Jam menunjukkan waktunya pulang sekolah, semua siswa bergerombol keluar gerbang dengan tergesa-gesa. Beda dengan Selang beberapa jam akhirnya putri dan papah randy sampai di depan rumah, putri langsung keluar dari mobil dan langsung memasuki rumahnya.
“assalamualaikum mah” ucap putri sambil membuka pintu “waalaikumsalam, mana hasil latihan kamu hah?” tanya mamah laras keras “in..ini mahh” ucap putri sambil menyodorkan lembaran soal tersebut dan langsung diserobot kasar mamahnya “apa-apaan ini, 90” tanya mamahnya sambil melotot matanya “sini kamu ikut mamah” ucap mamah laras sambil menarik tangan putri dengan keras “kee.. kemana mah” tanya putri yang tergeret mamahnya “dieemmm” bentaknya “kebetulan kakak dan papah kesayangan kamu ga ada di rumah kamu harus mamah hukum.. baru latihan aja udah kecil apalagi ujian” ucap mamah laras dan mendorong putri ke dalam kamar mandi lalu mengguyurnya “sekarang kamu renungin tuh soal.. gimana caranya biar dapet 100” ucapnya dan pergi meninggalkan putri lalu mengunci pintu kamar mandi itu
“kenapa mamah selalu menyikapiku layaknya seperti anak tiri, apakah aku memang anak tiri mamah laras?” tanyanya dalam hati dan meneteskan air matanya
Setelah 1 jam putri di dalam kamar mandi tiba-tiba mamah laras membuka pintunya. “putri sekarang kamu keluar, dan makan nih roti dan segera masuk ke kamar kamu” ketus mamah laras “iya mah” dengan nada kedinginannya dan putri meninggalkan mamahnya
Waktu menunjukkan pukul 8 malem putri masih sibuk dengan tumpukan tumpukan buku bukunya. Dengan kondisi yang sangat lemah dan kedinginan selang beberapa jam putri tertidur dengan pulas di atas meja belajar.
“ceklekk..” suara pintu kamar putri terbuka seseorang membukanya dengan kasar namun tidak dengan membangunkan tidur pulas putri. “bagus ya putri.. baguss” bentak mamah laras hingga membangun kan tidur putri “mm..mamah” kaget putri dan mengusap kedua matanya “bagus mamah suruh kamu belajar kenapa malah tidur” tanya mamah “putri cape mah.. putri badannya panas putri lemes” jawabnya dengan lemas “itu Cuma pura-pura aja.. karena ga mau belajar, itu keranjang apaan” ucap ketus mamah dan pergi mengambil keranjaang tersebut “kamu ga usah ngemil apalagi makan sebelum tugas kamu selesai” lanjutnya “pokoknya kamu belajar sekarang sampe pagi, karena kamu sudah tidur tadi” ucal ucapnya lagi dan pergi meninggalkan putri sendirian dan menutup pintunya dengan amarah dan meguncinya
Sudah pukul 12.00 putri masih sajah sibuk mengerjakan seperti biasanya namun selang beberapa menit putri terjatuh dari tempat duduknya, putri tergelatak pingsan di atas lantai yang dingin tak ada seorangpun melihatnya. Mamah laras pun pergi tanpa sepengetahuan putri.
Setelah 2 harinya tiba-tiba kak nisa pulang ke rumah dengan perasaan yang sangat takut. Lalu kak nisa memasuki rumahnya melihat keadaan rumah begitu sepi dan hening, beberapa langkah menuju kamar putri tampak selembar kertas di atas meja. Kak nisa pun mengambil dan membacanya.
“nisaa sayang.. kalo kaamu udah pulang jangan cari mamah yah, mamah ada kok cuman mamah hari ini dan 5 hari yang akan datang mamah sedang ada urusan pekerjaan mamah diluar kota menyusul papahmu, maafin mamah tidak menelfon kamu. Karena mamah takut mengganggu kamu nak” By: mamah laras?
Nisa langsung melemparkan lembaran surat itu dan bergegas menuju kamar putri namun naas, pintu kamar putri terkunci. Nisa bergegas mencari kunci namun tidak menemukanya. Akhirnya nisa mencoba menggunakan kunci pintu kamarnya dan terbuka pintu kamar putri. Nisa tersontak kaget melihat sang adik tergeletak di lantai dengan muka yang begitu pucat, nisa langsung menghampiri tubuh putri
“putrii.. astagfirullah badan kaamu panas banget, kamu kenapa dek” ucap nisa sambil memeluk tubuh putri “putri gakpapa kak.. putri ngantuk” ucap putri lemas “kenapa tidur di bawah sayang, badan kamu panas kita ke dokter yah” ajak nisa “gak kak.. putri baik-baik saja kak” ucap putri dan memejakan matanya “putriiii…” nisa langsung mengangkat tubuh putri yang kecil itu dan membawanya ke rumah sakit
Selang beberapa menit akhirnya putri sudah ditangani dengan dokter “dok adik saya kenapa?” tanya nisa “adik mba mengalami gejala tipes dan diposisi itu adik mba juga magnya sudah kronis” jelas dokter itu “astagfirullah.. dok apakah adik saya bisa sembuh?” tanyanya lagi “saya dan tim medis sedang berusaha mba.. mba bantu doa yah” ucapnya
Pikiran nisa sangat kacau, dia harus menghubungi siapa sedangkan papah dan mamahnya sedang sibuk. Setelah itu nisa memasuki ruangan putri dan melihat keadaan adiknya. “putrii .. kamu gimana de keadaannya?” tanya nisa “aku baik kak.. kakak sendiri?” tanyanya balik “kakak baik juga dek.. maafin kakak ya dek kakak telat datang” ucapnya sambil meneteskan air matanya “kakak ga usah nangis, aku gakpapa kok kak.. aku boleh minta sesuatu kak” ucap putri “putri mau apa, bilang sama kakak mau apa” ucap kak nisa sambil nada nangis “aku titip ini buat mamah, putri mau istirahat kak putri udah cape dan gak kuat” ucap putri yang makin melemah dan menyodorkan selembar kertas cantik yang sudah lama ia rangkai kepada kakaknya “putri kuat.. putri anak kuat” ucap kak nisa sambil mmenerima sodoran surat itu “makasih kak.. kak nisa sudah sayang dan peduli sama aku, aku pamit ya ka aku mau istirahat” ucap putri diiringi dengan menutupnya kelopak mata dengan damai “putriiiii… bangun dek putriii, dokterr.. dokterrr” teriak nisa dengan airmata yang terus bercucuran
“dokter adik saya kenapa dok?” tanya nisa “inalillahi wa inailaihi rojiun.. adik mba sudah tidur selamanya” ucap dokter itu dengan menutup tubuh jenzah dengan selimut “hiks.. hiks. hiks” “gak gak mungkin dok, adik saya pasti tidur sementara dok ga mungkin selamanya” ucapnya dengan tersedu-sedu “mba yang sabar yah.. Semua sudah kehendak allah hubungin orangtua mba” ucap dokter itu dan meninggalkan anisa di ruangan itu.
Anisa buru-buru mengambil handphone yang ada ditasnya dan menghubungi kedua orangtuanya. “assalamualaikum papah.. papah bisa pulang sekarang gak ya pah, papah ke rumah sakit ya” ucap nisa “iya nak papah dan mamah sore ini pulang nak, siapa yang sakit” tanya papahnya di seberang telfon “nanti aku kasih tau pah.. aku ga mau papah kepikiran di sepanjang jalan” ucap nisa “iya sayang.. papah tutup telfonnya yah, assalamualaikum” ucapnya “waalaikumsalam” jawab nisa lalu menutup ponselnya dan memasukkan kembali ke dalam tasnya. “pah.. mah.. maafin nisa, nisa gak bisa ngasih tau sebenarnya, nisa takut terjadi apa apa sama mamah dan papah” ucapnya dalam hati
Anisa masih sajah berada di depan ruangan putri dan melihat putri dari jendela kamarnya. Anisa sangat sedih melihat adiknya yang sudah tidak ada disampingnya.
Keesokan harinya orangtua mereka datang dan menghampiri nisa yang sedang tertidur diatas kursi. “anisaa.. bangun nak ini papah” ucap papah randy “papahh…” ucap nisa yang tersontak baangun dan langsung memeluk papahnya begitu erat dan menangis tersedu-sedu “pah putri pah.. putrii pahh” ucapnya tersedu-sedu “kenapa sayang putri kenapa” tanyanya bingung “putri ninggalin kita semua pah” ucap nisa lagi “putriii….” teriak papah randy “hiks.. hikss… hikss.. hiksss” mereka menangis bersamasama di depan ruangan itu dan papah randy langsung memasuki ruangan itu
“putriiii kenapa kamu tinggalin papah nak” ucap papah randy sambil menggoyangkan tubuhnya putri “putriii… bangun nak maafin mamah putrii, selama ini mamah selalu memaksa kamu nak” ucap mamah laras sambil meneteskan air mata “mamah.. mamah jahat kenapa mamah ninggalin putri yang tergeletak di lantai kamar mah kenapa” ucap nisa yang begitu keras dan diiringi tangis “maafin mamah nis.. maafin mamah..” ucapnya “nasi menjadi bubur maah.. mamah lihat dengan mamah meminta maaf mamah bisa membangunkan putri, enggak mah enggak” ucap nisa tersedu-sedu “mamah tegaa sama anak sendiri mah, mamah sama aja melakukan pembunuhan anak Kandung sendiri” ucap papah randy “oke mamah salah.. mamah minta maaf, kalian boleh masukin mamah ke penjara” ucapnya yang tak digubris keduanya “nisa mari bawa pulang putri.. kita kuburkan di dekat rummah kita saja agar senantiasa dia selalu ada di sekeliling kita.” Ucapnya
Selang beberapa jam jenazah putri sudah dimakamkan di sebelah rumahnya, tangisan-tangisan sekeluarga itu tak bisa terhenti. Setelah acara selesai semua anggota memasuki rumahnya dan berkumpul di ruang keluarga.
“mah.. mamah harus bertanggung jawab atas semua yang sudah mamah lakukan” ucap papah terhadap mamah laras “pah.. mamah siap buat masuk penjara pah” ucap mamah laras “pah nisa mohon jangan bawa mamah ke polisi.. nisa ga mau kehilangan orang tersayang nisa pah” ucap nisa “gak bisa nisa sayang.. ini sama saja pembunuhan” ucapnya lembut “nisa mohon pah” ucap nisa tersedu tangis “baik.. papah ga akan masukin mamah ke penjara tapi maafin papah, papah akan bawa mamah ke desa ke rumah papah.. biarkan mamah sendiri disana dan meratapi semua kesalahannya” jelas papah randy “tapi pah kita temenin mamah kan pah.. aku ga mau mamah sendirian di sana” ucap nisa “ga bisa nisa.. mamah harus sendiri” ucapnya “nisa mamah gakpapa kok.. mamah wajib dapat hukuman seperti ini” ucap mamah laras “ga mah.. pah mamah tetap disini yah pah, nisa mohon pah” ucapnya nisa “baiklahh.. kalo itu kemauan anak papah” ucapnya dan meninggalkan mereka di ruang keluarga itu
“mah.. sebelum putri menghembuskan nafas terakhirnya, putri menitipkan ini untuk mamah” ucap nisa sambil memberikan selembar kertas yang menarik ke mamahnya “ini apa nak?” tanyaa mamah laras dan menerima srlembar kertas itu dari tangan nisa “nisa kurang tau mah.. nisa ke kamar dulu ya mah” nisa bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan mamahnya sendirian.
“cantik sekalii karya anakku ini.. mamah ga nyangka put kamu bisa sekreatif ini nak” ucapnya sendiri dan langsung membuka lembaran itu yang berisi sebuah kata kata yang membuat hati mamah laras tersayat dan terharu ketika membacanya.
“hallo mamah cantikk… putri sayang banget sama mamah, mamah orang yang baik dan tangguh mamah hebat dan kuat hehe.. mamah sudah membesarkan putri dan kak nisa dengan penuh kasih sayang. Makasih mah pengorbananmu selama membesarkanku akan putri ingat selalu sampai putri menutup mata dan putri akan selalu berdoa buat mamah dan papah, putri sayang sekali sama kalian semoga kalian dikasih umur panjang, sehat selalu. Maafin putri mah kalo putri belum bisa jadi anak yang pintar dan kemauan mamah, tapi putri akan selalu berusaha yang terbaik buat mamah.. maafin juga mah putri belum bisa jadi anak yang nurut buat mamah..
Mamah sehat sehat yaa.. jangn lupa makan.. putri lihat mamah kalo makan sedikit mulai sekarang dibanyakin ya mahh… love you mamah laras?? Putri sayang mamah.. papah.. dan kak nisa
By: putri salsabila? To: mamah laras cantikuu
“PUTRIIIII… maafiin mamah nakk, putri udah nurutin semuanya kok, putri mamah juga sayang putri. Mamah akan inget pesan putri.. maafin maamah nak” ucap mamah laras sambil meneteskan air matanya. “Hikss.. hiksss.. hiksss”
TAMAT
“pendidikan adalah paspor untuk masa depan, karena hari esok adalah milik mereka yang mempersiapkannya hari ini” . “jangan meyerah sebelum gagal, tetaplah bangkit dari keterpurukanmu” “tataplah masa depan, dan jadikan masalalu pelajaran”
Cerpen Karangan: Indah Setianingsih Blog / Facebook: Indah Setianingsih
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 19 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com