Namaku Rin, aku akan menanyakan hal-hal yang menurutku sedikit membingungkan. Nee.. apa yang kamu bayangkan ketika dunia hanya ditinggali oleh dirimu sendiri, apakah menyenangkan, menyedihkan, atau menyeramkan? Munngkin dirimu hanya akan terdiam, entah itu 1 hari, 1 minggu, atau mungkin 1 tahun, yang pasti menyeramkan di dunia tak berpenghuni.
Aku pernah berkata pada diriku sendiri “Nee… apa yang kau lakukan ketika dunia sudah tidak ada manusia kecuali dirimu?”. “Entahlah… mungkin aku akan menangis dan menunggu aku meninggal”. Sudah beberapa tahun aku suka berbicara dengan diri sendiri di dalam hati, rasanya seperti orang yang tidak waras saja semenjak ibu sudah tiada.
Kalian tahu, dunia yang tak berpenghuni itu apa? mungkin jika aku bertanya pada diriku sendiri sekali lagi pasti aku akan menjawab “Dunia yang begitu gelap sekali, tidak bisa melihat apa-apa, kecuali suara disekitarku”.
Sebelumnya aku bisa melihat dunia yang begitu penuh warna, dengan pemandangan yang begitu indah, bunga-bunga yang bermekaran, namun beberapa tahun lalu aku didiagnosis oleh dokter, aku mempunyai penyakit Glaukoma. Suatu ketika aku terbangun dari tidurku, aku mengira di rumah sedang mati lampu, karena aku tahu perbedaan mati lampu dengan sengaja dimatikan.
Aku pun langsung keluar dari kamar dan memanggil ibuku. “Bu… ibu dimana”. “Buu…-, Aduhhh” Sepertinya aku menabrak sesuatu di depan, sesuatu yang begitu hangat (ternyata punggungnya ibu).
“Ah… Rin, tumben kamu sudah bangun pagi ini”. ucap ibuku. “i-iyahh bu, soalnya pas rin bangun kok gelap sekali di kamar aku, yah jadinya aku mencari ibu”. jawabku “Ha… rin kamu bicara apa sih, disini terang kok, semua lampu disini menyala dan di kamarmu itu juga menyala loh”. ucap ibuku “ta-ta-Tapiiii… aku tidak bisa melihat apapun selain warna hitam, aku juga tidak tahu ibu sekarang berada dimana, di depanku, disamping atau sedang mencuci piring, aku hanya bisa mendengarkan suaramu bu”.
Tiba- tiba ibuku langsung menggenggam kedua tanganku dan berkata. “Rin… apa yang kamu bicarakan, apa kamu bercanda”. ucap ibuku (nada sedang). “ti-Tidak bu, aku tidak bercanda disini gelap sekali”. jawabku berkata sejujurnya. “Rin, kamu bisa melihat ibu sedang melambaikan tangan?”. tanya ibuku sembari melambaikan tangannya. “tidak bu”. jawabku
30 menit kemudian Ibuku langsung membawaku ke dokter mata di sekitar wilayah tempat tinggalku, dokter berkata bahwa aku mengalami kebutaan permanen yang dimana tidak bisa disembuhkan selamanya.
Disana ibuku menangis, aku sebagai anak tidak bisa berbuat apa-apa hanya terdiam, mungkin ini sudah takdirku untuk menutup mata selamanya, tak hanya itu ibuku 3 tahun kemudian meninggal karena terus menerus memikirkan kondisiku yang sekarang.
Nee… apa kamu tahu dunia yang tak berpenghuni itu bagaimana, menurutku aku merasakan sunyinya diriku ini, sekarang aku mengerti bahwa aku sudah tidak bisa melihat indahnya pemandangan dan bunga-bunga yang bermekaran, dan aku sudah tidak bisa merasakan hangatnya tubuh ibu, aku merasakan kesepian.
“Nee… Sebenarnya aku merasa kesepian sekarang, tolong Tuhan Aku ingin bisa melihat untuk terakhir kalinya”. ucapku meneteskan air mataku.
Cerpen Karangan: Sandi Febrian Blog / Facebook: Sandi Febriansyah
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 27 April 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com