NovelToon NovelToon
Ning Azzahra Ganiyyah Al - Hasyimi

Ning Azzahra Ganiyyah Al - Hasyimi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:227
Nilai: 5
Nama Author: blue_era

Di Surabaya, berdiri Sebuah pesantren megah pesantren Al - Ikhlas, sebuah lembaga pendidikan Islam yg dikenal dgn tradisi kuat dan menghasilkan santri" yg berprestasi. cerita ini mengikuti perjalanan 5.285 santriwan dan santriwati pesantren Al - ikhlas. ada banyak santri yg berjuang meraih keinginan orang tua dan menggapai mimpi mimpinya. namun terkadang menimbulkan pro dan kontra akibat persaingan di balik semua perjuangan para santri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blue_era, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. Takdir Bersemi di Tengah Badai

Gus Arga dan Ning Azzahra memulai kehidupan rumah tangga mereka dengan penuh kebahagiaan. Mereka saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain. Mereka juga saling membantu dalam menjalankan tugas-tugas di pesantren.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Dua minggu setelah pernikahan mereka, dua kakak Ning Azzahra, Gus Hilman dan Gus Salman, menyusul untuk menikah. Mereka memutuskan untuk menggelar pernikahan massal yang meriah di Pesantren Al-Ikhlas.

Gus Hilman mempersunting seorang suster bernama Rania, sementara Gus Salman menikahi seorang dokter kandungan bernama Fina. Kedua wanita itu adalah sosok yang sholehah, cerdas, dan berbakti kepada agama dan keluarga.

Selama satu minggu penuh, keluarga Al-Hasyimi sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikahan Gus Hilman dan Gus Salman. Mereka ingin menggelar acara yang meriah dan berkesan bagi kedua mempelai.

Namun, di tengah kesibukan itu, Ning Azzahra tiba-tiba merasa tidak enak badan. Ia sering merasa pusing, mual, dan tidak nafsu makan. Ia merasa lemas dan tidak bersemangat.

Awalnya, Ning Azzahra mengira bahwa ia hanya kelelahan karena ikut membantu mempersiapkan pernikahan kedua kakaknya. Namun, lama kelamaan ia merasa khawatir dengan kondisinya.

Dua hari sebelum pernikahan Gus Hilman dan Gus Salman, Ning Azzahra merasa semakin tidak enak badan. Ia tidak bisa makan sama sekali dan terus menerus merasa mual. Ia bahkan sampai muntah-muntah.

Pada hari pernikahan Gus Hilman dan Gus Salman, Ning Azzahra berusaha untuk tetap tegar dan membantu melayani para tamu undangan. Namun, saat ia sedang membawa makanan untuk suaminya, tiba-tiba ia merasa mual yang sangat hebat. Ia segera berlari ke kamar mandi dan muntah-muntah.

Gus Arga yang melihat istrinya muntah-muntah merasa khawatir dan segera menyusulnya ke kamar mandi. Ia melihat Ning Azzahra tergeletak lemas di lantai dengan wajah pucat pasi.

"Azza, kamu kenapa?" tanya Gus Arga dengan panik.

Ning Azzahra tidak menjawab. Ia hanya memegangi perutnya dan meringis kesakitan.

Gus Arga segera menggendong Ning Azzahra ke kamar dan memanggil Fina, istri Gus Salman, yang berprofesi sebagai dokter kandungan.

Fina memeriksa kondisi Ning Azzahra dengan seksama. Setelah melakukan pemeriksaan, Fina memberikan kabar yang mengejutkan.

"Selamat, Ning Azzahra," kata Fina dengan senyum. "Kamu sedang mengandung."

Gus Arga dan Ning Azzahra merasa sangat bahagia mendengar kabar tersebut. Mereka sudah lama mendambakan kehadiran seorang anak dalam rumah tangga mereka.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Fina melanjutkan penjelasannya.

"Kehamilan Ning Azzahra masih sangat muda, sekitar tiga minggu," kata Fina. "Namun, kehamilan ini beresiko tinggi karena Ning Azzahra memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik."

Gus Arga dan Ning Azzahra merasa khawatir mendengar penjelasan Fina. Mereka tidak ingin terjadi apa-apa pada bayi yang dikandung Ning Azzahra.

Keluarga Al-Hasyimi merasa panik mendengar kabar kehamilan Ning Azzahra yang beresiko tinggi. Mereka segera berkumpul dan berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.

Setelah berdiskusi panjang lebar, keluarga Al-Hasyimi memutuskan bahwa Ning Azzahra harus ikut Gus Arga ke luar negeri. Gus Arga memiliki kegiatan yang tidak bisa ditunda di luar negeri, dan kondisi Ning Azzahra juga tidak baik-baik saja.

Keluarga Al-Hasyimi berharap agar Ning Azzahra bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik di luar negeri dan bisa menjaga kehamilannya dengan baik.

Keputusan untuk membawa Ning Azzahra ke luar negeri bukanlah hal yang mudah, namun demi keselamatan ibu dan calon bayi, keluarga Al-Hasyimi sepakat. Gus Arga memiliki agenda penting berupa simposium internasional di bidang kajian Islam di Mesir yang tidak bisa dibatalkan. Kondisi Ning Azzahra yang lemah dan kehamilan berisiko tinggi menjadi alasan kuat untuk mencari penanganan medis terbaik di sana, sekaligus agar ia bisa didampingi penuh oleh sang suami.

Dengan berat hati, Ning Azzahra berpamitan kepada keluarga besarnya. Air mata tumpah, terutama dari Nyai Afiqah dan Umi Gus Arga, yang khawatir akan kondisi putrinya di negeri jauh. Gus Hilman dan Gus Salman, yang pernikahannya baru saja usai dan masih dalam suasana bahagia, kini diselimuti kecemasan mendalam untuk adik bungsu mereka. Mereka berjanji akan terus mendoakan dan memantau kabar Ning Azzahra.

Setibanya di Kairo, Mesir, Gus Arga segera membawa Ning Azzahra ke salah satu rumah sakit terbaik. Dokter spesialis kandungan yang menangani Ning Azzahra menjelaskan secara rinci risiko-risiko yang mungkin terjadi, mengingat riwayat kesehatan Ning Azzahra yang pernah mengalami benturan kepala serius dan trauma psikologis. Ia membutuhkan istirahat total, nutrisi yang sangat dijaga, dan pemantauan ketat.

Kehidupan Ning Azzahra di Kairo berubah drastis. Ia yang biasanya aktif mengajar dan berinteraksi dengan banyak orang, kini harus banyak beristirahat di apartemen yang disewa Gus Arga. Gus Arga dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat istrinya. Ia membagi waktunya antara simposium dan merawat Ning Azzahra, memastikan semua kebutuhan istrinya terpenuhi. Ia memasak makanan sehat, membacakan kitab-kitab, dan selalu mendampingi setiap kali Ning Azzahra merasakan pusing atau mual.

Meskipun jauh dari keluarga, Ning Azzahra merasa tenang di samping Gus Arga. Suaminya adalah pelindung, sahabat, dan penenang hatinya. Setiap hari, ia selalu berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia melalui panggilan video. Kyai Ghozali dan Nyai Afiqah tak henti-hentinya memberikan nasihat dan doa, sementara para kakak Gus Arga dan Ning Azzahra selalu memberikan dukungan moral. Bahkan, Fina, istri Gus Salman, yang seorang dokter kandungan, secara rutin melakukan konsultasi jarak jauh, memberikan saran medis dan menenangkan kekhawatiran Ning Azzahra.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!