Dandelion
Kau ingat? Hari saat pertama kita berdua bertemu. Iya, hari indah itu. Kamu mengajakku bermain bunga dandelion. Berlarian kesana kemari merasakan sejuknya angin. Sepasang kaki mungilmu berderap bergan
0
0
Hear
Mulailah menerima orang-orang orang yang ada disekitarmu. Kamu tidak akan tahu seseorang itu berhati baik atau jahat, sebelum kamu menemukannya. “Kei, ayo ke kantin,” menarik tangan Keina “Gua mau bel
0
0
Cookies
“Kaoru, hari ini kamu ada jadwal ekskul kan?” “Masa nggak ingat?” “Hehehe!” Konnichiwa, minnasan. Namaku, Kaoru Amamura desu. Aku kelas 11, di sekolah Meitoku Gijuku Senior High-School. Di sekolah ter
0
0
Key
Seulas senyum ramah pemilik bibir merah muda menghidupkan hati Rendy yang telah mati akan rasa cinta. Seolah terhembus angin harapan saat melihat kedua mata sipit lentik yang berbinar memancarkan masa
0
0
Ketika Hati Ini Ingin Semuanya Berakhir
Angin berhembus menerpa wajah Ara yang terlihat sendu. Kalau kalian lihat mata Ara sembab itu karena Ara habis nangis. Kenapa Ara nangis? sepertinya pertanyaan itu gak usah Ara jawab karena Ara gak ma
0
0
Sampai Jumpa, Elene (Part 2)
Keenan. Lelaki tinggi tak terlalu tegap yang akhirnya kutemui berdua dengan Elene hari ini. Pagi-pagi buta Elene membangunkanku, memilihkan bajuku dan bahkan memaksaku memakai sedikit riasan wajah. Hu
0
0
Sampai Jumpa, Elene (Part 1)
Hidup selalu berjalan terbalik dengan apa yang diharapkan. Tidak semua memang, but mostly. Sore ini aku sedang asyik mengerjakan laporan kerjaan kantor. Kepala rasanya mau pecah setelah hampir 6 jam d
0
0
Sahabat dan Janji (Part 2)
Nita telah sampai di halte bus dengan beberapa orang yang tengah menunggu juga, sedangkan Yasha perempuan itu sedikit berlari agar cepat sampai menuju halte. “Nit, kenapa ninggalin?” ucap Yasha setela
0
0
Sahabat dan Janji (Part 1)
Yasha gadis itu sedang duduk manis di kursi taman menunggu sahabatnya datang untuk bermain ke pameran malam. Yasha memotret taman yang indah dengan ponselnya, dia memang hobi memotret, bahkan galeriny
0
0
Ia yang Tak Terlupakan
Pagi-pagi buta aku berjalan sendirian menyusuri kediaman tempat terakhir ia berada. Aku tak tahu jadinya bila aku tak bertemu dengannya. Ia yang membuka mataku, membuatku melihat dunia dari perspektif
0
0
Memoria
Gumpalan kapas di langit seketika mengubah warna mereka. Jelas, ini bukan pertanda baik untukku dan semua yang pergi tanpa membawa pelindung. Meskipun demikian, aku masih beruntung karena aku sendiri
0
0
Sahabatku Seperti Napasku
Sepertinya Cindy sedang gelisah. Setiap hela napasnya seakan sarat dengan sejuta beban yang membuatnya enggan untuk melakukan aktivitas. Akhir-akhir ini dia tak pernah memperlihatkan wajah cerianya me
0
0
72 jam (Kisah Akhir Tahun) Part 2
29 Desember Di hari selanjutnya melalui telefon mereka merencanakan akan pergi ke Toko Buku terdekat di kota. kali ini Tiya yang akan memandu Dita, mengingat kota ini masih cukup asing bagi teman baru
0
0
72 jam (Kisah Akhir Tahun) Part 1
6 Januari 2015 Sudah seminggu semenjak kejadian itu, rasanya sepi dan sunyi. Sesekali dilihatnya kembali foto itu, terukir segaris senyuman di bibirnya. “Dasar bodoh, tch kenapa aku menangis” isaknya
0
0
Pemberian Terakhir
Dimalam begini suara seseorang dan ketukan pintu dari rumahku berbunyi. Aku membuka pintu rumahku dan menerima paket dari kurir pengantar paket dan berkata “Terimakasih, maaf ini dari siapa ya? Aku ti
0
0
Janji Sandyakala
Dirgantara melangkah keluar, tepat setelah pintu kereta terbuka dan penumpang dipersilakan turun. Matanya menelisik sekitar, membaca papan penunjuk sekilas sebelum melanjutkan langkah. Kakinya lambat
0
0
Dewasa Itu Enak Ya?
Tiada malam tanpa menangis, dunia suram, pikiran tenggelam. Hampa dan hampa, sudah berapa tahun gadis yang jarang tersenyum itu merasakan riuhnya isi kepala. Amarita, dahulu gadis itu tidak menyangka
0
0
Takdir Tuhan
Mentari mulai menunjukan sinar indahnya, dimana orang-orang akan memulai aktivitasnya. Hari baru semangat baru, itulah kata kebanyakan orang. Dunia akan semakin indah apabila jika ditemani seorang sah
0
0
Janji Dibawah Hujan
Sepulang sekolah, Lisa langsung mencari makhluk yang bernama Riza. Riza adalah sahabatnya sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan kalau kata mama mereka. Mereka berdua sudah dekat melebihi saudara.
0
0
Sahabat Lama (Part 2)
Sambil menunggu pesanan datang, kami menyoroti cewek-cewek yang tengah asyik dengan dunia ngerumpinya masing-masing. Dan tak lama kemudian kopi hangat telah menuju kami, yang dibawah oleh pelayan berm
0
0