NovelToon NovelToon
Apa Kabar Cinta Lamaku?

Apa Kabar Cinta Lamaku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

kisah lama yang belum usai, membuatku masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Aku selalu menyesali apa yang terjadi saat itu, aku selalu menginginkan masa itu terulang kembali. Walaupun aku tau itu mustahil, aku tetap memimpikannya. Aku ingin memperbaiki kesalahanku yang besar kepada cinta pertamaku, karena aku sudah menghancurkan hatinya sampai tak berbentuk. Masih pantaskah aku jika menginginkannya kembali padaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa lalu 16

Teresa membuka matanya saat ada sesuatu yang menempel di pipinya. Saat dia membuka mata, ternyata Prince sedang mencubit pipinya pelan. Dia terlihat sedang tersenyum tipis menatap kearahnya. Akhirnya Teresa memutuskan untuk menyudahi tidurnya, dia mengerjapkan matanya berulangkali untuk mengumpulkan kesadarannya.

“Sebentar lagi sampai,” ucap Prince.

“Benarkah? Kurasa aku tertidur cukup lama,” ujar Teresa mulai mengemasi barang-barangnya.

Tapi gerakan tangannya justru di hentikan oleh Prince, membuat Teresa reflek menatap kearahnya. Prince tidak berkata apapun, dia hanya merapatkan tangannya, menggengam tangan Teresa erat.

“Kenapa dia berubah menjadi lelaki manis seperti ini?” Batin Teresa.

Kemudian Teresa kembali teringat dengan kekacauan yang dia buat. Dia segera membuka ponselnya untuk mengecek kondisi terakhir postingannya. Dan ternyata, Prince sudah menanggapi postingannya sejak beberapa jam yang lalu, membuat orang-orang yang berkomentar berkurang drastis.

“Apa kau marah aku mengunggah foto itu?” Tanya Teresa tersenyum kikuk.

“Tidak. Hanya sedikit terkejut, tapi tidak masalah,” ucapnya tersenyum tipis pada Teresa.

Teresa akhirnya bisa bernafas lega setelah tau bahwa Prince tidak akan marah karena postingan itu. Dia mulai menyenderkan kepalanya di bahu kekasihnya, Teresa tersenyum menikmati kenyamanan yang sedang dia rasakan.

Lagu romantis yang supir putar juga menjadi pengiring alami momen-momen romantis mereka. Apalagi mereka belum lama menjadi sepasang kekasih, di waktu ini mereka sedang di mabuk asmara.

Teresa bisa merasakan bahwa Prince juga menyandarkan kepalanya, membuat mereka saling mendekat satu sama lain. Sementara Teresa masih menatap lekat tangan Prince yang menggengam tangannya yang kecil. Ada sebuah cincin yang berhasil mencuri perhatian Teresa.

“Cincin apa ini?” Tanyanya.

“Cincin biasa, hanya sebagai hiasan,” jelas Prince singkat.

“Apa jangan-jangan cincin dari cinta pertamamu?” Tanya Teresa lagi.

“Sudah kubilang saat itu, bahwa kau adalah cinta pertamaku Teresa!” Tegas Prince membuat Teresa terkekeh.

“Asal kau tau, kau juga cinta pertamaku,” bisik Teresa malu-malu.

“Gadis secantik dirimu, apa benar-benar tidak pernah mempunyai pacar selama ini?” Tanya Prince penasaran.

“Sebenarnya orang tuaku cukup sensitif dalam hal ini. Tapi sekarang, aku berani melawan mereka demi dirimu!” Ucap Teresa.

“Jadi aku harus berterimakasih banyak padamu, karena kau sudah bersedia menghadapi bahaya demi seseorang sepertiku,” ucap Prince, dan berhasil membuat Teresa menatap kearahnya.

“Tentu saja! Kau harus berterimakasih padaku!” Ucap Teresa berkacak pinggang, membuat Prince menatapnya gemas.

‘Cup!

Satu kecupan tiba-tiba mendarat di pipi Teresa. Prince baru saja mencium pipinya singkat, dan ciuman itu berhasil membuat wajahnya memerah seperti tomat. Teresa tidak bisa menyembunyikan senyumannya saat Prince memperlakukannya dengan manis seperti ini.

“Aku tidak percaya, bahwa seorang Ice Prince sepertimu ternyata punya sisi manis juga,” ucap Teresa.

Prince hanya tersenyum untuk menanggapinya, dia mulai bangkit dari duduknya saat bus kelasnya sudah memasuki gerbang tinggi sekolah. Star High School yang megah akhirnya di penuhi dengan bus besar yang terparkir di halamannya. Prince mulai mengarahkan teman sekelasnya untuk keluar dengan tertib dan menandatangani surat penyelesaian acara wisata alam sekolah.

Teresa memutuskan untuk menjadi orang yang paling akhir keluar dari bus. Lebih tepatnya dia hanya ingin menunggu kekasihnya yang sedang bekerja keras menjalani tugasnya sebagai ketua kelas. Zeva yang melihatnya sampai memukul bahu Teresa gemas, membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Prince karena telah menyakiti kekasihnya.

“Aku akan menunggumu di luar Tere!” Teriak Zeva.

“Oke!” Teriak Teresa membalasnya.

Dan akhirnya sekarang giliran Teresa yang harus menandatangani surat penyelesaian wisata alam sekolah. Prince memberikan pulpen padanya, dan Teresa langsung tanda tangan di samping daftar namanya.

“Mau kuantar pulang ke rumah?” Tanya Prince menatapnya, dan Teresa langsung menggeleng pelan menolaknya.

“Supirku sedang dalam perjalanan menuju kesini,” ucap Teresa.

“Kebetulan aku membawa mobil ke sekolah, jadi aku bisa sekalian mengantarmu,” jelas Prince.

“Lain kali saja Prince!” Ucap Teresa.

Mereka berjalan bersama keluar dari dalam bus. Kedatangan mereka juga di sambut dengan suara sorak sorai. Karena mereka semua sudah tau hubungan antara Prince dan Teresa. Mereka seolah menyambut kedatangan pasangan baru yang bersemi di acara wisata alam sekolah.

“Jangan pedulikan mereka!” Ucap Prince sembari membantu Teresa untuk mengeluarkan kopernya.

“Terimakasih Prince,” balas Teresa sembari menunggunya yang sedang mengeluarkan koper hitam miliknya.

Mereka bersama pergi ke depan pintu masuk utama sekolah. Disana sudah ada Zeva dan Leo yang sudah menunggu mereka. Dan entah bagaimana, Prince malah membantu membawakan koper pink milik Teresa. Sampai orang lain yang melihatnya memekik kegirangan.

“Untung ini hari minggu. Jika ini hari sekolah, maka sudah bisa dipastikan kau akan di keroyok oleh gadis-gadis penggemar Prince!” Ucap Zeva.

“Tidak sampai separah itu. Percayalah, kau akan baik-baik saja selama berpacaran denganku,” ucap Prince sembari melirik kearah Zeva sekilas.

“Prince! Aku menebeng mobilmu!” Ucap Leo dengan senyum lebarnya.

“Tunggu disini, dan titip pacarku. Aku akan mengambil mobil di parkiran,” Ucap Prince dan pergi begitu saja.

Teresa tersenyum tipis sembari melihat kearah Prince yang berjalan menjauh darinya. Lelaki itu benar-benar tidak menoleh kemanapun selama perjalanan langkah kakinya. Bahkan saat gadis-gadis menyapanya, dia hanya diam melewatinya begitu saja.

“Dia benar-benar tipeku!” Ucap Teresa sembari menggigit bibir bawahnya.

Tidak butuh waktu lama, Prince akhirnya kembali dengan mobil berwarna putih. Dia keluar dari mobilnya dan langsung memasukan koper ke bagasi, Leo juga menyusulnya untuk melakukan hal yang sama.

“Benar tidak perlu aku antar?” Tanya Prince setelah mendekati Teresa.

“Tidak perlu. Nah itu supirku datang!” Ucap Teresa saat melihat mobil hitam milik orang tuanya.

Prince meraih tangan Teresa dengan cepat, dia mengusapnya sebentar seolah tidak rela jika harus berpisah dengannya saat ini. Teresa membalasnya dengan senyuman yang hangat, dia sebenarnya juga tidak ingin berpisah terlalu cepat dengan Prince.

“Sampai ketemu lagi besok Teresa,” ucap Prince, dan di balas anggukan olehnya.

Prince mulai membantu Teresa untuk memasukan koper miliknya kedalam mobil. Tak lupa dia menyapa singkat kepada sang supir pribadi kekasihnya. Prince membantu Teresa untuk menutup mobilnya. Dan saat kaca mobil di buka, Teresa melambaikan tangannya kepada Prince dan temannya yang lain.

“Aku pergi dulu sampai jumpa!!” Teriak Teresa saat mobil mulai melaju membawanya pergi.

Senyuman Prince memudar saat mobil Teresa sudah menghilang dari pandangannya. Dia menghela nafas panjang saat hal yang sudah dia duga mulai mendekatinya. Dan saat dia menoleh, Hely benar-benar sudah berdiri di belakangnya.

“Ibuku tidak bisa datang menjemput, kuharap kau bersedia mengantarku pulang,” ucapnya.

Prince terdiam sejenak, dia sesekali melirik kearah Zeva dan Leo yang sedang memperhatikannya.

“Apa kau tidak ingin dekat lagi denganku? Karena sudah mempunyai kekasih?” Tanyanya, membuat Prince tersenyum tipis kearahnya.

“Naiklah ke mobil!”

“Dan Zeva juga naik! Akan aku antar kalian semua!” Ucapnya langsung masuk kedalam mobilnya.

Hely terkekeh tak percaya, dalam sekejap Prince bisa merubah sikap kepadanya. Membuatnya semakin membenci gadis bernama Teresa, yang telah merebut teman kecilnya.

...----------------...

1
US
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!