengan cek ini, mungkin jumlahnya sekitar $14000. Banyak sekali uang ini. Apakah harga keperawananku semahal ini?” Ellea jadi berpikir tak logis.
Tanpa basa-basi, ia segera beranjak pergi meninggalkan suite milik Gavin. Ellea tak habis pikir, orang kaya dengan mudahnya mengeluarkan uang sebanyak itu. Walau ia harus mengorbankan dirinya, tapi ia berhasil mendapatkan uang untuk melunasi utang-utang keluarganya.
“Aku sampai lupa. Siapa tadi namanya? Apakah aku sudah berkenalan dengannya? Kurasa kita belum berkenalan. Bahkan, pertemuan ini terkesan singkat. Ah, masa bodoh. Dia memintaku tutup mulut, dan aku pun harus menganggap semua tak terjadi apa-apa.” Ellea berbicara sendiri.
Saat keadaan sekitar aman, Ellea segera beranjak pergi dengan memakai satu jas mahal milik Gavin. Ia tak ingin dirinya ketahuan oleh gerombolan orang yang tadi mengejarnya. Tanpa pikir panjang, Ellea segera bergegas pergi dari bar tersebut, dan naik taksi. Ia akan menuju rumah sahabatnya, Arcy. Ellea tak mungkin pulang ke rumahnya dengan kondisi seperti itu.
Selang beberapa jam, Aaron Christ, sang sekretaris pribadi seorang Gavin Alexander, mulai memasuki suite room dan berniat membersihkannya sesuai perintah Gavin. Aaron tak tahu di mana keberadaan Gavin, karena Gavin hanya menyuruhnya untuk membersihkan suite-nya yang sedikit berantakan.
“Ke mana perginya dia? Apakah dia sedang bersama Nadine? Jika iya, bodoh sekali dia. Nadine tengah kepergok bersetubuh dengan pria lain, tapi jika dia memaafkannya, sungguh Bos ku memang bodoh!” Umpat Aaron seorang diri.
Ia membereskan sofa yang berantakan. Lalu beranjak ke kamar untuk membersihkan kamar Gavin, jika beberapa saat nanti Gavin akan beristirahat. Tapi, betapa kagetnya Aaron, saat melihat bercak merah yang menodai sprei putih milik Gavin. Aaron berpikir yang tidak-tidak. Ia tak menyangka, jika Bos nya melakukan hal keji seperti itu.
“What! What does it mean? Oh My God, It’s so surprise for me. Apa yang telah Bos lakukan? Apa yang terjadi? Kenapa s-seperti?” Aaron memerhatikan noda merah di seprai milik Gavin.
Tiba-tiba, Gavin sudah berada di belakang Aaron. Gavin melupakan seprai dengan bercak merah tersebut. Akhirnya, tak mungkin ia menutupi kejadian bersama Ellea pada Aaron. Ia hanya mampu mengatakan hal yang sejujurnya pada Aaron.
“Kau tak perlu ikut campur!” Ucap Gavin tiba-tiba.
Aaron kaget, ia berbalik, “Bos, apa yang telah kau lakukan?”
“Aku melakukan apa yang telah Nadine lakukan padaku,” jawab Gavin dingin.
“Are you Crazy? Damn it! You same with Nadine, Bos. Kenapa kau harus melakukan hal gila seperti itu? Bukankah ini kali pertama bagimu?” Aaron sedikit khawatir.
“Ya, lantas kenapa? Nadine mengecewakanku dengan tidur bersama pria lain. Tentu saja aku pun mampu membalasnya, dengan meniduri wanita lain!”
“Bos, kenapa kau harus melakukan hal itu? Apa bedanya kau dengan Nadine kalau begitu? Tahukah kau, jika para investor tahu tentang semua ini, tentu saj----“ Gavin menghentikan ucapan Aaron.
“Tak akan ada yang tahu tentang semua ini. Ini terjadi karena sebuah ketidaksengajaan. Aku dan gadis itu tak akan pernah bertemu lagi. Aku sudah memberinya uang tutup mulut. Hal ini di luar kendaliku. Aku melakukan hal itu karena ingin membalaskan rasa sakit hatiku pada Nadine. Diam dan jangan banyak bicara. Aku lelah, aku ingin beristirahat! Cepat ganti seprai itu, lalu buang ke tempat yang jauh.” Perintah Gavin.
“T-tapi, Bos ...”
“Aaron, jangan banyak bicara!”
“Ah, b-baik, Bos.”
...*****
...
Satu bulan kemudian ....
“Wanita tak tahu diri! Wanita tak tahu di untung. Pergi kau, kau bukan anakku lagi! Pergi!” Pekik Wina, Ibunda Ellea.
“Maafkan aku, Ibu ... maafkan aku. Semua ini aku lakukan karena aku ingin melunasi utang-utang keluarga kita. Jangan usir aku, aku membutuhkanmu, Ibu ...” Ellea bersimpuh di kedua kaki sang Ibunda.
“Aku tak membutuhkan anak brengs3k sepertimu! Kau tak pantas memanggilku Ibu. Pergi kau, jangan pernah menginjakkan kakimu di rumah ini lagi!” Wina menutup pintu rumahnya dengan kencang.
Kehamilan Ellea mudah diketahui sang Ibunda. Karena terjadi perubahan-perubahan yang aneh pada diri Ellea. Saat ia memeriksakan diri ke Dokter bersama Ibundanya, sang Ibu tercengang mendengar penjelasan Dokter bahwa anaknya tengah hamil. Karena hal itulah, Wina sangat kecewa pada Ellea. Tanpa rasa iba, Wina mengusir Ella karena ia tak sanggup menahan malu.
Hanya Arcy, sahabat baiknya yang mampu membantu kesulitan Ellea. Arcy memahami keadaan Ellea yang tengah terpuruk. Ia tak menyalahkan Ellea, ia hanya ingin Ayah dari bayi Ellea bertanggung jawab, dan tidak membiarkan Ellea melewati semua ini sendiri.
“Cepat temui Ayah dari bayimu! Jangan biarkan dia seenaknya berbuat tanpa bertanggung jawab!” Tegas Arcy.
“Itu tak mungkin terjadi, Cy ... aku telah membuat perjanjian dengannya. Kita tak akan pernah bertemu lagi,” ucap Ellea sambil menangis.
“Kenapa kau mau melakukan perjanjian gila itu? Kenapa kau begitu ceroboh? Kau tahu, resiko berhubungan dengan lawan jenis itu akan membuat kau hamil seperti ini. Mengapa kau bodoh sekali?”
“Aku dalam keadaan shock kala itu. Aku tak berpikir logis, aku hanya memikirkan uang, uang, dan uang. Ini memang salahku, dan aku tak mungkin menyalahkan pria itu. Aku hanya akan membesarkan bayi ini sendiri. Aku hanya berharap, ia mampu menjagaku nanti, dan dia selalu ada untukku. Thank you so much, Arcy ... kau telah menolongku, aku berhutang banyak padamu. So, sorry ...” air mata itu tak tertahankan.
“Always be there for you, El ... semoga keluargamu sadar, dan menyayangimu kembali. Untuk saat ini, aku akan membantumu mencari pekerjaan. Apa tak apa jika kau bekerja? Aku hanya takut, jika keuanganku tak cukup untuk kita berdua. Apalagi, aku harus mengirim uang pada kedua orang tuaku,” lirih Arcy sedih.
“No problem. Aku mampu bekerja, aku akan menghidupi dia dengan kedua tanganku ... karena aku percaya, kelak dia akan menyayangiku, dan membuatku bangga. Semoga aku kuat menjalani kehidupan yang kejam ini ....”
“Doaku untukmu, Ellea. Kau hebat, kau tak menyerah dalam titik terendah hidupmu. Percayalah padaku, niscaya kebahagiaan akan menghampirimu jika saatnya telah tiba,” Arcy memeluk Ellea.
“Terima kasih telah menguatkan ...”
Arcy mengangguk, mereka berdua berpelukan, dengan hangat.
*Bersambung*
Benar² dia bayar lunas karmanya, maybe dia masi bertahan hidup hanya karena menunggu ellea pulang
Hanya Wina Patrice (ibu ellea) yg tersisa Krena mmng dri awal dia selalu menjadi korban, entah itu korban di nikahi secara paksa oleh Hendrick demi balas dendam dan korban diselingkuhi Hendrick slama pernikahan.
saat itu elea yg masuk kamar Gavin, dan dia jga yg nawarin akan lakukan segala hal, dan pas ditawarkan s*x Elea mau jgakan, meski dalam kondisi terpaksa Krena waktu itu dia harus bersembunyi dri org yg ngejar dia, bukan salahnya Gavin jga ga mw bantuin dgn tulus aplgi saat itu kondisi Gavin lgi terpuruk (dia jdi TDK berperikemanusiaan membantu wanita yg TDK di kenalnya yg datang sndiri kepadanya saat itu wajar² sja walau tetap tidak bisa dibenarkan yah!)
Ellea jga ga salah sepenuhnya tapi dia tetap salah karena tujuan awalnya memang menjual diri demi melunasi hutang, hrusnya dia tau konsekuensinya. Intinya mereka harus saling memahami sih
btw thanks visualnya Thor memuaskan, ceweknya jga🫶