NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:42.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan

"Saya terima nikah dan kawinnya saudari Alya Putri Adelia, binti Bapak Ahmadi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mas batangan 50 karat dibayar tunai."

Ucapan lantang pemuda bernama Rivaldo terdengar nyaring di ruang tamu. Tidak banyak tamu undangan, hanya keluarga dekat saja yang datang, Alya sendiri juga masih duduk di bangku sekolah, tapi dipaksa untuk menikah dengan pria yang sudah dipilihkan oleh kakeknya.

"Bagaimana para saksi?"

"Sah."

"Alhamdulillah."

Semua orang di ruangan itu mengucap doa untuk mengiringi bersatunya anak manusia yang sudah mengikrarkan sumpah di depan penghulu.

Setelah selesai ijab qobul, Alya memutuskan untuk masuk ke kamarnya dengan menggerutu.

'Bisa-bisanya Papa melakukan semua ini padaku. Kenapa harus aku yang menikah dengan pria itu. Masih ada kak Vita. Kenapa harus aku!'

Alya benar-benar kesal dan kecewa dengan sikap orang tuanya yang tak bersikap adil padanya. Seolah-olah, dirinya dianggap seperti anak tiri.

'Lagian ... Kak Vita sudah cukup berumur untuk menikah. Aku bahkan tidak bisa melanjutkan sekolahku. Argh! Tega sekali, mereka.'

Ingin menjerit malu, ingin menangis pun tak bisa.

'Andai Saja ada celah untuk  kabur, pasti akan kulakukan.'

Ia menatap ruang kamarnya yang telah dikunci rapat. Orang tuanya menaruh kecurigaan, kalau ia bakalan kabur di acara  pernikahannya.

'Kalau tahu begini ... Mendingan aku tinggal di asrama. Mungkin mereka tidak akan memaksaku untuk menikah dengan laki-laki asing itu,' omelnya dengan muka cemberut. 'Aku bahkan masih tidak mengenali pria itu. Apakah dia pria yang baik?'

Alya menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Dia benar-benar lelah dan frustasi akan pernikahannya. Ia bahkan sudah membuat kesalahan besar. Meninggalkan kekasihnya, hanya untuk menikah dengan laki-laki lain, yang belum tentu lebih baik dari kekasihnya.

Terdengar pintu berdecit. Rivaldo masuk dengan tatapan angkuhnya. Mendapati Alya yang masih mengenakan gaun dan masih rebahan di kasur, dia pun langsung menegurnya.

"Cepat kemasi barangmu!" Ucapan dingin itu terdengar cukup lantang di ruangan kamar.

Alya hanya diam, masih malas untuk bangun. Gadis itu tak menghiraukan Omelan suaminya.

"Alya! Kau itu budek, apa bisu, hah! Kalau dibilang untuk berkemas-kemas ... Segeralah berkemas. Aku tidak memiliki banyak waktu untuk berdebat denganmu di sini," cercahnya dengan tatapan melotot.

"Ih! Apaan sih!"

Saat Rivaldo memegang tangannya  dan memintanya untuk bangun, gadis itu langsung menghempaskannya.

Ia benar-benar benci pada laki-laki itu.

"Bisa nggak sih! Nggak kasar sama cewek. Kalau ngomong itu pakai perasaan. Jangan asal ngejeplak aja," seru Alya berdecak.

"Yang kasar itu siapa?! Aku memintamu buat berkemas, tapi kau malah mengabaikanku. Aku tidak  ada waktu untuk bermain-main Al, pekerjaanku padat, tolong mengertilah!!"

Kembali pria itu meraih tangannya dan menariknya perlahan. "Ayo bangun Al! Nanti keburu malam."

"CK! Aku nggak mau! Aku mau di sini, kalau kamu mau balik ya balik aja, nggak usah pedulikan aku. Aku masih ingin sekolah, tolong jangan paksa aku buat nurut sama kamu!"

Seketika Rivaldo emosi. Gadis yang dinikahinya itu lumayan membuatnya jengkel.

"Berani sekali kau melawanku. Kau itu hanya perempuan nggak penting. Jangan menantangku, ya!"

Rivaldo menghempaskan tangan Alya cukup kasar dengan bola matanya melotot nyaris keluar.

"Dengar! Alya. Aku menikahimu bukan karena keinginanku. Kalau saja aku boleh memilih, aku tak sudi menikahi wanita ingusan sepertimu. Di luar sana masih banyak wanita yang cantik dan berpendidikan, tapi demi rasa cintaku terhadap orang tuaku, aku rela mengorbankan perasaanku sendiri."

Jlebb, seketika hatinya terkoyak mendengar mulut pedas pria yang sudah menikahinya. Di sini dia sendiri juga sudah berkorban perasaan demi orang tuanya.

"Jaga bicaramu!"

Alya langsung menaikkan telunjuk tangannya tepat di depan muka Rivaldo, dengan tatapan melotot. Ingin sekali menonjok muka Rivaldo yang sudah merendahkannya.

"Kau pikir aku juga Suti menikah denganmu, aku juga tidak sudi menikah dengan laki-laki kasar sepertimu. Seharusnya kau tidak perlu datang untuk menikahiku. Aku tidak akan menangis walaupun kau tidak menjadi menikahiku! Usiaku masih sangat muda, sangatlah tidak pantas menikah dengan aki-aki sepertimu!"

Degup jantung Alya bergemuruh panas dan terpompa dengan cepat. Ingin sekali berteriak keras agar semua orang tahu bahwa pria itu sangatlah menyebalkan.

"Di luar sana masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik, dibandingkan dirimu. Jadi kau tidak usah blagu', seru Alya melawan.

Rivaldo sangat kecewa dengan orang tuanya. Ia dipaksa untuk menikahi gadis belia, yang masih belum bisa berfikir dewasa. Ia agak kesulitan mendidik wanita seperti Alya. Akan banyak memakan emosi yang membuatnya darah tinggi.

'Ya ampun, apa jadinya kalau aku tinggal satu atap dengannya. Pasti dia akan membebaniku. Belum lagi kalau sampai temanku tahu aku sudah menikahi gadis dibawah umur, apa yang akan mereka katakan padaku?'

Rivaldo benar-benar tidak bisa tenang. Selain pekerjaannya yang menumpuk ditambah lagi dengan adanya Alya yang dipercayakan untuk dijaganya.

"Kenapa menatapku seperti itu? Turunkan tanganmu. Atau aku akan mematahkan tanganmu!" Melihat  tangan Alya yang tertuju ke mukanya, Rivaldo langsung memberikan ancaman.

Perlahan Alya menurunkan tangannya. Ia mencoba untuk mengontrol emosinya yang menggebu-gebu.

"Aku tidak punya kesabaran seperti orang tuamu, Alya. Kalau kau tidak mau pergi bersamaku ... Aku akan pergi sendiri," ucapnya berjalan menuju nakas untuk mengambil laptopnya.

"Tapi jangan harap kau bisa lepas begitu saja dariku," ucapnya dengan senyuman smirk. "Aku sudah memegang surat-surat pernikahan kita. Jika kau ingin bertindak semaunya sendiri, maka kau akan tahu sendiri akibatnya."

Ancaman yang membuat Alya takut. Belum genap sehari menikah saja Rivaldo sudah memberikan ancaman-ancaman buruk padanya. Entah apa yang ada di pikiran orang tuanya, sampai-sampai memilih Rivaldo untuk menjadi pasangan hidupnya.

"Ih! Berisik banget, sih. Mendingan Sono keluar dari kamarku. Jangan harap aku mau berbagi kamar denganmu!"

Alya beranjak dari ranjang dan mendorong Rivaldo sampai ke pintu.

"Siapa juga yang mau berbagi kamar denganmu, gadis ingusan! Aku bahkan tidak sudi untuk menjamahmu!"

"Siapa juga yang mau kau jamah! Aku pun tidak sudi memberikan kehormatanku pada laki-laki tua bangka macam dirimu! Andai saja ada waktu buat kabur, Aku pastikan untuk kabur daripada menikah dengan laki-laki egois sepertimu!!"

Rivaldo tersenyum menyeringai. Cukup menantang, dan pastinya akan banyak menguras emosi tinggal serumah dengan Alya. Tapi apa yang bisa diperbuatnya, selain menuruti kehendak orang tua.

"Kalau kau memang ada niatan buat kabur, kenapa tidak kau lakukan, bego! Kenapa kau masih bertahan di sini? Harusnya kau kabur, dan urusannya akan selesai."

"Tidak semudah itu, Ferguso! Lihatlah. Kamarku dikunci rapat oleh Papaku. Mereka tidak ingin aku kabur. Harusnya kau yang kabur dan tidak melakukan ijab kabul menikahiku."

Alya menatap Rivaldo dengan memicingkan bola matanya. Otaknya mulai dipenuhi pikiran kotor mengenai laki-laki yang sudah menikahinya itu.

"Atau jangan-jangan kau hanya berpura-pura membenciku, tapi di dalam hatimu sudah berniat ingin memperistriku, Tuan Rivaldo? Dasar tua bangka! Kau pemangsa anak di bawah umur!"

1
Nur Hayati
Buruk
Nur Hayati
isinya bagus,tp keduanya jutek
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!