seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. awal mula (sudah revisi)
Alika Alexandra, seorang jenius dari zaman modern tiba-tiba terbangun dalam tubuh seorang gadis dari zaman kuno.
***
Di sebuah gubuk tua dan reot terdapat seorang gadis yang terbaring tak sadarkan diri. setelah sebulan tubuh ini merasa sakit dan tak sadarkan diri. tiba-tiba, jari tangannya tergerak pelan, disusul dengan kelopaknya yang masih terpejam itu bergerak pelan. ia merasa pusing dan juga merasa berat membuka kelopak matanya.
"ughh..." terdengar rintihan lirih dari mulut yang sedikit terbuka itu. gadis rapuh itu berusaha untuk membuka matanya, walaupun terasa berat seperti di lem, namun ia tidak menyerah begitu saja.
dengan sekuat tenaga, akhirnya seberkas cahaya menyapa Indra penglihatan nya. ia mengerjab-erjabkan matanya beberapa kali dengan pelan agar dapat menyesuaikan retinanya dengan cahaya yang menerobos masuk. Ketika membuka matanya, ia langsung mengedarkan pandangannya. Aneh dan asing pikirnya.
(dimana ini..??) batin nya. gadis rapuh itu menatap langit-langit tempat pembaringan nya. Kemudian dengan pelan, ia melihat ke samping kiri dan kanannya. Melihat nuansa dan tempat yang berbeda, Alika langsung mengerutkan keningnya. Lagi-lagi Alika bergumam.
"M.. di mana ini ? Kenapa tempat ini begitu bobrok dan sangat kecil.?" Pikir Alika. Suasananya begitu sepi dan sepertinya, tak ada orang lain disini selain dirinya. Karena tak ada yang menghampirinya, Ia pun mencoba untuk berusaha bangkit dengan sekuat tenaga. Pelan tapi pasti, Ia pun akhirnya bisa menggerakkan tubuhnya dan bersandar di dinding kayu yang terlihat lapuk itu.
"Sssst... Sebenarnya ini di mana ya.. kenapa aku bisa sampai di sini ?" Tanya Alika lagi. Ia kembali mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. seolah-olah Iya belum merasa puas dengan apa yang dia lihat. Tapi tiba-tiba, entah bagaimana caranya ia kembali memfokuskan penglihatannya kepada dirinya sendiri. Dan
Jreng
jreng
Alangkah terkejutnya Alika, mendapati tubuhnya dibalut dengan kain yang lusuh dan baju yang menurutnya sangat-sangat kuno. Baju yang ia kenakan pun terlihat seperti tak layak pakai. Alika pun berusaha untuk berpikir positif, walaupun kepalanya sudah ditumbuhi dan dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan. Ia juga memperhatikan tubuh ringkih tak berdaging ini.
"Sebenarnya ini di mana ya..?? Bukannya aku mengalami kecelakaan.. tapi kok kenapa sampai berakhir di tempat ini.? Dan juga, tubuh ini begitu kurus dan tinggal tulang. Apa sih yang terjadi sebenarnya ?" Tanya Alika dengan dirinya sendiri. Disaat sedang merenung, tiba-tiba, saat ia masih merasa bingung dengan yang terjadi kepadanya, beberapa ingatan-ingatan asing mulai menerobos dan berputar-putar serta memberikan ingatan demi ingatan sang pemilik tubuh. Alika mulai merasakan sakit kepala seperti dipukul balok yang besar yang mampu membuat orang tak sadarkan diri.
"Arggh... apa ini.!!!" Teriak Alika. Ia pun langsung memegang kepalanya dengan kedua tangannya sambil berusaha menguasai dirinya agar tidak pingsan. Ingatan yang ia lihat itu tentu saja bukan miliknya, badannya gemetar seketika. Bayangan demi bayangan terus menerobos dan berputar-putar. Dengan sekuat tenaga, Alika benar-benar mempertahankan kesadaran nya.
Alika terus merintih menahan sakit, apalagi Alika baru saja siuman dan tentu saja tubuh ini begitu lemah sehingga Alika harus berusaha melawan rasa sakit itu agar tidak tepar.
Ingatan yang masuk
"Apa yang kamu lakukan Amelia !! Dia adikmu, bisa-bisanya kamu melakukan hal itu kepadanya. Sungguh keterlaluan !!" Teriak seorang lelaki paruh baya dalam bayangan itu namun masih sangat tampan.
"Kamu itu seharusnya bersyukur dan menjaga saudara kita. Bisa-bisanya kamu melakukan hal itu kepada adik kamu sendiri.!! Di mana hati nuranimu hah !!" Teriak ingatan yang masuk itu.
"Kakak, aku minta maaf. Aku tidak sengaja." Ingatan itu lagi.
"Amelia, ibunda tidak menyangka kamu akan melakukan hal itu kepada adikmu. Padahal kamu tahu kalau adikmu sedang tidak baik-baik saja."
Ingatan-ingatan asing itu terus berputar-putar di kepalanya. Bahkan ia dapat tahu kalau dia memiliki seorang adik, namun adik itu bukanlah adik kandung dari Amelia, melainkan seorang putri yang diadopsi karena merasa kasihan terhadapnya. Semenjak kehadiran saudara Amelia itu, kedua orang tua Amelia mencurahkan semua kasih sayang mereka kepada saudara yang diadopsi sehingga melupakan dirinya yang juga membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya.
tentu saja sebagai seorang anak, ia merasa cemburu mendapat kenyataan bahwa kedua orang tuanya lebih memperhatikan saudara bungsu yang diadopsi itu sehingga melupakan dirinya sebagai anak kandung. karena merasa tidak terima, Ia berusaha melakukan cara apapun untuk bisa mendapatkan perhatian kedua orang tuanya walaupun itu membuat masalah kepada sang adik maupun kepada orang lain. sehingga pada puncaknya, Sang Putri diasingkan oleh sang raja karena perbuatan sang anak itu.
"Ayahanda, Ibunda, Aku tidak ingin diasinkan. Aku hanya ingin kasih sayang kalian. Kenapa kalian begitu tega membuangku seperti ini. Apakah aku ini bukan anak kandung kalian. Aku mohon ayah, ibu, kakak" rintihnya. Namun mereka semua hanya memalingkan muka dan tak mau membantu. Begitu lah sebagai dari ingatan yang Alika dapat dari pemilik tubuh ini.
ingatan pemilik tubuh selesai
Alika yang sudah berusaha untuk menguasai kesadarannya kembali. ia mulai merenung, Alika juga merasa cukup prihatin dengan penderitaan pemilik tubuh ini. Iya juga tidak habis pikir, Kenapa sang pemilik tubuh sampai melakukan hal-hal nekat untuk mendapatkan perhatian kedua orang tuanya. namun yang bikin miris adalah, setelah ia melakukan kekacauan atau kerusuhan di mana-mana, malam harinya ia akan menangis pilu Karena ia merasa sendiri di dunia ini.
"kasihan sekali dirimu Putri.. mungkin Jika aku yang menjadi dirimu, aku akan memilih untuk mengakhiri hidupku saja."monolog Alika. tapi tiba-tiba Alika tersenyum mengejek dirinya sendiri.
"hus !!! aku ini ngomong apa sih..!!! tentu saja kalau mendapatkan perlakuan seperti itu, lebih baik pergi dan mulai hidup yang baru. lupakan tentang balas dendam, karena walau bagaimanapun, Aku tidak akan hadir di dunia ini kalau bukan karena kedua orang tuaku."
"hahaha... lagi-lagi Aku berbicara ngawur. tapi tubuh ini memang cukup sangat memprihatinkan. melakukan hal apapun untuk mendapatkan kasih sayang orang tua dan saudara-saudaranya, sampai-sampai ia rela meracuni saudara angkatnya itu karena tidak terima diabaikan oleh keluarganya."
"hah !! jadi tubuh ini sudah menjadi milikku. dan aku yang akan menjalani kehidupan ini. huh !! ternyata cukup pelik juga. tapi mau bagaimana lagi, mau tidak mau, aku harus menjalani kehidupan ini. aku yakin, tubuhku pun sudah hancur dan tak mungkin kembali lagi. lebih baik aku memulai hidup baru di sini dengan tubuh ini." Alika merenung sebentar. ia mulai mengingat-ingat satu persatu keluarga yang tega membuang dirinya.
Tapi menurut Alika, jiwa pemilik tubuh ini juga bersalah. akibat kesalahan yang ia lakukan, seharusnya tidak diasingkan seperti ini melainkan langsung dihukum mati. mengingat di tempat ini masih berlaku sistem hukum rimba, Siapa yang kuat, Ia yang akan dihormati.
Tapi, tentu tidak. Ia adalah seorang putri dan keturunan langsung dari raja. Iya kalik mereka akan membunuhnya. Tapi, tak tertutup kemungkinan, bisa juga seperti itu.
"baiklah. lupakan tentang balas dendam. Aku tidak akan melakukan apapun untuk tubuh ini. toh juga dia yang melakukan kesalahan. dan aku rasa perbuatannya dengan apa yang dilakukan kedua orang tua dan saudaranya itu sudah cukup untuk menghukum dirinya yang salah selama ini. hanya perlu mengacuhkan mereka, dan hidup dengan baik di sini. lupakan tentang keluarga Alika, karena kamu di sini tidak memiliki siapa-siapa. anggap saja, siapapun yang memperlakukan kamu dengan baik itulah keluargamu." ujarnya lagi menyemangati dirinya sendiri.
***bersambung***
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.
Kutunggu part 2 nya🤍