Apa itu kekuatan ? Apa itu bakat ? Dan apa itu keistimewaan ? Jika kamu memiliki kekuatan besar atau bakat dalam dirimu, apa yang akan kamu lakukan ? Menggunakannya untuk kebaikan, atau sebaliknya ?
"Memiliki kekuatan besar maka datanglah tanggung jawab yang besar." kurang lebih seperti itu kata-kata dari Ben Parker, meskipun hanya karakter fiksi, tapi kata-katanya sangat tidak biasa. Dan sekarang, cerita ini akan menceritakan kisah orang-orang yang luar biasa.
Note : update 2 hari sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 01 : Prolog.
Tahun 2050, USA.
Langit gelap menandakan hari sudah malam, terlihat sebuah mobil sedan hitam berjalan mengikuti arah aspal dan memasuki hutan yang cukup lebat. Beberapa saat kemudian, mobil itu tiba-tiba berbelok arah keluar dari jalur utama, dan berjalan memasuki arah jalan yang sangat-sangat sepi. Setelah lama mobil itu berjalan memasuki pohon-pohon liar, terlihatlah sebuah goa.
Di depan goa ada beberapa orang berjas hitam yang berjaga layaknya pengawal, mobil sedan itu pun masuk. Setelah masuk, terlihat beberapa dan tak lama kemudian mobil itu berhenti, lalu keluarkan seorang pria dewasa berpakaian formal serba berwarna hitam. Dia berjalan cepat setelah melewati orang-orang yang berjaga, tak lama kemudian, terlihatlah sosok pria dewasa yang mungkin lebih muda dari pria sebelumnya.
Mereka pun berdiri saling berhadapan. "Bagaimana situasinya ?"
"Cukup membuat orang-orang kita sedikit ribut." balas lawan bicaranya. "Apa tindakan yang harus kita ambil, bos ?" tambahnya.
"Aku ingin melihat situasinya dulu." Lalu dia pun berjalan ke tempat tujuannya, lalu disusul orang yang mengajaknya berbicara barusan.
Mereka berdua bernama Jason Turner dan Bastian Becker dan mereka berdua adalah anggota penting dari sebuah organisasi The Wall. The Wall adalah organisasi Internasional yang sangat diwaspadai oleh para pihak manapun, karena tugas mereka adalah menjaga keamanan bumi dari ancaman besar serta memberantasnya. Ditambah mengingat mereka memiliki teknologi yang sangat maju, jadi sudah dipastikan organisasi ini tidak akan jatuh dengan mudah.
Nama The Wall artinya dinding, cukup remeh artinya, tapi makna dalam menamai organisasi ini ialah mereka adalah dinding kokoh untuk melindungi keamanan dari ancaman manapun. Meskipun organisasi ini sangat hebat, tapi banyak pihak yang bermasalah bahkan dari pihak penegak hukum dari masing-masing berbagai negara memilih tak ingin berurusan dengan organisasi, karena alasan tertentu.
Organisasi ini memiliki banyak sekali anggotanya, bisa dikatakan mereka berjumlah sangat banyak, mungkin ada ribuan lebih dan tersebar di hampir semua negara, dan setiap anggota The Wall disebut sebagai agen. Markas organisasi ini sangat rahasia hanya orang-orang dari organisasi ini saja yang mengetahuinya serta orang-orang tertentu yang dipercaya, dan USA adalah markas pusatnya. Mereka akan benar-benar bergerak bila ada masalah besar yang merugikan banyak pihak.
Sudah cukup banyak masalah yang mereka kerjakan, selalu diselesaikan dengan baik meskipun membutuhkan waktu paling lama satu bulan. Terkadang, ada banyak penegak hukum yang terpaksa seperti polisi saja juga pernah meminta bantuan ke organisasi ini untuk membantu kasus mereka yang sulit diselesaikan.
Organisasi ini sangatlah aman dan terpercaya, bahkan pernah ada beberapa pihak yang ingin menyusup di organisasi ini, tapi mereka langsung ketahuan dan sudah tidak ada kabarnya. Itulah salah satu alasan kenapa kebanyakan penegak hukum di berbagai negara memilih untuk tidak berurusan dengan organisasi ini kecuali terpaksa.
Jason Turner, dialah direktur organisasi ini, sebagai pemimpin dia cukup aktif dalam menjalankan tugaskan. Meski sudah hampir berumur 60 tahun lebih, dia tetap terlihat sehat dan kokoh untuk memimpin semua anggotanya. Sedangkan Bastian Becker adalah anggota atau agen lapangan yang sangat aktif dari segala kondisi, dia sangat jujur, dan dialah orang yang paling dipercaya oleh Jason.
Dan saat ini, mereka berdua berjalan menuju ke sebuah ruangan yang dimana ruangan itu dibuat khusus, karena di ruangan itu tersimpan sebuah benda yang tak biasa. Benda itu berbentuk bulat kristal seperti permata dan besarnya hampir sama dengan bola tenis, dan beberapa jam yang lalu benda ini mengeluarkan gelombang yang tak biasa setelah sekian lama disimpan dengan aman, terlebih lagi bola ini diketahui sudah berumur yang sangat-sangat lama.
Tujuan mereka menjaga bola kristal itu karena benda tersebut memiliki cerita yang cukup bersejarah di masanya. Dulunya bola sebesar tenis ini adalah sumber energi yang sangat kuat, dan pernah disalahgunakan oleh seorang yang mengaku dirinya sebagai penyihir. Orang itu membuat kekacauan dan memakan korban yang tidak sedikit, lalu orang itu pun berhasil dikalahkan oleh sosok yang disebut pahlawan.
Pada akhirnya bola kristal itu disimpan dan dijaga dengan sangat ketat oleh beberapa orang yang sangat dipercaya. Setelah melewati banyak generasi, kini bola kristal tersebut dijaga oleh organisasi The Wall. Benar, ratusan orang-orang penting yang menjadi agen organisasi The Wall adalah penerus di masa kini, termasuk Jason dan Bastian.
Dalam ruangan itu ada 3 orang berpakaian khusus serta mengenakan rompi, dan tak lupa mereka juga membawa senjata senapan api. Mereka adalah penjaga yang memiliki fisik yang kuat, dengan profesionalnya mereka tetap berjaga dan membiarkan orang-orang di luar ruangan demi keamanan dan memperhatikan di balik dinding kaca yang tebal. Lalu terlihatlah Jason dan Bastian datang, dan Jason langsung begitu saja masuk ke dalam ruangan itu.
"Apa benda itu kembali mengeluarkan gelombang lagi ?" ucap Jason kepada salah satu penjaga di dalam ruangan dan melihat bola kristal yang tergeletak di meja khusus yang disertai beberapa perangkat keamanan.
"Belum pak, tapi beberapa saat yang lalu tepat sebelum anda datang, bola ini mengeluarkan cahaya berwarna ungu." jawabnya.
"Kau yakin ?" sahutnya Jason dengan tatapan serius.
"Saya sangat yakin, tak hanya saya, orang-orang dibalik kaca itu juga melihatnya."
Lalu tatapan Jason beralih ke arah bola kristal itu, lalu ia berbalik dan berjalan ke arah pintu keluar. "Suruh semua orang disini pergi...!!"
Seketika semua orang di luar ruangan itu saling memandang dan bertanya-tanya. Bastian yang mendengarnya pun mendekati bosnya itu.
"Sebenarnya ada apa bos ?" tanyanya.
Jason menjawab. "Katanya bola kristalnya bercahaya ungu, kau tau 'kan artinya ? Jangan bilang kau lupa pelajaran apa yang ditinggalkan para leluhur."
Tanpa menjawab, Bastian langsung mengeluarkan ponselnya, dan menekan salah satu kontak, lalu meletakkannya di salah satu telinganya. "Kode ungu..!! Segera umumkan evakuasi untuk semua agen disini...!!" ucapnya ke lawan bicaranya seberang sana, lalu ia tutup langsung teleponnya.
Dan benar saja, tiba-tiba terasa getaran, tak hanya di tempat itu, tapi di bagian seluruh markas pusat ini. Lalu lampu darurat menyala, setelahnya orang-orang di ada di dalam markas segera berjalan cepat bahkan berlari untuk pergi menuju jalan keluar.
Tiba-tiba bola kristalnya bercahaya ungu lagi, melihat itu Jason segera menyuruh dan mengajaknya semua orang-orang di dekatnya termasuk ketiga orang penjaga pergi. Tiba muncullah sebuah portal ungu di dekat bola kristal itu, lalu keluarlah sosok manusia berjubah ungu dengan kepalanya ditutupi oleh kain jubahnya.
"inilah yang aku maksud, dan sialnya belum sempat melakukan persiapan matang disini." ucap Jason sambil mengeluarkan pistolnya.
Dor...!! Dor...!! Dor...!! Dor...!! Dor...!! Dor...!!
Jason langsung menekan pelatuknya, lalu ketiga orang penjaga juga segera menembakan senapannya. Sayangnya orang berjubah itu tak bisa tertembak, karena terlihat sebuah dinding transparan melindunginya.
Jason dan orang-orang berhenti menembaknya, mereka pun perlahan maju mendekati orang misterius itu. "Tuan, letakan bola kristal itu ke tempatnya...!!" ucap Jason sambil menodongkan pistolnya.
Orang itu tak menggubris ucapan Jason, dengan rasa puasnya karena bola kristal itu sudah di genggamannya, dia segera berjalan pergi masuk ke portal ungu yang tadi. Setelah masuk, portal itu menghilang dan meninggal orang-orang di dalam ruangan itu.
"Ini buruk." ucap Jason sambil memasukan kembali pistolnya ke dalam jas hitamnya.
Lalu Bastian berjalan cepat mendekatinya. "Bos, bola kristal yang selama ini kita jaga telah hilang. Apakah orang yang tadi itu terus hidup di zaman sekarang ini ?"
"Itu tidak mungkin, ada kemungkinan, kalau orang itu telah menemukan apa yang belum kita temukan." jawab Jason dengan nada serius tanpa berbalik menatap bawahannya. "Meskipun kita punya alat berteknologi hebat, itu belum cukup untuk mengatasi masalah ini." tambahnya.
Baru kali ini organisasi The Wall menghadapi masalah yang diluar kemampuan mereka. Jangankan The Wall yang memiliki peralatan canggih, para penegak hukum di berbagai negara saja jelas tidak akan bisa mengatasi masalah sosok yang berbahaya ini.
"Kalau begitu, orang itu bisa jadi ancaman besar yang sangat serius seperti di masa-masa leluhur kita." kata Bastian mengingatkan.
Jason menganggukkan kepalanya. "Kau benar."
"Jadi kita harus bagaimana, bos ?" sahut Bastian bertanya.
Jason berbalik dan menatap serius ke arah Bastian. "Ini sudah saatnya, ayo kita temui mereka...!!"
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....