NovelToon NovelToon
Asisten CEO Ditubuh Menantu Lemah

Asisten CEO Ditubuh Menantu Lemah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Putri asli/palsu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Mantan Asisten CEO yang meninggal tiba-tiba bangun di tubuh menantu lemah dan mengetahui semua rahasia kelam keluarga besar Aruna.

Dia yang dibunuh oleh CEO Aruna group akhirnya memutuskan untuk memulai pembalasan dendamnya.

Dimulai dengan misi mengambil kembali posisi putri tunggal keluarga Jayata dan menyingkirkan putri palsu yang licik.

Apakah dia berhasil, atau justru berakhir mati untuk yang ke_2 kalinya?

Yuk,, baca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Terancam oleh putri asli

Bip bip bip...

Hani berdiri di samping ranjang presdir Jayata sambil melihat sang Presdir yang terbaring di ranjang. Tak sadarkan diri.

Pria tua itu dipasangi alat bantu pernafasan oksigen dan beberapa alat lainnya yang menempel langsung ke tubuh Sang Presdir. 

Meski dokter telah berkata kondisi presdir Jayata baik-baik saja, tapi pria tua itu belum sadarkan diri hingga membuat Hani merasa begitu cemas. 

Clek!

Pintu tiba-tiba terbuka memperlihatkan seorang perempuan cantik berlari memasuki ruangan dengan wajah berderai air mata. Di belakangnya mengikut seorang pria yang dikenali oleh Hani sebagai CEO Jayata yang merupakan menantu keluarga Jayata. 

"Kakek!" Seru Airin berlari ke arah ranjang dan langsung memegang tangan sang kakek yang bebas dari peralatan medis. 

Hani memperhatikan perempuan yang tampak terpukul itu, tapi tidak tahu apakah Airin benar-benar sedih atau hanya akting belaka saja. 

Tapi kalau itu benar-benar akting, maka Airin pantas di beri tepuk tangan meriah, sungguh akting yang luar biasa.

"Siapa kau?" CEO Jayata yang merupakan suami Airin menatap Hani dengan bingung, Siapa perempuan ini? 

Mengapa perempuan ini ada di kamar kakek mertuanya? 

"Saya Hani, tadi saya sedang bertemu dengan Presdir saat beliau tiba-tiba mengalami drop," jawab Hani.

"Kau bersama kakekku? Atas urusan apa?" Tanya Airin sambil menghapus air matanya dengan kasar.

Dia selalu waspada pada perempuan yang seumuran dengannya karena cerita tentang cucu asli keluarga Jayata yang menghilang di masa lampau membuatnya cemas jika cucu itu kembali dan merebut posisinya. 

"Kami membicarakan masalah tanah di kota a yang hendak dibeli oleh presdir. Tapi sepertinya kondisi presdir sedang tidak terlalu baik hingga harus dilarikan ke rumah sakit," kata Hani menceritakan apa yang terjadi, tetap bersikap tenang di depan pasangan suami istri itu. 

"Kalian makan bersama?" Tanya Airin kini merasa curiga bahwa perempuan itu mungkin telah menaruh sesuatu ke makanan kakeknya hingga membuat sang kakek tak sadarkan diri secara tiba-tiba. 

"Kami belum sempat makan," jawab Hani. 

"Tenang saja Sayang, aku akan menyelidiki apa yang terjadi. Kalau memang ada sesuatu yang mencurigakan, aku pasti akan menyelesaikannya dengan baik," kata Daniel menenangkan istrinya. 

"Aku tidak bisa tenang melihat keadaan kakek seperti," Airin kembali menatap sang kakek dengan penuh kecemasan. 

Beberapa saat menunggu, akhirnya presdir Jayata sadarkan diri. Airin langsung mempererat genggaman tangannya pada sang kakek "kakek, Bagaimana perasaanmu? Di mananya yang sakit? Apa yang bisa ku bantu supaya sakitnya bisa menghilang?" Tanya Airin begitu cemas. 

"Jangan khawatir, kakek baik-baik saja." Jawab Sang presdir lalu mengalihkan tatapannya melihat sekeliling dan berhenti pada Hani.

Hani tentunya tidak ingin identitasnya terbongkar di depan Airin dan suaminya, karena bisa-bisa dua orang itu akan langsung mengincarnya setelah keluar dari rumah sakit, jadi Hani dengan bijak berkata, "sepertinya keadaan Presdir sudah lebih baik. Kalau begitu saya pamit dulu, masih ada beberapa urusan yang perlu diselesaikan."

"Baiklah," Sang presdir mengangguk, membiarkan Hani pergi. Setelah pintu kamar tertutup, Airin dengan cepat membantu sang Presdir duduk dan bercakap-cakap sampai Airin terkejut saat sang kakek tiba-tiba mengatakan sesuatu yang paling ditakuti Airin selama ini. 

"Kakek berpikir untuk kembali mencari tahu keberadaan cucu kakek. Kebetulan kakek baru saja mendapat sedikit petunjuk tentang keberadaannya. Itulah yang membuat penyakit kakek tiba-tiba kambuh saat bertemu dengan Nona Hani untuk membahas masalah tanah di kota a, kakek terlalu senang." Ucap sang presiden membuat Airin dan suaminya seketika tercekat menahan nafas mereka. 

Tangan Daniel diam-diam kepal kuat dengan Gigi terkatup erat-erat. Jika putri asli ditemukan, maka posisi Airin akan tergeser dari pewaris tunggal menjadi... Mungkin juga tidak akan mendapat warisan apapun. Jika itu terjadi, maka sia-sia dia sudah menikah dengan Airin dan bekerja keras membesarkan nama perusahaan keluarga Jayata.

"Itu bagus sekali kakek!" Airin berseru, terus berpura-pura senang meski dalam hati penuh kecemasan, "kami pasti akan membantu kakek menemukan kakak," ucap Airin meski dalam hati dia benar-benar tertekan terutama setelah mendengar presdir Jayata menyebut cucunya sebagai 'cucu kakek' padahal pria tua itu berbicara di hadapannya, Bukankah harusnya dia berkata 'kakakmu'?

Presdir Jayata mengangguk, "kakek mendengar dari rekan kerja kakek bahwa dia pernah bertemu dengan gadis yang memiliki tanda lahir bintang di telinga kirinya, sama seperti tanda lahir yang dimiliki cucu kakek," ucap sang presdir. 

"Di mana mereka bertemu? Biar kukirim orang-orang ke sana untuk menemukan kakak ipar, kasihan dia pasti menderita di luar sana," ucap Daniel dan dalam hati berkata, 'Aku akan mengirim orang-orang untuk diam-diam melenyapkannya!' 

"Iya, katakan pada kami kakek, biar kami yang mengurus pencarian kakak," ucap Airin sejalan dengan sang suami. 

"Katanya di Filipina, di Manila. Tolong Daniel kau mencarinya ke sana, biar masalah perusahaan untuk sementara waktu kakek yang menanganinya, karena kakek tidak bisa pergi ke Manila, itu terlalu jauh untuk naik pesawat," kata sang kakek. 

Daniel malah semakin senang dengan ucapan presdir, kalau dia pergi, maka secara langsung bisa memimpin orang-orang untuk membunuh perempuan sialan itu, "kakek tenang saja, aku pasti akan menemukan kakak ipar," kata Daniel. 

"Sekarang kakak ingin istirahat, kakek percayakan pada kalian untuk menemukannya," ucap sang Presdir. 

Airin mengangguk, memperbaiki selimut presdir Jayata, "istirahatlah Kakek, jangan terlalu memikirkan Kakak, kami pasti akan menemukannya. Hubungi aku jika membutuhkan sesuatu," ucap Airin. 

"Pergilah, banyak yang harus kalian urus, kakek akan baik-baik saja di sini," ucap sang presdir. 

Airin dan suaminya pun meninggalkan kamar rawat inap Presdir Jayata digantikan oleh sang asisten yang memasuki ruangan. 

"Tuan, Bagaimana kabar anda?" Tanya sang asisten dengan sopan. 

"Jauh lebih baik. Aku ingin kau mengatur sesuatu untukku, cari seorang agen berpengalaman dan tempatkan di Manila untuk menyamar menjadi cucuku," kata Sang presdir. 

Sang asisten merasa bingung, Tetapi dia menganggukkan kepalanya, "saya akan mengaturnya, kriteria seperti apa yang anda inginkan?" tanya sang asisten. 

Sementara di tempat lain, Airin dan suaminya yang keluar dari rumah sakit kini menaiki mobil. 

Airin langsung melemparkan tasnya ke arah sang suami hingga mendarat di pangkuan Daniel, Dia sangat kesal mengingat ucapan kakeknya. 

"Cepat kirim orang ke Manila!" Perintah Airin pada sang suami. 

"Jangan khawatir, aku pasti akan membereskan perempuan itu," ucap Daniel mengeluarkan ponsel untuk memberi perintah pada bawahannya. 

"Dari mana Kakek mendapat informasi tentang keberadaan cucunya itu? Apa dari perempuan yang bersama kita di ruang rawat inap kakek?" Ucap Airin berusaha menembak Apa yang terjadi. 

"Aku akan mencari tahunya," ucap sang suami bersamaan dengan panggilan telepon yang telah terhubung hingga Daniel lanjut berkata pada orang di seberang telepon, "siapkan orang-orang kepercayaan untuk dikirim ke Manila, aku akan memberimu kabar lebih lanjut." 

Setelah mematikan panggilan teleponnya, Daniel menatap sang istri yang sedang menggigit di kukunya, "Jangan khawatir, perempuan yang tak tahu apa-apa tidak akan begitu saja mengalahkan kita di hadapan kakek," ucap Daniel menghibur sang istri. 

@@@ ...Jan lupa subscribe ya....

1
Lyvia
mati dpenjara kau cucu angkat yg serakah
Arbaati
like sdh, tip sdh, vote juga sdh, lanjuuut Thor....
Lyvia
Xan tertipu tunggu giliran Xan bedua yg akan dbunuh
Tiara Bella
sherina bukannya ibunya Rizki ya ko ini kynya salah sebut nama deh Delia kali bukan sherina
Pandagabut🐼
gila nih...
Lyvia
karma kadang datangnya lebih cepat dr yg qt kira, dulu kau perlakukan keluarga hani seperti sampah, n sekarang giliranmu dhajar suamimu clara
Pandagabut🐼
keren mbak hani....
Lyvia
🔥🔥🔥🔥🔥 menyala hani 😀😀😀😀
Lyvia
lagi thor 😃
Arbaati
makin seru...lanjut thor
Lyvia
baru permulaan ni tunggu keseruan dr mereka berdua
Pandagabut🐼
shik shak Shok...
Arbaati
pantesan...gila....
lanjut Thor....
Lyvia
namanya juga orang gila ya pikirannya bgtu, suwun upnya thor, matrehat
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 di luar ekspektasi ya Mak 🤣🤣🤣🤣🤣
Lyvia
lanjut thor
Nay
👍👍👍👍
Pandagabut🐼
sepertinya dalam paragraf ini, berdasarkan pengalaman othor /Chuckle/
vj'z tri
author terbaikk 🫰🫰🫰🫰
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣bisa keluar gak bisa masuk 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!