NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Romansa / Dokter
Popularitas:155.1k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10 : Target sudah di temukan

Terburu buru, Safa keluar dari kamar operasi. Mumpung dia punya kesempatan sebelum melanjutkan operasinya yang kedua.

Dia segera menelpon Marwah.

" Ra.." Ucapnya setelah mengucap salam.

" Iya mbak. Ada apa? Habis di kejar anjing gila ya, suara mbak ngos ngosan."

" Mau anjing gila, anjing kesurupan, terserah. Mbak hanya mau tanya sesuatu padamu."

" Apa?"

" Beberapa bulan lalu di Singapura, kamu pernah menabrak mobil seseorang?"

Marwah mengingat ingat kembali, dan akhirnya menemukan jawabannya. Jujur dia sudah lupa dengan permasalahan itu.

" Astaghfirullah. Iya, mbak. Memangnya kenapa?"

" Kenapa tidak cerita ke mbak?"

" Ara lupa. Lagian, dia tidak menghubungi juga. Padahalkan aku sudah simpan nomor telpon ku."

" Ya Allah Ara... Kamu lupa kalau ponselmu kemarin hilang."

" Oiya....aku sampai lupa." Marwah menepuk jidatnya.

" Jadi bagaimana? "

" Bagaimana apanya..."

" Aku bertemu dengan pria yang kau tabrak mobilnya di rumah sakit."

" Benarkah? Apa mbak memberikan nomor telponku?"

" Belum, aku belum sempat, keburu di panggil masuk kamar operasi."

" Kalau mbak bertemu lagi dengannya, berikan saja nomor telpon ku, nanti biar aku ganti rugi."

" Aku jadi penasaran, memangnya yang kau tabrak itu mobil apa , Ra?"

" Bentley bentayga."

" Astaghfirullah, Arsila Marwah....Kau tidak bohong , kan?" Panik Safa, suaranya bahkan membuat orang sekitarnya menoleh dan memperhatikannya.

" Iya, Ducati ku hanya menggoresnya sedikit, tidak banyak."

" Mau sedikit, ataupun banyak, sama saja , Ra. Kau yakin bisa mengganti nya."

" Kalau dia minta seratus atau dua ratus juta, aku ada."

" Nah, kalau dia minta lebih,,,kau mau bayar pakai apa?"

" Gampang, tinggal minta Abi atau umi, selesai."

" Iya, kalau Abi dan umi kasi, kalau tidak, mampus kau. "

Marwah termakan kata kata Safa, jika Abi dan uminya benar benar tidak mau memberikan uang, bagaimana? Marwah jadi pusing sendiri.

" Jangan minta uang padaku, aku masih sekolah." Ulti Safa." Lagian, kalau kau sampai minta uang, aku yakin Abi akan menyita motormu. Kau mau?"

Marwah putus asa, dari seberang telpon, dia menggigit kuku kukunya.

" Lalu, bagaimana , mbak..Atau, Jangan berikan nomor telpon ku."

" Tidak, kau harus bertanggung jawab. Assalamualaikum."

Marwah belum selesai dan Safa sudah mengakhiri panggilannya.

*

*

James menghampiri Marwah.

" Kau kenapa? Kalah lotre?" Tanya James sembari menatap wajah lesu Marwah.

" Aku pikir kesialan ku sudah berakhir di Singapura, ternyata, aku salah."

" Ceritakan yang pasti."

Marwah menceritakan kejadian dirinya menabrak mobil sultan milik seseorang.

Jangankan Safa, James yang berada di samping Marwah sampai menutup mulutnya karena terkejut .

" Gila... Volkswagen itu , Ra.."

Marwah mengangguk lemah." Lalu, aku harus bagaimana , James? Kenapa aku merasa jadi sangat miskin sekarang?"

" Miskin dari mana,,,sekali call saja, rekening mu langsung menggendut."

" Maksudmu, aku harus minta uang pada kedua orangtuaku?"

" Mmmm."

" Kalau aku meminta uang, kau tidak akan pernah melihat ku lagi di klub, James..motorku akan di sita,,,huaaaa.." Tangis Marwah.

James tertawa geli." Di pecat saja kau bisa terima dengan lapang dada, giliran motor, nangis. Padahal kan kau baru membayangkan nya, belum terjadi juga."

" Kau tidak kenal umi dan Abi ku, James." Ucapnya sesenggukan sembari mengusap kedua pipinya.

" Mereka pelit?"

" Mmmm.."

" Aku tidak percaya. Buktinya kau bisa beli motor sport itu. Uang dari mana kalau bukan dari orang tuamu?"

Marwah terdiam sesaat. " Tapi, memang iya, James."

James berlalu meninggalkan Marwah sembari tertawa lepas.

*

*

Kembali ke Mount Elizabeth Hospital.

Hari yang melelahkan. Itu yang ada di pikiran Safa. Selain kesempatan menelpon Marwah beberapa jam lalu, dia baru punya waktu beristirahat menjelang malam.

Masih mengenakan scrub biru, Safa keluar dari kamar operasi. Lelah di wajahnya terlihat begitu jelas.

Cacing di perutnya juga sudah mulai menampakkan kemarahannya. Safa kelaparan.

Safa melangkah gontai ke food court rumah sakit. Kepalanya mulai pening karena terlampau lapar.

" Permisi dokter Safa."

Safa menoleh.

" Pria itu lagi." Safa menghela nafas.

" Maaf karena mengganggu anda dokter."

Liam nampak sungkan apalagi melihat Safa yang kelelahan.

" Dokter sudah makan?" Liam basa basi, karena sebenarnya dia sudah tau kalau Safa baru saja keluar dari kamar operasi. Itu karena , Barra menyuruhnya untuk jadi penguntit. Jadi sejak tadi, Liam benar benar beralih profesi menjadi seorang detektif.

Safa menatap wajah Liam. Tanpa perlu di beritahu, tampaknya Safa juga sudah tau diri jika sejak tadi , pria itu menunggunya.

" Belum, mau makan bersama?"

" Eh....bo..boleh." Liam menjawab tidak enak hati. Jujur, dia juga sedang kelaparan. Tidak ada waktu untuk mencari makan karena setiap menit, Barra terus menghubungi nya.

Akhirnya mereka masuk ke food court bersama dan memesan makanan sesuai keinginan keduanya.

Liam memilih tempat duduk di sebelah meja Safa. Melihat itu, Safa memanggil nya.

" Duduk di sini saja, tuan...."

" Liam , dokter Safa. Maaf saya belum sempat memperkenalkan diri."

" Tuan Liam. Duduk di sini dan kita makan bersama."

" Liam saja, dokter Safa. Saya risih dengan panggilan itu."

Safa tersenyum.

" Baiklah, Liam."

Liam mengangkat piringnya dan duduk di depan Safa.

Safa makan tanpa suara, terlihat anggun dan elegan. Dari gestur itu, Liam bisa menebak jika gadis cantik yang mirip dengan buronan bosnya itu , adalah orang yang berkecukupan dari segi materi dan tamat akan pendidikan kesopanan dan adab.

" Pasti anda sudah lama menunggu, iya kan?" Tanya Safa setelah menghabiskan makanannya.

Liam mendorong piringnya dan berucap." Maaf karena membuat anda tidak nyaman , dokter."

" Tidak apa apa."

" Sebenarnya..."

Di bawah meja, Liam menautkan jari jemarinya pertanda jika dia sedang gugup. Anehnya, itu tidak pernah terjadi di saat sedang berhadapan dengan Barra. Padahal dari segi wajah, Barra jauh lebih menakutkan.

Dokter di depannya itu memiliki aura yang sangat mahal. Saat berucap, susunan katanya terdengar begitu halus dan lembut, tapi tegas. Senyumnya yang menawan juga tidak terlihat berlebihan apalagi di buat buat. Dan cara berpakaian nya, meski terlihat sederhana dengan jilbab panjangnya, tapi itu terkesan mewah di mata Liam. Dan mungkin bukan hanya dia saja yang beranggapan begitu.

Lucunya, bahkan di situasi canggung di antara mereka, Liam masih punya kesempatan membandingkan Safa dengan Priscilla.

" Mereka bak Uranus dan Venus. Yang satu begitu dingin dan yang satunya lagi terlalu panas..."

" Katakan saja, Liam."

" Benarkah dokter Safa tidak punya hubungan dengan nona Marwah?"

Safa tersenyum." Dia adikku, lebih tepatnya, kami kembar."

" Kembar?" Liam terkejut.

" Iya, kami kembar."

" Pantasan mirip." Gumam Liam.

" Boleh aku tau, anda bekerja di mana? Karena dari pengakuan Ara, maksudku Marwah, mobil yang tidak sengaja dia tabrak itu adalah mobil mewah dari pabrik otomotif termahal di Inggris." Ujarnya santai.

" Iya, dokter Safa, itu adalah mobil Bentley bentayga terbaru."

" Wah, pasti ganti ruginya sangat banyak, iya kan?"

" Kalau itu, saya kurang tau, karena mobil itu bukan milik saya."

Kening Safa mengernyit." Lalu?"

" Nanti akan saya tanyakan pada bos saya, dokter. Karena mobil itu adalah miliknya."

Safa bungkam. Ini kejutan. Tapi sejujurnya, dia mulai curiga dengan situasi aneh yang dia rasakan.

" Lalu siapa bos anda , Liam?"

" Beliau adalah CEO HG Corp. Tuan Barra Arion."

" A..apa?"

...****************...

1
SasSya
🤣🤣🤣
suka interaksi paman ponakan yg selisih umur mepet iniii 😃
Naftali Hanania
barra yg lg patah. hati....eh lg matah hatiin ara ding....biar peka sama perasaan nya ya
depoll_poll aje 😉😉😉
harus tanya safa SM Arga dr saran nya s bara..wkwkkw
cie ada yg mengganjal ya Marwah..
Naftali Hanania
haisss...sweeettt bgt
bikinin rumah sakit khusus perempuan aja ga....hehe
Naftali Hanania
duh...dah main panggil baby aja....mmm ..mungkin kebiasaan pergaulan barat or eropa mereka biasa begitu yak...mmm...entahlah
Srie Handayantie
bener itu ucapan safaa , sekeras2 nya hati ara.kalau dengan kelembutan pasti luluh lama2 jugaa 😉 ayoo ganti trik nya bara siapa tau nanti kamu berhasil dapet hati Ara . semangat
Dea Yunia
tenanglah Marwah,semua baik baik saja
hihihi
#gak nyambung kn koment ya Thor
😅😅😅✌️✌️🙏
Dea Yunia
wuidiiih
pak dewan semangat sekali y,n dokter Safa sampai bingung,apakah itu. Atang pohon apa naga berbulu..hahahaha

lanjut
Bak Mis
lanjut lagi Ok thor /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Minarni
selalu bikin penasaran kau berhasil thor bikin hati ku dag dug tiap membaca karya mu. selalu the best keluarga abi Adam
Fittar
hayo Àrga kamu harus jelasin tuh ke Safa. bagaimana sebelum menikahinya kamu sudah cinta mati sampai frustasi karna Safa mau dinikahkan dengan orang lain.
Selamat berjuang meluluhkan hari Marwah dengan kelembutan Barra, semoga berhasil
gathem Toro
nahkan Marwah jadi kepikiran barra....
semangat barra pasti ada jalannya nanti tapi gimana dgn tinanganmu barra....
Arga utang penjelasan lho sama Safa ya
Dyah kartiningrum
Ahh gak sabar nungguin up selanjutnya kak Farala..😉
Nata Abas
nah kan.. jdy pda kepikiran.. siap2 ja tar lgi juga ketemu kok
aisyhana lupsh
Bentar lgi juga dsamperin Ara,bngung ap rindu nihh /Grin/
ir
kalau dekat bertengkar, kalau jauh ku rindu jadi serba salah, buatku dilema, tapi aku selalu aishiteruu ~~~😚😚😚
udah lah deeptalk kalian berdua tuh, ngobrol baik² sambil minum es nutri sari sama sepiring bakwan anget enak tauu 🤤🤤
dari pada diem²an tapi saling rindu yg ga langsung 😌😌
darsih
jngn sedih Marwah bentar LG ada kejutan dr bara
Aras Diana
upnya thor
SasSya
😱🤣🤣🤣🤣🤣🙆‍♀️
Minarni
nama nya mirip bikin aku bingung😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!