NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEPULUH

"Mas, mas nggak bercanda kan?" Aruna terkejut, selama ini dia tak pernah melihat sang ayah sakit atau semacamnya

"Mas enggak bercanda dek, bapak meminta langsung pada mas untuk meyakinkan kamu, tapi kalau memang apa yang kamu katakan tentang Biru itu benar, kamu harus berikan bukti pada mas. Kalau kamu bisa membuktikan jika Biru adalah laki-laki yang buruk maka mas sendiri yang akan membatalkan pernikahan kalian walaupun harus melawan bapak!" Tegas Raffi

"Mas serius?"

Raffi mengangguk "Tapi kalau kamu nggak bisa buktikan, terpaksa mas akan tetap memaksa kamu menikah dengan Biru demi kesehatan bapak"

"Runa janji, kalau memang Runa nggak bisa buktiin Runa siap nikah sama pak Biru" tegas Aruna

***

Tak seperti kemarin, hari ini Biru bekerja dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah tampannya

Kevin yang tengah menjelaskan perihal kegiatannya hari ini dibuat bingung akan tingkah sang bos itu

"Bapak ada meeting siang ini dengan pemilik perusahaan Bagaskara grup!" Ujar Kevin yang hanya dibalas anggukan oleh Biru sambil terus tersenyum

Dert.. Dert

Tiba-tiba ponsel milik Biru bergetar, gegas ia meraih benda pipih tersebut dan menempelkannya ditelinga

"Halo kak, ada apa?" Tanya Biru pada orang diseberang telepon

📞"Kakak minta tolong sama kamu untuk jemput Kasih disekolah ya!" Pinta Hanggini pada Biru

"Jemput Kasih?"

📞"Iya kakak minta tolong soalnya susternya Kasih lagi pulang kampung karena ibunya sakit. Kakak lagi sibuk banget dikantor. Tolong yaa" suara Hanggini terdengar begitu penuh harap

"Hemm.. ya udah nanti aku suruh Kevin yang jemput" Biru menutup sambungan telepon lalu meletakkan lagi benda pipih itu diatas meja

"Vin, kamu tolong jemput Kasih di sekolahnya yaa!" Titah Biru pada asisten pribadinya

"Tapi bagaimana dengan rapat kita dengan Bagaskara grup?"

"Saya akan pergi sendiri, kamu ke sekolah Kasih aja"

"Baik pak!" Tak lagi membantah Kevin segera menuju sekolah dimana Kasih berada

Sementara Biru tengah tersenyum, tidak mungkin baginya pergi seorang diri, ia akan mengajak serta calon istrinya untuk pergi bersamanya

"Aruna, kamu ikut saya!" Suara pria itu bahkan mengejutkan seluruh karyawan ditempat Aruna berada

"Ke-kemana pak?"

"Makan siang. Ayo cepat!"

"Tapi pak saya"

"Jangan membantah Aruna, kamu itu kan calon istr" ucapan Biru terhenti karena Aruna segera menutup mulut pria itu dengan telapak tangannya membuat seluruh karyawan yang berada disana terkejut atas apa yang dilakukan Aruna

"Ma-maaf pak saya tidak sengaja" Aruna menunduk, gadis itu merutuki kebodohannya. Apa yang ia lakukan tadi tentu saja akan semakin mengundang rasa penasaran teman-temannya

Sementara Biru hanya menarik sudut bibirnya tipis, "Tidak masalah. Ayo cepat!"

Tak ingin membantah dan membuat semua orang semakin curiga, Aruna bergegas mengikuti langkah panjang pria didepannya

"Astagaa kenapa juga aku harus bekep mulut pak Biru tadi, pasti orang-orang disana curiga sama aku" batin Aruna, ia benar-benar merasa bodoh sudah menutup mulut Biru tadi, tapi mau bagaimana lagi semua orang pasti lebih terkejut kalau tau dia adalah calon istri dari pria tersebut

Disekolah

Kevin tiba disebuah taman kanak-kanak berstandar internasional, ini bukan kali pertama ia menjemput Kasih, sebelumnya Kevin pernah menjemput Kasih sekali saat ia masih menjadi asisten pribadi Sandi kala itu

Kevin menoleh kekiri dan kanan mencari keberadaan gadis kecil nan manis itu, pandangannya berhenti saat melihat Kasih duduk manis di pos security dekat gerbang. Kevin menghampiri dan berteriak memanggil nama gadis manis itu

"Kasih"

"Om Kevin" gadis berusia lima tahun itu berlari menghampirinya

Kevin mengangkat tubuh mungil itu membawanya dalam gendongan "Apa kabar cantik!"

"Baik om" jawab Kasih, Kevin masih belum melangkah ia masih menatap wajah imut Kasih

"Lama ya nunggunya?"

"Enggak kok"

"Kita pulang sekarang?" Kasih mengangguk antusias, gadis kecil itu bahkan mengangkat kedua tangannya

"Itu Kasih sama siapa?" Seorang wanita menatap kearah pria asing yang tengah menggendong salah satu murid disekolah itu

"Jangan-jangan penculik anak" gumam wanita itu, ia lalu membuka sepatunya dan melempar sepatu dengan hak lima centi itu hingga mengenai punggung pria berbadan tegap itu

"Aww" Kevin bahkan meringis saat punggungnya terasa sakit

"Heii. Berhenti kamu penculik!" Teriak wanita itu

"Penculik?" Kevin bahkan menoleh guna mencari siapa yang wanita itu sebut penculik

"Kamu sebut saya penculik?" Kevin menunjuk wajahnya sendiri saat wanita itu berdiri tepat dihadapannya

"Iya, siapa lagi! Sini sayang!" Wanita yang merupakan guru disekolah itu mengambil alih Kasih dari gendongan Kevin

Gadis kecil itu bahkan dengan polosnya berpindah di gendongan sang guru "Tapi Miss!" Kasih ingin menjelaskan namun dicegah oleh wanita yang merupakan wali kelasnya

"Kamu jangan takut sayang Miss Syifa disini!" Asyifa semakin mengeratkan pelukannya pada Kasih lalu menatap tajam pria tinggi dihadapannya

"Saya bukan penculik mbak, sini Kasih!" Kevin hendak mengambil Kasih lagi namun segera dicegah oleh Asyifa

"Kamu pikir saya percaya! Saya mengenal kedua orang tua Kasih, dan saya nggak pernah liat kamu sebelumnya" ujar Asyifa masih enggan melepas Kasih

Kevin memutar matanya malas, wanita ini benar-benar keras kepala "Saya ini om nya Kasih, kalau tidak percaya tanya sama Kasih!"

"Benar Kasih?" Tanya Asyifa sambil menatap gadis kecil dalam gendongannya

"Iya Miss, ini om Kevin" jawab Kasih membuat Asyifa tersenyum kecut

"Sudah percaya sekarang!" Pria itu lalu mengambil Kasih dari gendongan wanita tidak waras itu

"Lain kali cari tau dulu Miss!" Ucap Kevin terdengar seperti meledak

"Saya kan hanya jaga-jaga pak, kalau benar bapak penculik itukan akan jadi masalah bagi sekolah" ujar Asyifa tak mau kalah

"Sudah kan? Sekarang kami bisa pergi?"

"Iya.. iya, sudah sana!" Ketus Asyifa sampai sekarang Kevin belum mendengar permintaan maaf dari wanita itu

"Dadah Miss Syifa!" Teriak gadis kecil itu sambil melambaikan tangannya

"Daah sayang"

"Hufft.." Kevin menghela nafasnya berat punggungnya bahkan masih terasa sakit setelah apa yang dilakukan wanita yang menurutnya tidak waras itu

"Cantik sih, tapi menyebalkan" gumam Kevin tapi entah kenapa justru terdengar oleh gadis kecil yang duduk disampingnya

"Om Kevin suka ya sama Miss Syifa?" Pertanyaan konyol, jangankan suka Kevin bahkan tidak ingin bertemu lagi dengan wanita kasar itu

"Ya nggak mungkinlah sayang"

"Tapi tadi om Kevin bilang Miss Syifa cantik" begitu tajam pendengaran gadis kecil ini, sehingga ucapan cantik yang hanya berupa gumaman itu terdengar olehnya bahkan ia bahas hingga mereka sampai dirumah

"Nggak lagi-lagi deh aku jemput Kasih, gurunya benar-benar nyebelin" Gerutu Kevin saat melajukan mobilnya kembali ke kantor

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!