NovelToon NovelToon
A Quiet Resurrection

A Quiet Resurrection

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Pengkhianatan itu bukan datang dari musuh, tapi dari orang yang paling dia percaya.
Vilya Ariestha Elora — dihancurkan secara perlahan oleh pacarnya sendiri, dan sahabat yang selama ini ia anggap rumah. Luka-luka itu bukan sekadar fisik, tapi juga jiwa yang dipaksa hancur dalam diam.

Saat kematian nyaris menjemputnya, Vilya menyeret ke duanya untuk ikut bersamanya.

Di saat semua orang tidak peduli padanya, ada satu sosok yang tak pernah ia lupakan—pria asing yang sempat menyelamatkannya, tapi menghilang begitu saja.
Saat takdir memberinya kesempatan kedua, Vilya tahu… ia tak boleh kehilangan siapa pun lagi.

Terutama dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07. Makan Malam

Langit mulai gelap, saat ia melangkah masuk ke rumah besar itu. Udara di dalam dingin dan tenang, menyimpan kesan mewah sekaligus kesepian yang tidak berubah sejak dulu. Dinding-dinding megah itu terasa seperti saksi bisu dari kehidupan yang dulu nyaris menghancurkannya.

Kali ini, ia kembali bukan sebagai anak yang haus penerimaan, melainkan seseorang yang siap menunjukkan keberadaannya—dengan cara yang berbeda.

Mereka semua mulai berkumpul di meja makan.

Ia berdiri sejenak dan menatap ayahnya, sebenarnya ia tau harus duduk dimana, namun ayahnya langsung memberinya isyarat.

"Duduk saja di sebelah Elena," ucapnya pelan.

Tanpa banyak bicara, ia pun duduk di samping gadis itu.

Pelayan datang silih berganti, menyusun hidangan di atas meja panjang.

"Makan malam biasanya satu jam lebih awal dari hari ini." Ucap Elmira sambil tersenyum lembut, ia sedikit melirik sekilas ke arahnya lalu kembali berkata. "Kami menundanya sedikit sambil menunggumu."

Di kehidupan sebelumnya, kalimat seperti itu cukup membuatnya kehilangan nafsu makan—menyalahkan diri sendiri karena membuat orang lain menunggu.

Tapi kali ini berbeda. Ia hanya menoleh sedikit, memberi isyarat pada ayahnya agar memberikan penjelasan.

"Aku dan Vilya terlambat karena ada macet di jalan." Ayahnya segera membela nya.

"Ayo kita makan."

Elmira memilih tak melanjutkan topik. Pandangannya sempat menyapu wajah gadis itu. Dalam benaknya, ia tetap menganggap anak itu liar dan tak tahu etika. Tapi entah mengapa, malam ini terasa ada yang berubah. Aura di sekelilingnya tidak sama seperti dulu.

Meski begitu, Elmira telah berhasil mengusir Rosalina dimasa lalu, dan ia yakin, menyingkirkan putrinya pun tak akan sulit.

“Sepertinya Kakak belum pernah mencicipi hidangan ini sebelumnya?” Elena mencoba berbicara dengannya, suaranya terdengar seperti gadis yang riang dan polos.

Ia mengalihkan pandangan sebentar, lalu tersenyum tipis. “Maksudmu nasi, sayur, atau daging?”

Elena meletakkan sepotong daging tumis saus bawang pedas ke dalam piring nya. "Aku sangat suka ini, kamu harus mencobanya."

“Terima kasih,” ucapnya pelan. “Tapi aku nggak terlalu suka bawang.”

Elena tidak menanggapi. Senyumnya perlahan menghilang. Dalam hati, ia bertanya-tanya, apa dia terlalu memaksa barusan?

Elmira langsung menyela, suaranya terdengar tenang. “Anggap saja ini rumahmu, nggak usah sungkan.”

......................

Seusai makan malam, seorang pelayan laki-laki mengantar gadis itu ke kamarnya.

Ruangan itu masih sama seperti yang pernah ia tempati dulu. Namun kini terasa lebih luas, lebih rapi... dan jauh lebih sepi.

Ia memperhatikan pelayan yang sedang menata barang bawaannya. Setelah selesai, pria itu berdiri diam di samping, seperti sedang menunggu instruksi.

Di kehidupan sebelumnya, pria itu bukan hanya berpihak pada Elena, tapi juga ikut membuat hidupnya terasa seperti neraka.

Diam-diam, pria itu ikut menyiksanya dengan cara yang paling halus namun menyakitkan. Bukan dengan teriakan atau ancaman, melainkan dengan membuatnya tak dianggap.

Ia bahkan menghasut para pelayan lain untuk mengabaikan nya, seolah keberadaannya sama sekali idak penting.

Ia melirik sekilas. “Namamu Nolan, kan?”

“Ya.” Nolan mengangguk, matanya menelusuri sosok di depannya. Penampilannya sederhana, tanpa hiasan berlebih, jauh dari kesan anggun seperti Elena.

“Satu hal yang perlu kamu ingat. Mulai sekarang, setiap kali menjawab pertanyaanku, tambahkan kata 'nona'. Paham?”

Nada suaranya datar, tenang, tapi menusuk.

Nolan terdiam sejenak. “Saya mengerti, nona.”

Ia duduk santai di tepi meja. Kedua lengannya disilangkan, tatapannya tak lepas dari pria itu.

“Aku memang baru kembali. Aku tahu posisiku di rumah ini… bukan siapa-siapa. Tapi bagaimanapun juga, aku tetap bagian dari keluarga ini.” Ujarnya.

"Nolan, sudah berapa lama kamu bekerja di sini."

"Lima tahun." Ucapnya datar.

Gadis itu mengangkat sebelah alisnya.

"Lima tahun, nona." Nolan dengan cepat mengoreksi ucapannya.

“Lima tahun bukan waktu sebentar. Kalau kamu merasa sudah bosan, silakan bilang. Aku memang belum punya kuasa besar… tapi mengganti satu pelayan? Masih bisa.”

Senyumnya ramah, tapi ada ancaman tersembunyi di balik tatapan itu.

“Nona, saya…” Nolan nyaris tak bisa melanjutkan kalimatnya.

Pekerjaan di mansion ini sangat di dambakan, mengapa ia harus melepaskannya?

"Aku tau kamu sekarang berada di pihak seseorang."

"Nona, Anda salah paham," Ucap Nolan, telapak tangannya mulai berkeringat. Entah mengapa, saat ia menatap gadis itu, ia merasa kehilangan kata-katanya.

Gadis itu berbalik dan memerintahkan nya dengan tegas, "Keluar!"

"Baik, nona." Nolan keluar dari kamarnya.

Sepertinya gadis ini bukanlah seseorang yang dapat diprovokasi. Dia salah mengira gadis itu adalah sasaran empuknya.

......................

Mendengar suara pintu tertutup, ia menghela napas panjang dan berbaring di ranjang empuk.

Ia mengamati ruangan nya, akhirnya ia telah kembali ke sini lagi.

Saat dia berada di meja makan tadi, ia menyadari bahwa ia dapat mengetahui isi pikiran Elmira, tetapi ia juga tidak bisa sepenuhnya mengetahui pikiran orang lain. Bahkan saat di rumahnya sendiri, ia juga tidak dapat mendengar isi hati ibunya.

Note : Jadi sih vilya ini ga sepenuhnya bisa mengetahui isi hati atau pikiran seseorang ya. Karena kemampuan nya yang terbatas, semoga mengerti.

Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menatap layar. Saat ini tanggal 2 juli, masih ada enam hari tersisa hingga jamuan makan tiba dan masih ada sembilan hari sebelum dimulainya semester.

Ia kembali mengunci layar ponsel nya dan menutup matanya. Seketika ia mengingat kejadian dimana ia bertemu dengan teman nya di sekolah.

"Halo, namaku Karina. Kebetulan sekali, kita teman sebangku, bolehkah aku berteman denganmu?"

Ia tiba-tiba terbangun dan membuka matanya.

Dia mengepalkan tangannya erat-erat dan menarik napas dalam-dalam beberapa kali sebelum menenangkan amarah di hatinya.

Ia berjalan ke jendela, mencoba meredakan kegelisahan di dadanya. Di sana, bayangan seorang pria perlahan muncul di pikirannya. Mengingat sosok itu saja sudah cukup membuat keningnya mengernyit.

Dulu, di kehidupan sebelumnya, ia sudah mengecewakannya. Menghancurkan pertunangan mereka… lalu menyerahkan segalanya pada pria lain, bahkan sampai rela mengandung anak darinya.

Ia sendiri tidak menyangka dengan apa yang ia perbuat sebelumnya.

Dulu, pria tersebut pernah jadi satu-satunya orang yang bertahan, di saat yang lain memilih pergi meninggalkan nya.

Dan sosok itu selalu ada di saat-saat paling menyakitkan dalam hidupnya.

Tapi pada akhirnya… dia pun ikut hancur. Memilih tenggelam bersama dua orang yang sama-sama mengkhianatinya.

Perubahan dalam kehidupan sebelumnya membuatnya merasakan dingin dan hangatnya hubungan antar manusia. Dia telah mengalami banyak hal buruk. Jika ada kesempatan dalam kehidupan ini, dia akan membalasnya.

1
vanyla.
bagus smgt thor
Ayudya
seru dan untuk tokoh utamanya tegas.aku suka dengan alurnya rekomded banget deh
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih atas dukungan nya ka 🥰🥰
total 1 replies
Ayudya
vilya kamu jangan takut ma aveline tunjukan kalau kamu lebih kuat dan licik dari avrline
Ayudya
seneng banget dengan sikap tegas lirya
Ayudya
ayo vilya kamu jangan mau di tindas ma bibi dan anaknya/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayudya
sangat licik dan harus di balas dengan kelicikan biar tau
Ayudya
tu pelayan minta di karung terus di hanyutkan ke laut
Ayudya: jadi ketahuan deh ma aothor.sama sama mak/Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: nanti author yang buang ka 🤣
terimakasih ka udh mampir 🤍🤍
total 2 replies
Elsiya
eh, bukannya rambut Arabelle ya? atau aku lupa
Elsiya: okee kakk👍🏻
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: sory ya ka, nnt aku revisi ulang😊🤍
total 2 replies
ˢ⍣⃟ₛ 🟡𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜🅼ιяα🅷㊍㊍🔰
tetaplah jadi gadis baik yang kuat dan mampu melindungi diri
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅
cerita nya seru banget
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅: sama sama
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih ka 🤍
total 2 replies
ᯓ★ֶָ֢⭑🥑⃟ꪱ꯱ꫀυᥣׁׅ֪༊· ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
yaampun sungguh mengenaskan
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
owh kakeknya Vilya menghilang?
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ: sama2 kak syg
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: iya bnr ka, makasih udh mampir 🤍
total 2 replies
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
maaf jadi lompat baca nya kak
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
hm luar biasa baru bab pertama dah meledak!
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
untung org itu mengenal nya
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
kau kali yg bo*doh
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
ish mirisnya
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
gak baik itu balas dendam.. tp smoga karyanya meroket ya Thor, semangat
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ: hehe sama2 kak🤗🙏
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih ya ka 🤍
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAisyah Christine
lalu pernikahannya cumn sandiwara utk memancing kehadiran 2 org itu?
Reni
weeeee jadi bom bundir 🤔😲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!