Icong dan Tombak Ikan
Libur akhir semester Icong Pulang ke kampung, membantu Ayah dan Ibunya. Banyak tetangga-tetangganya yang tidak suka dengan kepulangan Icong. Ia orang yang cukup peka dengan keadaan. Namun, ia mengabai
0
0
Elegi Marwah
Sudah dua tahun lalu sejak kematian perempuan suci yang menempati rumah di ujung gang buntu itu. Itu bukan rumah mewah dengan fasilitas lengkap, hanya sepetak tanah yang di atasnya berdiri bilik kecil
0
0
Berita Palsu
Siang itu, cuaca sangat cerah. Waktu sudah menunjukan pukul 13:00, itu menandakan bahwa Andaka harus pergi ke kampus untuk kuliah siang. Andaka segera bergegas untuk berkemas sebelum pergi ke kampus.
0
0
Hanya Ingin Bahagia
Pagi ini begitu gemuruh terdengar, awan menghitam seakan ingin menangis sederas derasnya, terbangunku dari setiap mimpi indah, kapan aku sadar, haha ini mimpi bukan nyata gumamku, sembari beranjak dar
0
0
Sendiri
Ini, bukan pertama kalinya ia begini. Terpaku, diam, di ujung tebing gedung, sendirian. Ia merentangkan tangannya dan dengan senyum tipis ia membuat badannya melayang di udara. Alarm berbunyi. Untuk y
0
0
Paris
Kelopak-kelopak tangis masih erat memeluk bersama mimpi buruk yang sama sekali tak diharapkan. Sosok hitam samar-samar dibalut kabut, tinggi perkasa menjulang langit. Menara Eifell laksana nyonya besa
0
0
Jiwa Sendu Marisa
Tatapan sendu terpancar dari bola matanya. Tidak ada rona kebahagiaan yang berpendar dari dalam sana. Ada kesedihan yang begitu mendalam. Menggerogoti setiap sendi dalam jiwanya, mengusik ketenangan h
0
0
Tinta Hitam
Hidup seorang diri tanpa ditemani seseorang membuat dunianya hitam kelam. Memiliki paras cantik, dan memiliki bola mata berwarna Amber. Wanita muda berumur sekitar 20 tahun. Kini dirinya hidup sebatan
0
0
Selamat Jalan, Ra
Alkisah. Ketika seorang gadis duduk sendirian di kursi panjang berwarna putih, tepat dibawah pohon beringin. Diterangi dengan lampu jalanan yang remang-remang, angin malam yang berhembus pelan membuat
0
0
Adira
“Untuk apa kamu masih berteman dengan orang gila seperti dia? Apa harus aku berkata padanya agar dia menjauhimu?” Plakk!!! Spontan saja tanganku mendarat di pipinya. Seperti tersambar, terguncang heba
0
0
Warna Matamu Cokelat Muda
Langkah demi langkah dilaluinya, setapak demi setapak. Dengan gadis manis yang di sisinya, Ratna. Entah sejak kapan mereka menjalin tali kasih, tapi rasanya dia sudah seperti lama sekali mengenal gadi
0
0
Rin (Gadis Yang Hidup Di Kegelapan Dunia)
Namaku Rin, aku akan menanyakan hal-hal yang menurutku sedikit membingungkan. Nee.. apa yang kamu bayangkan ketika dunia hanya ditinggali oleh dirimu sendiri, apakah menyenangkan, menyedihkan, atau me
0
0
Di Penghujung Jalan Sana
Di penghujung jalan sana, tepat diujung simpang empat arah barat, setiap pagi dapat kulihat, seorang nenek menyokong nampan berisi kue-kue basah yang ia bawa ke Desa kami untuk dijajakan, dan bagusnya
0
0
My Beloved Kitty
Pagi yang begitu indah, burung-burung berkicauan sembari terbang tinggi, daun-daun bergoyang mengikuti angin pergi. Pagi itu, Vellyn merenung di dalam kamarnya entah apa yang ia pikirkan. Memandang ko
0
0
Kehilangan Dimasa Pandemi
Hai, perkenalkan nama saya ida umurku 20 tahun dan aku masih duduk diperkuliahan dan aku punya teman bernama hesi, yuni dan rendi. Singkat perkenalan. Kami sedikit cerita tentang bagaimana rasanya Keh
0
0
Depression (I’m LOSING Myself) 1 – Kacau Balau (Part 1)
“Jangan ganggu aku,” ucapku. Kalimat itu sudah sangat sering aku ucapkan. Tapi, mereka masih saja menggangguku tanpa habis-habisnya. Mereka sangat keterlaluan, aku diam pun diganggu. Mereka juga suka
0
0
Katanya Keindahan Ada di Sana
Manik hitam menatap lekat ke bawah sana, biru laut yang terlihat indah. Tapi apakah keindahan juga ada di dalamnya? Dia menginginkan sebuah hiburan, mungkin saja ‘kan keindahan dalam laut bisa menghil
0
0
I Hear That Sound, Always
Aika POV Ku membanting tubuhku di atas ranjang, hari-hari yang melelahkan setelah pulang sekolah, roda kehidupannya berjalan dengan cara yang sama, hari-hari yang aku jalani selalu biasa dan cukup mem
0
0
Saya Bukan Komunis!
20 Oktober 1965 Pagi ini seperti biasa aku dan bapakku sarapan dengan lauk seadanya. Hari ini bapakku tidak melaut seperti nelayan-nelayan lainnya, ia bilang khusus hari ini ingin istirahat. Sehingga
0
0
Andai Bisa Kuputar Waktu
Malam itu mata Aliya tak bisa terpejam, dia sudah berusaha menutup matanya rapat-rapat namun hasilnya nihil, dia tetap saja tidak bisa tertidur, tubuhnya mendadak lemas, lunglai dan panas dingin. Seak
0
0