Mahdi mengunjungi Ishwar tua yang tengah sakit. Ishwar mengenali siapa orang itu. Tamu dari masa lalu.
Tapi ada perlu apa Mahdi kembali menemui Ishwar setelah puluhan tahun berlalu?
Perjalanan Mahdi berkeliling waktu demi mewujudkan kebenaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duel Sengit
Ishwar datang membawa kain berwarna hitam dalam genggaman.
Ishwar sampai kepada Mahdi dengan selamat,
“Ini”,
Mahdi mengambil kain hitam itu dari tangan Ishwar. Mahdi mengalungkan kain berwarna hitam itu pada tubuhnya.
“Sembunyi lah”,
“Sekarang giliranku”, pinta Mahdi kepada Ishwar.
Mahdi dan Ishwar bak sedang melakukan estafet.
Tidak lama berselang jin setan pemimpin itu sampai di seberang jalan raya,
Di tanah lapang yang kosong.
Dimana sudah ada Mahdi yang menunggunya di sana.
Dari balik semak dan pohon Ishwar akhirnya bisa melihat sosok seperti apa jin setan yang selama ini disembah oleh Pak Kaji Ud. Makhluk gaib dari golongan hitam yang telah banyak memakan manusia untuk dijadikan tumbal.
Sosok jin setan tersebut adalah Buto Ijo. Bukan sembarang pesugihan Buto Ijo biasa karena Pak Kaji Ud melakukan pesugihan dengan level tertinggi.
Yaitu “Pesugihan Ratu Buto Ijo”.
Mahdi menyadari betapa kuat dan berbahayanya siluman yang akan dihadapi. Untuk itu Mahdi tidak boleh gegabah dalam pertarungannya kali ini.
“Rupanya kamu yang berani-beraninya mengusik kekuasaanku”,
“Untuk apa kamu datang kemari?”,
“Kalau kamu ingin mati aku akan segera mengabulkannya”, Ratu Buto Ijo begitu jumawa.
Mahdi meminta Ishwar mengambil kain hitam milik Ratu Buto Ijo untuk memancingnya keluar. Memilih tempat yang jauh dari pemukiman warga demi menghindari adanya korban tambahan.
Kain hitam itu berfungsi bagi Ratu Buto Ijo untuk merasuki tubuh manusia yang melakukan persembahan kepadanya. Kain berwarna hitam yang sudah ditandatangani dengan perjanjian berdarah bersama Pak Kaji Ud dan tubuh istrinya sebagai wadah.
Kain hitam itu sekarang ada di tangan Mahdi. Ratu Buto Ijo tidak bisa melarikan diri.
“Apa ini punyamu?”,
“Ambil lah”,
Mahdi membakar kain hitam itu tepat di hadapan Ratu Buto Ijo.
Ratu Buto Ijo pun bertambah murka,
“Aku akan memakan mu hidup-hidup”,
Seperti apa wujud asli Ratu Buto Ijo?
Sosoknya seperti manusia, seluruh tubuhnya berwarna ijo (hijau).
Bentuk tubuhnya besar dan perkasa. Sebagai Ratu ia mempunyai paras yang ayu sekaligus menyeramkan. Memiliki taring, tanduk dan mata yang berwarna kuning.
“Aku akan memakan mu hidup-hidup”,
Ratu Buto Ijo yang murka mengubah bentuk tubuhnya ke ukuran wujud aslinya.
Ratu Buto Ijo berubah menjadi raksasa. Badannya menjadi super besar. Tingginya mencapai lima meter.
Mahdi seperti seekor semut kecil sekarang.
Pertarungan antara Ratu Buto Ijo melawan Mahdi pun dimulai,
Ratu Buto Ijo dan Mahdi sama-sama maju. Kedua petarung ini sama sekali tidak memiliki rasa takut. Yang menang akan hidup. Dan yang kalah akan mati.
Mahdi sebisa mungkin menghindari serangan dari Ratu Buto Ijo yang berupa pukulan telapak tangan raksasa yang sangat besar.
Dan injakan kaki Ratu Buto Ijo yang hentakannya dengan mudah menggoyahkan tanah bumi.
Mahdi memanfaatkan ukurannya yang kecil untuk loncat kesana kemari. Memutari tubuh raksasa Ratu Buto Ijo.
Mahdi melayangkan pukulan dan tendangan. Tapi serangan tangan kosongnya itu sama sekali tidak mempan kepada Ratu Buto Ijo yang badannya sekeras batu.
Sembari menghindar dari serangan-serangan Ratu Buto Ijo yang berusaha menangkapnya, Mahdi berpikir keras mencari titik lemah dedengkot siluman yang satu ini.
Ini baru pertama kalinya Mahdi menghadapi Buto Ijo yang levelnya sudah Ratu. Kemampuannya bukanlah omong kosong.
Mahdi yang mulai kelelahan akhirnya tertangkap oleh Ratu Buto Ijo.
Mahdi sekarang berada digenggaman telapak tangan sang Ratu siluman.
“Rasakan ini manusia sok jago”,
“Memangnya kamu ini siapa?”,
“Berani-beraninya menantang ku”,
Kata Ratu Buto Ijo sambil meremas tubuh Mahdi.
Mahdi merasakan tubuhnya remuk redam. Tulang-tulangnya patah-patah.
Kemudian Mahdi dilemparkan tinggi-tinggi oleh Ratu Buto Ijo,
Mahdi terbang melayang di udara melawan gravitasi.
“Sudah aku bilang”,
“Aku akan memakan mu hidup-hidup”,
Mahdi jatuh menukik,
Ratu Buto Ijo membuka mulutnya lebar-lebar untuk memakan Mahdi,
Ini lah titik lemahnya kata Mahdi.
Mahdi merapal ajian, mengeluarkan bola api bercahaya yang terang benderang,
Bukan tubuh Mahdi yang masuk ke dalam mulut Ratu Buto Ijo itu, melainkan bola api bercahaya yang telah dikeluarkan oleh Mahdi.
Begitu bola api kecil itu masuk ke dalam mulut Ratu Buto Ijo, Mahdi membungkam mulut musuh bertarungnya dengan sepakan keras tepat di bawah dagu.
Bola api itu pun masuk ke dalam perut sang lawan.
Mahdi yang sudah kembali menginjak tanah segera pergi menjauh,
“BOOOM!”,
Terjadi ledakan yang sangat dahsyat,
Ratu Buto Ijo meledak,
Duel sengit antara Ratu Buto Ijo melawan Mahdi pun berakhir.
Mahdi keluar sebagai sang pemenang.