Rinjani Dalam Tulisan
Pagi yang manis. Udara dingin bercampur dengan aroma tanah basah yang menyejukkan. Kulirik jam dinding kecilku, pukul 7 pagi. Hampir saja aku kesiangan. Aku bergegas bangun dan mengambil handuk hijau
                        0
                        0
Senyuman Hitam Dibalik Ketidakadilan Semesta
Tangis haru menyeruak memenuhi kediaman rumah john. Semua orang sangat sedih atas kepergian john. John adalah sosok laki-laki yang selalu berusaha untuk membuat orang-orang disekitarnya merasa bahagia
                        0
                        0
Gaya Hidup Mutub
“Hidup kok gini gini aja ya, kayak enggak ada perubahannya sama sekali.” Ucapan itu diarahkan Mutub ke Sahat, dengan tujuan Sahat benar-benar merubah semua gaya hidup minimalisnya ke arah para selebri
                        0
                        0
Nek, Wulan Janji
Suara adzan subuh terdengar lantang. Alarm yang disetting setiap harinya dan di jam yang sama ikut menggugah Wulan dari tidurnya. Ia pun bergegas berdiri dari ranjangnya dan bersiap untuk shalat berja
                        0
                        0
Temanku Tak Terlihat
Ayu, Si Anak Lucu “Aduh, lucu banget anaknya”, “Sini yuk gendong Tante” Jika aku bisa berteriak tidak, tentu aku sudah melakukannya saat itu. Tetapi aku tidak sampai hati mengucapkannya. Terbawalah ak
                        0
                        0
Jarak (Part 1)
Haii… Namaku Alesa, aku adalah anak dari pasangan Nur dan Aditya. Aku punya satu kakak perempuan bernama Mayang. Bagiku keluarga adalah nomor 1. Apapun yang kulakukan semuanya hanya untuk membuat kelu
                        0
                        0
Pulang
Sudah memasuki Desember akhir, suasana liburan mulai terasa, ada orang yang memilih untuk menghabiskan liburan dengan bersantai di rumah dan ada yang memutuskan jalan jalan dan berkumpul Bersama kelua
                        0
                        0
Permintaan Kesekian
“Pak aku takut” kataku sambil meraba-raba dinding untuk duduk di samping bapak di atas kursi panjang di samping jendela ruang tamu beralas rumah panggung. “Sini-sini” jawab bapak lalu tertawa seakan m
                        0
                        0
Dia Ibuku
Suara jangkrik dan hembusan angin kini mendominasi pendengaranku, dingin! Hawa dingin serasa menusuk-nusuk lapisan kulitku. Tubuhku hanya terbalut kaos polos serta celana trening yang aku gunakan. Aku
                        0
                        0
Hujan Desember
“Nduk, masuk.. sudah sore, hampir gelap, nanti kamu sakit..” Suara Bapak membangunkan lamunanku. Entah kemana pikirku mengawang-awang. Kulirik jam dinding, sudah pukul 6 sore. Suara adzan maghrib terd
                        0
                        0
Segalanya (yang harus kau ketahui) tentang Aku dan Ibuku
Aku melangkahkan kaki dengan Langkah kecil. Jalan setapak yang basah mengotori sepatu kets putihku. Aroma tanah basah begitu membuatku candu. Disekelilingku, manusia-manusia terus bergerak seolah tanp
                        0
                        0
Jarak (Part 2)
Hari ini adalah jadwal penerbanganku untuk pulang. Semuanya sudah kupersiapkan dengan matang. Oleh-oleh dan lainnya. Sesampainya di rumah… Sama seperti dugaanku hanya kakak yang menunggu dan bahagia a
                        0
                        0
Tangis Wanita Bisu (Part 1)
Alisa gadis 20 tahun yang bekerja sebagai penjaga toko buku. Setiap jam delapan pagi Alisa membuka toko bukunya bersama Ayu dan Ali. Sudah dua tahun ia bekerja di “Book Store”. Ia sangat rajin dan tel
                        0
                        0
Tangis Wanita Bisu (Part 2)
Sang mentari telah timbul dengan cahayanya yang amat cerah. Anisa menggandeng lengan tangan Alisa menuju Book Store tempat Alisa bekerja. Saat di perjalanan mereka melewati kumpulan ibu-ibu yang tenga
                        0
                        0
Kata Terakhirku (Part 1)
Di minggu pagi ada dua gadis yang sangat cantik-cantik di depan halaman rumahnya yang sedang melakukan pemanasan untuk lari pagi keliling komplek. Mereka adalah dua orang yang berkakak adik yang berna
                        0
                        0
Kata Terakhirku (Part 2)
Jam menunjukkan waktunya pulang sekolah, semua siswa bergerombol keluar gerbang dengan tergesa-gesa. Beda dengan Selang beberapa jam akhirnya putri dan papah randy sampai di depan rumah, putri langsun
                        0
                        0
Sebungkus Kepercayaan yang Terabaikan
Matahari telah menunjukkan eksistensinya, ibu bergegas menata meja di depan rumah. Meja dipenuhi sebakul nasi kuning dan berbagai lauk menggugah selera yang dimasak sedari jam tiga. Saat kebanyakan or
                        0
                        0
Mama, Aku Sayang Kamu
Brak! Aku membanting pintu dengan kesal, mama mengingkar janji untuk pergi ke taman. Alasannya cuma karena harus membuat presentasi buat kerjanya. Mamaku itu super sibuk, papaku ngga terlalu sibuk. It
                        0
                        0
Si Kecil di Kota Besar (Part 2)
“Assalamualaikum warah matullah” salam dua sisi menandakan shalat selesai Manusia memiliki hak dan kewajiban, Tuhan memberikan itu sebagai alat keseimbangan dalam kehidupan. Pandu di dalam hati membua
                        0
                        0
Balik ke Ibu
Seisi rumah tersusun rapi, buku-buku terlihat bertandang pada tempatnya, lampu belajar pun tak menyinari meja, dia padam untuk sementara waktu, akan ada masanya dia akan menyala dan bekerja. Kursi-kur
                        0
                        0