NovelToon NovelToon
LANGIT JINGGA

LANGIT JINGGA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:255.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hania Hanum

🥀 sad ending🥀

Semua orang memiliki takdirnya sendiri. Dan dalam setiap takdir memiliki masa dengan cerita yang berbeda.

Seperti dua bocah ini yang ditakdirkan untuk bertemu, saling mengenal, dan menyayangi. Mereka itu Langit dan Jingga.

Namun sebuah keadaan memaksa mereka untuk berpisah dan justru menyisakan sebuah kesalahpahaman bagi Langit.

Setelah belasan tahun berpisah. Sebuah takdir kembali mempertemukan keduanya. Tapi kali dalam situasi yang berbeda. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain.

Hingga tumbuhlah benih -benih cinta di hati keduanya. Namun ada sebuah ikatan yang sudah terjalin sebelumnya. Dan ikatan itu tidak bisa putus begitu saja.

Disinilah semua akan diuji. Baik oleh ikatan cinta maupun ikatan persahabatan. Karena tanpa Jingga ketahui, sababatnya memendam sebuah rasa untuk tunangannya. Rasa yang disebut cinta.

Akankah kali ini takdir akan menyatukan keduanya. Langit dan Jingga. Atau takdir memiliki ketentuannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hania Hanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LANGIT JINGGA

*Kisah Lesmana♡Lidia*

Selama perjalanan pulang Lidia hanya diam. Tak ada percakapan diantara kami hingga akhirnya sampai juga kami di depan rumah Lidia. Aku membukakan pintu mobil untuk Lidia dan bersiap untuk menggendongnya masuk ke dalam. Namun dengan cepat Lidia menolaknya. Dia memilih berjalan sendiri dengan aku berjalan di belakangnya. Aku takut Lidia akan terjatuh lagi. Dengan langkah pelan Lidia berjalan dan kini Lidia sudah berdiri di depan pintu rumah nya. Di ambilnya kunci pintu dari dalam tasnya dan segera dia membuka pintu itu.

Ceklek...Suara pintu terbuka. Lidia segera masuk ke dalam rumah dan ingin langsung menutup pintu itu. Tapi sebelum pintu tertutup sempurna, aku menahannya.

"Biarkan aku menjaga mu!" pinta ku.

"Tidak perlu, pulang lah!" jawab Lidia yang masih berusaha menutup pintu namun tak berhasil karena tenaga ku lebih kuat dari nya.

"Kita perlu bicara. Jadi, izinkan aku masuk!" bujuk ku.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Pergilah!"

Tak menanggapi ucapan Lidia, aku memaksa masuk. Lidia menghembuskan napasnya dengan kasar, dia tahu tidak bisa menang melawan diri ku yang keras kepala. Setelah menutup dan mengunci pintu rumahnya, Lidia berjalan menuju kamar. Aku tahu dia sangat lelah dan ingin segera merebahkan dirinya di atas ranjang. Namun karena kehadiran ku, dia hanya mendudukkan diri nya di tepi ranjang. Sedangkan aku segera berjongkok di depannya. Ku genggam tangannya sebelum memulai berbicara.

"Menikah lah dengan ku!" pinta ku.

"Sudah ku bilang, aku tidak akan menikah dengan mu!"

"Lalu bagaimana dengan nasib anak kita nantinya? Jangan egois kamu, Lid! Bagaimana pun juga aku harus memberikannya status dan nama belakang ku pada nya?" suara ku mulai meninggi.

"Anak ku nggak butuh semua itu. Aku akan menjaga dan merawatnya sendiri!"

"Ingat Lid, dia anak ku juga. Jadi, aku juga berhak atas dirinya!"

"Dengan cara menikahi ku dan merusak pernikahan wanita lain. Begitu maksud mu? Maaf Les, aku nggak bisa! Tak ada seorang wanita pun di dunia ini yang mau dimadu. Termasuk diri ku. Jadi, sekarang pulang lah!"

Lidia masih keras kepala. Air mata yang ditahannya sejak tadi akhirnya tercurah juga. Isak tangisnya begitu menyiksa ku. Aku yang telah membuatnya seperti ini. Akulah yang telah membuat luka ini.

"Kamu tahu Les, sesuatu yang paling aku sesalkan dalam hidup ku ini adalah mengenal dan jatuh cinta pada mu. Dan apa kamu tahu hal yang paling membahagiakan dalam hidup ku adalah karena mendapatkan cinta mu. Dan hal yang paling ingin aku lakukan tapi tidak bisa aku lakukan adalah berhenti mencintai mu!" Ungkapan hati Lidia membuat ku terpaku. Ternyata sampai saat ini Lidia masih mencintai ku.

"Sejak awal aku sudah berusaha untuk menghindari mu tapi kamu yang terlalu keras kepala selalu punya alasan untuk mendekati ku. Sore itu saat kamu menyatakan perasaan mu pada ku, otak ku merespon untuk menolak tapi hati dan mulut ku tidak bisa. Dan aku menerima mu. Itulah kesalahan terbesar ku. Tak lama sejak itu secara tiba-tiba kamu datang dan memutuskan hubungan kita karena kamu ingin menikah dengan perempuan lain. Apa kamu tahu, aku sudah menebak semua itu. Cepat atau lambat hubungan kita akan berakhir. Status sosial kita yang berbeda menjadi penghalangnya, itu ibarat tembok besar yang kokoh yang tidak bisa kita robohkan!"

Lidia menjeda perkatakaanya. Dia menarik napas dalam-dalam, seolah paru-paru sudah kosong tanpa udara. Rasanya sangat sesak. Di tengah isak tangisnya, Lidia melanjutkan perkataannya lagi.

"Sudah tiga tahun kita berpisah dan tidak pernah bertemu. Tapi selama itu pula bayangan mu dan kenangan kita bersama dulu tidak pernah mau lepas dari pikiran ku. Aku selalu berdoa semoga kita tidak dipertemukan kembali. Karena aku takut saat bertemu dengan mu pertahanan diri ku runtuh dan langsung berhambur memeluk mu. Padahal sekarang kamu sudah berkeluarga. Namun sepertinya takdir mempermainkan kita lagi. Kita bertemu lagi setelah lama berpisah. Aku sudah berusaha menghindar dari mu tapi justru kamu yang bertindak gila dan menyebabkan semua menjadi kacau seperti ini. Sejak awal perasaan kita ini adalah suatu kesalahan dan kita tidak bisa melanjutkan sesuatu yang salah!"

"Cukup. Sekarang kamu diam dan gantian aku yang bicara!" ucap ku menyela sambil menarik napas dalam-dalam.

"Dengarkan aku baik-baik, cinta kita bukanlah sebuah kesalahan. Aku dan kamu tulus mencintai hanya saja mereka yang berpikiran picik yang menentangnya dan takdir pun seolah membela mereka. Awalnya aku menolak perjodohan ini tapi karena Papa mengamcam ku akan nenghancurkan hidup mu jika aku tetap menolak membuat ku menerima perjodohan itu. Maafkan aku, Lidia!"

Akhirnya akupun ikut menumpahkan air mata ku. Lidia menangkup wajah ku dengan kedua tangannya dan mengusap air mata ku dengan kedua ibu jarinya. Aku tersenyum melihat wajah yang penuh keteduhan di atas ku. Lidia pun membalas senyuman ku.

"Kamu tahu Les, pagi itu saat kamu berhasil merebut mahkota yang selama ini aku jaga, aku sangat membenci mu. Aku kecewa pada mu. Aku tidak menyangka pria yang aku cintai tega berbuat serendah itu. Tapi rasa cinta ku masih terlalu besar di bandingkan rasa benci ku. Dan sejak pagi itu aku bersyukur karena tidak pernah melihat mu lagi. Lalu kenapa malam ini kamu tiba-tiba datang ke rumah ku?" tanya Lidia heran, dia masih menangkup wajah ku dengan kedua tangannya yang lembut. Pandangan kami bertemu dan aku menyukai itu.

Aku tertawa kecil hingga menimbulkan kerutan di dahinya karena membuatnya bingung dengan reaksi ku.

"Sebenarnya sejak pagi itu aku selalu mengikuti mu!" jawab ku masih tersenyum.

"Maksud mu selama ini kamu memata-matai ku. Begitu?"

"Heee, iya. Itu karena aku masih malu menemui mu dan merasa bersalah pada mu!" jawab ku berubah melo.

"Dasar. Lalu kenapa malam ini kamu berani menemui ku?"

"Karena aku melihat Bagas memegang tangan mu, selain itu aku juga melihatnya membawa kotak cincin. Aku tidak rela sampai kamu menjalin hubungan dengan pria lain. Kamu adalah milik ku. Dulu, sekarang, dan sampai kapan pun!" jawab ku tegas.

"Jadi kamu cemburu?" tanya Lidia dengan cekikikan.

"Tentu saja!"

"Aku mencintai mu, Lesmana. Dulu, sekarang, dan sampai kapan pun!" ucap Lidia sambil menatap mata ku. Tidak ada kebohongan dari sorot matanya.

Aku mulai beranjak berdiri. Sekarang posisi ku lebih tinggi dari Lidia. Gantian aku yang menangkup wajahnya dan memberikan kecupan ringan di keningnya. Suasana diantara kami sudah mencair. Sudah tidak ada kecanggungan lagi. Lidia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ku. Wajahnya menempel di perut ku. Ini adalah hal yang sangat aku rindukan.

"Aku akan nenyiapkan pernikahan kita!" ucap ku membuat Lidia melepas pelukannya dan menjauhkan wajah nya untuk menatap ku. Lidia membuang napasnya kesal. Aku tahu itu.

"Aku sudah bilang kita tidak bisa menikah. Kamu jangan khawatir karena aku akan menjaga anak kita baik-baik. Aku berjanji dia akan mendapatkan banyak kasih sayang dari ku. Jadi, jangan meminta ku untuk menikah dengan mu!"

Ucapan Lidia sontak menyulut emosi ku. Aku tak habis pikir dengannya. Bagaimana dia terus saja menolak menikah dengan ku sementara dia tahu bahwa di dalam perutnya sedang tumbuh benih dari ku. Aku pun tak mau kalah hingga akhirnya Lidia bersedia menikah dengan ku tapi dengan satu syarat. Setelah menarik napas dalam akhirnya Lidia berucap

"Baiklah, aku bersedia menikahi mu tapi kamu harus meminta izin dari istri pertama mu. Jika dia bersedia, dengan senang hati aku akan menikah dengan mu. Tapi jika dia menolak maka kamu tidak boleh memaksa aku lagi. Bagaimana kamu setuju?" Tanpa pikir panjang aku menyanggupinya.

"Baik, aku setuju⁰!"

Mendengar jawaban dari ku, aku melihat raut wajah terkejut Lidia. Mungkin dia berpikir bahwa aku akan menolaknya karena dia tahu tak ada wanita di dunia ini yang mau di madu, itulah prinsipnya karena dia pun begitu. Namun ternyata jawaban ku di luar dugaannya. Dan dia tidak pernah menyangka.

Aku bukanlah orang yang bodoh. Karena itu aku sudah punya rencana agar bisa mendapat persetujuan dari Nadine, istri ku. Terserah orang mau bilang aku licik atau apalah yang jelas aku akan melakukan apapun agar bisa bersama dengan Lidia. Aku ingin hidup bersamanya. Melindungi dirinya dan buah cinta kita. Aku akan membuatnya bahagia untuk menebus semua kesalahan yang telah aku perbuat kepadanya.

Setelah semua percakapan kami selesai. Aku berpamitan pada Lidia. Lidia mengantarkan ku sampai di depan pintu.

"Hati-hati !" ucap Lidia pada ku.

"Kamu juga. Segera kunci pintunya setelah aku pergi!" perintah ku sambil mengusap pipi kiri Lidia.

Dan sebelum aku melangkah, sebuah kecupan kecil aku daratkan di kening Lidia. Aku segera berbalik dan melangkah masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah di bukakan oleh sopir. Aku melambaikan tangan ku saat mobil mulai melaju. Lidia pun juga membalas melambaikan tangan ku.

1
M Fabian
jingga ngga cemburu kah liat pemandangan itu?
M Fabian
😭😭😭😭
M Fabian
😭😭😭 syedih langit n jingga berpisah
Diana Rayyan
kebanyakan bawangnya jd ampe nangis😢😢😢
Ay's_Lope
Sumpah nyesel banget aku baca ini, kalau ending nya nyesek mending gk usah baca thor.
Bukan gk menghargai cerita othor tp kehidupan mereka berdua di awal saja sudah susah eh malah ko'it peran utamanya. Hadeh...
Kalau mau bikin cerita sedih bilang di awal kak, biar pembaca gk kecewa.
Trenyuh Sri
Akhirnya ibu menyetujui.
Trenyuh Sri
Masak nama ibunya di kontak ibu galak sih??? Ada ada saja
QQ
Ampe meler hidungku begadangin novel ini krn sad ending😭😭😭😭😭 tp pemilihan katanya apik banget big n many 👏👏👏👏👏 to kak authornya
QQ
aku malah yg baca duluan novel "pernikahan 2 musuh abadi" disana kocak habis klo yang ini authornya banyakan ngisi bawang bombay 😭😭😭😭😭
Ida Nurfalah
lanjut
Ai
tau endingnya gini mending gak baca dari awal beneran nyesek bikn mood jelek aja
Isabella: saya juga kecewa kak
endingnya gak bisa bersatu
yg namanya langit untuk jingga
tapi endingnya gak bisa bersatu
padahal jingga dr kecil Uda hidup di panti asuhan berpisah lama dg langit , selalu menderita , mestinya endingnya itu bersatu.itulah AQ jadi kecewa .
sebenarnya bagus banget ceritanya, apalagi kalau bisa bersatu malah josss.
sukanya lagi part nya juga sedikit gak banyak, yg bikin gak suka karena jingganya meninggal itulah AQ gak rela , karena jingga gak pernah hidup bahagia yg seharusnya endingnya terakhir hidupnya hrs bahagia
Tyas Ayu Hapsari: maaf kalau tidak sesuai harapan kakak...🙏. tapi saya tetap berterima kasih sudah berkenan mampir.
total 2 replies
Fitria Dafina
Ceritanya bener-bener baguuss, Menguras air mata plus bikin nyesek aku... Authornya Sukses bikin aku sedih 😭😭😭😭😭😍😍😍😍😍😍😍😍
Fitria Dafina
Karya Yang bagus Thor.. Sad Ending memang bikin nyesek pembaca.. Tapi kan takdir di Tangan Author.. Aq tunggu karya selanjutnya yaa... Suka babnya yg ngk terlalu panjang juga..😍😍😍😍😍😍😍
Fitria Dafina
Teganya Kau pisahkan Lagi Langit & Jingga Thoorr 😭😭😭😭😭😭😭😭
Fitria Dafina
Penasaran 🤔🤔🤔
Fitria Dafina
Bisakah Jingga Bahagia dengan Kak Langitnya 😭😭😭😭😭😭
Fitria Dafina
Ceritanya bagus bangeeett 😍😍😍😍
Fitria Dafina
Reihn juga mencintai orang lin Jingga.. Klian harus bahagia 😍😍😍😍😍
Fitria Dafina
Kenapa Jingga ngk jujur aja sama Reihan 😭😭😭😭😭
Fitria Dafina
Cucookk 😉😉😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!