"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengenalan alur
Di sebuah kamar kontrakan kecil, sempit, berantakan dan minim oksigen. Seorang wanita terbaring bergelung selimut diatas kasur lantai, ada banyak buku berserakan dan laptop yang masih menyala.
Dari laptop itu terlihat sebuah platform novel digital yang terkunci. Sepertinya si wanita sempat membaca novel, tapi terpaksa berhenti karena belum top up koin untuk membaca lanjutan ceritanya.
Wanita itu bergerak, meregangkan tubuhnya dan mengerjapkan matanya. Terlihat seperti pengangguran atau pemalas, karena kondisi tempat tinggalnya yang sangat berantakan dan kotor.
"Aduuhh, ketiduran lagi nih gue." Gumamnya.
Wanita itu bangkit duduk, dia mengotak-atik laptopnya dan membeli koin. Setelah berhasil, dia membuka semua bab yang tergembok dan mengunduhnya.
"Oke sambil nunggu, gue mandi deh." Ujarnya pergi ke kamar mandi.
Wanita itu mandi sambil bersenandung merdu, terlihat senang tanpa beban meksipun hidupnya pas-pasan. Dia bahkan masih memiliki uang untuk top up koin, entah dia sebenarnya pekerja atau pengangguran.
Selesai mandi, wanita itu membuka semua jendela dan membiarkan sinar matahari masuk ke dalam kamar petaknya. Dia juga langsung membersihkan sampah-sampah ke dalam plastik, merapihkan segala kekacauan yang ada.
Setelah di bersihkan hingga di pel, kamar itu terlihat jauh lebih baik, bersih dan nyaman. Wanita itu duduk di depan meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya.
Ting!
Notifikasi pengunduhan selesai berbunyi, wanita itu buru-buru mengambil laptopnya dan membuka halaman demi halaman dengan senyum merekah.
Bahkan sambil membaca, dirinya masih bisa membuat mie cup layaknya makanan anak kost di tanggal tua.
Assa Mellisa, seorang wanita yang hidup sebatang kara. Dia seorang penulis novel, tapi meksipun begitu dia sangat suka membaca novel orang lain yang sedang populer.
Gaji seorang penulis tidaklah menentu, karena itu sampai detik ini Assa baru bisa menabung sedikit. Dia juga terpaksa harus ngontrak di kamar sempit, demi menghemat uang. Meskipun dalam hatinya dia ingin sekali cepat membeli rumah dan membangun rumah tangga.
Di usia 22 tahun ini, Assa masih belum memiliki kekasih. Dia seorang interovert yang sangat nyaman di dalam kamar, dia bahkan bisa berhari-hari tidak keluar dari kamar. Sehari-hari dia hanya menulis dan makan mie, dia merasakan ketenangan dengan dunianya yang sepi ini.
Awal-awal mengontrak, banyak tetangga kost dan pemilik kost menggedor kamarnya. Mengira terjadi sesuatu padanya karena berhari-hari tidak pernah keluar dari kamar. Setelah hari itu Assa selalu menyalakan musik dengan keras dan membuka jendela, sebagai tanda jika dia baik-baik saja dan masih hidup.
Kembali pada Assa saat ini, ekspresinya saat membaca terlihat aneh. Alisnya di tekuk dalam dan terlihat kecewa, entah apa yang sedang dirinya rasakan saat ini.
"Kacau, udah gue beli mahal-mahal tapi isinya sampah begini." Gerutunya.
"Antagonis pria adalah seorang Badboy berhati dingin, dia suka makan permen dan tidak kuat asap rokok. Dari deskripsi ini aja udah aneh anjir." Assa berkomentar sambil membaca.
"Second male lead yang merupakan sahabat dari antagonis wanita. Seseorang yang kalem, tubuhnya indah dan tinggi, tatapannya teduh tapi dia perokok berat. Diam-diam menyukai sahabatnya sendiri, tapi sampai akhir dia hanya menjadi sadboy kecanduan narkoboy. Karena antagonis wanita sampai akhir tetap mengejar Protagonis Pria alias The main character." Assa menghela nafas lelah.
"Alurnya nol, ga ada konflik apapun kecuali ML (Male lead) yang ngejar FL (Female Lead). FL nya juga beban mampus, justru aura dari Second male lead jauh lebih dominan. Antagonis pria nya juga aneh, katanya badboy tapi ga kuat asap rokok." Assa mengomentari segalanya, menunjukan kekecewaannya terhadap alur cerita yang dia baca.
Buku yang dibaca oleh Assa adalah buku novel yang populer dan sedang viral di media sosial. Kebanyakan rating tinggi mengatakan jika alurnya sangat bagus, bahkan banyak fans ML dan FL, mereka juga sangat membenci antagonis wanita dalam cerita.
Melihat rating ulasan yang bagus, tentu saja Assa sangat tertarik. Berharap dia jadi memiliki inspirasi menulis setelah membacanya. Tapi apa? justru dia di kecewakan oleh ekspektasi nya sendiri.
"Matahari diujung Senja."
Itu adalah judul dari novel yang saat ini dibaca oleh Assa. Menceritakan percintaan anak sekolah yang lucu, aksi kejar-kejaran perasaan, salah paham, cemburu dan lain sebagainya.
Selayaknya cinta di masa muda, kebanyakan karakter masih sangat labil dan alay. Bahkan dialog pemeran utama laki-laki di novel ini sangat kaku, tidak pas dengan umurnya yang masih belasan tahun.
Menggunakan bahasa baku sebagai tanda jika dia pria yang dingin, tapi justru membuat karakter utama ini terlihat aneh dan konyol. Antagonis laki-laki yang jago berkelahi, tampan, saingan cinta pemeran utama pria. Dengan karakter yang seharusnya dibuat dominan, justru dia memiliki penyakit paru-paru dan tidak kuat asap rokok.
Second male lead (Protagonis Pria kedua) yang lebih dominan, justru dia jauh lebih cocok menjadi pemeran utama dibanding pemeran utama itu sendiri. Kelemahan dari Second male lead hanya cintanya ditolak, kehilangan sahabat dan depresi.
Antagonis wanita di buku ini juga pasaran, mengejar cinta pemeran utama hingga rela meninggalkan sahabat baiknya. Antagonis wanita berusahabat dengan second male lead, mereka sama-sama sebatang kara. Sayangnya mereka berakhir bermusuhan, karena cinta Antagonis wanita telah buta untuk pemeran utama pria.
Dengan karakter jahatnya, dia membuat FL dalam bahaya dan memicu amarah ML. Akhir dari seorang Antagonis tentu saja tidak pernah baik, dia dipenjara dan menelan pil pahit melihat pujaan hatinya menikah dengan wanita lain.
Hal yang paling membuat Assa kecewa adalah, alurnya sebatas berangkat sekolah lalu cekcok dan terus berulang seperti itu. Perkembangan karakternya kacau, Pemeran utama wanita (FL) sangat naif dan pick me. Kata-katanya sering menjadi salah paham, memicu kebencian ML untuk orang lain.
"JELEK!!! SAMPAH KAYA GINI YANG DI BILANG BAGUS?!! MIKIR KIDS!!." Teriak Assa kesal.
Huuufftthhh
Fyuhhhhh
"Sumpah ya, ini novel paling sampah yang pernah gue baca seumur hidup. Kalo gue masuk jadi karakter dalam novel ini, hal pertama yang bakal gue lakuin adalah banting si FL letoy, beban, pickme, naif dan kampungan itu." Ucap Assa, merasa geregetan.
"Ini Antagonis wanita nya juga tolol, di kejar calon greenflag malah milih yang redflag. Kalo gue ketemu sama si second male lead ini, bakal gue hamilin dan gue kurung telanjang." Ucap Assa, lupa jati diri.
"Deskripsinya aja ganteng begini, pasti burungnya gede kan. Aaaaa pengen punya pacar, dari pada jadi sadboy mending Lo jadi pacar gue aja bjirrr." Assa sangat kecewa dan tidak mood.
Kruyukkk
Kruukkk
"Aduh laper banget, hari ini makan rasa soto apa rendang ya?." Gumam Assa, siap masak mie lagi.
Assa berdiri membawa cup mie menatap ke luar jendela, dia menerawang jauh ke langit. Meskipun dia suka ketenangan, dia juga ingin merasakan cinta dan dicintai. Dia ingin di usahakan dan di bahagiakan oleh seorang pria, Assa sangat menanti dan menunggu saat itu tiba.
"Apa ada masa untukku bahagia, Tuhan?." Lirih Assa.
Slurrpp
Assa makan mie dengan lahap, lambungnya sudah bersahabat dengan mie instan. Meskipun dia tau makanan ini tidak baik untuk kesehatan, tapi dia harus hemat dan berjuang sendirian di dunia ini.
Ukhh...
Uhukk...
AAkkhhhhhhhh
Assa terbatuk dan merasakan sakit luar biasa di perutnya, Assa merasa seluruh tubuhnya merinding karena merasakan sakit tak tertahankan. Assa tau ini efek makan mie jangka panjang, dia berusaha keluar untuk meminta pertolongan. Tapi kakinya sudah lemas dan kepalanya sudah berkunang-kunang, Assa ambruk tak sadarkan diri tanpa sempat membuka pintu kamar kost nya.