Dedak
Inara menatap lekat ke gundukan tanah yang bertabur bunga mawar dan bunga kenanga di atasnya. Kini sudah lima bulan lamanya dia ditinggal sang Ibu. Kini dia hidup berdua dengan ayahnya yang bernama Da
0
0
Andai Bisa Kuputar Waktu
Malam itu mata Aliya tak bisa terpejam, dia sudah berusaha menutup matanya rapat-rapat namun hasilnya nihil, dia tetap saja tidak bisa tertidur, tubuhnya mendadak lemas, lunglai dan panas dingin. Seak
0
0
Aku Harap Semua Berakhir Hari Ini
Tahun-tahun yang lalu, kami menganggap kami adalah pria yang hebat. Kami membereskan semua dengan baik. Memberikan pelajaran untuk orang lain yang lebih buruk. Orang-orang seperti kami bahkan menyukai
0
0
Do It!
Kata mereka aku harus selalu tersenyum, terlebih lagi pekerjaanku hanya seorang badut. Penghibur anak-anak yang tengah merayakan ulang tahunnya atau sekadar meredakan tangisannya. Kita tak akan pernah
0
0
Selamat Jalan
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia tela
0
0
Kehilangan Dimasa Pandemi
Hai, perkenalkan nama saya ida umurku 20 tahun dan aku masih duduk diperkuliahan dan aku punya teman bernama hesi, yuni dan rendi. Singkat perkenalan. Kami sedikit cerita tentang bagaimana rasanya Keh
0
0
Wida
Aku baru saja terlelap ketika tiba-tiba pintu kamarku diketuk bertubi-tubi. Aku kaget dan ketakutan setengah mati. Siapa gerangan larut malam begini mengganggu tidurku? Pasti bukan Bryan karena dia ma
0
0
Depression (I’m LOSING Myself) 1 – Kacau Balau (Part 1)
“Jangan ganggu aku,” ucapku. Kalimat itu sudah sangat sering aku ucapkan. Tapi, mereka masih saja menggangguku tanpa habis-habisnya. Mereka sangat keterlaluan, aku diam pun diganggu. Mereka juga suka
0
0
Katanya Keindahan Ada di Sana
Manik hitam menatap lekat ke bawah sana, biru laut yang terlihat indah. Tapi apakah keindahan juga ada di dalamnya? Dia menginginkan sebuah hiburan, mungkin saja ‘kan keindahan dalam laut bisa menghil
0
0
Rin (Gadis Yang Hidup Di Kegelapan Dunia)
Namaku Rin, aku akan menanyakan hal-hal yang menurutku sedikit membingungkan. Nee.. apa yang kamu bayangkan ketika dunia hanya ditinggali oleh dirimu sendiri, apakah menyenangkan, menyedihkan, atau me
0
0
Jogja dan Asmaralokanya
Petang membuana, mengarah pada pijakan jingga di ujung kota. Nafasnya bergelung remuk pada ramainya motor tua yang melewati aspal kasar. Sesosok istimewa di kota istimewa, eloknya suasana serta candun
0
0
Kenangan di Pohon Mangga
Pohon ini terlihat begitu renta. Sudah nampak keriput-keriput yang tertanggal di kulitnya. Namun, daunnya kian rimbun, batangnya kian kokoh, dan buah yang dihasilkannya begitu nikmat. Oksigen yang ber
0
0
Di Penghujung Jalan Sana
Di penghujung jalan sana, tepat diujung simpang empat arah barat, setiap pagi dapat kulihat, seorang nenek menyokong nampan berisi kue-kue basah yang ia bawa ke Desa kami untuk dijajakan, dan bagusnya
0
0
My Beloved Kitty
Pagi yang begitu indah, burung-burung berkicauan sembari terbang tinggi, daun-daun bergoyang mengikuti angin pergi. Pagi itu, Vellyn merenung di dalam kamarnya entah apa yang ia pikirkan. Memandang ko
0
0
Sendiri
Ini, bukan pertama kalinya ia begini. Terpaku, diam, di ujung tebing gedung, sendirian. Ia merentangkan tangannya dan dengan senyum tipis ia membuat badannya melayang di udara. Alarm berbunyi. Untuk y
0
0
Paris
Kelopak-kelopak tangis masih erat memeluk bersama mimpi buruk yang sama sekali tak diharapkan. Sosok hitam samar-samar dibalut kabut, tinggi perkasa menjulang langit. Menara Eifell laksana nyonya besa
0
0
Jiwa Sendu Marisa
Tatapan sendu terpancar dari bola matanya. Tidak ada rona kebahagiaan yang berpendar dari dalam sana. Ada kesedihan yang begitu mendalam. Menggerogoti setiap sendi dalam jiwanya, mengusik ketenangan h
0
0
Tinta Hitam
Hidup seorang diri tanpa ditemani seseorang membuat dunianya hitam kelam. Memiliki paras cantik, dan memiliki bola mata berwarna Amber. Wanita muda berumur sekitar 20 tahun. Kini dirinya hidup sebatan
0
0
Selamat Jalan, Ra
Alkisah. Ketika seorang gadis duduk sendirian di kursi panjang berwarna putih, tepat dibawah pohon beringin. Diterangi dengan lampu jalanan yang remang-remang, angin malam yang berhembus pelan membuat
0
0
Adira
“Untuk apa kamu masih berteman dengan orang gila seperti dia? Apa harus aku berkata padanya agar dia menjauhimu?” Plakk!!! Spontan saja tanganku mendarat di pipinya. Seperti tersambar, terguncang heba
0
0