Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Kini Steven sudah kembali ke mansion nya setiba nya di depan mansion Steven menghela nafas panjang setelah melihat mobil yang sangat familiar terparkir di depan mansion.
Tapi meskipun begitu Steven tetap masuk ke dalam mansion nya dan menghadapi apa yang akan terjadi di dalam mansion nanti nya.
"Dia siapa Steven?" Tanya wanita paruh baya yang berusia 50 tahun tapi masih terlihat cantik dan awet muda langsung melemparkan lembaran foto kepada Steven.
"Mommy memata-mataiku?" Tanya Steven tidak terima dengan hal itu.
"Mommy tanya gadis itu siapa Steven" Wanita paruh baya itu bertanya kembali.
"Mommy tidak perlu tau dan satu lagi mommy jangan mengusik gadis itu" Jawab Steven.
"Mommy tidak akan mengganggu nya Steven segera bawalah gadis itu bertemu dengan ku dan daddy mu" Ucap Mommy Steven dan lekas pergi dari hadapan Steven.
Steven terlihat bingung dengan ucapan sang mommy dia tidak mengerti mengapa mommy nya menyuruh agar membawa kan gadis nya ke hadapan sang orang tua.
"Bagaimana pengiriman barang kita apa semua lancar?" Tanya Steven.
"Semua berjalan lancar bos, anak buah kita juga sudah menemukan yang meletakkan barang telarang itu bos" Jawab Jerry.
Hmmm....
Di tempat Nadine bekerja Nadine terlihat sangat lesu dan wajah pucat.
"Ada apa dengan ku mengapa aku merasa sangat lelah sekali" Gumam Nadine.
Nadine segera mengambil botol air dan mengambil obat dia langsung saja meminum nya dan melanjutkan pekerjaan nya.
"*Eh guys bukan nya itu si misk*n*" Ucap salah satu gadis.
"Iya tuh bener banget bagaimana Sell" Sambung gadis lain nya.
"Gua punya ide, yukss kita masuk."
"*Eh si misk*n kita mau beli dong tapi loe yang bayar*" Ucap salah satu gadis.
"Se-sella.."
"*Ambilin aja guys yang kalian mau si misk*n yang bayarin tenang aja*" Ucap Sella.
"Sell jangan Sell aku tidak punya uang" Jawab Nadine sedikit takut.
"Berani loe ama kita hah" Kata Sella.
Nadine hanya bisa diam tidak berani melawan.
Ketiga gadis itu pergi meninggalkan Nadine tanpa membayar cemilan yang di ambil oleh mereka terpaksa Nadine membayar semua cemilan yang mereka ambil dengan uang nya yang sudah menipis.
Nadine bernafas panjang dan merasa sedih mengapa dia harus selalu di tindas oleh teman-teman sekolah nya.
Malam hari pun tiba Nadine sudah tiba di rumah nya yang yang sederhana tapi tertata sangat rapi ia langsung saja masuk ke dalam kamar nya dan merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur yang membuat nya selalu begitu nyaman.
Dia memejamkan mata nya untuk melupakan kejadian di tempat bekerja nya padahal saat ini dia merasa sangat lelah sekali.
Keesokan pagi nya Nadine telah berangkat ke sekolah dengan wajah yang lesu dan tidak bersemangat.
Nadine!!!!!!! Teriak Mikala.
"Ada apa dengan mu mengapa kau terlihat sangat lesu sekali bestie ku?" Tanya Mikala.
"Tidak ada Mika aku hanya merasa sedikit lelah saja" Jawab Nadine.
"Apa kamu serius? tidak ada yang mengganggu mu kan" Tanya Mikala tidak percaya.
"Iya Mikala aku tidak apa-apa aku hanya sedikit lelah saja" Jawab Nadine kembali.
"Iya sudah ayo kita masuk ke dalam kelas" Ucap Mikala merangkul bahu Nadine.
Sedangkan di mansion milik Steven, Steven tengah sibuk memeriksa beberapa laporan yang di kirim sang asisten melalui E-mail.
Wajah Steven terlihat berseri-seri tengah memikirkan gadis nya itu sampai-sampai ia tidak fokus untuk memeriksa beberapa laporan yang di kirim sang asisten.
Ekhem....
"Serius amat bos sampai senyum-senyum sendiri" Ucap Jerry.
Brughhhhhh....
Steven melempar bantal ke arah Jerry dan untung nya Jerry bisa mengelak, dan Reza lah yang terkena lemparan bantal.
"Hahahaha apa saya perlu mengambilkan nya lagi bos" Tanya Jerry.
"Kau diam lah apa kau sudah menemukan yang aku minta" Ucap Steven.
"Sudah bos tenang saja saya sudah menemukan siapa pria itu" Jawab Jerry.
Katakan...
"Dia bernama Mahendra Victoria seumuran dengan Nadine dia adalah anak pemilik sekolah dan dia menyukai Nadine saat ini sedang berusaha untuk mendekati Nadine terlebih dia cowo terpopuler di sekolah nya bos" Jelas Jerry sedetail nya.
"Berani sekali dia mendekati gadis ku apa dia tidak takut berhadapan dengan ku" Ucap Steven.
Di sekolah Nadine terlihat wajah nya semakin pucat hingga membuat sahabat nya Mikala khawatir.
"Nad kita ke ruang Uks saja lihat lah wajah mu semakin pucat saja, aku khawatir sekali" Ucap Mikala.
"Ah tidak usah Mika aku baik-baik saja kau tenang lah tidak usah khawatir" Jawab Nadine menenangkan sahabat nya itu.
"Tapi Nad sudah lah ayo kita ke Uks saja aku bakal minta izin ama bu Yana" Ucap Mikala kembali.
"Bu permisi bu mau ke Uks bu Nadine wajah nya pucat sekali" Ucap Mikala kepada sang guru.
Guru yang mengajar di kelas mereka segera melihat ke arah Nadine dan segera mengizinkan mereka berdua menuju ruangan Uks.