- Jati diri ? -
"Lex,rose kalian adik -kaka !"
"Apa dia sungguh rose?"
"Yap dia rose!"
"Bukan ...aku bukan rose ..aku zenny!"
"Dek kamu kenal pak jaya?"
"Tidak bang aku tak kenal !"
-Cinta atau berbelas kasih?-
"Kenapa Abang menginginkan ku ,menikah dengan Abang?"
"Karna Abang cinta kamu!"
"Aku tak percaya !"
"Abang akan membuat mu percaya akan cinta Abang!"
"Aku butuh bukti!"
"Abang akan tunjukkan!"
"Aku tunggu!"
"Abang siap membuktikan!"
_Cinta karang samudra _
"Kalau cinta itu tak seindah karang
Di samudra! "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 9 "Hari Pertama "
Nabila menyibak. selimut tebal yang membungkus tubuh nya ia merasakan sakit. Yang luar biasa pada bagian--intimnya ia menatap ke Arah sang suami yang tertidur pulas -- aris belum bangun padahal sudah jam 7 pagi. Saat ia ingin beranjak dari kasur tetiba aris menghentikan nya. Ia menarik tangan Nabila.
"Bang udah pagi! " Ujar nabila saat melihat jam yang berada di nakas samping . Tempat tidur mereka " Tak apa - apa dek! Kita. Mulai lagi ya cuman bentar! " Rengek aris
Belum sempat membantah. Nabila langsung di tarik dan lagi-- lagi itu terjadi. Rasa ssakit menjalar di area intimnya. Dengan sebuah telat yang bulat sebulat tahu. Bulat aris dengan susah payah masuk kan itunya. Kedalam itunya! Membuat Nabila mengerang kesakitan..
"Satu dua.. Tiga " Hitungnya tepat saat itunya. Benar-benar masuk ke dalam itunya milik. Sang istri Nabila mengambil napas yang tersenggal sungguh. Muak sepanjang , malam ini ia bermain dengan aris. Ia beranjak dari tempat tidur dengan bertatih - tatih. ia pergi ke kamar mandi.
*.. *
Suasana di sekolah SMA taruna bakti. Sungguh ramai sekali. Mobil sport hitam mengkilat keluaran terbaru milik Irsyad. Terparkir di parkiran sekolah tersebut. Irsyad membuka pintu mobil nya, lalu ia membuka pintu sebelahnya. Irsyad melekuk kan tubuhnya menjadi condong ke zenny lalu. Membuka kan seat belt gadis berbalut. Seragam berwarna pink muda dan rok mini berwarna putih tersebut.
"Terimakasih ya bang" Seru zenny lalu keluar dari mobil tersebut irsyad menutup pintu tersebut. Dan berdiri di samping sang gadis
"Bang.. Aku.. Ngga nyangka bisa sekolah lagi! .. Makasih ya bang aku ngga tau harus. Ucapkan apalagi selain terimakasih! Mungkin, terimakasih saja akan kurang" Suaranya memelan matanya berbinar melihat gedung sekolahan mahal tersebut.
Irsyad menangkup pipi sang gadis lalu berkata "balas dengan cinta dek! Abang. Akan sangat bahagia sekali! Kalau kamu mencintai abang! " Zenny menatap sekolah mahal tersebut rasanya seperti. Mimpi ia bisa menginjakkan kaki ke sekolah mahal tersebut,
tetiba ingatannya teringat oleh sang nenek-- dulu ia harus menelan ludah ketika memimpikan memakai baju seragam SMA sekarang . Itu jadi kenyataan dan orang yang berusaha agar mimpi nya kenyataan kini--kini--sudah pergi jauh meninggal kan dirinya.
Irsyad membelai wajah sang gadis. Yang basah akibat air matanya "sayang! Jangan nangis. Ini hari pertama kamu sekolah jadi! Bersemangatlah! Jadilah gadis yang pintar! Nanti baru bisa kerja. Di perusahaan abang okay! " Ujar Irsyad zenny mengangguk ia menyeka air mata yang berhamburan keluar dari pelupuk matanya.
"Makasih bang... Aku janji akan balas kebaikan abang! " Zenny mengulurkan kemari kelingking nya lalu Irsyad menautkan jari kelingking nya. Dengan jari sang istri--mereka melakukan “𝘧𝘪𝘯𝘨𝘦𝘳 𝘱𝘳𝘰𝘮𝘪𝘴𝘦”
setelah melakukan ritual tersebut. Irsyad menggandeng tangan sang gadis agar masuk dengan dirinya ke sekolah tersebut. setelah mengurus beberapa berkas surat pendaftaran murid baru. Irsyad pergi meninggalkan sang gadis sendirian membiarkan ia bersosialisasi dengan para makhluk lainnya. Dengan berat hati ia balik ke kantornya. sebelum pergi ia sempat mencium kening sang istri alasannya Moodbooster untuk dirinya. Kerja nanti konyol bukan?
Zenny dan seorang guru wanita berkacamata yang biasa di panggil bu mega menyelusuri koridor kelas. Hingga bu mega akhirnya berhenti dan membuka pintu masuk tersebut zenny di suruh tunggu sebentar di luar kelas. sementara bisik- bisik para siswa -siswi yang menembak - nebak kedatangan zenny sebagai murid baru pun ricuh,
"Pagi anak anak hari ini kita. Kedatangan murid baru , ibu harap kalian bisa menjadi teman yang baik untuknya,! " Ujar bu mega memperkenalkan zenny "zenny silakan masuk;"
Saat bu mega memanggil dirinya. Zenny menghembsukan napas panjang, lalu melangkah masuk ke dalam kelas tersebut semua siswi dan siswa terbelalak melihat gadis sederhana yang rambutnya. setengah di kepang kebelakang dan sisanya di urai. Memberi kesan yang indah pada gadis tersebut.
Zenny tersenyum manis hingga. Lesung pipinya terlihat. Jelas dan gigi gingsul gadis tersebut. Terlihat jelas memberikan kesan keindahan ciptaan Tuhan yang. Nyata dengan lembut ia bersuara "Haii.kenalkan aku zenny arrasya bisa juga di panggil zenny aku harap.. Kita semua bisa jadi teman yang baik! " Ucap zenny memperkenalkan dirinya sambil melambai. Kan tangannya.
"Zenny silakan pilih tempat duduk. Kamu nak! "
Mata zenny memperhatikan setiap inci. dan sudut kelas tersebut banyak yang tersenyum ke dirinya. dan ia balas dengan senyuman manis dan kedua maniknya menatap sebuah bangku kosong. Yang berada di barisan ketiga. Urutan paling pojok. Sebelah seorang lelaki yang sedang menenggelamkan wajahnya. Di sebuah meja
"Saya duduk di sana saja bu! " Ujar zenny seraya menunjuk bangku tersebut membuat bu mega mengangguk pelan
"ayo anak-anak kita buka buku halaman 27 ! " Ucap bu mega seraya duduk ke bangkunya.
Zenny mengayun langkah ke arah meja tersebut ia menatap sejenak lelaki yang. Masih saja tertidur yang akan -- menjadi teman sebangku nya ia tidak menghiraukan itu. Ia duduk lalu menaruh ranselnya di gantungan ransel yang berada. di samping meja tersebut.
Kepala lelaki tersebut. Mendongak lalu menatap ke samping tepat ke arah zenny. Ia terbelalak kaget saat melihat zenny. Ia langsung duduk tegak dan pandangan nya lekat ke zenny. "Lo siapa? " Tanya lelaki itu
"Hmm.. Aku zenny arrasya anak baru " Sahutnya pelan matanya fokus memandang bu mega yang mencatat di papan tulis. Lelaki tampan tersebut mengangguk paham, ia mengeluarkan buku pelajarannya.
"Oh gue kira fans gue! "Ujar Rian dengan percaya diri lalu menatap zenny yang. Fokus dengan mata pelajaran tersebut.
*.. *
Pagi ini aca di antar oleh ---bodyguard nya irsyad yaitu alex ia menahan detak jantungnya yang berbunyi kencang --bukan karna kegantengan bodyguard tersebut namun karna mobil yang di bawa alex sungguh kencang sekali membuat aca meremas celana jeans yang ia kenakan pagi ini,
"Kalau boleh tau. Bu aca ini kenapa sedari tadi meremas celana anda terus? " Tanya alex membuka pembicaraan ia menatap menyalang ke arah aca yang mengigit bibir dalamnya
"eh... Pak alex tolong pelan - pelan dong! Saya takut kalau terlalu kencang!.. Inikan kita bukan lagi di turnamen! " Sahut aca tanpa alinh-aling
Alex berdecak sebal lalu. Ia menurunkan kecepatan. Mobil yang ia bawa tersebut membuat aca bernapas lega ' pak alex emang kantornya abang. Irsyad masih jauh? "Tanya aca yang sudah mulai banyak cocot
" Masih jauh sekali bu! " Timpal alex dingin
"Ohhh.. Ya pak alex jangan panggil saya bu panggil aja mbak ! Umur saya baru Duapuluh tiga tahun berasa tua saya! " Ujarnya dengan panjang lebar hanya dijawab sebuah anggukkan
." Pak alex sangat mirip abang irsyad yang minim bicara. Lalu pelit senyum! " Cebir aca membuat perhatian alex terusik ia menatap aca baru kali. Ini ada seorang wanita pedas mengomentari nya.
Aca salah tingkah di tatap alex membuat pipinya memerah bak kepiting. Yang habis di rebus ia pun membuang muka. Memilih menatap indah nya, gedung - gedung
Di luar jendela alex. Menyalakan radio mobil untuk menemani perjalanan yang panjang mereka seengaknya tidak sangat. Bosan kalau mereka cuman berdua saat ini,
“𝘸𝘢𝘩𝘢𝘪 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘬𝘶𝘱𝘶-𝘬𝘶𝘱𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 ”
“𝘣𝘪𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘯 ---"
"𝘕𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘴𝘮𝘢𝘳𝘢!! 𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘪 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢"
"𝘛𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘺𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘸𝘢.. "
"𝘒𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘯𝘢𝘳 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘮𝘶! "
Lagu kupu-kupu yang dinyanyikan tiara Andini tersebut membuat aca. Melirik ke alex lalu berkata "pak alex itu tampan tapi sayang, serem! Kaya malaikat maut;"aca adalah spesies yang asal ceplas-ceplos mulutnya gatal kalau tidak bicara. Sedetik saja mulutnya memang tidak bisa di jaga.
Alex detik itu juga menoleh ke arah gadis sederhana yang menjulidtinya " Mbak aca , pernah tidak. Nyobain steak daging manusia? "Pertanyaan itu sontak membuat. Aca menoleh menyalang sang bodyguard -- tampan tersebut. Ia menelan Silvia nya yang tercekat di tenggorokan nya. -- dengan tawa getir aca berkata " ha. Haha... Pak Alex ternyata lucu! Juga.. Ya.. Mana ada sih orang yang jual steak daging manusia! Ngawur" Ada kekhawatiran di kedua manik nya tersebut.
Alex menatap menyalang, gadis sederhana tersebut lalu ia kembali fokus menatap ke depan. "Tapi... Saya pernah makan loh rasanya enak sekali apalagi-- daging wanita desa yang kulitnya hitam maniss! Ehmm enak!! " Lontar Alex dengan pandangan lurus ke arah luar
Glek! Aca menelan Silvia nya sendiri. Saat ia mendengarkan perkataan Alex sungguh. Kakinya bergetar saat ini pikirannya menerawang sang bodyguard tersebut, siapakah Alex tersebut? Kenapa dia pernah makan daging manusia? Seperti itulah pikiran. Aca untuk saat ini, bulu kuduk nya bahkan sampai berdiri, mendengar perkataan Alex
"Hmmm.. Pak Alex ternyata humoris ya, pak...hahahaha lucu sekali, emang ada ya steak daging manusia? Pak Alex bercanda nya... Emang keterlaluan! " Ceracau Aca dengan suara bergetar,
"siapa bilang saya bercanda? Saya memang pernah, tes Kriukk pakai kulit manusia.. Yang ternyata memang garing! Enak mbak aca mau coba? " Ucapnya dengan ekspresi wajah datar. Tetiba ia bersuara lagi "eh.. Sepertinya mbak aca tidak bisa memakannya soalnya--! " Kata nya terhenti membuat aca memandangnya. Lekat kalau di tatap memang sangat ganteng sih namun. Gantengnya luntur kalau dia kejam, batin aca.
Mata keduanya bertemu hingga akhirnya aca, membuang pandangannya ke arah jendela mobil yang, menampilkan beribu pengendara motor dan mobil yang sedang. Terjebak macet " Soalnya kan... Mbak aca yang pengen saya jadikan steak! " Lanjut Alex
Membuat aca meremas celana jeans nya , ia menunduk dalam takut . Hal itu terjadi aca bungkam untuk beberapa detik" Hahahaa pak Alex lucu sekali, memang nya pak Alex sosok yang kanibal ya? Setahu saya yang enak itu.. Cewek cantik yang putih kalau saya, tidak enak pak serius! " Aca mengangkat tangan seperti huruf V di depan dada. Dengan suara yang bergetar membuat Alex sebisa mungkin. Menahan tawanya,
"Tapi --- saya sukanya , makan gadis sederhana yang banyak omong dan... Pasti rasanya enak kalau gadis warna putih kulitnya sudah sering saya makan;" Sahut Alex santai
" pak Alex pernah, dengar cerita.... Tentang film Sumanto ngga sih orang yang kanibal. Yang suka makan mayat, setahu saya di film - film doang! ...... Adegan makan manusia! Setahu saya sih di kehidupan nya tak ada.. Pak Alex memang cocok jadi pemain sinetron "
Alex tertawa meski singkat. Tapi tawanya mengguncang dada aca perihal ketawanya, bukan ketawa bahagia namun ketawa orang psikopat " Ya emang ngga ada di kehidupan nyata... Tapi buktinya saya? Bisa saja makan mbak aca loh! Tiada.. Yang tidak mungkin! "
" Pak Alex itu tampan tapi, menyeramkan!... Saya jadi takut... Pak Alex seorang psikopat kah? "Tanya aca dengan suara getir membuat perut Alex sakit menahan tawa. Ternyata mengerjai orang sangat lah seru! Batin Alex
*... *
Jarum jam menunjukkan pukul 12 siang. Irsyad sumringah saat melihat angka 12 di arloji yang melingkari pergelangan tangan kanannya. Ia pun tersenyum gembira lalu beranjak dari kursi kebesaran nya sebagai CEO di perusahaan --- Tirtayasa Crop Ia keluar dari ruangan lalu semua karyawan langsung menyapanya. Senyuman di wajahnya pudar, ia hanya menatap tajam para karyawan dan karyawanti,
Hawa dingin menjalar di seluruh gedung perusahaan terbesar di jakarta tersebut di sisi kanannya ada sang asisten pribadi nya yaitu--Lelaki paruh baya berusia tiga puluh enam tahun yang bernama ardiansyah. Yang selalu mengitili CEO itu pergi. Irsyad menoleh ke ardian lalu ia terhenti tepat di depan pintu masuk Kantor tersebut yang. Dimana pintunya sudah di buka. Oleh satpam yang sentiasa di depan pintu masuk,
Untuk menjamu dan membuka kan pintu. Masuk untuk para tamu, termasuk sang CEO
"Pak ardian sebaiknya , makan siang di kantor saja saya. Ada urusan mendadak! " Pinta irsyad " baik Pak.. Tapi jangan sampai lupa jam dua, siang nanti kita ada meeting sama. Anak pak djarot dari perusahaan Langit persada" Ucap Adrian memberitahu,
Irsyad hanya mengangguk lalu. Ia mengayun langkah ke arah pintu masuk tersebut. Satpam yang berjaga di depan pintu masuk tersebut langsung menunduk hormat dan menyapa sang--CEO yang baru diangkat Satu Minggu lalu. Oleh sang CEO lama. Yaitu ayah tiri irsyad. Irsyad membalas senyuman hangat sang Satpam lalu ia pergi ke arah parkiran, mobil.
*... *
Aris menghela napas saat melihat. Sisi buruk sang istri -- barunya yang baru saja habis makan langsung tiduran di tempat tidur sementara Nabila. Hanya cuek kepada aris yang mau berangkat kerja. Ia bahkan tak mau menyalaminya. Karna males katanya.
Dengan hati berat dan penuh kesal. Aris pergi dari rumahnya saat sedang. Mengendarai mobilnya. Ia tak sengaja melewati rumah bekas zenny tinggal rumah yang, sudah habis terbakar ia memberhentikan sejenak mobilnya
Matanya memandang rumah gubuk yang. Sudah habis terbakar tersebut.
"Aku akan lebih sial, kalau menikah dengan gadis kumuh dekil seperti nya." Ujar aris lalu tersenyum sinis saat membayangkan . Gadis sederhana yang tadinya ingin dinikahi olehnya " Lebih baik sama Nabila, body nya okay! Daripada dia jelek.. Miskin dan ueeee' Aris tertawa geli saat mengingat hari dimana. Ia melihat gadis itu disakiti,
"Kamu akan tetap menjadi gadis. Sial aku harap kamu tidak bunuh diri karna hal itu Zen.... Dan nek rati selamat menyaksikan cucuk tersayangmu-- yang jelek itu menanggung semua dosa orang tuanya! "
butuh beberapa jam, Akhirnya tiba di sebuah perusahaan ternama yaitu perusahaan --- Tirtayasa Crop II ia turun dari mobil sedannya. Yang terparkir di parkiran khusus mobil tersebut ya memang Aris berkerja. Di perusahaan Irsyad namun ia kebagian di divisi pemasaran. Dan satu lagi ia. Kerja di perusahaan yang ada di cabang lain bukan di jakarta tempat yang irsyad berkerja.
Saat duduk di bangku yang ada meja kerjanya , ia menatap lurus ke komputer yang ada di hadapannya lalu terlintas. Nama sang abang dalam pikirannya .. Setelah kejadian dua hari yang lalu membuat kedua saudara itu memutuskan untuk putus komunikasi ia merogoh saku jas berwarna abu- abu yang ia kenakan lalu mengeluarkan benda pipih berwarna hitam ia. Menyalakan benda pipih tersebut,
Kedua jarinya menjelajahi layar ponselnya. tersebut ia mencari kontak sang abang. Lalu menghubungi nya. Namun tidak diangkat ia pun tak lagi mengubungi sang abang. Ia memilih fokus pada tugas-tugas nya yang harus ia kerjakan,
🙏