NovelToon NovelToon
THE SECRET AFFAIR

THE SECRET AFFAIR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cintapertama
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Neon Light

Seharusnya kehidupan Serena sempurna memiliki kekasih tampan dan kaya serta mencintainya, dia semakin yakin bahwa cinta sejati itu nyata.


Namun takdir mempermainkannya ketika sebuah malam kelam menyeretnya ke dalam pelukan Nicolás Navarro—paman dari kekasihnya, pria dewasa yang dingin, berkuasa, dan telah menikah lewat perjodohan tanpa cinta.

Yang terjadi malam itu seharusnya terkubur dan terlupakan, tapi pria yang sudah memiliki istri itu justru terus menjeratnya dalam pusaran perselingkuhan yang harus dirahasiakan meski bukan kemauannya.

“Kau milikku, Serena. Aku tak peduli kau kekasih siapa. Malam itu sudah cukup untuk mengikatmu padaku... selamanya.”


Bagaimana hubungan Serena dengan kekasihnya? Lantas apakah Serena benar-benar akan terjerat dalam pusaran terlarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neon Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

"Aku masih belum mendapatkan pelaku utamanya, tetapi kamu tenang saja, aku akan mengurus semuanya, termasuk menyebar video panas kita, terutama ke anak ingusan itu!" Nicholas tersenyum sinis.

Serena mencoba merebut video itu dan berteriak, "HAPUS VIDEONYA! Aku tidak menyangka kamu ternyata memang sejahat ini, Nicholas."

"Jahat?” Nicholas tertawa. “Aku akan merahasiakan hal itu, juga termasuk kamu belajar denganku. Dan kamu, hanya tinggal menurut apa kataku, semua akan beres. Simpel, kan? Jadi, kita impas," tutur Nicholas penuh penekanan tanpa nada tinggi.

"Aku tidak menyangka kamu sepicik ini, Nicholas! Apa kamu tidak takut kariermu akan hancur? Bagaimana dengan istrimu? Apakah kamu tidak takut jika istrimu sampai tahu?" Serena berdiri. Dia mulai meneteskan air matanya karena merasa dipermainkan Nicholas.

Wanita itu lantas ingin merebut ponsel dari tangan Nicholas, tetapi sayangnya pria itu justru menjauhkannya hingga perdebatan mereka pun terjadi.

"Hapus Nicholas!" bentak Serena yang terus berusaha untuk meraih ponsel Nicholas agar dia bisa menghapus video itu.

"Tidak!" Nicholas semakin menjauhkan ponselnya hingga tubuh mereka begitu dekat, bahkan menempel satu sama lain. "Aku sama sekali tidak takut dengan apa pun di dunia ini. Aku tidak peduli dengan reputasi karierku, dan aku juga tidak takut jika istriku tahu, karena aku memang tidak mencintainya!"

"Jangan macam-macam, Nicholas!" ucap Serena. Jantungnya bergemuruh hebat ketika dia mati-matian ingin meraih ponsel itu, tetapi tenaganya kalah dari Nicholas. "Nicholas, HAPUS!"

"TIDAK!" balas Nicholas membentak. "Aku tidak akan menghapus video ini!"

Serena yang putus asa karena dia sama sekali tidak berhasil mengambil ponsel itu, menatap Nicholas dengan tatapan air mata yang sudah menetes.

"Apa mau kamu, hah!" Serena menantang Nicholas dengan amarah yang sudah meluap.

“Mau aku?” tanya Nicholas dengan siasatnya yang sudah berhasil menyeret Serena masuk ke dalam jebakannya. 

Nicholas meraih pinggang Serena hingga jarak mereka sangat dekat, tangannya mengusap lembut wajah wanita itu saat napas sang wanita tersengal karena emosi.

“Aku mau kamu putus dari Gabriel dan menjadi wanitaku!" jawab Nicholas dengan jujur, seraya menatap mata Serena dengan intens.

"Berarti benar, begini cara licik kamu untuk mendapatkan wanita dari musuh kamu?" tanya Serena, kembali meneteskan air mata.

"Tidak! Sudah aku bilang, aku sama sekali tidak ada niatan sedikit pun untuk merebut harta, jabatan, dan warisan dari anak ingusan itu. Dan aku tidak tahu seberapa berhasilnya dia meracuni otakmu tentangku!" Nicholas menatap Serena dengan tajam.

Dengan cepat Serena mengambil ponsel Nicholas, tetapi lagi-lagi gagal, karena tubuh kekar pria itu yang lebih tinggi darinya.

"Nicholas!" bentak Serena frustrasi. Dia merengek dan akhirnya berkata, “Baiklah, aku tidak bermesraan dengannya di kampus tapi aku tidak bisa langsung putus begitu saja dengannya! Kasih aku waktu.

“Aku melarang agar kau tidak bermesraan di kampus bukan berarti kamu bisa bermesraan dengannya di tempat lain Serena!” tegas Nicholas pada wanita itu, “Kamu harus izin apapun itu dan harus menurut padaku, paham?”

“Ya,” jawab Serena yang terdengar gila menuruti perintah dari suami orang. “Hapus videonya.

“Aku bakalan menghapus videonya setelah kamu putus dengannya!” ujar Nicholas tersenyum pada wanita itu.

Serena hanya menatap sinis ke arah Nicholas dengan air mata yang terus keluar. Dia menghapus air matanya lalu berkata, "Baiklah, puas!"

Serena hendak melangkah keluar tetapi lagi-lagi dicegah oleh Nicholas, membuat dia berkata, "Apa lagi?"

"Jelas kita lanjut belajar. Mau apa lagi memangnya?" tanya Nicholas sewot, karena dia benci melihat Serena menangis.

"Apa? Belajar?" gumam Serena tidak percaya. Masih sempat-sempatnya Nicholas mengingat mereka harus belajar, padahal pria itu sudah menghancurkan suasana hati dan fokus berpikirnya.

"Apa kamu gila?" umpat Serena yang tidak percaya.

"Terserah. Aku ingin kamu harus tetap belajar hari ini!” Nicholas menyuruh Serena untuk duduk. Namun, wanita itu menepis tangannya.

Nicholas menghela napas. Dia berjongkok dan berkata, "Aku tidak akan menyakitimu selama kamu denganku. Aku pastikan kamu akan merasakan hal luar biasa yang tidak pernah kamu rasakan sebelumnya. Jadi, jangan menolakku!"

Serena berpikir kembali apa yang dikatakan Nicholas. Memang sangat berat baginya menerima ancaman berisi kesepakatan tersebut, tetapi dia harus terpaksa menerima tawaran tersebut agar semuanya berjalan seperti biasa.

Masih dengan rasa kesalnya, Serena terus mengumpat dalam hati ketika Nicholas mulai duduk di sampingnya dan membuka buku. Padahal dia sangat tidak mood belajar untuk saat ini.

"Sekarang fokus belajar, jangan memikirkan apa pun selain pelajaran!" perintah Nicholas.

"Aku tidak tahu, bagian mana sampai Isabella mau menikah dengan pria tipe seperti kamu!" ucap Serena seketika membuat Nicholas melihat manik indah milik wanita itu yang kini tengah menatapnya.

Wanita itu berusaha melupakan kejadian barusan. Dia mencoba menetralkan pikirannya agar tidak semakin menjadi beban.

"Bukankah tadi aku bilang, fokus belajar? Mengapa masih terus berbicara sesuatu hal yang sangat tidak penting. Ya Tuhan. Aku tidak mau kamu pulang dengan otak kosong. Pulang dari sini setidaknya ada beberapa materi yang tersimpan di sini." Nicholas menyentuh kepala Serena, kemudian mengelus rambut panjang tersebut.

"Iya!" bentak Serena karena mulai risih dengan tingkah Nicholas.

Nicholas terkekeh, dia pun hanya bisa menjauhkan tangannya dan membiarkan wanita itu fokus pada mata pelajaran yang diajarkan olehnya.

Serena pun memfokuskan diri, meskipun dia sama sekali susah untuk fokus di saat keadaan hatinya seperti ini. Nicholas benar-benar begitu mengerikan bagi dirinya.

Rasa haus melanda, tetapi Serena tetap tidak mengatakan apa pun, dia tetap fokus pada materi yang ada di depannya.

Nicholas yang tahu kalau wanita itu kehausan hanya dengan menatap leher Serena yang terus menelan air liurnya. 

Nicholas pun bergegas bangun dan pergi meninggalkan Serena yang masih fokus pada buku yang ada di hadapannya.

Namun, saat dia berjalan membelakangi Serena, wanita itu memperhatikan tubuh proporsional lelaki itu. 

Tanpa berpikir panjang, wanita yang memiliki rambut panjang berwarna hitam itu hendak bangun dan pergi disaat Nicholas menuju ke arah dapur, tetapi ternyata.

"Kamu tidak akan bisa kabur, Serena!" ucap Nicholas terkekeh. Dia pun menuang segelas jus jeruk dan berkata, "Kembalilah duduk, sebelum aku menggendongmu kembali dan memasukkanmu ke dalam kamar!"

Serena kembali duduk dengan perasaan kesal, dia menangis dalam diam. Setelah Nicholas sampai, dia hanya menutup wajahnya.

"Minum dulu!" ujar Nicholas tapi wanita itu hanya terdiam. "Baik, kalau tidak mau, aku akan memberikannya melalui mulutku!"

Ucapan Nicholas berhasil membuat Serena membuka matanya lalu meminum jus itu beberapa tenggakkan. Setelah selesai, Serena berkata, "Aku tidak mau belajar, aku mau pulang!"

"Kenapa?" tanya Nicholas.

"Kenapa? Kamu masih bisa bertanya kenapa? Bagaimana cara aku kasih tahu ke kamu kalau aku benci sama kamu? Aku tidak suka sama kamu, semua tentang kamu dari awal sebelum malam itu, bahkan sesudah! Aku benci!" Serena memukul Nicholas dengan tangannya bertubi-tubi meski tidak kencang.

Nicholas yang mendapat serangan pada bagian dadanya pun langsung menahan kedua tangan Serena agar berhenti memukulnya, lantas memeluknya dengan erat dan mengukungnya di atas sofa.

"Serena!" bentak Nicholas.

Serena yang ketakutan pun memejamkan mata. Dia masih menangis saat pikirannya menebak bahwa Nicholas akan berani menodainya kembali.

"Kamu jahat, Nicholas," ucap Serena, menangis. Dia memejamkan mata dalam pelukan pria itu.

Nicholas mencium kening Serena dan berkata, "Kamu akan tahu nanti siapa yang jahat, aku atau kekasihmu itu!"

"Kenapa kamu mengusikku? Aku akan melupakan kejadian tentang kita berdua. Kamu sudah memiliki istri, Nicholas! Aku tidak mau merusak rumah tangga orang!” ucap Serena dengan merintih.

"Bagaimana jika aku mengatakan kalau aku sudah jatuh cinta padamu, dan kamu adalah wanita pertama yang aku inginkan?" tanya Nicholas.

Serena terpaku mendengar ucapan pengakuan dari Nicholas untuk pertama kalinya. Pria yang menjadi musuh kekasihnya tertarik padanya.

"Kenapa? Karena aku kekasih musuh kamu? Ya? Maaf Nicholas, sku tidak akan masuk ke perangkap kamu!" ujar Serena masih menangis dan masih memejamkan matanya.

"Terserah kamu percaya atau tidak, tetapi aku mengatakan yang sebenarnya! Aku tertarik karena malam itu, aku sudah tertarik sejak malam itu sama kamu, Serena!"

"Tapi aku tidak suka sama kamu!" bentak Serena.

"Tidak masalah. Kita bisa belajar pelan-pelan! Jangan buat aku nekat untuk memberitahu dia tentang video kita, Serena!" ucap Nicholas. “Kau sudah berjanji akan menurut dan menjadi wanitaku!”

Serena lagi-lagi terancam dan tidak bisa berkutik apa-apa lagi. Untuk sekarang, mungkin dia harus mengalah lebih dulu. Dia membiarkan pria itu mencoba menenangkannya. Wangi tubuh pria itu ternyata berhasil membuatnya nyaman.

"Baiklah, sekarang hapus air matamu, kita belajar pelan-pelan!" Nicholas kembali menciumi pucuk kepala Serena dan mencium air mata yang ada di pipi wanita itu.

Serena pun mengusap air matanya dan melepaskan pelukan Nicholas. Keduanya saling pandang memandang, sampai bibirnya disentuh oleh ibu jari Nicholas, dia segera berpaling.

"Selesaikan belajarmu, jangan coba kabur lagi. Aku akan mengambil camilan untukmu," ujar Nicholas langsung melangkah pergi.

Akan tetapi, Serena melihat punggung Nicholas dan baru menyadari kalau punggung itu terdapat luka. "Nicholas, punggung kamu?"

"Apa?" Nicholas menoleh dan mengerti maksud dari Serena. "Tidak perlu cemas, hanya luka bekas cakaran macan betina."

Nicholas mencolek hidung Serena dengan senyumannya yang membuat wanita itu pun langsung mengerti. "Sudah, jangan dipikirkan. Kita belajar pelan-pelan, habis itu aku antar pulang.”

"Sudah berapa kali aku katakan? Aku tidak mau belajar!" ucap Serena dengan nada bad mood. "Bagaimana aku bisa belajar dengan suasana hatiku yang tidak bagus? Apakah itu akan masuk ke dalam otak?"

Nicholas harus ekstra sabar menghadapi sikap Serena. "Ya, kamu benar. Baiklah. Aku akan membuat suasana hatimu nyaman."

Nicholas pergi sebentar mengambil camilan, lantas mengajak Serena untuk pindah ke ruang televisi. "Mau menonton?"

Serena mengambil alih alat pengendali jarak jauh itu dan menyetel film sendiri, mencari tayangan yang sesuai keinginannya. Sampai sebuah film percintaan romantis pun dimulai.

Nicholas membiarkan Serena melakukan sesukanya. Dia duduk di samping wanita itu dan memberikan sepiring camilan kue. Dia mengubah posisi menjadi lebih dekat dengan Serena. Namun, wanita itu berkata, "Bagaimana cara kamu membuat suasana hatiku nyaman, sedangkan permasalahannya itu ada di kamu?"

Nicholas masih berusaha sabar, dia mendekatkan tubuhnya dengan Serena, membuat wanita itu memundurkan punggungnya sampai ke sandaran sofa.

"Nicholas!" bentak Serena.

Nicholas mengusap lembut wajah wanita itu, "Jangan marah-marah terus. Aku semakin ingin menerkammu jika kamu semakin kesal denganku."

To be continued

1
noname
bagus dan sangat menarik ceritanya..ayo lanjut thor..yang banyak 💪
Macrina Catharina
Cerita yg sangat bagus. lanjut nya di tunggu yaaa 👍👍👍
Macrina Catharina
dibalik semua kejadian ada yg anehh antara sahabat ttp musuh...
noname
lanjut
Macrina Catharina
Suka banget ceritanya, tentang cinta dn seru...
Macrina Catharina
Novelnya bagus semkin penasaran.
Amelia Kesya
ap kah gebie musuh dlm selimut?
Haris Saputra
Keren banget thor, semangat terus ya!
Belle: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Nana Mina 26
Terima kasih telah menulis cerita yang menghibur, author.
riez onetwo
Ga nyangka sebagus ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!