NovelToon NovelToon
Rania Sang Gadis Nelayan Skay

Rania Sang Gadis Nelayan Skay

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Skay

kisah perjalan hidup Rania obed,putri ke 4 dari pasangan nelayan sukses Rafel obed & Kristina kim sebuah pedalaman kota x.
Menjadi anak dari orang yang cukup sukses nyatanya tidak membuat hidup tenang,dia malah harus bekerja keras dan di paksa sang ayah untuk ikut andil membantu sang ayah dalam pekerjaan.
Hidup penuh dengan perjuangan ,menjadi anak yang selalu di nomor akirkan oleh keluarganya.Disaat anak-anak gadis seusianya sedang gencar-gencarnya merawat diri,Dia malah harus terpaksa memanggang kulitnya di bawa sinar matahari pantai dan bergelut dengan amisnya ikan.
Rania menjalani hidupnya setiap hari dengan menerima perlakuan kasar dari kakak²nya. sampai di saat akan menyelesaikan pendidikan tingkat SMAnya dia bertemu dengan seorang wisatawan luar yg sedang melakukan Touring keliling di kota x,Ray Farhat Gaozhan, pria 50tahun yang menawarkan Rania untuk ikut bersamanya ke Negaranya setelah tidak sengaja Rania menolong pria lanjut usia tersebut yang mengalami kecelakaan di kotany

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bangun terlambat

"Rania!!!"

Suara nyaring sang ibu sudah terdengar di pagi buta.

"Kau bangun terlambat lagi?!habis ngapain aja semalam haa?!cepat susul ayahmu ke pantai sana,dasar pemalas".

Rania bangun dengan cepat kilat saat mendengar ibunya bahwa sang ayah sudah berangkat duluan ke pantai.

"Bisa habis saya di marahin ayah nanti"

Gumam rania. Dia hanya sempat mencuci muka langsung menyusul sang ayah ke pantai.

Walau masih pukul 04 dini hari tetapi suasana pantai sudah ramai, pasalnya jam begini para nelayan sudah membongkar muatan.

"Rania tolong bantuin hitung ikan yang di gentong - gentong situ ya, sudah di tungguin sama om Albert mau di antar ke pasar kota katanya"

Kata salah satu pekerja surahan ayahNya. Rania mengangguk dan langsung mengitung ikan yang akan di ambil oleh om Albert.

"Om sudah nih,sudah saya susun ke cool box - cool boxnya, sekarang bisa di naikin semua ke pick up"

kata Rania

"Ok Rania terimakasih"

Jawab om albert sambil tersenyum manis dan menyuruh anak buahnya untuk mengangkat Cool box ikan untuk disusun ke pick up.

Rania terus melanjutkan mengitung ikan yang lainnya karna para penerima ikan sudah banyak yang menunggu. Satu tepukan di punggung mengagetkan Rania

"Nia istrahat dulu,kamu belum sarapan juga kan, abang bawakan roti sama kopi tuh abang taruh dekat sampan sana,ganjel perut dulu biar ini abang yang lanjutin"

kata Alex kaka sepupu Rania.

"Ehh iya bang,makasih yahh. Itu ikannya belum di pisahin yang kecil sama besarnya,nanti abang hitung sekalian di pisahin aja".

"okay boz,udah sana sarapan dulu sebelum di amuk bapa gara² gak ngapa - ngapain "

usir Alex pasalnya dia tau sang paman pasti akan marah kalu melihat mreka tidak bekerja malah asik ngobrol.

Rania memakan roti yang dibawa sang kaka sepupu dengan cepat karna selain masih banyak ikan belum di hitung dia juga takut di marahin sang bapa.

Saat sedang menyeruput kopi rania di kagetkan denga sang bapa Rafael obed yang melempar batu kecil ke arahnya

"kerja belum seberapa sudah urus makan saja kau!"

Sang bapa meneriakinya, Rania buru - buru kembali melanjutkan pekerjaannya bersama sang sepupu dan yang lainnya sedangkan para pekerja hanya menatap ibah kepada anak gadis itu karna mereka tau Rania baru beristrahat beberapa menit saja.

Sampai pukul 10 dini hari pekerjaan baru selesai. Satu persatu pick up penerima ikan sudah mulai bubar untuk segera mengantar ikan ke pasar kota. Rania meregangkan otot nya karna terasa sudah kaku karna sedari tadi bungkuk untuk mengitung ikan.

Rania segera merapikan gentong dan ember yang tadi di jadikan untuk menampung ikan untuk di bawa pulang ke rumah dan di bantu alex sang sepupu

"Sini gentongnya biar abang sama yang lain bawain,kamu bawa ember yang kecil itu saja"

Kata alex

"Biarin tidak apa - apa Rania bisa kok bawainnya lagian yang lain juga pada cape, abang juga pasti cape kan?"

Sewot Rania karana dia tidak enak harus meminta para pekerja lain ikut membantu memberskan gentong - gentong sebab dia tau mereka pasti sangat cape.

"yehhh sok kuat kamu"

Ledek alex

"emang kuat aku bang"

jawab Rania sambil memamerkan otot lengannya ala-ala petinju.

"Hati - hati kamu entar otot kamu melar lagi kaya Ellyas pical"

Jawab Alex sambil cekikikan sontak saja rania langsung memukul bokong sang kaka sepupu dengan ember yang di bawanya karena kesal dengan sang kaka sepupu.

1
Moh Rifti
up
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss/
Moh Rifti
next
Moh Rifti
lanjuut
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
crazy upnya kk
Moh Rifti
/Determined//Determined//Good/
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Rose//Rose/
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
lanjuuuut
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
SALSA Bila
lanjut
Ririn Santi
it's ok Thor, yg penting tetap berlanjut.
sebenarnya penasaran dg keadaan keluarga Rania di kampung halaman setelah ia tinggalkan. apa yg terjadi
skay: 🫂 terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!