NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari tau

Wafa berjalan menyusuri koridor rumah sakit.Sampai langkah nya terhenti ketika sampai di taman rumah sakit. Ia duduk kan bokong nya dia atas bangku taman.

Pandangan nya menunduk ke bawah, kenapa liburan keluarga nya jadi seperti ini. Liburan yang seharusnya menjadi waktu istirahat pikiran nya dari pekerjaan kantor, malah menjadi tambahan pikiran karena kekasih nya yang ia temukan di sungai dengan keadaan tak sadar kan diri.

" Hah..." helaan nafas terdengar dari mulut Wafa.

Wafa menutupi wajah nya dengan telapak tangan nya yang besar agar orang - orang tidak melihat jika diri nya sedang menangis.

" Permisi..." Ucap Seseorang.

Wafa memalingkan wajah nya untuk menghapus air mata nya. Setelah itu baru melihat ke arah orang yang baru berbicara.

" Ya, ada yang bisa saya bantu?" Ucap Wafa.

" Ini tuan Wafa kan?" Ucap salah satu klien Wafa .

" Iya benar, anda tuan Felix kan, kenapa anda berada di sini?" Ucap Wafa mempersilahkan duduk di samping nya.

" Nenek saya sedang di rumah sakit ini,,Untuk anda sendiri kelihatan nya and terlihat sendiri, apa ada masalah serius?" Tanya nya.

" Ah tidak ada,,, hanya saja ada saudara yang sedang sakit parah di rumah sakit ini" Ucap Wafa berbohong.

" Semoga saudara anda lekas sembuh tuan,,,,kalau gitu saya pamit dulu, ini air minum untuk anda" Ucap Tun Felix memberikan sebotol minuman pada Wafa.

" Terima kasih untuk air nya,,, sampai jumpa kembali" Ucap Wafa lalu tuan Felix berjalan pergi menjauh.

Wafa beranjak dari tempat duduk nya untuk kembali ke ruang rawat Nisa.

Papa Arga pergi keluar sebentar setelah Wafa keluar tadi. Papa Arga akan membeli makanan, karena keluarga nya belum makan siang.

Saat itu pula saat akan masuk ke dalam ruang rawat, datanglah Wafa yang akan masuk juga.

" Dari mana kamu?" Tanya Papa Arga.

" Cari angin Pah?" Jawab Wafa berjalan masuk ke dalam terlebih dahulu.

" Mah, nama aku siapa"Tanya nya pada Mama Zahra.

" Nisa..." Ucap Wafa saat tepat sekali masuk kedalam ruang rawat.

Sontak Mama Zahra dan Vani langsung menoleh ke arah sumber suara.

" Ah benar nama mu Nisa" Ucap Mama Zahra.

Tepat sekali putra nya datang dan menjawab nya. Mama Zahra memang belum memikirkan nama.

" Pas sekali kami datang,,, kenapa kamu kepikiran nama itu?" Bisik pelan Mama Zahra di telinga putra nya.

" Kepikiran aja" Jawab singkat Wafa.

Padahal kan memang itu nama nya. Maka nya Wafa menyebut nama Nisa tadi. Terlebih lagi jika nanti Liam sudah mengetahui nya, entah bagaimana akan menjelaskan pafa putra nya itu.

" Kenapa lihat - lihat,,,,haus..." Ucap Wafa dengan suara kesal.

Wajah Nisa langsung murung, sedikit takut melihat wajah Wafa.

Padahal bukan maksud Wafa ingin berbicara dengan nada seperti itu. Tapi takut nya jika ia lembut maka Nisa benar - benar akan menjadi adik angkat nya.

" Kak, nafa bicara nya jangan kaya gitu bisa nggak" Ucap Vani.

Wafa berdecih dengan tangan membuka tutup botol air mineral di tangan nya lalu berjalan mendekat ke arah Nisa.

" Nih minum" Ucap Wafa menyodorkan nya. Lalu membantu memegang botol air agar Nisa meminum nya.

Wafa tidak bisa lama - lama melihat gadis yang ia sayangi tidak mengenali nya sama sekali seperti ini. Bagaimana ia bisa hidup serumah jika seperti ini.

Wafa pergi menjauh duduk di sofa di dalam ruangan itu.

" Makan dulu Kak..." Ucap Papa Arga menyodorkan makanan yang baru ia beli.

" Nanti aja Pah, belum laper..." Jawab Wafa bermain ponsel di tangan nya.

Di sisi lain Nisa yang kini tengah duduk bersandar di atas ranjang, memandang ke arah Wafa yang fokus bermain ponsel di tangan nya.

Mama Zahra menatap ke arah Nisa.

" Ada apa sayang,,,,kamu lapar...Mama panggil suster dulu ya" Ucap Mama Zahra.

" Nggak Ma, aku nggak laper" Jawab nya.

Pandangan nya kembali melihat ke arah Wafa yang pergi ke luar. Mama Zahra yang memperhatikan gerak mata Nisa yang memandang putra nya.

" Kamu mau tanya soal kakak mu?" Tanya Mama Zahra tersenyum, sembari memakan sesuap nasi di tangan nya.

Nisa menggelengkan kepala nya dengan bibir tersenyum.

Mama Zahra menganggukkan kepala lalu melanjutkan makan.

Pintu ruang rawat terbuka. Wafa masuk membawa troli yang berisi makanan dan minuman di atas nya.

" Kenapa kamu yang bawa kak,,,di mana perawat nya?" Tanya Mama Zahra.

" Ku suruh pergi" Jawab Wafa berjalan maju ke arah ranjang Nisa.

Mama Zahra beranjak dari kursi di samping ranjang pasien untuk membuang bungkus makanan.

Di gantikan Wafa yang duduk di kursi itu membawa semangkuk bubur di tangan nya.

" Buka mulut mu" Suruh Wafa dengan wajah datar.

Vani yang duduk di sofa di samping ayah nya, beranjak menghampiri kakak nya.

" Kak,,,kakak udah setuju,,,,Kak Nisa jadi adik kak Wafa" bisik Vani di telinga kakak nya.

" Nggak..." Jawab Wafa.

" Pelan kak jawab nya, nanti Kak Nisa nya denger" Ucap Vani.

" Dia pasti udah denger, biarpun kamu berbisik pun" Ucap Wafa membuat Nisa yang mendengar, mengulas senyum sekilas.

Wafa melirik ke arah Nisa yang tersenyum sekilas.

" Van, gantiin suapin dia" Ucap Wafa memberikan mangkuk di tangan nya.

" Kakak mau kemana?" Tanya Vani.

" Mau keluar" Jawab Wafa pamit pada Papa dan Mama nya akan kembali ke penginapan terlebih dahulu.

" Kak, nanti bawakan pakaian ganti sekalian ya kalau ke sini" Ucap Mama Zahra.

" Iya " Jawab Wafa lalu pergi setelah mengambil kunci mobil dari ayah nya.

Wafa melajukan mobil nya keluar dari parkiran rumah sakit. Pikiran nya melayang, kenapa Nisa bisa tenggelam di sungai itu.

" Apa rumah nenek yang di maksud oleh Nisa, di sekitar sini rumah nya" Ucap Wafa akan mencari tau keberadaan rumah nenek Nisa.

Wafa tidak langsung pergi ke penginapan. Ia melajukan mobil nya ke arah bukit tadi untuk pergi ke sungai tadi.

Turunlah Wafa dari dalam mobil setelah sampai di sana.

Wafa pergi menuju ke arah sungai. Karena bukit itu tempat wisata, sekaligus banyak petani yang melakukan pekerjaan nya seperti biasa nya.

Meskipun tempat itu adalah wisata, akan tetapi bagi para petani yang memiliki lahan di sana, memang sudah dimintai persetujuan untuk menjadi lokasi wisata. Jadi indah nya pemandangan bukit di sana, sekaligus bisa melihat para petani yang bekerja di sana juga.

Wafa berjalan mendekat ke arah sang petani di sekitar sana. Entah mengapa para petani di sini sampai tidak melihat Nisa yang tadi hanyut di sungai.

" Permisi pak..." Ucap Wafa.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!