NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:60.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 VAN GOD IN DE HEMEL

Sebuah kamera kayu Seneca terpajang di ruangan kerja pengacara Willem.

Rencananya kamera tersebut akan digunakan untuk pengambilan dokumentasi berkas laporan.

Pengacara Willem meminta pada Rexton dan Maria untuk menghadap ke arah kamera.

"Tolong lebih dekat posisi kalian sebab lensa kamera tidak menangkap gambar kalian", pintanya seraya mengarahkan tangannya agar Rexton dan Maria saling mendekat satu sama lain.

Rexton memeluk pinggang Maria, tampak sekali dia sangat kaku karena harus berhadapan dengan kamera, bukan sendirian melainkan berpasangan.

"Lebih rapat lagi, coba lebih dekat !" pinta pengacara Willem yang berada di balik kamera kayu Seneca.

Giliran Maria yang terlihat kaku saat Rexton merapatkan pelukannya.

"Nona Maria, lebih rileks lah sedikit, wajahmu terlihat seperti zombie, sangat tegang", pinta pengacara Willem.

"Y-ya..., baik...", sahut Maria.

"Nah, begitu baru benar !" seru pengacara Willem sembari mengacungkan jari jempolnya.

Pengacara Willem lalu berancang-ancang menjepretkan kamera.

"Satu... Dua... Tiga..., yak !" lensa kamera menyala terang saat benda itu mengambil gambar milik Maria dan Rexton.

Senyum puas mengembang di sudut bibir sang pengacara.

"Sekarang kita ambil lagi satu gambar kalian sedang berciuman", kata pengacara Willem.

Maria tersentak kaget mendengar permintaan sang pengacara untuk mengambil gambar mereka dengan dalih mendokumentasikan gambar tersebut sebagai berkas laporan.

Tampak Maria berubah gugup bahkan sangat senewen sekali dan berucap.

"Ba-bagaimana maksudnya, berciuman di depan kamera ? Ah, yah, ini bukan suatu lelucon konyol kan ?" tanya Maria.

Maria tertawa kaku namun ekspresi wajahnya sangat tegang.

"Buat dokumentasi laporan", kata pengacara Willem.

"Ta-tapi tidak harus berciuman, bisa langsung diambil gambarnya saja, kan itu lebih baik", kata Maria canggung.

"Tidak usah malu, bukannya anda ingin segera memiliki momongan, lakukan saja maka selesai", kata pengacara Willem.

"Jika aku menolaknya ?" timpal Maria.

Pengacara Willem menghela nafas panjangnya lalu berkata.

"Kapan selesainya pekerjaan saya ini, saya tidak bisa menyelesaikan laporan dan menjadu saksi kalian dinikah kontrak ini'', ucapnya.

"Bagaimana posisi yang harus kami lakukan ?" tanya Rexton.

"Lebih natural saja, biar kesannya serius", kata pengacara Willem.

"Baiklah...", sahut Rexton, tanpa basa-basi lagi, Rexton menarik dagu Maria lalu menciumnya kembali.

Bersamaan itu pula cahaya dari lensa kamera kayu Seneca menyala terang saat mengambil gambar Maria dan Rexton sedang berciuman.

Momen mereka saling berciuman mesra diabadikan oleh jepretan kamera Seneca, untuk berkas laporan bahwa mereka benar-benar sepasang suami-istri.

"Selesai ! Bagus sekali hasilnya !" ucap pengacara Willem seraya mengacungkan jari jempolnya ke atas.

Namun Rexton tidak menyelesaikan ciumannya kepada Maria, dia masih mencium mesra bibir Maria tanpa mau melepaskannya, mungkin baginya bahwa ini adalah kesempatan buatnya bersama Maria lebih lama lagi.

Tanpa penolakan, Maria membiarkan Rexton melahap bibirnya padahal di ruangan ini, ada pengacara Willem yang menyaksikan mereka berdua sedang berciuman.

Maria tidak mungkin menolak Rexton karena dia pikir kalau dia sampai menolak ciuman Rexton maka kedok mereka akan terbongkar jika mereka sebenarnya bukanlah pasangan suami-istri yang disangkakan oleh pengacara Willem pada mereka. Dan takutnya nanti, pengacara Willem akan ganti menolak menjadi saksi nikah kontrak mereka maka semua ambisinya untuk membalas dendam akan percuma saja.

Bukankah pernikahan kontrak ini hanya lah jembatan menuju tercapainya keinginan mereka masing-masing.

Dimana mereka saling menawarkan perjanjian yang sama-sama menguntungkan satu sama lainnya agar tujuan mereka masing-masing juga sama-sama berhasil nantinya.

"Kenapa ini... ?" batin Maria saat ciuman mereka sangat lama.

Rexton hampir-hampir tak melepaskan ciumannya pada Maria bahkan mereka terlihat mesra serta romatis dan masih di depan kamera.

Melihat kemesraan diantara mereka berdua, pengacara Willem tersenyum simpul, terlihat canggung dan tertawa pelan.

"Wah..., wah..., wah..., kalian semakin menjadi-jadi, acara ciumannya bisa dilanjutkan nanti, kita selesaikan dulu urusan dokumen ini setelahnya boleh dilanjut lagi", kata pengacara Willem.

Mendengar sindiran pengacara Willem lantas Rexton melepaskan ciumannya pada Maria namun Maria tidak lagi sama, martabatnya sebagai gadis terhormat langsung hancur total dan dia seakan-akan tertampar sendiri oleh tindakan yang mereka lakukan barusan dan merasa malu.

Wajah Maria merah padam, dia bahkan tidak mampu menyembunyikan rasa malunya dari pandangan pengacara Willem yang terus memperhatikan dirinya.

Risih, tentu saja, Maria merasa risih karena dirinya sangat tidak nyaman karena diperhatikan seperti itu seolah-olah dia jalang bajingan yang tak bertanggung jawab karena dia memiliki hubungan dengan dua orang laki-laki saat ini.

Akan tetapi semua ini diluar kehendaknya karena sejatinya dia telah menganggap dirinya sendirian, tidak memiliki pasangan meskipun dia dan Rexton menikah kontrak serta disisi lain, dia juga masih menjadi tunangan Prinsen hingga detik ini.

Pertemuan dengan pengacara Willem akhirnya selesai juga.

Acara hari ini berhasil mereka lewati dengan lancar, ditambah adanya pengakuan oleh pengacara willem yang bersedia menjadi saksi nikah kontrak mereka maka pernikahan kontrak mereka mempunyai status kuat.

Tak lama kemudian, keduanya berjalan keluar dari gedung kantor pengacara, mereka terlihat bersama-sama melewati jalan luas di area gedung sembari menuruni anak-anak tangga yang ada di depan gedung.

Rexton sendiri terlihat sangat puas, dia berjalan lebih dulu menuju mobil daimler hitam yang telah menunggunya sedangkan Maria berjalan cepat mencoba menyusul langkah kaki Rexton.

Tiba-tiba sebuah sapaan ramah terdengar dari arah samping mereka saat keduanya hendak sampai di mobil.

"Van God in de hemel, apa kabar, Letnan Jenderal Rexton Brox ?"

Rexton yang namanya dipanggil langsung memalingkan muka ke arah orang itu, dia terkejut ketika melihat siapa yang menyapanya.

"Gubernur...", gumamnya tertegun.

"Van God in de hemel ! Apa yang anda lakukan disini ?" tanya seorang laki-laki berbadan gempal serta memakai seragam warna putih.

"Oh, ya, aku sedang iseng saja kemari, gubernur", sahut Rexton sembari memalingkan muka lalu menatap ke arah Maria gusar.

Maria terdiam di samping Rexton namun dia dapat mendengar suara dalam hati yang berasal dari laki-laki berbadan gempal yang disebut gubernur.

"Van God in de hemel, dasar pria bodoh yang bisa dimanfaatkan, bagaimanapun juga kau pandai menyembunyikan kebusukanmu, aku tetap bisa mengendusnya, sialan !"

Wajah laki-laki gempal sekilas berubah dingin, suram dan senyumnya sinis lalu seketika kembali normal seperti sediakala tampak ramah sekali pada Rexton.

"Van God in de hemel, kau pikir aku ini bodoh dan bisa dipermainkan olehmu, tunggu saja waktu yang tepat maka aku akan membuangmu kembali ke Inggris, Letnan !"

Terdengar lagi gema suara bisikan dari dalam hati laki-laki gempal itu namun kali ini ekspresi wajahnya tidak seperti tadi, tetap biasa dan ramah.

"Van God in de hemel, iseng ?!" kata gubernur sembari tertawa renyah. ''Kau bisa saja berkelakar, untuk apa iseng datang ke kantor pengacara umum kalau hanya untuk iseng, Letnan !"

Rexton tersenyum simpul lalu tertawa canggung.

"Ya, aku ada urusan penting disini. Dan anda sendiri kenapa ada ditempat ini, Viscount Van Bekker ?" tanya Rexton.

"Van God in de hemel, aku sedang iseng juga sama sepertimu, Letnan !" kata gubernur sambil melirik ke arah Maria.

"Oh, begitu, ya ?!" sahut Rexton. "Kalau begitu ini suatu kebetulan yang sama, kenapa ya kita cenderung memiliki kebiasaan sama, iseng", sambungnya.

"Van God in de hemel ! Kau bisa saja, pandai sekali bersilat lidah, Letnan !" sahut gubernur ringkas.

"Karena aku banyak belajar dari anda, Viscount", sahut Rexton membalas ucapan gubernur Viscount Van Bekker dengan tawa yang agak dipaksakan olehnya lalu tersenyum lebar.

"Van God in de hemel !" sahut gubernur VOC ikut tertawa namun suara tawanya terdengar mirip seekor rakun sedang beranak pinak. Dan Maria sangat tidak menyukainya.

1
Zeed
gimana ya dulu sedekat apa mereka
Zeed
dewasa banget matthijs nih biar umurnya masih mudaan 😍
Zeed
cute banget mereka berdua nih
Zeed
up thor 💪
Dewi Anggya
dapat sinyaaaal hijaaau nihhhh dr bapak mertua gaaaas ..cucu Otewe laaaah 🤭
Zeed
karya terkeren bertema kejiwaan dimana memainkan watak serta emosi para pemerannya yang notabene nih karya luar biasa
Zeed
kasihan Maria nih sebenarnya caption sad sih karya ini mati dalam dendam dan rohnya gentayangan seolah-olah dia kembali ke kehidupannya yang lalu sebenarnya tidak
Reny Rizky Aryati, SE.: yah, dibilang roh gentayangan nih 🤣
total 2 replies
Zeed
iya kan kayak dejavu jatuhnya padahal dia roh yang gentayangan mencari dimana dia harus kembali ke alamnya tapi jiwanya terjebak dalam dendam
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Zeed
gimana Maria bisa layani Rexton kalau dia sosok roh setengah hantu gentayangan yang hidup kembali ke raganya yang telah mati, nih semacam fiksi tapi dikemas apik dalam karya nonfiksi
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih sudah mampir kemari 👍
total 2 replies
Zeed
gak butuh dukun buat menangkal Maria karena Maria adalah jiwa yang terperangkap dalam dimensi masa lalu, bisa bisa Maria murka lalu bunuh tuh dukun geblek
Reny Rizky Aryati, SE.: lewat hipnosis ya 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Zeed
tuhkan kasihan dia sampai Maria tuh butuh psikiater padahal dia tuh roh yang kembali untuk balas dendam dengan cara yang cantik, kasihan sekali Maria rohnya masih terjebak di alam masa lalunya karena kesedihan yang mendalam...
Zeed
nikah paksa dengan roh yang masih berharap hidup kedua kalinya buat dia balas dendam
Zeed
yah mereka kan pada dasarnya jiwa yang tertinggal di alam lalu
Zeed
keren sih punya kekuatan ajaib seperti Maria tapi kasihan sekali karena dia adalah roh yang terjebak di dimensi masa lalu
Zeed
kejam sekali takdir mempermainkan Maria
Zeed
bagaimana sakitnya hati Maria dikhianati oleh tunangannya sendiri
Dewi Anggya
tuhh ditanya mertua letnan Rexton 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih sudah mampir kemari 🙏
total 2 replies
Dewi Anggya
siapakah yg mengawasi mereka br 2 .....apa suruhan prinsen atw Haven
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih atas dukungannya ya 👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
hmmm yg lagi makan br 2 😘😘
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂👍
total 2 replies
Dewi Anggya
dasaaar si prinsen inii kelakuannya bikin gregetan ajaaaa
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih dukungannya ya 👍🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!