Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menutupi
"Tidak perlu, Kek. Itu sungguh merepotkan. Saya akan segera berlari untuk segera sampai ke rumah." tolaknya secara halus. Yang benar saja permintaan Kakek di depannya ini. Bagaimana mungkin Kyara yang hanya upik abu harus memasukkan tubuhnya itu ke dalam mobil mewah sang Kakek. Bisa-bisa mobil Kakek harus di mandikan bunga tujuh rupa selama tujuh hari tujuh malam.
Sang sopir yang berdiri di samping Kakek Surya nampak menyerngit. Berani sekali gadis di depannya ini menolak ajakan pendiri perusahaan tempatnya bekerja. Apa gadis ini tidak tahu siapa pria yang ada di depannya saat ini? Pemilik perusahaan tempat gadis itu bekerja. Bahkan wajah Kakek Surya dan Gerry sudah banyak bertebaran di majalah bisnis bahkan televisi dengan kepandaiannya dalam berbisnis. Pikirnya ragu.
Kakek Surya nampak tersenyum dengan menampakkan giginya yang masih utuh berjajar dengan rapi. Gadis ini. Gadis yang sangat unik. Jika gadis lain pasti akan sangat tersanjung dengan ajakan Kakek Surya karena bisa berdekatan langsung dengan Kakek dari pria yang mereka sukai. Berbeda dengan Kyara yang sepertinya tidak tahu siapa pria tua yang ada di hadapannya saat ini.
"Sama sekali tidak merepotkan. Masuklah, nak. Hujan sudah mulai turun." ucap Kakek Surya ketika merasa air yang turun dari langit sudah mulai membasahi bagian wajahnya.
"Tuan besar benar, Nona. Ayo masuk. Saya akan mengantarkan anda sampai tempat tujuan." ucap sang sopir yang sudah mulai panik melihat Kakek Surya yang sudah terkena air hujan.
"Ayo masuk, Kyara!" ucapnya lagi yang sudah masuk ke dalam mobil.
Niat hati ingin menolak kembali ajakan Kakek Surya. Seketika Kyara mengurungkan niatnya tatkala hujan yang mulai turun dengan derasnya diikuti kilat yang mulai membasahi tubuhnya.
Kyara terpaksa memasukkan tubuhnya ke dalam mobil mewah yang sama sekali tak pernah dibayangkannya untuk berada di dalam sana. Sopir menutup pintu penumpang ketika memastikan Kyara sudah masuk dengan sempurna di dalam sana.
"Maaf sudah begitu merepotkan, Kek." lirih Kyara tidak enak. Kakek ini, baru saja bertemu dengannya ia sudah begitu baik menawarkan tumpangan untuknya. Biasanya ketika hujan datang seperti ini pun jika tidak ada tempat untuk berteduh Kyara memilih untuk berlari untuk sampai ke kosnya.
Kakek nampak tertawa mendengarnya. Tidak merepotkan sama sekali. Bahkan ini sudah masuk ke dalam strateginya untuk bisa mendekati calon cucu mantunya. Ck, Kyara tidak tahu saja ada udang yang diam-diam bersembunyi di balik bakwan saat ini.
Wajah Kakek yang semula merekah oleh senyuman seketika berubah dingin ketika teringat kembali Kyara yang pulang melewati waktu jam pulang.
"Hm, Kyara." panggil Kakek Surya yang membuat Kyara berhasil mengangkat wajahnya yang semula menunduk.
"Ya, Kek?"
"Saya sempat melihat kamu keluar dari gerbang perusahaan Bagaskara. Kenapa kamu baru pulang jam segini? Bukankah ini sudah sangat melewati waktu jam pulang bekerja?" tanya Kakek dengan nada tegasnya. Walau sudah tahu apa yang sudah terjadi, tetapi Kakek Surya ingin mendengarkan secara langsung apa yang terjadi dari mulut Kyara.
Kyara nampak berpikir sejenak untuk menyusun kalimat yang tidak akan menimbulkan permasalahan nantinya. "Karena masih ada pekerjaan saya yang belum selesai. Jadi saya membereskan pekerjaan yang terbengkalai terlebih dahulu, Kek." jawab Kyara dengan senyum manisnya.
Ternyata kamu cukup pintar menutupi kejahatan teman-teman kamu, Kyara. Batin Kakek Surya yang sangat salut melihat sifat Kyara yang tidak ingin mengumbar keburukan teman-teman kerjanya.
***
*Happy reading!:)
Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉
bab ini kata Calvin wajah Cilla mirip dengan Bianca
Eeeeee...ini masalah Citra juga lamban dalam mengatasi kecurigaan Rania. Bahkan sudah ada peristiwa berani pegang atau mau betulin dasi juga masih lamban mengatasi Citra. Tapi bukan William kalau tidak heboh dulu wkwkwk
Ato bumil...hajar tuh pelakor tanpa ampun