Kisah sepasang CEO yang merintis bisnis mereka dari nol dan pernah berkecimpung di dunia bawah, keduanya memiliki masalah dengan keluarga dan hubungan toxic mereka masing masing sehingga mereka sulit untuk mempercayai orang orang di sekitar mereka.
Mereka menggunakan dua nama, nama untuk di dunia bisnis sebagai CEO dan nama untuk kehidupan pribadi mereka. Mereka juga memilih hidup sederhana dan mengerjakan pekerjaan yang menjadi hobi mereka. Namun keduanya ternyata tinggal di sebuah apartemen dan unit mereka persis bersebelahan.
Tanpa mereka sadari, mereka ternyata klik dan saling jatuh cinta, namun mereka memakai identitas kehidupan pribadi mereka, tanpa mengetahui sisi kehidupan bisnis mereka satu sama lain walau perusahaan mereka bekerja sama. Walau saling mencintai, keduanya menyimpan rahasia terhadap satu sama lain sampai terbongkar suatu hari nanti.
Akankah mereka bahagia atau malah sebaliknya ?
Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, sedikit action, psikologi
100% dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Dua hari setelahnya, di sebuah apartemen kumuh di pusat industri di kota tempat Ethan dan Elena berada, “tok...tok,” “klek,” Katie membuka pintu unit studio nya, dia kaget melihat Lauren dan Jake berdiri di belakang pintunya, hidung Jake masih di perban karena retak akibat di tinju oleh Blake. Katie mempersilahkan mereka masuk ke dalam, setelah duduk di sofa reot dan sedikit bernoda, Lauren melihat perut Katie yang sedang mengambil minuman,
“Um...kak Katie, kok rasanya perut mu kempes ?” tanya Lauren.
Katie tidak menjawab, dia berjalan sambil membawa dua buah gelas berisi air kemudian meletakkannya di meja, Lauren dan Jake bisa melihat kalau Katie benar benar sudah berubah, dia terlihat 10 tahun lebih tua dari usianya, lingkaran hitam di bawah matanya yang sembab seperti habis menangis dan tubuhnya yang kurus. Katie duduk di sebuah kursi kayu di seberang mereka,
“Ada apa kalian kemari ?” tanya Katie ketus.
“Sebelumnya kak, aku juga penasaran kenapa perut kakak kempes,” jawab Jake.
Katie terdiam dan dia memalingkan wajahnya ke arah lain, kedua tangannya mengepal dan gemetar di atas pahanya,
“Aku keguguran,” ujar Katie perlahan.
Lauren dan Jake terkesiap kaget, mereka langsung menunduk dan tidak bicara apa apa, kemudian Katie mengambil smartphone di meja dan melihat smartphone nya, setelah itu dia menaruhnya kembali di meja, Lauren mengintip smartphone Katie, ternyata Katie sedang membaca profil perusahaan milik Ethan, Reed’s Garage.
“Kapan keguguran nya kak ?” tanya Lauren.
“Kemarin....tolong jangan bertanya soal itu lagi,” jawab Katie.
“Maaf kak,” balas Lauren.
“Mau apa kalian kemari ?” tanya Katie.
“Boleh kami tinggal di sini sementara ?” tanya Jake langsung.
“Hah...kenapa ?” tanya Katie kaget.
“Jujur saja....kami tidak tahan dengan kak Blake, dia benar benar seperti orang gila dan dia tidak tahu kita kemari menemui kakak,” jawab Lauren.
“Dia tidak tahu alamat ku kan ?” tanya Katie.
“Tidak kak, dia tidak tahu,” jawab Lauren.
“Tapi kenapa kalian ke tempat ku ? aku kan sudah membebaskan kalian dari penjara,” balas Katie.
“Karena aku tahu kak Katie ke kota ini mencari kak Ethan, aku punya informasi buat kakak tapi tolong ijinkan aku dan Lauren tinggal disini untuk sementara, pengajuan Lauren untuk pindah kerja di kota ini sudah di setujui oleh rumah sakit tempat dia bekerja dan aku dapat tawaran di kota ini juga,” ujar Jake.
“Berapa lama kalian berniat tinggal di sini ? dan apa informasinya ?” tanya Katie.
“Sampai kita berdua bisa mendapat tempat sendiri, mungkin dua atau tiga bulan....untuk informasinya....ini,” jawab Lauren sambil memberikan smartphone nya kepada Katie.
Katie mengambil smartphone nya dan melihat sebuah foto di layarnya, matanya langsung membulat dan bibirnya gemetar ketika dia melihat foto Ethan sedang berciuman dengan Elena di tengah lantai dansa. Tangannya yang memegang smartphone gemetar, air matanya mulai bercucuran,
“Ini...Ethan ?” tanya Katie.
“Iya kak,” jawab Lauren.
Ketika Katie memperhatikan wanita yang di cium Ethan, wajahnya mendadak menjadi berubah, kemudian dia melihat Lauren,
“Siapa wanita ini ? Ethan sudah move on ?” tanya Katie dengan nada cemburu.
“Um...aku belum tahu siapa wanita itu, tapi dia kerja di rumah sakit tempat ku bekerja dan dia perawat juga, sama seperti ku....kalau di lihat di foto....kak Ethan sudah move on kak,” jawab Lauren.
Katie terdiam, dia mengembalikan smartphone milik Lauren dan merenung, “hahahaha,” tiba tiba Katie tertawa kencang namun bukan tertawa karena lucu atau senang melainkan tertawa penuh kesedihan dan kegetiran. Lauren dan Jake yang melihat nya saling menoleh melihat satu sama lain.
“Ke..kenapa kak ?” tanya Jake.
“Ternyata Ethan memang tidak mencintai ku, belum sebulan kita bercerai dan aku tidak melakukan perlawanan agar tidak ke pengadilan dengan harapan dia memaafkan aku....tapi dia sudah move on ? dengan wanita itu ? lalu apa artinya aku membuang hidup ku selama lima tahun bersama dia, dia selalu keluar negeri bertugas dan ketika pulang ke negara ini, dia tidak langsung pulang melainkan membangun dan merahasiakan bisnis nya dari ku, apa artinya aku selama ini bagi dia dan sekarang dia sudah move on ?” ujar Katie.
“Maaf kak, tapi....kita tidak berharap kakak kembali ke kak Ethan, tolong jangan sakiti kak Ethan lagi,” ujar Jake.
“Kamu buta hah, siapa yang di sakiti di sini, aku bersama dia sudah lima tahun, pacaran dua tahun, menikah tiga tahun, tapi selama itu...dia selalu di luar negeri dan pulang hanya sekali sekali, aku kesepian, aku butuh perhatian...kalian mengerti tidak,” ujar Katie.
“Aku mengerti kak, tapi jujur saja, aku juga mengerti kak Ethan, walau dia tahu kalau papa dan mama selalu mengasingkan dia dan lebih mementingkan aku, Lauren terutama kak Blake sejak kecil, selama dia lari dari rumah dan bertugas di luar negeri sebagai tentara, dia tetap membantu papa mama membayar cicilan rumah, membantu bisnis ga jelas kak Blake, membantu biaya kuliah Lauren dan biaya kuliah aku juga....kita yang salah sama dia ketika menutupi perselingkuhan kakak dengan kak Blake, wajah kalau dia menghentikan semua support nya,” ujar Jake.
“Jake,” balas Lauren sambil memegang tangan Jake di sebelahnya sambil tersenyum tipis.
“Ya aku tahu dia mengurus semuanya, aku tahu aku salah, dia tidak pernah membuat ku susah dan kekurangan uang.....tapi, kenapa dia cepat sekali move on, aku tidak terima,” ujar Katie.
“Kak Katie, tolong sadar, kakak bersalah karena mengkhianati dia dengan cara terburuk, berselingkuh dengan kak Blake, aku hanya ingin semua kembali seperti semula kak,” balas Lauren.
“Haaaaah....dia sudah move on ya, berarti percuma juga dong aku membayar mahal untuk menggugurkan bayi ini agar aku bisa kembali sama dia dan memutus hubungan dengan Blake....hahahahaha.....dunia ini benar benar tidak adil,” ujar Katie sambil menangis.
Lauren dan Jake yang mendengar ucapan Katie langsung tersentak kaget, mata mereka membulat dan mulut mereka menganga,
“Ka...kakak barusan bilang apa ?” tanya Jake.
“I..iya kak, coba di ulang, apa aku tidak salah dengar ?” tanya Lauren.
“Semua percuma....hahahaha....tapi aku tidak boleh putus asa, aku harus kembali bersama Ethan (melihat Lauren dan Jake dengan mata merah) kalau kalian mau tinggal di sini, bantu aku cari informasi siapa perempuan itu, kamu satu tempat kerja sama dia kan, kalau Ethan sudah move on secepat ini, dia juga pasti selingkuh dengan perempuan itu selama ini dan aku akan memastikan nya, enak saja dia merebut Ethan dari ku,” ujar Katie sambil menunjuk wajah Lauren.
“I..iya kak,” balas Lauren.
“Sudah, aku mau mandi dulu, kalian santai aja dulu,” ujar Katie berdiri.
“Blam,” Katie berjalan ke kamar mandi dan menutup kencang pintunya. Jake dan Lauren pun tertegun, kemudian mereka saling berpegangan tangan dan saling menoleh melihat satu sama lain.
“Jake, kayaknya kita salah datang kemari,” ujar Lauren.
“I..iya kak, ternyata kak Katie sama saja dengan kak Blake, apa kita pergi saja ya ?” tanya Jake.
“Kemana ? kita tidak punya uang untuk menyewa hotel sedangkan pekerjaan ku baru mulai senin depan, kamu juga kan,” jawab Lauren.
“Begini deh, malam ini kita di sini, besok aku coba tanya ke kantor baru ku agar bisa meminjam gudang atau ruang tidak terpakai untuk kita tinggal sementara, biasanya kantor perusahaan konstruksi ada yang seperti itu,” balas Jake.
“Tapi kalau kamu pergi, aku cuman berdua sama kak Katie di sini ? aku ikut ya,” ujar Lauren.
“Iya, tapi jangan bikin kak Katie curiga,” balas Jake.
Keduanya terdiam sejenak, wajah mereka benar benar terlihat lelah dan lima tahun lebih tua sejak mereka masuk ke dalam apartemen Katie.
“Semua salah papa dan mama yang selalu menyingkirkan dan merendahkan kak Ethan sejak kita kecil,” gumam Jake.
“Sudah Jake, jangan membahas soal itu lagi, kita semua salah, kita terlalu memanfaatkan kebaikan hati kak Ethan dan malah mengejeknya bukan membela nya...aku benar benar menyesal, ku pikir aku berbuat hal yang benar karena kak Ethan tidak pernah pulang ke rumah,” ujar Lauren.
“Sama kak, awalnya aku juga berpikir begitu dan malah mendukung perselingkuhan kak Blake dan kak Katie, aku malah bantu menutupi mereka waktu kak Ethan pulang,” ujar Jake menyesal.
“Aku ingin minta maaf sama kak Ethan, mungkin dia mau memaafkan kita dan menolong kita lagi, keluarga adalah keluarga kan, keluarga harus saling bantu dan saling memaafkan,” ujar Lauren.
“Iya kak, bener, setelah kita dapat tempat, kita cari kak Ethan, kita sudah jauh jauh datang kemari, jangan sampai percuma, aku yakin kak Ethan akan memaafkan kita dan menolong kita karena dia kaya,” balas Jake.
