NovelToon NovelToon
Dark Mist

Dark Mist

Status: tamat
Genre:Action / Epik Petualangan / Fantasi / Perperangan / Kutukan / Tamat
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: mengare

!Peringatan!

!Novel Plot-Driven!

Di balik gelapnya malam, sepasang mata merah menyala menatap desa yang damai dengan air liur yang menetes dan membasahi tanah.

Sementara tidak ada yang menyadarinya, puluhan pasang mata lain muncul di belakangnya.

ini bukan kisah seseorang yang berjuang melawan monster-monster yang datang entah dari mana, melainkan kisah bagaimana kumpulan manusia bertahan dari ketakutan yang menjalar hingga puluhan kilometer jauhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mengare, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harga

Nyonya Cendana memeluk erat anaknya, mengelusnya, dan menciuminya berkali-kali. Air mata kebahagiaan mengalir deras darinya.

"Anakku.. Anakku.. Danu.. Akhirnya kamu bangun nak.. Hiks.. Ibu takut kamu kenapa-kenapa.." ucap Nyonya Cendana penuh rasa syukur.

Tak ada ibu yang ingin melihat anaknya meninggal, dia terus berjuang untuk tetap tegar selama berhari-hari, jarang tidur, dan kekurangan banyak berat tubuh di saat kehamilannya untuk menunggu anak sulungnya kembali siuman.

Kini kerinduan itu telah terbayar, semua tekanan emosi dia luapkan pada pelukan itu.

Danu turut terharu dan tenggelam dalam suasana penuh kerinduan. Di dalam mimpinya, dia harus terus terbangun di tempat yang tidak dia kenali dan berpindah-pindah tanpa tahu arah, tak ada yang bisa dia ajak bicara, atau petunjuk untuk mencari jalan keluar.

Suasana yang tidak membiarkannya menemukan jawaban selama bermil-mil perjalanannya dalam mimpi. Melewati daerah tandus yang hanya menyisakan tulang belulang dan jejak peradaban yang menyatu dengan tanah.

Berhari-hari mendengarkan mayat yang entah dari mana menyuruhnya untuk membunuhnya. Sampai dia berjalan seperti orang mati. Melangkah bukan karena tahu jalan tapi tidak tahu harus kemana lagi bila tidak ke depan, dan memandang ke depan dengan tatapan mata yang hampa karena harapan yang terus terkikis.

Fareza menyaksikan pemandangan ini dengan senyuman yang mendalam. Dia sangat lega usaha mereka berhasil meski dia terjatuh lemas karenanya.

Keluarga Tn. Senja segera menghampiri Fareza mencoba membantunya berdiri setelah terbawa suasana hingga sesaat melupakannya.

Tapi saat Tn. Senja mencoba mendekat, Fareza secara alami menolak dengan halus. "Maaf, saya tidak terbiasa bersentuhan dengan orang asing. Bisakah anda memanggilkan pengawal saya?"

"Aah, maaf kelancangan kami," ucap Tn. Senja sambil membungkuk memberi hormat bersama anggota keluarganya.

Tn. Senja pergi keluar dan memanggil pengawal Fareza. Pengawalnya segera masuk dan mendapati Fareza yang tergeletak di lantai, tersenyum padanya seolah tidak terjadi apa-apa.

Dia segera mengangkat Fareza tanpa bertanya dulu. "Maaf atas kelancangan saya." ujar sang pengawal sambil mengangkatnya.

"Aah.."

Fareza berteriak kecil karena kaget saat tubuhnya diangkat mendadak. Wajahnya yang pucat agak memerah, dia dapat mencium dengan jelas bau pengawal yang mengangkatnya. Bau itu menggelitik hidungnya dan membuatnya merasa malu.

"Terima kasih karena telah membantu menyembuhkan anak kami. Jika ada yang anda butuhkan, silahkan sampaikan pada kami. Saya akan menyiapkan apa saja yang anda butuhkan selama itu masih dalam kemampuan saya," kata Tn. Senja dengan tulus.

"Tidak... Ini sudah tugas saya untuk menolong orang yang mengalami kesulitan."

"Terima lah," seru Nyonya Cendana sembari memberikan sebuah kantong perhiasan pada Fareza.

Fareza terkejut dan berusaha menolaknya, "tidak! Tolong simpan kantung ini, saya yakin anda lebih membutuhkannya."

Nyonya Cendana bersikeras untuk memberikannya dan menggenggam kan kantong itu pada Fareza.

"Tolong terima kantong ini, agar saya tidak merasa terbebani kedepannya. Bagaimanapun, nyawa anak saya lebih berharga dari perhiasan ini."

Pada akhirnya, Fareza mau tidak mau harus menerima pemberian dari Nyonya Cendana.

"Terima kasih. Kami akan menggunakan barang ini dengan baik." terima Fareza dengan ramah.

Di tengah percakapan hangat itu, Ares, sang pengawal membuka percakapan baru. "Permisi, apakah ada tempat untuk kami bisa tinggal berdua saja."

Fareza terfokus pada kata 'berdua saja'.

Tn. Daniel dan Tuan Senja saling memandang, Tn. Daniel dengan ramah menerangkan. "Maaf, mungkin pertanyaan saya akan sedikit tidak sopan tapi apakah kalian telah menikah?"

"menikah? Secara ter-" Ares menghentikan perkataannya karena Fareza yang menggenggam lengannya dengan kuat.

"Iya, kami telah menikah." sela Fareza.

"Syukurlah kalau begitu, karena di desa ini ada peraturan kalau laki-laki dan perempuan tidak boleh tinggal berdua bila belum menikah." Jelas Tuan Daniel, meski agak ragu dengan hubungan keduanya.

"Kalau begitu biarkan saya yang mengantar kalian sebagai ucapan terima kasih karena telah membantu keluarga saya." bujuk Tuan Senja, segera mengajak para tamunya pergi ke tempat penginapan tamu desa.

#####

Pada sore harinya,

Fareza berbaring pada kasur di penginapan yang telah disediakan. Penginapan yang dibangun dengan bahan dasar batu dan dilapisi dengan lapisan putih dan halus, jauh lebih bagus dari perumahan warga sekitar.

Tempat itu memiliki empat kamar, dengan dekorasi sederhana dan cukup lebar.

Keringat dingin tidak berhenti mengalir dari tubuh kecil Fareza, suhu tubuhnya naik tak lama setelah dia sampai di penginapan.

Wajah pucat dengan pandangan mata yang sendu menatap lemah Ares yang membuka kancing Fareza perlahan tanpa mengubah ekspresi wajahnya.

Nafas Fareza berat sementara pandangannya kabur. Dia samar-samar dapat melihat sosok pria di depannya. Mencoba menyentuh wajah pria itu dengan jari lentiknya yang ikut pucat karena sakit yang menimpanya.

Ada sedikit harapan di dalam hatinya kalau orang itu akan bereaksi tapi dia segera tersenyum datar saat pandangannya agak mereda. Dia mendapati Ares yang menyekanya dengan wajah datar meski bagian yang sekarang cukup sensitif.

"Aku harap kita menjadi suami istri yang normal saja, meski hanya mimpi tak masalah," celetuk Fareza.

Ares tidak menanggapinya dan membantu Fareza duduk untuk menyeka bagian punggung dan bahunya.

Terdapat banyak bekas luka lama yang tergores pada punggung dan tangannya.

"Saya tidak mengira anda akan menggunakan energi kehidupan anda sendiri untuk menolong mereka."

"Aku sendiri juga tidak mengira kalau aku mau melakukannya. Aku hanya ingin punya keluarga."

Ares sempat berhenti sejenak, dia memaki dalam hati. "Hanya untuk memiliki keluarga? Apakah nyawa anda sendiri tidak lebih berharga dari harapan kosong itu."

"Ares," panggil Fareza yang mulai mengantuk, "aku tahu kalau kita menikah atas nama kuil dan kuil tidak mengizinkan mu berhubungan normal dengan ku tapi aku mengizinkan mu.

Hanya kamu."

Ares membaringkan kembali Fareza dan dengan tegas menjawab, "sebaiknya anda berhati-hati bila bicara. Saya hanya pengawal gadis suci, tidak lebih."

Ares melangkah keluar tapi saat diambang pintu Fareza melempar gelas kayu yang ada pada meja disamping tempat tidurnya, tepat mengenai kepala Ares.

"Aku bukan lagi gadis suci, semuanya telah aku gunakan untuk penyembuhan itu!!!

Semuanya!!

Bahkan jika kamu menunggu hingga aku matipun tidak akan kembali!

Aku bahkan tidak bisa menggunakan sihir atau aura lagi!!" teriak Fareza dengan putus asa.

Ares benar-benar terkejut dan memandang Fareza dengan tidak percaya, wanita itu bahkan telah kesulitan bernafas sekarang, tapi ada efek samping yang jauh lebih mengerikan.

Ares menghampirinya dengan segera dan menggenggam kedua bahu Fareza, memaksanya untuk saling memandang.

"Apakah kamu sadar apa yang kamu lakukan?! kamu tidak akan bisa berjalan seumur hidup mu," tanya Ares panik.

tapi segera sadar dan melepaskan perlahan begitu melihat Fareza yang mengerutkan kening karena kesakitan.

Mata Fareza berkaca-kaca. memohon perhatian lebih Ares melalui mata ungu yang bersinar meski wajahnya pucat memberikan sedikit getaran pada hati Ares, hingga membuat wajah yang selalu datar itu menunjukkan sedikit kehidupan.

"Kita bicarakan nanti setelah kamu sehat," ucap Ares sebelum meninggalkannya sendirian dalam kamar. Fareza menangis dalam diam sambil mengalihkan pandanganya pada arah lain.

1
Zea
oh ini toh pecok wkwkwk
☕︎⃝❥Haikal Mengare: setiap daerah punya panggilannya masing-masing kayaknya 😅
total 1 replies
Zea
pecok apa an yaa 😅😅
Zea
nah betul ini
Mr. Wilhelm
Berasa baca Novel drama sinetron wkwkwk /Sweat/
Mr. Wilhelm
keempat
Mr. Wilhelm
Emng g ada cara penyampaian lain selain dialog panjang ini, kah? Padahal bisa diseimbangkan dengan narasi
☕︎⃝❥Haikal Mengare: ini novel pertamaku dan memang belum selesai aku revisi🤣🙏. mohon dimaklumi kalau jauh sekali kualitasnya sama yang baru😅
total 1 replies
@Xiào Hān (GG) ୧⍤⃝🍌
Ini novel plot driven! Iya... aku tahu kok, gak usah ditulis di blurb juga kali bang /Sweat/
☕︎⃝❥Haikal Mengare: ini gara-gara ada yang protes/Doge/
total 4 replies
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
ada yang mau dapet adek 🥳 bangun dong Danu
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Huh? jadi, cuma mimpi?
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
wihhhh, time skip kah?
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
konflik utama mau di mulai, kah?
☕︎⃝❥Haikal Mengare: Nanti konflik utamanya agak merembet ya kak, jadi tolong di maklumi kalau MC nya gak begitu kelihatan. inti dari prolog ini emang di Monsternya
total 1 replies
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
kayaknya lebih enak kalo, 'Klara tidak ingin sendirian lagi.'
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
awokawok ngakak
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Deym, kisah bocah bocah ini lebih manis dari es teh yg aku minum
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Awokawok
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
Kasih titik Thor, "Habis berantem sama teman-temannya Sofi."
☕︎⃝❥Haikal Mengare: terima kasih sudah bantu revisi
total 1 replies
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
/Sweat/setauku udah ada tanda (! ) gak usah titik lagi
𝑹𝒖𝒃𝒚 𝒅𝒆 𝑽𝒊𝒍
apasih bocil, kasihan Klara
drpiupou
authornya ini imajinasinya tinggi banget /Casual/, kalau aku udah keliyengan nulis tentang fantasi kompleks kaya gini.

hebat Thor, teruskan/Heart/
☕︎⃝❥Haikal Mengare: terima kasih
total 1 replies
Azαzel
wihh baru nyadar tiba² ganti gini🗿 plot nya banyak berubah atau masih sama kah?
Azαzel: sipp, semangat ya!
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!