Enam bulan lalu Ariella Al Sharif, putri Eren dan Shaera Al Sharif, patah hati setelah sahabat sepupunya ditolak oleh ayahnya. Sebagai putri penguasa kerajaan Oman, Ariella tidak bisa membantah keputusan ayahnya. Sekarang Ariella ingin berlibur setelah dirinya disibukkan urusan kerajaan ke Solo, heritage buyutnya. Ariella sengaja menjadi backpacker, dengan naik kendaraan umum. Saat dirinya naik kereta api dari Jakarta ke Solo, Ariella duduk bersama dengan Akarsana. Pria cupu itu hendak ke Yogyakarta, untuk nyekar eyangnya. Keduanya saling mengobrol dan entah bagaimana, mereka jalan-jalan keliling Semarang, Solo, Magelang dan Yogyakarta. Keduanya pun saling tertarik hingga akhirnya mereka harus berpisah.
Sebulan setelah itu, Ariella bertemu lagi dengan Akarsana tapi dengan status yang berbeda.
8th Generation of Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Magelang
Ariella terbangun saat mobil travel berjalan pelan hingga roda berhenti.
"Yang turun di Magelang, turun disini." Sopir itu pun turun dan membukakan pintu dan Ariella pun membenarkan rambutnya lalu turun dari mobil dengan diikuti Akarsana.
"Sudah sampai?" tanya Ariella sambil mengambil dua kopernya.
"Kamu tidur tadi, Ella."
Ariella menatap Akarsana bingung. "Aku tidur?"
Akarsana mengangguk. "Senderan di bahu aku."
Bibir Ariella membentuk huruf O. "Maaf ya jadi tengeng."
"Tidak apa-apa." Akarsana lalu mengajak Ariella ke dalam kantor travel.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya pegawai disana.
"Saya mau ke hotel ini. Apakah ada yang bisa mengantarkan?" tanya Akarsana sambil menunjukkan hotel yang dimaksud.
"Bisa pak. Ada biayanya." Petugas itu menyebutkan biayanya.
"Okay. No problem." Akarsana membayar biayanya sementara Ariella melihat-lihat poster disana.
"Kita akan diantarkan ke hotel, Ella."
Ariella berbalik dan melihat Akarsana. "Diantarkan?"
"Iya. Sekalian lah daripada cari Uber."
Ariella hanya mengangguk. Tak lama sopir yang akan mengantarkan mereka pun datang lalu memasukan koper-koper Ariella dan Akarsana.
"Kita akan menginap dimana?" tanya Ariella.
"Di Plataran Heritage."
Ariella mengambil ponselnya. "Namanya Plataran Heritage?" tanyanya sambil Googling. "Kenapa pilih sana?"
"Dekat dengan candi Borobudur. Kita bisa jalan-jalan disana." Akarsana menatap serius ke Ariella. "Yang sayangnya, aku hanya pesan satu kamar tapi double bed."
"Kita ... Sekamar?" tanya Ariella.
"Iya. Karena aku pikir kita hanya semalam disini lalu besok kita ke Jogja ... Jadi cari praktisnya lah."
Ariella menyipitkan matanya. "Biar nggak boros maksud kamu? Aku bisa bayar sendiri, Sana."
"Biar simpel Ella. Kita tidak harus bongkar koper kan? Janji kita tidak ngapa-ngapain, cuma tidur harafiah!" Akarsana mengangkat tangannya. "Sumpah Pramuka!"
Ariella menghela nafas panjang. "Aku di Jogja sudah pesan. Tapi aku tidak memesankan dirimu."
"Di Jogja kamu pesan dimana?" tanya Akarsana.
"Di Gaia. Kamu mau aku pesan kan sekalian?"
"Boleh!"
Ariella pun memesankan kamar untuk Akarsana dan dia beruntung karena kamar mereka saling bersebelahan.
"Done Sana. Sudah dapat kamar untukmu dan unitnya bersebelahan."
Akarsana mengangguk. "Thank you."
Mereka pun tiba di hotel yang dipesan oleh Akarsana dan Ariella mengakui hotelnya sangat cantik. Setelah check in, keduanya pun masuk ke dalam kamarnya.
"Benar-benar two beds," senyum Ariella sambil menatap Akarsana.
"Besok pagi habis sarapan, kita bisa jalan-jalan ke Borobudur sebelum check out."
"Atau jalan-jalan sore juga bisa," ujar Ariella sambil meletakkan kopernya.
Akarsana membuka tirai kamar dan dia mengajak Ariella melihat pemandangan.
"Cantik lho Ella."
Ariella pun mendekati pria itu ke jendela besar kamar mereka. "Memang cantik pemandangannya."
"Kita mandi dan langsung jalan-jalan?" tawar Akarsana.
"Sana, ini baru jam dua belas siang! Dhuhur dulu baru kita pergi! Aku lapar!"
Akarsana tersenyum. "Kamu dulu yang sholat baru aku."
***
Akarsana dan Ariella menikmati acara jalan-jalannya sekaligus wisata kuliner. Mereka lebih suka kuliner tradisional dibandingkan kuliner restauran. Keduanya menikmati kupat tahu, sop senerek dan bintik daun talas.
"Kelamaan di Indo, aku bisa gendut deh!" gumam Ariella setelah menghabiskan satu buntil. "Di negaraku susah makan model begini."
"Murah pula," senyum Akarsana.
"Benar! Kamu nggak bakalan boncos disini kalau makan masakan tradisional. Tapi ya tergantung dimana kamu makan sih."
"Boncos?" beo Akarsana.
"Boncos" adalah istilah gaul yang berarti rugi, gagal, atau tidak menghasilkan keuntungan, yang berasal dari dunia memancing saat pemancing tidak mendapatkan ikan. Kita memang tidak sedang mancing tapi masuk kan istilahnya," senyum Ariella.
"Iya sih ... Kita berdua akan gendut disini!" gelak Akarsana.
Usai jalan-jalan, mereka pun kembali ke hotel sambil membawa camilan dan minuman untuk dimakan di dalam kamar.
"Kamu acara ke Jogja apa saja?" tanya Akarsana saat mereka sudah bersih-bersih dan memakai kaos dan celana panjang untuk tidur sambil melihat pemandangan dari balkon kamar. Ariella sudah menyiapkan camilan dan minuman ringan.
"Jalan-jalan saja. Mungkin ke keraton, atau muterin Jogja. Kamu?" tanya Ariella.
"Ke makam keluarga ... Kamu mau ikut?"
Ariella menggelengkan kepalanya. "Tidak. Itu momen pribadi kamu. Bagaimana jika besok kita berpisah dan janjian ketemu di mall gitu? Jadi kita bisa me time dulu? Kan karena pada awalnya aku memang ingin jalan sendiri."
Akarsana menatap Ariella. "Kamu mau jalan sendiri?"
Ariella mengangguk. "Ingin ... Enjoy my moment lah. Ada masa aku ingin alone."
"Baiklah ... kamu kabari aku saja kalau sudah sampai di mall mana."
Ariella tersenyum sambil minum teh botol.
Setelah dirasa mengantuk, mereka pun ke tempat tidur masing-masing.
"Jangan ngorok lho Sana," ucap Ariella sambil menarik selimutnya.
Akarsana yang hendak memejamkan mata, melek kembali.
"Bukannya kamu yang ngorok?" goda Akarsana.
Ariella tertawa. "Goodnight Sana." Gadis itu membalikkan tubuhnya dan membelakangi Akarsana.
"Goodnight Ella."
Akarsana menunggu sampai Ariella terlelap, baru dia membuka ponselnya.
Mau sampai kapan kamu tidak bilang kalau kamu adalah princess Ariella Blair Al Sharif?
***
Siang harinya setelah check out, Akarsana dan Ariella naik travel lagi ke Jogjakarta. Mereka pun langsung ke hotel dengan taksi dan mulai check in. Karena hari ini sudah mulai sore, mereka memutuskan untuk makan pempek dekat situ lalu Akarsana mengajak makan malam di restauran hotel. Keduanya bercerita berbagai hal termasuk pengalaman kuliah yang Membagongkan.
Akarsana menatap Ariella. "Ella ... Boleh aku tanya sesuatu?"
"Tanya apa?" balas Ariella.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu Princess Ariella Al Sharif of Oman?"
Ariella melongo.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️
Mngkn kl sm akar phon,mreka mau ngsih ksmptan....