NovelToon NovelToon
Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Mutiah Azzqa

Mia Maulida seorang wanita berusia 36 tahun dengan dua orang anak yang beranjak remaja menjalankan multi peran sebagai orangtua, isteri dan perempuan bekerja, entahlah lelah yang dirasa menjalankan perannya terbersit penyesalan dalam hati kenapa dirinya dulu memutuskan menikah muda yang menjadikan dunianya kini terasa begitu sempit, Astaghfirullahal'adzim..lirihnya memohon ampun kepadaNYA seraya berdoa dalam hati semoga ada kebaikan dan hikmah yang dirasakan di masa depan, kalaupun bukan untuknya mungkin untuk anak anaknya kelak.

Muhammad Harris Pratama seorang pengusaha muda sukses yang menikah dengan perempuan cantik bernama Vivi Andriani tujuh tahun lalu, nyatanya kini merasakan hampa karena belum mendapatkan keturunan. Di saat kehampaan yang dialaminya, tak disangka semesta mempertemukan kembali dengan perempuan cantik berwajah bening nan teduh yang dikaguminya di masa putih abu-abu. Terbersit tanya kenapa dipertemukan saat sudah memilki kehidupan dengan pasangan masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutiah Azzqa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Sabtu siang jam 13.00 wib Mia dan teman sekantor yang lainnya bergegas keluar dari ruangannya di lantai atas untuk turun absen pulang finger scan di lantai bawah karena jam kantornya sudah berakhir.

" Yok ah aku duluan ya.., dah janjian diajakin malam mingguan nih jadi mau ke salon dulu buat prepare ngedate sama pacar halal dong.." ucap sang teman Santy dengan gaya sombongnya yang dibuat buat.

"Iya deh iya yang punya pacar halal, nggak usah pamer napa sama jones (jomblo ngenes) kayak aku.." seloroh Nina yang masih jomblo di usianya yang sudah seperempat abad itu.

"Ha..ha..sorry sorry Nin, nggak usah manyun gitu sih, kalau mau ikutan ke salon ayok cus kita let's go sekalian. Mas suami juga pasti gak keberatan sih kalau aku ngajak kamu" ucap Santy sambil merangkul bahu Nina sang sahabat.

"Jangan Nin nggak usah, daripada kamu ikut Santy jadi nyamuk mending sama aku aja yuk ke supermarket belanja cari diskonan weekend sekalian cuci mata juga siapa tau nanti ketemu jodoh, iya kan...?" Ajak Mia, yang memang punya rencana belanja bulanan memanfaatkan waktu setengah harinya sebelum pulang ke rumah.

"Hah dasar emak emak modis (modal diskonan), kebiasaan deh..belanja yang dicari diskonan mulu" ejek Santy ke Mia.

" Yee biarin..yang namanya emak emak itu emang kudu pinter hemat, cermat dan efesien make uang untuk belanja ya.. " ucap Mia bela dirinya sendiri.

Mia, Santy dan Nina adalah temen sekantor yang karena sudah lama kerja bareng, mau nggak mau menjadi akrab dan jadi sahabat yang sudah tau sifat baik buruknya masing-masing karena intensitas pertemuan mereka setiap hari di kantor. Sesekali mereka tidak dipungkiri juga kadang ada bersitegang saat bekerja karena deadline dan tekanan dari atasan mereka.

Mia Maulida yang paling senior diantara bertiga, si Emak dua anak yang terlihat sangat bersahaja, selalu berusaha hemat,cermat, efesien dan selalu berhati-hati dalam bersikap karena perannya yang menjadi isteri, ibu dan perempuan bekerja. Keputusannya yang menikah muda dengan sang suami Andi Pradana menjadikannya sebagai seorang ibu dari Zahra Jasmine Pradana si sulung & adiknya Zayan Jaya Pradana yang duduk di kelas VIII dan VII SMP, di usianya yang sekarang menginjak 36 tahun. Usia yang matang namun wajahnya masih terlihat sangat ayu dan bening walaupun tanpa perawatan & makeup yang berlebih. Tak ubah seperti gadis muda usia dua puluhan, tak ayal sering membuat temannya Santy dan Nina merasa iri karena mereka terlihat seumuran, bahkan kadang keduanya merasa nggak terima kalau ada yang bilang mereka lebih tua usianya dari Mia.

Karena Santy yang masih berusia 26 tahun, sudah menikah setahun lalu dan belum memiliki anak, sedangkan Nina sendiri berusia 25 tahun dan masih setia menjadi jomblo yang penting high quality jomblo menurutnya.

"Iya deh setuju sepemikiran aku sama emak satu ini, nggak ada lawan deh pokoknya sama ibu duo Z & istri solehahnya mas Andi ini.

Tapi sorry mba Mia kayaknya Nina lebih milih rebahan aja lah di rumah, mau nonton drakor sepuasnya he..he.." ucapnya sambil tersenyum menunjukkan gigi putihnya.

Mia mengernyit sambil menggeleng "Hmm dasar mageran,

Ya udah deh aku sendirian belanja juga teteg sih nggak bakal nyasar.."

Ha..ha.. Mereka bertiga tertawa bersama sambil berjalan beriringan menuju tempat parkir, untuk berpencar ke tempat tujuan mereka masing-masing.

Di dalam supermarket Mia langsung mengambil troli belanja dan langsung mengisinya dengan mengambil beberapa barang kebutuhan rumahnya yang sudah habis, dari mulai persabunan, cemilan anak, buah, kopi, teh, gula, dan kebutuhan dapur yang lainnya. tentu dengan pertimbangan mencari harga murah yang ada diskon dengan kualitas produk yang oke. Tanpa sadar sedari tadi ia diperhatikan dan diawasi oleh seorang laki-laki dewasa, tinggi, tampan dan berwibawa.

Tanpa ragu laki laki itu menghampiri Mia setelah lama mengawasi dan memastikan kalau yang dilihatnya adalah benar Mia Maulida.

Ehem..pria itu berdehem di samping Mia yang sedang berjalan menuju kasir setelah menyelesaikan belanjanya, dan membuatnya menoleh

"Hai Mia, apa kabar ??" Ucap sang pria seraya memicingkan mata sambil tersenyum manis ke arah Mia.

Mia yang merasa tidak kenal mengernyit heran, "Maaf siapa ya..?" Karena merasa asing dengan wajahnya dan merasa heran kenapa dia menyapanya seolah saling kenal.

"Kamu Mia Maulida kan..?" Sambil tersenyum pria itu menatap Mia menunggu responnya.

Mia menganggukkan kepala pelan sambil berfikir keras apa dia pernah mengenal pria di depannya ini,

"Apa kita saling kenal sebelumnya?, maaf karena aku lupa"

Si pria malah tertawa, "wajar sih kalau kamu lupa, kita lulus SMA aja udah belasan tahun yang lalu. Tapi anehnya muka kamu kok kayak nggak berubah ya, masih cantik kayak dulu"

"Terimakasih, tapi maaf beneran aku belum ingat. Apa kita pernah satu sekolahan saat SMA?" Jawab Mia sambil menerka apa mungkin pernah satu sekolahan, tapi beda angkatan, karena dia yakin kalau tidak pernah sekelas dengan wajah ini, menurutnya selemah lemah ingatannya nggak mungkin dia nggak mengenali wajah teman-teman sekelasnya dulu.

Ponsel di tangan pria itu berbunyi ada notifikasi pesan, seketika pria itu membalas pesan dengan cepat dan terburu buru mungkin karena pesannya sangat penting. Setelah membalas pesan, pria itu menyodorkan ponselnya ke Mia. "Boleh aku minta nomor ponselmu Mia?" Dan Mia masih berdiri mematung ragu, akhirnya pria itu mengambil sesuatu.

"Oke, ini kartu namaku simpan ya dan jangan lupa hubungi, atau chat aku kalau ada waktu," jawab si pria sambil menyodorkan secuil kertas kartu nama yang diambil dari dompetnya.

"Te..terimakasih, Insyaallah" jawab Mia terbata seraya menganggukkan kepala pelan terpaksa menerima dan membaca kartu nama itu sekilas demi kesopanan.

"Kalau gitu saya duluan, mari.." Mia menganggukkan kepala sambil berlalu ke kasir.

"Jangan lupa nanti aku tunggu chatnya ya.." kata si pria itu sambil tersenyum manis ke arah Mia.

Tapi nyatanya diabaikan oleh Mia karena sudah duluan berlalu, dan Mia masih berpikir siapakah MUHAMMAD HARRIS PRATAMA? Nama yang tadi sempat dibacanya.

Mia berjalan sambil merasa bingung seingatnya tak ada teman atau kenalan dengan nama itu,Hah..bodo amat lah dia siapa, fikir Mia sambil meremas kartu nama itu tapi dia tidak berniat membuangnya tapi dimasukin ke dalam tas selempang yang dibawanya.

1
Yaky De la rosa
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
Stephanie Vanessa Cortez Lopez
Gak bisa berhenti baca
Mom Azzqa: Terimakasih /Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!