Saat mencoba menerobos ke tingkat kekuatan tertinggi, Xiao Chen—Raja Para Dewa Kultivator—terhisap ke dalam celah dimensi dan terdampar di dunia asing yang hanya mengenal sihir dan pedang.
Di dunia yang nyaris hancur oleh konflik antar ras dan manusia yang menguasai segalanya, kekuatan kultivasi Xiao Chen bagaikan anomali… tak dapat diukur, tak bisa dibendung.
Ia terbangun dalam tubuh muda dan disambut oleh Elvira, elf terakhir yang percaya bahwa ia adalah sang Raja yang telah dinubuatkan.
Tanpa sihir, tanpa aturan, hanya dengan kekuatan kultivasinya, Xiao Chen perlahan membalikkan dunia ini—membangun harapan baru, mencetak murid-murid dari nol, dan menginjak lima keturunan manusia terkuat bagaikan semut.
Tapi saat kekuatan sejati menggetarkan langit dan bumi, satu pertanyaan muncul:
Apakah dunia ini siap menerima seorang Dewa... dari dunia lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEELANG, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 – Makhluk dari Dunia yang Terkutuk
Pegunungan Batu Sunyi dikenal sebagai salah satu dari Zona Misi Kelas D. Medannya tandus, berbatu, dan tak mengandung aliran sihir alami, membuat tempat ini dihindari oleh para penyihir biasa. Namun, bagi Xiao Chen, tempat seperti ini justru ideal.
> “Tempat ini sunyi... energi spiritualnya kacau, tapi aku bisa merasakannya. Ada sesuatu yang disegel di bawah tanah,” bisiknya sambil menatap batu-batu besar di kejauhan.
Lyra berjalan di depan dengan tombaknya, Rey menyelinap di belakang sambil terus waspada, dan Sera membawa perisainya sambil menggerutu karena medan berbatu membuatnya susah berjalan cepat.
> “Kenapa harus tempat kayak gini sih... nggak bisa dungeon yang lebih... bersih gitu?”
“Karena kalau bersih, kita yang dibersihkan,” sahut Rey cepat.
Mereka bertiga belum tahu bahwa Xiao Chen sudah menghapus sihir mereka dari tubuh, dan menggantinya secara perlahan dengan energi murni dari kultivasi. Awalnya tubuh mereka menolak, tapi kini... kekuatan mereka perlahan menyesuaikan.
🔥 Serangan Tiba-Tiba
Dari balik batu besar, suara gemeretak muncul. Lalu disusul suara gesekan seperti tulang yang diseret. Mereka langsung bersiap.
> “Monster?” tanya Lyra.
Xiao Chen menggeleng.
> “Bukan. Itu... eksperimen gagal.”
Dari balik bayangan muncul makhluk setinggi dua meter, berkulit seperti logam, matanya bersinar merah, dan tubuhnya menjahit bagian-bagian tubuh dari berbagai ras—ada tangan elf, kaki beastman, dan kepala manusia tanpa mulut.
> "Ghhhggkkhh…"
Makhluk itu meraung dan berlari cepat.
Sera langsung maju, mengangkat perisai—namun tubuhnya terpental hingga menghantam batu besar!
> “Sial! Apa itu barusan!?” serunya.
Rey menembakkan mantra sihir angin, tapi sihirnya lenyap di udara seperti ditelan kegelapan.
> “Tak mempan!? Dia menyerap sihir?!”
Xiao Chen melangkah maju. Matanya tenang, napasnya pendek dan stabil.
> “Dia bukan menyerap sihir... dia tidak mengenal sihir. Tubuhnya bergerak berdasarkan kontrak darah dan energi gelap.”
Dengan gerakan cepat, Xiao Chen mengangkat satu jari.
> “Hancur.”
BUKK!
Makhluk itu meledak seperti tanah liat yang dihantam palu. Tidak tersisa satu pun serpihan.
Yoyo Party hanya terdiam.
> “Apa yang... barusan terjadi?”
🧬 Temuan Aneh – Tulisan di Batu
Di balik batu tempat makhluk itu muncul, terdapat prasasti kuno dengan tulisan bercahaya.
Xiao Chen mendekat. Ia membaca dengan mata spiritualnya:
> “Eksperimen No. 79. Fusi darah elf dan manusia. Gagal. Kehilangan kontrol. Penyimpangan mental.”
> “Dilarang menyentuh segel keempat.”
Lyra mendekat dan menatap prasasti itu. “Apa ini... tempat penelitian?”
Xiao Chen hanya menjawab dengan dingin, “Tempat para manusia dulu bermain sebagai dewa.”
👑 Elvira dan Makam Raja
Sementara itu, jauh di bawah Danau Takdir, Elvira berjalan di lorong gelap ditemani cahaya ungu dari simbol kerajaan yang tergantung di dadanya.
Di ujung lorong, ada peti batu raksasa dan di atasnya tergambar wajah seorang pria tua dengan tanduk iblis kecil dan mata damai.
> “Ayah... Raja Elvarion Pertama...” Elvira berlutut.
Peti batu terbuka sendiri. Di dalamnya, tidak ada mayat—hanya sebuah kitab, sebuah jubah hitam, dan cincin batu bulan.
> “Pewarisku... jika kau menemukan ini, maka dunia sudah siap untuk bangkit kembali.”
> “Gunakan cincin ini untuk memanggil para ras minor dari tidur panjang mereka.”
Elvira menggenggam cincin itu dengan kedua tangan, lalu berkata pelan:
> “Aku tak sendiri... Xiao Chen ada di dunia ini sekarang. Raja langit itu... telah kembali.”
🏛️ Di Balik Layar – Dewan Bangsawan Bergerak
Di istana ibu kota Kekaisaran Arkana, lima keluarga besar mengadakan pertemuan rahasia. Semua mengenakan jubah hitam dengan lambang sihir kuno di punggungnya.
> “Anomali spiritual telah terdeteksi di Pegunungan Batu Sunyi,” ucap salah satu tetua dari Keluarga Helmont.
> “Kita semua tahu siapa pelakunya. Bocah itu... harus diawasi.”
> “Kita tak bisa membiarkan 'Raja dari Langit' kedua muncul. Kita sudah mengorbankan satu kastil ratusan tahun lalu. Jangan biarkan sejarah terulang.”
Xiao Chen dan Yoyo Party kembali ke kota dengan kepala penuh pertanyaan. Rey masih tidak bisa melupakan bagaimana tubuh monster itu meledak begitu saja.
> “Apa Xiao Chen sebenarnya... bukan manusia?”
Sementara itu, Xiao Chen sendiri menatap langit.
> “Retakan di langit... semakin dekat. Dunia ini tidak akan bisa bersembunyi lebih lama.”