Mantan Asisten CEO yang meninggal tiba-tiba bangun di tubuh menantu lemah dan mengetahui semua rahasia kelam keluarga besar Aruna.
Dia yang dibunuh oleh CEO Aruna group akhirnya memutuskan untuk memulai pembalasan dendamnya.
Dimulai dengan misi mengambil kembali posisi putri tunggal keluarga Jayata dan menyingkirkan putri palsu yang licik.
Apakah dia berhasil, atau justru berakhir mati untuk yang ke_2 kalinya?
Yuk,, baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Perempuan simpanan Presdir Jayata
Setelah hasil tes DNA keluar, maka Hani banyak menghabiskan waktunya bersama dengan Presdir Jayata.
Terkadang mereka makan bersama, atau menghabiskan waktu liburan bersama dengan tak lupa mengajak Rizki.
Kali ini Hani dan suaminya mendapat undangan makan siang dari Presdir Jayata. Jadi Hani membantu suaminya memilih barang-barang yang dikenakan Rizki sebelum mereka berangkat ke alamat yang sebelumnya telah diberitahukan Presdir Jayata.
"Bagaimana persiapan pembukaan restoran barumu?" Tanya Hani saat mereka duduk dalam mobil.
"Akan ku usahakan rampung dalam bulan ini," ucap Rizki yang berencana membuka restorannya sekaligus merayakan ulang tahun Hani karena ulang tahun istrinya ialah tanggal 1 bulan depan.
Dia ingin acara yang pertama diadakan di restoran miliknya adalah acara yang berkaitan dengan sang istri.
"Baguslah, kalau ada kesulitan, kau bisa mengatakannya padaku," ucap Hani sambil menggenggam tangan sang suami dengan hangat, ia ingin Rizki mengetahui bahwa dia terus mendukung pria itu dan akan menjadi orang pertama yang akan memasang badan setiap kali ada hal tidak menyenangkan yang terjadi.
Melihat tatapan sang istri yang begitu tulus, Rizki pun langsung menarik Hani ke pangkuannya, memeluk Hani dengan erat dan mendaratkan sebuah ciuman di bibir Hani, Cup, "terima kasih sayang, Aku mencintaimu," ucap Rizki penuh rasa syukur atas dukungan tulus dari sang istri.
"Aku juga mencintaimu," kata Hani mengubur kepalanya di leher suaminya yang hangat.
Mobil terus melaju hingga akhirnya mereka tiba di restoran, Dan disambut dengan hangat oleh manajer restoran yang langsung membawa mereka menuju ruangan VIP.
Sebelum tiba di ruangan VIP, Hani melihat di tempat itu juga ada Hardi yang berjalan memasuki salah satu ruangan VIP.
Kebetulan sekali!
Tetapi Hani tidak terlalu mempedulikannya, hanya mengabaikan Hardi yang menatapnya dengan ketidaksenangan dan melangkah menuju ruangan VIP tempat Presdir Jayata berada.
Sementara Hardi yang melihat kedatangan Hani, dia pun langsung berbalik membuka pintu ruangan dan mengubah ekspresinya saat melihat seorang perempuan yang tak lain adalah Airin telah menunggunya di ruangan VIP tersebut.
Sambil melemparkan senyuman, Hardi berkata, "maaf, urusannya ternyata lebih panjang dari yang ku perkirakan."
Airin tersenyum, "tidak apa-apa, duduklah," ucap Airin diikuti oleh seorang pelayan yang memasuki ruangan dan menyajikan menu makanan pertama pada kedua orang itu.
"Aku dengar sangat sulit memesan reservasi di tempat ini, tapi kau berhasil melakukannya dalam waktu singkat, aku benar-benar terkesan," ucap Hardi.
Airin tersenyum, Tentu saja dia bisa melakukannya kapan saja sebab restoran tersebut adalah salah satu restoran yang dikelola oleh keluarga Jayata.
"Aku senang jika kau menyukainya," ucap Airin mengangkat gelas anggur di samping, lalu kedua orang itu bersulang dan mulai makan dan minum bersama.
Setelah beberapa saat lamanya, akhirnya keduanya menyelesaikan makan siang mereka dan keluar dari ruangan VIP untuk kembali bersama.
"Aku akan mengantarmu sebagai balasan untuk traktiran makanannya," kata Hardi dengan gentlemen membukakan pintu untuk Airin.
"Terima kasih," kata Airin kemudian melangkah keluar diikuti oleh Hardi sampai akhirnya Airin menghentikan langkahnya ketika melihat salah satu pintu ruang VIP juga terbuka memperlihatkan kakeknya keluar dari balik pintu tersebut diikuti oleh seorang perempuan yang tak lain adalah Hani. Rizky tak ada di sana, sebab pria itu sedang berada di toilet.
Kening Airin mengerut saat melihat Hani, Tentu saja dia mengingat perempuan itu sebagai perempuan yang terakhir kali bertemu dengannya ketika Presdir Jayata masuk rumah sakit.
Namun kali ini mereka kembali bertemu?
Terutama saat itu, ketika Hani keluar, dia langsung dirangkul oleh Presdir Jayata dan sebuah ciuman mendarat di puncak kepala Hani membuat Airin melototkan matanya.
Hardi yang ada di sana juga sangat terkejut, Kenapa Presdir Jayata mencium Hani?
Bukankah tadi Hani datang bersama dengan suaminya?
Jangan-jangan Hani menyelingkuhi Rizki?
Hardi langsung menutup mulutnya dengan satu tangan, tak menyangka bahwa Hani akan langsung mencari seorang pria tua kaya raya setelah keluar dari kediaman keluarga Aruna.
Sepertinya kepingan-kepingan yang selama ini menghantuinya telah terpecahkan, ternyata Hani hanyalah seorang simpanan pria tua yang dibiayai oleh Presdir Jayata sehingga ayahnya begitu nekat menyuruh mereka memperlakukan Hani dengan baik.
Tapi ada hal positif yang bisa ia ambil dari kejadian ini, akan menyenangkan membuat masalah ini sebagai ancaman bagi Hani!
Seketika senyuman terukir di wajah Hardi saat ia menatap perempuan cantik yang ada di sampingnya yang tampak sangat syok melihat Hani dan Presdir Jayata telah melangkah pergi menjauhi mereka.
"Kakek,,," wajah Airin begitu pucat, dia tak menyangka kakeknya yang tak pernah menghabiskan waktu untuk makan siang bersama seseorang kini menghabiskan waktu bersama perempuan itu?
Bahkan sudah dua kali!
Apa jangan-jangan....
Airin menggelengkan kepalanya, dia tidak mungkin membayangkan kakek tua itu kembali memiliki seorang istri yang seumuran dengannya.
Mustahil!
"Perempuan itu mantan pembantuku, Bagaimana bisa dia kenal dengan Presdir Jayata?" Ucap Hardi dari samping membuat Airin menatap Hardi dengan bingung.
"Mantan pembantu katamu?" Tanya Airin melongo.
"Ya, namanya Hani, sebenarnya dia menikah dengan seorang pecundang dari keluarga kami dan keluarga mereka sama sekali tidak dipandang oleh keluarga kami sehingga mereka sekeluarga hanya dijadikan pembantu di rumah kami. Tapi beberapa waktu yang lalu mereka kabur dari rumah dan ternyata sekarang malah berakhir menjadi simpanan,,, maafkan aku, aku sudah salah bicara. Kakekmu tidak mungkin melakukan hal seperti itu," ucap Hardi.
Airin semakin terkejut mendengar ucapan Hardi.
Hanya seorang mantan pembantu?
Dan terakhir kali dia mendengar Hani di rumah sakit membicarakan bisnis dengan kakeknya?
Kalau begitu saat itu.... Hani pasti berbohong!
Tidak mungkin seorang pembantu yang meninggalkan pekerjaannya kemudian memiliki hubungan bisnis langsung dengan orang dari keluarga Jayata, apalagi itu adalah kakeknya sendiri, Presdir yang terkenal sulit didekati.
Kalau begitu, satu-satunya hal yang bisa dipastikan oleh Airin bahwa Hani mungkin telah merayu Presdir Jayata!
Tapi bagaimana bisa?
Jelas-jelas Airin tahu bahwa Presdir Jayata sangat mencintai istrinya, tetapi sekarang setelah istrinya tiada malah berulah dengan mencari seorang perempuan muda?
Airin benar-benar tak habis pikir, namun dia juga merasa konyol atas apa yang baru saja ia ketahui.
Dan ini pun,,, sepertinya adalah ancaman baginya.
Bagaimana jika nanti Hani benar-benar melahirkan seorang anak untuk Presdir Jayata?
Maka anak itu akan menjadi saingannya, dan anak yang memiliki darah keluarga Jayata yak mungkin dia kalahkan dengan statusnya uang hanya sebagai anak angkat!
Memikirkan itu, Airin menggelengkan kepalanya, "aku tidak bisa percaya ini," ucap Airin.
"Jangan khawatir, lagi pula Hani itu sudah menikah, jadi aku yakin kakekmu hanya tertipu saja, segera mereka akan mengakhiri hubungan itu," ucap Hardi.
"Bisakah kau membantuku mengumpulkan informasi tentang Hani? Sepertinya kakek sudah benar-benar gelap mata padanya," ucap Airin.
"Jangan khawatir, aku pasti membantu mu, lagi pula Hani bukanlah perempuan baik-baik, dia penuh muslihat dan tipu daya, kakekmu pasti akan segera mengetahui sifat aslinya," ucap Hardi.
Airin merasa lebih tenang dengan ucapan Hardi.
@@@... novel tamat di bawah ini sangat bagus lho,,, otor jamin kalian terhibur membacanya... Mampir ya...
semakin mendekati kehancuran.. /Chuckle/