Tunangannya mengkhianatinya. Bukannya meratapinya, Dheandita atau yang kerap dipanggil Dhea memutuskan untuk membalas rasa sakit hatinya tersebut dengan menjadi ibu dari wanita yang telah merebut sang tunangan.
"Aku akan menggoda ayahmu dan menjadi ibu tiri mu. Lihat saja apa yang aku lakukan nanti padamu, Virya," ucap Dhea
Drake Adiwitama pria matang nan rupawan adalah ayah dari Virya. Dan Dhea akan membuat Drake menjadi suaminya.
Bagaimana cara Dhea menggoda sang pria matang. Akankah Drake tergoda dengan gadis muda yang usianya jauh dibawahnya itu?
Lalu, bagaimana tanggapan Virya dan Jayan melihat kedekatan Dhea dan Drake?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda 10
"Mbak, kata Bapak langsung disuruh masuk aja."
"Oke, meskipun nggak disuruh masuk, aku tetep akan masuk kok."
Eh ...
Asisten rumah tangga yang baru saja menghampiri Dhea di luar itu sedikit melongo dengan jawaban Dhea. Dia tidak mengerti mengapa gadis yang mungkin sepantaran anak dari majikannya itu bicara demikian.
Tapi, dia pun juga tidak ambil pusing. Baginya yang terpenting sudah menjalankan pekerjaannya dengan baik.
"Huh, beneran rumah yang luas dan masuk dalam kategori mewah ini mah,"kagum Dhea saat kakinya menginjak lantai kediaman wanita yang sudah berhasil mengobrak-abrik rencana masa depannya.
Atau mungkin Dhea harus bersyukur, kemunculan Virya membuat dia tahu siapa aslinya Jayan.
Klotak klotak kltak
Suara sepatu hak milik Dhea yang beradu dengan lantai keramik terdengar nyaring. Gadis itu tersenyum ketika mendengar Drake memberitahu akan kedatangan dirinya meskipun itu sebenarnya bukan dirinya melainkan kue yang ia bawa.
Bagi Dhea itu tidak jadi masalah. Dia cukup senang karena hadirnya dirinya disini di notice oleh semua orang terutama Virya dan Jayan.
" ... Nah, itu kuenya."
"Sorry ya Om, Dhea lama datengnya. Dhea nggak telat kan, Om?"
Dengan senyum yang sangat lebar, Dhea bukannya menghampiri Virya untuk memberikan kue yang dibawanya. Melainkan dia langsung datang ke sisi Drake. Bahkan degan secara natural, tangan yang satunya menggamit lengan Drake.
Sontak hal tersebut membuat Drake terkejut. Dia tidak tahu mengapa gadis pembuat kue itu seolah-olah berbicara seperti sudah sangat akrab kepadanya.
Dan Drake juga terhenyak dengan tampilan Dhea. Dia sedikit pangling dengan penampilan Dhea yang sangat berbeda tersebut. Gadis itu tampak lebih dewasa dengan make up dan juga pakaian yang dikenakan.
"Oh, kamu nggak telat kok Dhea. Makasih ya. Dan karena kamu sudah di sini, mari nikmati pesta ulang tahun putriku. Oh iya hampir lupa, perkenalkan ini Virya dan yang ada di sebelahnya Jayan."
Drake bicara demikian sambil mengambil kue yang ada di tangan Dhea lalu meletakkannya di meja.
Sedangkan Virya dan Jayan, kedua orang itu terlihat sangat terkejut. Bahkan Jayan sampai bergetar menyebut nama Dhea ketika mantan tunangannya itu masuk ke rumah Virya.
"D-dhea." mata Jayan membulat, menatap Dhea dengan penuh rasa tidak percaya. Mantan tunangannya itu sungguh sangat cantik. "Kenapa Dhea bisa secantik ini, mana seksi banget lago," desisnya.
"Ya, aku Dhea. Salam kenal ya Jayan dan juga Virya. Selamat ulang tahu buat kamu. Waah Om, Dhea nggak tahu kalau Om punya anak secantik ini,"ucap Dhea. Dia tidak menjabat tangan Jayan maupun Virya. Gadis itu hanya melambaikan tangan tanpa melepas tangannya dari lengan Drake.
Awalnya Drake bingung dengan apa yang dilakukan oleh Dhea. Akan tetapi tangan Dhea yang sedikit gemetar dan gerakan bibir yang juga sama gemetarnya meskipun tipis, membuat Drake berpikir akan sesuatu.
Pria itu merasa bahwa Dhea mengenal Virya dan Jayan. Tapi Drake itu bukanlah urusannya. Baginya itu hanyalah urusan anak-anak saja.
"Sayang, apa kado yang kamu bawa untukku?" ucap Virya. Dia menggamit lengan Jayan. Agaknya Virya tidak terlalu memerhatikan dan juga tidak terlalu penasaran dengan sikap Dhea kepada ayahnya. Saat ini yang ia pikirkan adalah membuat gadis itu tahu bahwa Jayan sepenuhnya miliknya.
"Oh ah itu, ini. Ini kado untuk ulang tahun mu. Selamat ulang tahun ya," jawab Jayan sedikit kikuk.
Sebuah kotak bernuansa merah muda diberikan oleh Jayan kepada Virya. Wanita itu tersenyum riang dia benar-benar menunjukkan sikap kepemilikannya akan Jayan kepada Dhea.
Jujur, hati Dhea terasa ngilu meski cuma sebentar. Namun segera memupus perasaan itu. Dia berusaha untuk tegap dalam berdiri di depan pasangan yang menurutnya sangat brengsek dan tidak tahu malu itu.
Dhea, dia menegakkan wajahnya. Kalau dibilang wajarkah jika dia masih merasa sakit hati, maka jawabannya adalah wajar. Siapa orangnya yang tidak sakit hati melihat calon suami yang sebulan lagi akan dinikahinya tengah bercumbu panas dengan wanita lain.
Tapi jika diambil hikmahnya, mungkin ini adalah pertolongan dari Tuhan. Dhea dijauhkan dari pria yang buruk.
"Waah cantik banget kalungnya. Bisa tolong pakek kan?"
Jayan merasa tidak nyaman, apa yang dilakukannya itu jelas dilihat oleh semua orang yang ada di ruangan tersebut termasuk Dhea. Dia juga sempat melirik ke arah wanita yang beberapa hari lalu masih menjadi tunangannya. Akan tetapi reaksi Dhea acuh tak acuh.
"Aah cantiknya. Pa, cantik kan? Pacarku ini bener-bener terbaik. Nah sekarang mari kita mulai acaranya. Ekhem, bagi yang bukan anggota keluarga di harap menyingkir,"ucap Virya sambil melirik ke arah Dhea. Ya ucapan itu tentu saja ditunjukkan oleh Virya kepada Dhea.
Dhea yang datang kemari memang hanyalah sebagai tukang kue yang membawa pesanan meskipun dia berpakaian dengan sangat cantik. Virya mengakui penampilan Dhea malam ini begitu luar biasa. Bahkan Jayan pun terlihat sangat terpesona. Akan tetapi, Virya selalu berusaha mengalihkan pandangan Jayan dari Dhea. Dan dia berkata seperri tadi untuk membuat Dhea menyadari posisinya.
"Aah begitu ya. Jadi harus jadi bagian dari keluarga dulu biar bisa berdiri di depan meja ulang tahu Nona Virya. Baiklah kalau begitu, dengan senang hati aku bakalan jadi bagian dari keluarga Adiwitama."
Semua mata seketika langsung menatap ke arah Dhea. Tentu saja Dhea sudah bisa memprediksi akan hal tersebut. Tapi rencananya sudah bulat, sehingga dia akan menerima semua akibat yang muncul.'
"Apa? Kamu bilang apa? Jadi bagian dari keluarga ku? Jangan mimpi Dhea. Papa nggak mungkin ambil anak. Meskipun kamu yatim piatu, Papa nggak mungkin akan adopsi kamu. Dan aku juga nggak sudi punya saudara perempuan kayak kamu!" pekik Virya. Dia nampaknya sangat terkejut dengan ucapan Dhea yang berkata bahwa dia akan jadi bagian dari keluarga Adiwitama.
Hahahaha
Tawa Dhea seketika lepas. Dan bukan tawa yang anggun melainkan tawa yang sangat keras sehingga Drake juga melihat ke arah gadis itu.
Sebenarnya gadis ini kenapa? Mungkin seperti itulah arti dari tatapan pria berusia 40 tahun namun masih tampak tampan dan juga gagah.
Sedari Drake hanya diam, dia memperlihatkan kewibawaan sebagai pria dewasa dan hanya mengamati permainan anak-anak ini. Namun kata-kata Dhea yang akan terlontar setelah ini, cukup membuatnya terhenyak juga.
"Siapa juga yang mau jadi anak Om Drake. Aku nggak kepengen punya ayah di umurku yang udah seperempat abad ini. Yang aku butuhin sekarang adalah suami. Jadi Om, gimana kalau aku nglamar buat jadi istri Om. Kayaknya posisi jadi istri om udah kosong lama banget. Dan aku siap buat ngisi posisi itu."
Jeeeeengggg
TBC
Harusnya kamu malu lho Vir, ternyata selama ini kamu tinggal sama Drake yang bukan siapa2 kamu.
Makanya gak usah sombong gitu
untk jayan bingunglan kamu berharap tidak keluar dari rumah itu,,
dan sekarang kamu harus tau jika virya bukan anak kandung drake