CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4. bertunangan
Han hanya mengangkat bahunya. Yang membuat brian tertawa melihat alex mendengus melihat han.
"Brian lihat di sana yang duduk bertiga dengan dua gadis dan satu pria. Lihat yang memakai kaca mata itu, dia gadis unik ya, penampilannya yang benar benar culun dengan kacamata tebal dan rambut kepangnya." Kata alex yang melihat ke arah bintang yang juga diikuti dimas melihat kearah mereka.
"Masih ada ya gadis seperti itu di jaman ini. Gadis gadis pada mempercantik diri, dia. Malah berpenampilan unik."
" Tapi dia cantik kalau tertawa. Lesung pipinya sangat cocok dengan wajahnya."
Dimas terus melihat kearah bintang. Sedangkan yang ditatap tidak tahu apa apa. Mereka hanya asik bercanda dan tertawa bersama. hingga akhirnya mereka pun selesai dan balik ke kantor.
Dimas dan kawan kawannya juga setelah selesai makan mereka juga kembali kepekerjaan masing masing
"Han kamu besok masuk ke kantor ya. Besok saya belum bisa masuk."
"Baik tuan"
Dimas dan han kembali ke rumah papa rian. Saat sampai papa rian lagi sibuk menyiapkan seserahan yang akan mereka bawah ke rumah bintang.
"Kamu sudah datang nak," tanya papa rian
"Iya pa. Dimas langsung kekamar ya"
Dimas terus berjalan menaiki tangga dan memasuki kamarnya.
"Han kamu bantu saya rapikan ini semua ya. Dan ingat jam delapan nanti kamu kesini."
"Baik tuan"
Han membantu papa rian menyiapkan semuanya. Sedangkan dikamar
"Halo sayang, kamu lagi buat apa"? Tanya dimas kepada sintia lewat telefon
"Saya baru selesai mandi, mau kesalon. Kenapa kamu baru telfon saya"?
"Maaf sayang, saya sibuk bantu papa"
"Iya. Apa kamu bisa temani saya ke salon?"
"Maaf sayang malam ini saya akan melamar anak teman papa dan mama. Kamu pergi sendiri saja ya"
"Kalau gitu kirimkan saya uang ya. Saya mau sekalian ke mall membeli tas keluaran terbaru. Harganya lima puluh juta saja kok."
"Oke sayang. Saya kirim ya."
"Waa ini seratus juta sayang yang kamu kirim"?
"Iya. Nikmati waktu kamu ya." Maaf saya tidak bisa menemani"
"Oke sayang. Tapi kamu janji jangan pernah suka sama gadis itu"
"Iya kamu tenang saja. Hati saya cuma untuk kamu"
"Oke sayang. Saya berpakaian dulu ya. Love you sayang"
"Love you too"
Akhirnya telefonan selesai dan dimas akhirnya tidur.
*****
"Ra kamu sudah mau pulang?" Kata dina ketika melihat bintang sudah merapikan mejanya.
"Iya din. Di bawah sudah ada supir saya yang menjemput. Di rumah lagi ada urusan keluarga makanya saya disuru pulang cepat.
"Oke baiklah. Kami hati hati. Padahal saya mau ajak kamu ke mall."
"Maaf ya lain kali saja. Daaa aku duluan"
"Oke"
Sara buru buru keluar dari gedung. Mama nia sudah menelfon buat menyuruh Sara singgah di butik langganan mama nia untuk mengambil baju yang akan dikenakkan Sara.
Karena semua sudah selesai di ambil, Sara melajukan lagi kendaraannya menuju ke rumah. Tepat jam tujuh mereka sampai.
"Makasih ya mang"
"Sama sama non"
"Tolong di bawah barang barang di bagasi ya"
"Siap non"
Sara masuk kerumah, dan tampaklah mama nia dan papa dika di ruangan tengah.
"Selamat malam ma pa"? Kata Sara menyapa dan mencium kedua tangan mereka
" Malam sayang. Kamu siap siap ya. Mandi dan dandan yang cantik" kata mama nia
"Malam sayang. Jawab papa dika
"Ya udah Sara naik kekamar dulu"
"Iya. Ingat jam delapan tamu sudah datang. Kamu jangan tidur ya"
"Iya ma"
Sara naik kekamarnya.
Tok tok tok suara pintu kamar yang diketok dari luar.
"Sayang ini baju yang kamu ambil tadi di butik. Pakai yang ini ya. O.ia apa kamu masih mau dandan seperti biasa kamu kekantor?" kata mama nia
"Iya ma. Sara tetap akan berpenampilan seperti ini."
"Ya udah mama keluar dulu. Ingat jangan tidur kamu langsung mandi"
"Iya nyonya besar"
Karena lelah dengan ceramah mamanya akhirnya Sara memutuskan untuk mandi dan bersiap siap. Sara memakai pakaian yang sudah disiapkan ketika telah selesai mandi. Bajunya pas di tubuhnya. Sara berdandan hanya tipis saja memakai bedaknya dan hanya memakai pelembab bibir saja. Dan tak lupa mengikat kepang rambutnya dan poni yang diturunkan serta kacamata tebalnya.
"Semoga pria itu membatalkan perjodohan ini" batin Sara saat sedang bercermin melihat penampilannya.
Tak berapa lama, keluarga dimas datang.
"Selamat malam kawan" sapa papa rian
"Selamat malam om" sapa dimas
"Ini pasti nak dimas"
"Iya om"
"Kamu tampan sekali nak"
"Siapa dulu dong papanya" kata papa rian
"Anak kamu yang tampan bukan kamu'
"Selamat malam pak" sapa han
"Ini asisten saya om" kata dimas
"Ow iya iya"
"Waa kalian akhirnya datang juga. "Silahkan masuk semua jangan hanya di pintu kata mama nia
" Selamat malam nia. Kamu baik baik saja kan" kata papa rian
"Iya rian saya baik baik saja"
"Syukurlah'
"Duduklah" suru mama nia
"Malam tante" sapa dimas juga
"Kamu dimas kan?"
"Iya tante. Kamu sudah besar ya sekarang. Sudah lama tante tidak lihat kamu. Sekarang kamu makin gagah saja. Duduklah"
"Dan kamu"
"Saya han bu asisten tuan muda dimas" kata han
"Panggil tante saja
ya. Kamu duduk lah juga"
"sudah lama kita tidak berjumpa ya" kata papa rian
"Iya, kamu terlalu sibuk dengan dunia kerjamu, sampai kau lupa dengan sahabatmu" ucap papa dika
"Tidak mungkin saya bisa lupakan kalian. Tenang saja karena sebentar lagi kita akan jadi besan, kita akan sering bertemu nantinya."
" Kamu benar rian."
"O.ia dimana anak kamu"
" Sebentar. Ma panggilkan Sara dulu ya."
" Iya pa. Sebentar ya" pamit mama nia untuk naik keatas kamar Sara
Tok tok
"Ra mama masuk ya"
"Iya ma"
Mama nia membuka pintu kamar bintang dan masuk kedalam. Orang yang di tunggu ternyata baru selesai berdandan.
"Kamu cantik nak"
"Makasih ma"
"Tapi nak, apa kamu mau tetap berpenampilan seperti ini" tanya mama nia sambil memegang rambut kepangan dua Sara
"Iyalah ma. Sara tetap akan berpenampilan seperti ini." Tegas Sara "biar pria itu ilfeel" batin Sara
"Baiklah. Terserah kamu. Mama tidak akan memaksa. Ya sudah ayok kita turun. Tamu yang di tunggu sudah pada datang."
"Baik ma"
Mereka berdua berjalan keluar dari kamar Sara dan menuruni tangga.
"Selamat malam om" sapa Sara sambil meraih tangan papa rian dan menciumnya ketika sudah sampai di ruangan tengah tempat mereka berkumpul.
"Malam sayang. Kamu cantik sekali" puji papa rian
"Makasih om"
"Ow.iya ini anak om, namanya dimas."
"Dimas" katanya sambil mengangkat tangannya
"Sara" jawabnya sambil meraih tangan dimas
"Dan ini han asisten dimas"
"Selamat malam"
"Malam" jawab han