NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN CALON (MENANTU) MERTUA

MENIKAH DENGAN CALON (MENANTU) MERTUA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:86.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Myatra

Fabian dipaksa untuk menggantikan anaknya yang lari di hari pernikahannya, menikahi seorang gadis muda belia yang bernama Febi.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka selanjutnya?

Bagaimana reaksi Edwin saat mengetahui pacarnya, menikah dengan ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myatra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

"Kita masak apa ya, ka?" Febi meminta pendapat kakak iparnya.

"Kita lihat stok di lemari es saja, Feb." Ana menjawab sambil membuka lemari es.

Sebenarnya kemarin masih ada sisa makanan pesta, tapi sama mamah Ria, makanan itu dibagi-bagikan ke tetangga.

"Ada ayam, cumi sama sayur-sayuran, gimana kalau kita masak ayam bumbu rujak, cumi goreng tepung, sama capcay aja, Feb?"

"Iya masak itu aja, ka. Nggak butuh waktu lama.

Di panci masih ada soto tadi siang juga, nanti kita hangatkan, siapa tahu ada yang mau makanan berkuah."

Febi dan Ana memulai kegiatan memasak. Febi dan Ana sudah terbiasa masak bersama jika Ana menginap di rumah mertuanya, meskipun hanya kakak ipar, hubungan mereka cukup dekat, karena mereka berdua tak mempunyai saudara perempuan, kakak dan adik Ana, keduanya laki-laki.

Masakan sudah selesai dimasak, Febi dan Ana sudah mulai membawa satu persatu makanan yang mereka buat ke ruang makan dan menatanya di meja makan. Peralatan makan sudah disiapkan. Nasi di rice cooker juga sudah matang.

Febi memanggil semua orang diruang tamu untuk makan malam bersama. Sebenarnya orang tua Fabian merasa tak enak, baru pertama kali berkunjung, mereka sudah ikut makan malam bersama, tapi ibu Asti, ibunya Fabian sangat penasaran dengan hasil masakan yang dibuat oleh menantunya.

Semua orang sudah menempati kursinya masing-masing, di kursi utama duduk pak Sofyan, berhadapan dengan pak Rasyid, barisan kanan mamah Ria, Ana dan Chandra. Di barisan kiri Febi, Fabian dan ibu Asti.

Para istri mulai menyiapkan makanan untuk suami-suaminya. Begitupun Febi, mencoba jadi istri yang baik, apalagi di depan mertuanya.

"Mau makan sama apa, Om?" Febi menanyakan makanan yang ingin Fabian makan, karena belum tahu selera makan Fabian.

Meskipun suara Febi sangat lirih, tapi masih bisa didengar oleh ibu mertuanya.

"Ko, Febi manggil Fabian, Om?" Pertanyaan bu Asti, mengundang perhatian yang lainnya.

"Maaf, bu. Belum terbiasa." Jawaban jujur Febi, justru memancing tawa semuanya.

"Nggak apa-apa, bu. Mungkin itu panggilan sayang Febi buat Bian." Perkataan Fabian, membuat pipi putih Febi terlihat makin merona.

"Cie.. cie.. Ada yang seneng tuh di belain ayangnya, sampai pipinya merah gitu." Candra menggoda adiknya.

Febi menundukan kepalanya.

"Ayo mas Rashid, mba Asti dicicipi makanannya!" Pak Sofyan mencoba mengalihkan perhatian.

Semuanya kembali fokus pada hidangan yang tersedia di depannya. Fabian menjunjuk soto untuk lauk yang diinginkannya.

Bu Asti mulai mencicipi makanan yang dimasak oleh Febi, dan dia mengakui, untuk gadis belia yang biasanya canggung bersentuhan dengan dapur, masakan Febi sangatlah enak. Semua menikmati makan malam dalam diam.

¤¤FH¤¤

Selesai makan malam, mereka kembali ke ruang tamu, kecuali Chandra dan istrinya.

"Jadi kira-kira kapan mas Sofyan, resepsi pernikahan Fabian dan Febi akan di selenggarakan? Kita juga belum memberitahu keluarga yang lain, agar tidak menjadi fitnah, jika suatu saat ada yang melihat Fabian dan Febi bersama."

"Saya harus membicarakan ini dengan Febi dan Fabian dulu. Terutama Febi, karena seperti yang mas Rasyid tahu, Febi baru lulus sekolah, bahkan ijazah kelulusannya belum keluar."

"Iya ayah, nanti aja. Mungkin sebelum Febi masuk kuliah."

"Semoga bisa secepatnya. Ayah ingin menggelar pesta pernikahan yang megah untuk kamu, seperti pesta pernikahan kakak dan adik-adik kamu."

"Febi rencananya kuliah di mana?" Bu Asti menanggapi rencana kuliah Febi.

"Belum tahu, bu."

"Kalau saran mamah, Febi coba daftar di kampus Nusantara saja, itu kan ada d kota tempat Fabian bekerja. Biar bisa mendampingi suami di sana." Mamah Ria mencoba memberi saran.

Febi tak berkomentar apa-apa, hanya senyuman yang bisa dia berikan sekarang, karena Febi belum merencanakan akan kuliah dimana.

"Ngomong-ngomong, masakan Febi enak sekali ya, jarang gadia seusia Febi, mau memasak."

"Febi menuruni bakat masak dari ibu kandungnya, bu. Almarhumah ibunya Febi sangat pandai memasak" Mamah Ria yang menjawab.

Fabian dan keluarganya sedikit kaget, tak menyangka jika mamah Ria bukan ibu kandung Febi, karena perlakuan mamah Ria tak seperti ibu tiri.

"Tapi mamah yang selalu mengajari Febi memasak. Mamah juga ibu Febi." Febi mendekati mamah Ria dan memeluknya.

"Iya sayang, mamah adalah mamah Febi selamanya."

Bu Asti merasa beruntung Fabian menikah dengan keluarga hangat seperti ini, semoga Fabian dan Febi bisa mengambil contoh yang baik dalam membina rumah tangganya kelak.

Fabian semakin tak menyangka dengan sosok istri mudanya. Sepertinya Fabian harus mengenal pribadi Febi lebih banyak lagi.

Waktu sudah menunjukan pukul 20.00. Ayah dan Ibu Fabian pamit pulang. Karena tak membawa kendaraan sendiri, Fabian mengantarkan mereka pulang, tadinya pak Rasyid berniat memesan taksi online, namun dilarang oleh Fabian.

Fabian mengajak Febi untuk menemaninya mengantarkan ayah dan ibunya, sekalian agar Febi tahu rumah mertuanya. Febi mempersilahkan ayah Fabian untuk duduk di kursi depan, sementara dirinya memilih di belakang menemani ibu mertuanya.

Meskipun tak di ucapkan, tapi sepertinya pak Rasyid dan bu Asti sepakat untuk tak membahas permasalahan Edwin.

Bu Asti menawari Febi untuk mampir sejenak, bahkan mengajaknya menginap. Namun ditolak secara halus oleh Febi dengan alasan sudah malam, dan mereka tak membawa baju ganti. Fabian langsung pamit pulang, saat sudah sampai depan rumah ibunya.

¤¤FH¤¤

"Terima kasih ya, sudah menyambut dengan baik kedatangan kedua orang tua saya."

"Sama-sama, Om. Sudah sebuah kewajiban untuk memuliakan tamu, Om."

Fabian heran, bagaimana Febi yang sepertinya gadis baik-baik bisa menerima Edwin menjadi pacarnya. Fabian tahu jika Edwin sering bermasalah dengan guru BK di Sekolahnya karena kenakalannya. Pertanyaan itu hanya bisa Fabian diucapkan dalam hatinya saja.

"Cincinnya muat?" Fabian selalu berusaha untuk menanyakan apapun, agar Febi tetap berbicara.

"Cukup, Om."

"Modelnya suka? Kalau nggak suka bisa ditukar model.

"Suka, Om. Ini pemberian ayah dan ibu Om, harus dihargai."

"Mau jalan kemana dulu nggak?"

"Nggak ah, langsung pulang saja sudah malam. Nanti kalau ketemu temen aku, dikiranya macam-macam. Jalan sama Om-om."

Fabian tersenyum mendengar jawaban istri mudanya.

"Mau beli sesuatu?"

"Nggak ah. Febi masih kenyang. Nggak bagus makan malam-malam, nanti gendut."

"Febi mau kuliah dimana?"

"Belum tahu, Om. Mungkin ngikutin saran mamah. Katanya seorang istri harus ikut kemana suaminya pergi."

"cieee yang bilang suami..."

"Trus harus bilangnya apa?" Febi bertanya dengan mimik merajuk, yang membuat Fabian ingin mencubit pipinya dan mencium bibirnya yang sengaja Febi kerucutkan.

"Besok saya harus kembali dulu ke rumah saya. Saya harus mengontrol toko, sudah dua hari ditinggalkan. Kamu mau ikut ke sana atau di sini aja?

"Aku....."

BERSAMBUNG

1
Muldiah Diah
Luar biasa
🌿×ìąօണҽì հąղҽҽղ🦋🕊🤍🐬
susah jantuh cinta kt lidya tp kang cingkuh... Hran sama org2 ky gni, playing victim asem....
Khoerun Nisa
novel mu kebnyakn yg gantung tor udh beberapa taun aku nunggu kirain udh lanjut eh masih gntung juga sprti novel lain nya
Erina Munir
yaah abiiss...ngegantuung
Erina Munir
sebab ibu sdh hamil....semogaa
Sarah Yuniani
wakakakkakk
Sarah Yuniani
aku yang 9 taun juga masih malu thor ... 😅
Sarah Yuniani
kaya udah happy ending nggak sih !!
Sarah Yuniani
udah episode berapa masih aja om ..
Sarah Yuniani
pake mulut 😂
Sarah Yuniani
sejauh ini bacanya enjoy ..
penasaran terus
Sarah Yuniani
kenapa gak mas aja thor ..
Sarah Yuniani
mbacanya gimana ini 😅
Sarah Yuniani
sialan kau thor .. kenapa juga namanya Mayang 😂
Sarah Yuniani
jangan pake saya lagi dong thor ..
gak enak banget dibaca
Sarah Yuniani
Alhamdulillah...
semoga bian dan Febi bahagia selalu
Sarah Yuniani
itu ibu tiri Fabian yaa ??
kan katanya sejak kecil Fabian kurang kasih sayang mama
Sarah Yuniani
dunia novel yang sempit mungkin .. hehew
Sarah Yuniani
/Facepalm//Facepalm/
RossyNara
aduh om jangan keras² suaranya karna perempuan itu sensitif perasaannya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!