Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Satu

"Kak Aruna"

"Kak Aruna"

Teriakan beberapa anak menyambut kedatangan Aruna. Namanya Aruna Azzahra gadis cantik berusia dua puluh dua tahun ini memang setiap akhir pekan akan disibukkan dengan kegiatan mengajar disebuah tempat kumuh yang mereka sebut Sekolah Kardus. Tempat itu terletak diarea pemukiman kumuh dipinggiran kota Jakarta

"Assalamualaikum anak-anak" Sapa Aruna gadis itu memang selalu ramah terlebih pada anak-anak yang menurutnya kurang beruntung

"Kok telat sih Run?" Tanya Asyifa. Asyifa adalah sahabat Aruna sekaligus menjadi salah satu relawan yang ikut mengajar di Sekolah Kardus dia berprofesi sebagai seorang guru disebuah taman kanak-kanak berstandar internasional

"Iya tadi si Blue ngambek!" Jawab Aruna lalu mendekat ke dekat papan tulis

"Kamu nggak pa-pa kan?" Terlihat raut khawatir yang terpancar dari wajah tampan nan teduh yang dimiliki Yusuf, dia juga salah satu relawan ditempat itu

Sebenarnya Sekolah Kardus itu dibentuk oleh Aruna dan Asyifa, berawal dari keprihatinan keduanya melihat nasib anak-anak yang tinggal disekitar kawasan pemukiman kumuh tersebut

Anak-anak yang mereka ajari adalah anak-anak yang kurang beruntung, anak-anak tersebut tidak pernah mendapatkan pendidikan yang harusnya mereka dapatkan

Keterbatasan ekonomi membuat anak-anak tersebut harus menghadapi kerasnya kehidupan dipinggiran kota besar seperti Jakarta, semua anak-anak yang berada disekolah kardus adalah anak-anak pekerja keras diantara mereka ada yang bekerja sebagai pengamen, pemulung bahkan ada yang menjadi kuli angkut di pasar tradisional yang tak jauh dari pemukiman tersebut itulah yang menjadi alasan bagi Aruna dan Asyifa menciptakan Sekolah Kardus.

Ya walaupun hanya dua hari dalam seminggu tapi sudah lebih dari cukup bagi anak-anak untuk mendapatkan sedikit ilmu yang bisa mereka terapkan di kehidupan sehari-hari

Sebenarnya bukan hanya keduanya, dalam menjalankan Sekolah ini mereka juga mendapat bantuan, selain Yusuf yang merupakan sahabat Aruna dan Asyifa juga ada Prayoga yang merupakan kekasih sekaligus calon suami Asyifa mereka akan menikah beberapa bulan lagi. Keempatnya mengajarkan kepada anak-anak sesuai kemampuan masing-masing yang banyak mengajar adalah Asyifa yang memang berprofesi sebagai guru yang bergantian dengan Aruna sementara Yusuf mengajari anak-anak mengaji mengingat dia adalah lulusan dari pesantren

"Loh Fatir mana? Kok nggak dateng" Tanya Aruna yang melihat muridnya kurang satu

"Ibunya nggak ngizinin kak, katanya mending ngamen biar dapet duit" jawab Nayla yang salah satu murid disekolah kardus

Aruna menarik napas panjang mendengar jawaban dari muridnya. Ini adalah salah satu kendala bagi Aruna dan teman-teman, tak adanya dukungan dari beberapa orang tua anak-anak tersebut bagi mereka bekerja akan jauh lebih baik dari pada harus membuang-buang waktu untuk belajar

"Ya udah kita mulai aja yaa belajarnya!" Titah Aruna. Anak-anak pun mulai mengeluarkan buku mereka dan mulai belajar,

Semua anak-anak terlihat sangat bersemangat dalam menuntut ilmu walaupun tidak disekolah yang sama dengan anak-anak lain yang lebih beruntung mereka tetap bahagia karena sudah bisa membaca dan menghitung itu sudah lebih dari cukup bagi mereka terlebih mereka juga diajarkan bahasa Inggris oleh Asyifa

"Kenapa lagi si Bluemu?" Tanya Yusuf saat keduanya dalam perjalanan pulang setelah selesai mengajar

"Nggak tau tuh Kak, tiba-tiba aja mogok" jawab Aruna dengan suara sedikit keras karena tengah berada diatas motor yang dikendarai Yusuf

"Diganti sama yang baru aja!" Canda Yusuf

"Enak aja. Blue itu kesayangannya Runa loh kak" jawaban Aruna membuat Yusuf tertawa

"Terus besok kerja gimana?"

"Nanti minta tolong sama mas Rafi buat anter"

"Kalau kak Yusuf aja yang anterin gimana?" Tawar Yusuf

"Nggak usah lah kak, nanti malah ngerepotin lagi. Lagian kan kantor Runa nggak searah sama tempat kak Yusuf ngajar" Tolak Runa

"Padahal nggak pa-pa loh Run"

"Iya makasih kak tapi beneran nggak usah nanti biar sama mas Rafi aja"

Dirumah

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Yusuf mengantarkan Aruna pulang kerumah biasanya Aruna akan berkendara sendiri namun motor kesayangannya tiba-tiba harus masuk bengkel

"Dianterin siapa dek?" Tanya Rafi setelah mendengar deru mesin motor meninggalkan pekarangan rumah

"Kak Yusuf" Jawab Aruna

"Ciee.. ciee" Goda Mutiara sang kakak ipar yang merupakan istri Rafi

"Apaan sih mbak Muti" wajah Aruna bersemu mendengar nada menggoda dari Mutiara

"Jangan digodain gitu dong sayang, entar Arunanya terbang loh" Rafi ikut menimpali sang istri

"Ohh yaa emang motor kamu kemana dek?" Tanya Rafi

"Mogok" jawab Aruna singkat

"Mogok lagi?"

"Mending kamu beli baru aja deh Run, biar si Bluemu itu dimuseumkan aja" mendengar ucapan Mutiara membuat suami istri itu tertawa

"Enak aja Blue itu nggak akan pernah tergantikan lagian beli motor nggak semudah beli kacang mbak" Aruna berlalu menuju kamarnya karena hari sudah beranjak sore

"Ohh yaa mas, Bapak mana?" Tanya Aruna seraya memunculkan kepalanya dari balik tembok

"Dimesjid, katanya ada pengajian mungkin pulangnya habis isya" jawab sang kakak

"Oohh" Aruna lalu kembali ke kamarnya

"Kamu nggak kemesjid mas?" Tanya Mutiara pada sang suami keduanya tengah bersantai didepan televisi

"Nanti aja sayang sekalian shalat ashar" Mutiara hanya menggelengkan kepalanya

***

"Runaa" teriak Rafi saat sang adik masih betah didalam kamarnya

"Iya mas bentar"

"Lama mas tinggal nih!"

"Iihh mas Rafi tega banget" Ujar Aruna saat berada dihadapan sang Kaka yang sudah berkacak pinggang. Hari ini terpaksa Aruna harus diantar sang kakak karena motor kesayangannya tengah berada dibengkel

"Nggak sarapan dulu Run?" Tanya Mutiara

"Nggak sempet mbak"

"Lama banget sih. Masmu ini guru bukan yang punya sekolah" omel Rafi. Rafi adalah seorang guru disebuah sekolah menengah pertama negeri diJakarta

"Iya, yaa Allah mas nggak sabaran banget sih bentar lagi jadi bapak loh" Ucap Aruna

"Nggak usah bawa-bawa anak mas kamu"

Keduanya pun berpamitan dengan mencium punggung tangan sang ayah dan Mutiara sementara Rafi dengan diselingi sebuah ciuman di kening sang istri lalu mengusap perut yang sudah mulai membuncit itu

"Udah nggak usah mesra-mesraan katanya telat" Teriak Aruna, dirinya sudah berjalan lebih dulu

"Sirik aja"

Dikantor

"Kamu dianterin siapa Run?" Tanya Anna sahabat Aruna dikantor mereka sama-sama berada di divisi pemasaran disebuah perusahaan properti terbesar dikota ini

"Itu tadi Kakak aku An" jawab Aruna. Keduanya memasuki lift lalu menuju tempat dimana keduanya bekerja

"Ganteng banget kakamu Run, aku boleh lah jadi kakak iparmu" ujar Anna cengengesan

"Enak aja. Kakaku udah nikah bentar lagi jadi ayah"

"Yaah cintanya layu sebelum berkembang"

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA (ENDING)
86 Promo karya baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA (ENDING)
86
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!