Selena Saphire Cessalie adalah seorang antagonis dan juga putri dari seorang Duke Alaric yang akan mati sebelum hari kedewasaannya.
Sedangkan Selina Quinsha adalah jiwa asing yang tiba-tiba terjebak di dalam raga Selena Saphire Cessalie. Nama mereka hampir mirip dan nasib mereka juga mirip, mati diusia muda.
Dengan sebuah sistem, Selina akan menyelesaikan beberapa misi untuk bisa bertahan hidup dari batas waktu yang sudah ditentukan oleh cerita aslinya.
Mampukah Selina menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah
Ezekiel yang mendengar kalau Selena sudah bangun dari tidur panjangnya, langsung berlari ke kamarnya untuk mengambil sesuatu. Ia akan memberikan hadiah untuk sang adik, dan kali ini hadiahnya sangat lucu seperti Selena.
Setelah itu, Ezekiel berlari menuju kamar tamu untuk menemui adiknya. Anak laki-laki itu mengabaikan ucapan kedua pengawalnya untuk tidak berlari, karena Ezekiel tidak sabar memberikan hadiah di tangannya kepada sang adik.
Brak!
Ezekiel membuka pintu di depannya dengan kasar, membuat Selena terkejut dan hampir terjatuh dari tempat tidur.
“Maaf Kakak mengejutkanmu,” ucap Ezekiel sambil mengatur napasnya yang tak beraturan.
Anak laki-laki itu menyembunyikan hadiahnya di belakang tubuhnya, ia mendekati Selena yang menatapnya dengan ekspresi bingung yang terlihat sangat menggemaskan.
“Selena, ini hadiah sebagai tanda terima kasih karena sudah mengobati luka Kakak!” Ezekiel menyodorkan sebuah buntalan putih yang merupakan hasil buruannya tadi siang.
“Ini anak anjing?” Tanya Selena sambil menerima hadiah dari kakak ketiganya itu.
“Sepertinya begitu, aku tidak terlalu memperhatikannya. Jadi kau bisa merawatnya, karena sekarang dia sudah menjadi milikmu!” Kata Ezekiel dengan senyuman lebarnya.
“Terima kasih Kak El,” ucap Selena yang membuat senyum Ezekiel menghilang.
“Kak El? Apa itu pangilan khusus untukku?” Tanya anak laki-laki itu dengan ekspresi bingungnya.
“Benar, soalnya nama Kak Ezekiel terlalu panjang dan aku sedikit susah menyebutnya. Jadi aku panggil Kakak begitu, apa tidak boleh?” Selena menatap kakak ketiganya dengan mata yang membulat lucu.
“Khemm, tentu saja boleh. Kau boleh memanggilku dengan sebutan itu!” Kata Ezekiel yang menahan rasa gugupnya, karena ia begitu senang mendapatkan panggilan khusus dari sang adik.
Selena kini fokus pada anak anjing yang diberikan oleh kakak ketiganya, mata hijaunya terpaku pada kaki sang anjing yang ternyata ada luka yang cukup lebar.
“Kakinya terluka—”
“Kau tidak boleh menggunakan kekuatan sembarang!” Panik Ezekiel yang mengira sang adik akan menggunakan kekuatannya lagi.
“Tidak, aku tidak akan menggunakannya kekuatan apapun. Waktu itu, kekuatannya keluar sendiri dan aku tidak bisa menahannya,” jelas Selena yang kini mencoba untuk turun dari tempat tidur.
Pantas saja anak anjingnya tidak banyak bergerak, ternyata kakinya terluka, pasti sangat menyakitkan.
‘Kau sedang apa?“ tanya Ezekiel kepada adiknya yang terlihat sedang mencari sesuatu.
“Kotak obat yang biasanya Kak Mary gunakan untuk mengobatiku,” jawab Selena.
“Kau duduk saja, biar Kakak yang mencarinya!” Kata Ezekiel sambil menggendong adiknya untuk duduk di sofa.
Selena menurut, mata hijaunya menatap ke arah anak anjing yang meringkuk di atas tempat tidurnya. Di dunia sebelumnya, ia adalah pencinta kucing dan anjing. Makanya sekarang dirinya merasa tidak bisa tenang kalau melihat hewan kecil seperti buntalan bulu itu terluka.
“Selena, kenapa duduk di situ?” Tanya Aland yang datang bersama dokter.
Aland terkejut saat melihat Ezekiel juga berada di sini, tetapi ia lebih memilih untuk menggendong Selena agar kembali tiduran di tempat tidur.
“Siapa yang memberimu hewan ini?” Tanya Aland saat melihat seekor anak anjing berada di tempat tidur adiknya.
“Itu hadiah dari Kak El,” jawab Selena dengan penuh semangat.
Aland melirik Ezekiel yang kini melayangkan tatapan menyebalkan, lalu ia kembali menatap seekor anak anjing yang terlihat sedikit berbeda.
“Dokter, apa Dokter bisa mengobati kakinya Lulu? Kakinya terluka!” Suara menggemaskan itu membuat sang dokter tersenyum.
“Tentu saja, tapi saya akan memeriksa keadaan Nona Selena lebih dulu,” jawab sang dokter.
Selena mengangguk, tetapi mata hijaunya terus menatap ke arah anak anjing yang mungkin sedang tertidur itu. Aland menatap adik bungsunya yang terlihat begitu mengkhawatirkan anak anjing tersebut, dan entah mengapa ia merasa tidak suka melihat Selena perhatian kepada makhluk lain.
“Kau memungutnya di mana?” Tanya Cendric kepada Ezekiel.
“Di hutan, tadi siang aku memburunya. Aku rasa hewan itu cocok dengan Selena yang lucu,” jawab Ezekiel yang tidak menyadari tatapan gelap dari Aland.
“Dan sepertinya Selena lebih menyukai anak anjing itu daripada kita,” kata Cendric yang membuat Ezekiel tersadar kalau sejak tadi tatapan Selena hanya tertuju pada anak anjing tersebut.
“Aku hanya ingin memberinya hadiah, tapi kenapa Selena lebih memperhatikan anak anjing itu?” Kesal Ezekiel yang merasa kalah dengan hewan buruannya.
“Siap-siap kau dimarahi Kak Aland!” Bisik Cendric yang memang paling senang melihat Ezekiel dimarahi oleh Aland.
Ezekiel langsung menoleh ke arah kakak pertamanya, dan sepertinya sebentar lagi ia akan mendapatkan hukuman dari Aland yang kini menatapnya dengan sangat tajam.
“Keadaan Nona Selena sudah membaik, tapi Nona Selena harus beristirahat satu hari penuh untuk memulihkan tenaga. Nona Selana makannya juga harus pelan-pelan, jangan terburu-buru agar perut Nona tidak terkejut,” jelas sang dokter yang diangguki oleh Selena.
“Sekarang Dokter bisa mengobatinya ‘kan?” Tanya Selena sambil menyodorkan anak anjing yang ia beri nama Lulu.
“Tentu,” sang dokter mengambil anak anjing tersebut untuk diobati.
Selena menatap kakak pertamanya yang baru saja mengusap puncak kepalanya, tetapi hanya sekilas, karena pandangannya kembali tertuju pada Lulu.
“Kau sangat menyukainya?” Pertanyaan itu membuat Selena kembali menoleh ke kakak pertamanya.
“Benar, aku sangat menyukai hadiah dari Kak El,” jawab anak perempuan itu dengan senyuman lebarnya.
Aland langsung menoleh ke arah Ezekiel yang berpura-pura tidak mendengar jawaban Selena.
“Tapi hewan itu kotor!” Kata Aland yang dibalas gelengan oleh adik bungsunya.
“Nanti kalau Lulu sudah dimandikan, pasti akan bersih,” jawaban Selena membuat Ezekiel dan Cendric tercengang, berbeda dengan Aland yang merasa semakin kesal dengan Lulu.
“Sudah selesai, Nona Selena,” ucap dokter yang kembali memberikan Lulu kepada Selena.
“Terima kasih Dokter,” ucap anak perempuan itu dengan ekspresi yang begitu lucu.
Dokter hanya tersenyum, pria paruh baya itu tidak pernah melihat anak selucu Selena selama hampir dua puluh tahun menjadi dokter. Selena adalah salah satu makhluk paling lucu, jadi tidak heran kalau seisi Mansion Cessalie membicarakan keimutan Selena.
“Kak Mary, aku lapar. Bawakan aku makanan yang enak, juga bawakan Lulu makanan yang enak!” Kata Selena yang kini menatap ke arah Mary.
“Baik, Nona Selena.”
Mary keluar untuk mengambilkan makanan, sehingga di kamar tersebut hanya ada ketiga kakak Selena yang tatapannya tertuju pada Lulu yang berada dipelukan adik bungsu mereka.
“Lulu, nanti kalau kau sudah sembuh dan aku sudah sehat… aku akan membawamu jalan-jalan keliling Mansion, aku akan mengajakmu bermain dan—”
“Selena, dia tidak akan mengerti apa yang kau bicarakan. Sekarang turunkan dia! Dia masih kotor!” Kata Aland yang memotong ucapan adiknya.
Aland merasa kesal saat mendengar Selena akan menghabiskan waktu bersama anak anjing itu, padahal ia sudah memiliki rencana untuk membawa adiknya jalan-jalan.
Bersambung.
si lulu bertranformasi menjadi manusia....😱