NovelToon NovelToon
Kegelapan Sistem

Kegelapan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Perperangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: vedom

Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10 KERIBUTAN DI HARI PERTAMA SEKOLAH

"Kamu... yang menyelamatkanku waktu itu kan?" ucap

salah satu siswa cowok.

"Oh kamu yang dikeroyok 4 orang itu?" kata Arjuna sambil

duduk di sebelahnya.

"Benar, aku Kelvin. Terima kasih atas pertolonganmu,"

ucap Kelvin dengan sungguh-sungguh.

"Ya," jawab Arjuna singkat.

"Tak kusangka kamu siswa baru disini, kebetulan sekali,"

Kelvin begitu senang penyelamatnya kini 1 sekolah dengannya,

bahkan 1 kelas.

Beberapa siswi mencoba berkenalan dengan Arjuna,

namun Bu Meyrin menghentikannya karena masih dalam

pelajaran.

"Ssttt... mohon kembali ke tempat duduknya, anak-anak.

Ingat masih pelajaran, kenalannya nanti pas istirahat saja,"

perintah Bu Meyrin.

Sepanjang pelajaran, banyak yang curi-curi pandang pada

Arjuna, terutama cewek-cewek.

Bahkan Bu Meyrin melakukan hal yang sama meski tak

terlalu kentara, namun hal ini disadari oleh Arjuna.

"Hm? Kenapa guru itu selalu curi pandang padaku?' batin

Arjuna.

"Hahaha... sepertinya wanita itu terpesona olehmu,

bocah," Erebos terbahak.

Arjuna,

"Lebih baik setelah ini kau kasih dia PELAJARAN, aku

yakin dia gak nolak hahaha," ucap Erebos sambil menekankan

kata pelajaran, tentu Arjuna paham apa yang iblis imut itu

maksud.

'Berisik iblis mesum!

Pelajaran akhirnya selesai, lalu semua cewek-cewek

langsung mendekat ke arah Arjuna.

"Arjuna kamu tinggal dimana?" tanya satu cewek.

"Udah punya pacar?" tanya cewek lain.

"Minta nomor HP kamu dong?"

Arjuna merasa pusing mendengar cewek-cewek itu yang

berisik.

Entah kenapa sejak kematian Luna, ia seolah merasa tak

tertarik sama sekali dengan perempuan, atau setidaknya

belum.

"Arjuna, kamu mau ikut ke kantin? Aku akan

mentraktirmu sebagai terima kasih telah menyelamatkanku,"

ajak Kelvin.

"Baiklah," Arjuna setuju.

la merasa itu lebih baik daripada dikerubungi

cewek-cewek ini.

Di sepanjang perjalanan menuju kantin, banyak pasang

mata menatap Arjuna.

Mereka terkagum-kagum dengan ketampanan Arjuna,

namun tak sedikit juga yangjulid.

Arjuna dan Kelvin tiba di kantin dan duduk di pojokan.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Kelvin.

"Samakan denganmu," jawab Arjuna singkat.

"Oke."

Setelah memesan, Kelvin duduk semeja dengan Arjuna.

"Arjuna aku senang bertemu denganmu lagi. Kau keren

sekali, bisa menghajar mereka berempat dengan mudah,"

ucap Kelvin kagum.

"Mereka mengganggumu lagi?" tanya Arjuna.

Kelvin terbahak.

"Hei bung, kamu menghajar mereka abis-abisan.

Tentunya mereka masih di rumah sakit, belum masuk sekolah

sampai saat ini," ucap Kelvin.

"Oh baguslah, bilang padaku kalo kamu diganggu mereka

,ucap Arjuna.

Kelvin sungguh senang. Ini pertama kalinya seseorang

begitu baik padanya selain kedua sahabatnya.

Kemudian muncul cowok kurus mendatangi meja Arjuna

dan Kelvin.

"Hei Vin, kenapa ke kantin gak ajak-ajak sih?" protes

cowok itu.

"Sory bro, tadi aku sama Arjuna, kasian dia dikerubungi

cewek," Kelvin terkekeh.

"Oh gitu. Kenalin bro, aku Liam Anderson, cowok paling

ganteng di sekolah ini," ucap cowok bernama Liam itu.

"Paling ganteng diantara penghuni kolam ikan

maksudmu?," cibir Kelvin.

"Berisik karung beras," protes Liam.

"Siapa yang kau bilang karung beras, cungkring!?" protes

Kelvin gak mau kalah.

Arjuna hanya diam memainkan ponselnya tak

menghiraukan 2 makhluk di depannya itu yang baku hantam.

Plakk!!

"Berisik!!" ucap seorang cewek menggeplak kepala Kelvin

dan Liam.

"Joana... sakit tau!!" Protes keduanya.

"Tolong abaikan 2 makhluk astral itu," ucap Joana.

"Perkenalkan, aku Joana. Joana Grey," Joana

memperkenalkan diri.

"Hm..." Arjuna hanya mengangguk.

'Sialan, cuek banget nih cowok,' batin Joana kesal.

"Gak usah kecentilan deh, Jo. Kayak baru liat cowok

cakep aja," cibir Kelvin saat melihat Joana menatap Arjuna.

"Siapa yang kecentilan?" Joana menggeplak lengan

Kelvin.

Mereka berempat makan.

Sambil makan, Joana yang penasaran pun bertanya pada

Arjuna.

"Kamu tinggal dimana?" tanya Joana.

"Di kontrakan," jawab Arjuna dingin.

"lyaa... maksudku dimananyaaa...." kesal Joana yang

ditanggapi dingin oleh Arjuna.

"Bukan urusanmu," jawab Arjuna enteng.

Ingin rasanya Joana memasukkan Arjuna ke dalam oven,

biar sifat dinginnya itu mencair.

"Sudah, sudah. Kenapa kau tanya dimana Arjuna tinggal

sih, Jo? Mau ngapelin Arjuna? Gercep juga lo?" ejek Kelvin

terbahak.

"Mau nginep kali," imbuh Liam.

"E-enak aja...!!" ucap Joana malu.

"Kamu tinggal sendiri, Arjuna?" tanya Kelvin.

"Ya," ucap Arjuna.

"Orang tuamu?" kepo Liam.

Arjuna hanya menaikkan bahunya, merasa malas

menjawab pertanyaan itu.

Ketiganya terdiam, merasa tak enak dengan pertanyaan

barusan. Mereka menduga Arjuna ada masalah dengan

keluarganya.

Lalu kemudian ada beberapa cowok yang mendatangi

mereka.

"Jadi ini siswa baru yang dibicarakan itu?" ucap 1 dari

mereka.

"Ternyata Baja," ejek satunya.

"Hei, bocah. Jangan coba-coba tebar pesona ya di

sekolah ini. Kau cuma murid baru!" ucap seorang cowok

bernama Jamie yang sepertinya ketua mereka. Jamie dan

kelompoknya adalah siswa kelas XIl.

Mereka suka sekali mengganggu adik kelas mereka.

'Huh, dimana-mana ada saja sampah seperti mereka,'

batin Arjuna.

"Hei, jangan diam saja, bocah!!" teriak Jamie kesal karena

Arjuna mengabaikannya.

"Hentikan, Jamie!" teriak Joana.

"Joana, kenapa kamu bersama dia?" protes Jamie.

"Terserah akulah,"jawab Joana enteng.

Sudah rahasia umum bahwa Jamie menyukai Joana,

namun Joana selalu menolak Jamie.

Joana adalah siswi cantik yang agak tomboy.

Wajahnya begitu cantik, rambut sebahu, tinggi badan

ideal dan 2 aset yang cukup besar. Wajar jika banyak cowok

mengidolakannya, namun udah tak terhitung berapa cowok

yang ditola knya.

Joana sendiri tak pernah dekat dengan cowok kecuali

kedua sahabatnya, Liam dan Kelvin. Mereka bertiga sudah

berteman sejak SD.

Joana lah yang sering melindungi Kelvin dan Liam yang

sejak kecil selalu diejek teman-temannya karena postur

tubuhnya, dimana Kelvin sedikit gemuk, sedangkan Liam

begitu kurus kayak gak pernah dikasih makan setahun.

Capek mendengar omongan mereka, Arjuna memutuskan

untuk pergi dari sana. la malas meladeni orang-orang seperti

mereka.

"Hei tunggu, jangan kabur kau!" cegah Jamie.

Namun Arjuna tak peduli, ia tetap berjalan meninggalkan

mereka hingga akhirnya Jamie kesal dan melayangkan

tinjunya pada Arjuna.

Sret...

Arjuna dengan mudah menghindarinya.

"Sialan, kalian hajar dia!" perintah Jamie pada

teman-temannya.

"Hahaha... ayo berkelahi, aku gak suka kalian rukun,"

teriak Erebos dari jauh.

lblis itu menonton keributan itu seolah lagi menonton

bioskop, pakai acara ngemil pula!

Arjuna,

22

Arjuna memutar matanya malas.

Baru hari pertama masuk sekolah ia sudah terlibat

masalah, padahal ia ingin sekolah dengan tenang.

"Hiattt!!"

Para anak buah Jamie mencoba menyerang Arjuna.

Namun Arjuna yang merasa malas hanya menghindar.

Tak peduli seberapa banyak pukulan dilayangkan, Arjuna

dengan mudah menghindari mereka.

'Hm? Sepertinya dia bukan anak sembarangan, duga

seseorang yang melihat keributan itu.

la tak melaku kan apapun dan mengamati keributan itu.

Arjuna melihat para pengeroyoknya terlihat lelah karena

tak berhasil memukulnya.

"Apa yang kalian lakukan, bodoh? Kenapa gak becus

mukul bocah itu?" kesal Jamie pada anak buahnya.

"Hah... hah... dia kuat banget bro. Licin banget kek belut,"

ucap salah satu dari mereka.

"lya, coba kau pukul dia sendiri," tantang lainnya.

"Brengsek..." kesal Jamie.

la maju dan langsung menyerang Arjuna, namun kali ini

Arjuna tak berbaik hati.

Grepp...

Arjuna menangkap tangan Jamie, lalu memelintirnya ke

belakang.

"Aarghh!!" teriak Jamie.

"Sudah kubilang aku malas menanggapi kalian, rasakan

ini," ucap Arjuna.

Krekkkk...

Suara tulang yang bergeser dari sendinya terdengar

nyaring.

“AAARRGGHH!!" teriak Jamie kencang.

Arjuna melepaskan lengan Jamie dan melihatnya terkapar

di tanah sambil memegangi bahunya.

Semua yang melihatnya bergidik ngeri dengan aksi Arjuna

yang kejam itu.

"Si-sialan, apa yang kau lakukan pada Jamie?" protes

teman-teman Jamie.

Arjuna hanya mengendikkan bahunya lalu pergi dari sana.

"Hei tunggu!!" perintah seseorang.

Semua mata memandang, dan rupanya itu adalah suara

seorang siswa bernama Erik.

Erik!!"

Teman-teman Jamie terlihat senang dengan kedatangan

Erik. Mereka yakin Erik bisa menghajar Arjuna.

"Erik, hajar bocah belagu itu. Lihat apa yang dia lakukan

pada Jamie," satu dari mereka mencoba mengadu Erik dan

Arjuna.

Erik adalah anggota klub beladiri di sekolah. la selalu

mewakili sekolah di kejuaraan antar sekolah.

Erik sendiri adalah teman baik Jamie, namun Erik tak

pernah ikut saat Jamie membully siswa lain karena ia hanya

tertarik pada orang-orang kuat.

"Bocah, kenapa kau lakukan itu pada Jamie?" tanya Erik

dengan mata tajam.

Arjuna melihat Erik, dan menyadari bahwa Erik bukan

siswa biasa.

'Hm... level kekuatannya Raga tingkat 2, batin Arjuna.

Bagi seorang siswa, itu adalah level yang cukup tinggi,

mengingat pengendalian tenaga dalam bisa dilakukan saat

usia anak-anak beranjak remaja.

"Tanya saja temanmu itu," ucap Arjuna malas meladeni

Erik.

"Jangan mentang-mentang kau sedikit kuat, kau bisa

melakukan apapun yang kau mau," ucap Erik.

"Kata-kata itu sebaiknya kau ucapkan pada teman

bodohmu itu," balas Arjuna.

“Apa katamu?" kesal Erik.

"Erik, tolong hajar dia! Lihat apa yang dia lakukan pada

Jamie," ucap salah satu teman Jamie.

“Berisik, diam kalian!" teriak Erik.

Teman-teman Jamie terdiam. Mereka sungguh takut

dengan Erik, karena Erik jauh lebih menakutkan dibanding

Jamie.

Kenapa dia begitu tenang?' batin Erik saat melihat Arjuna.

'Aku yakin dia adalah ahli beladiri, namun kenapa aku tak

bisa melihat level kekuatannya?' batin Erik penasaran.

Sudah rahasia umum bahwa kebanyakan ahli beladiri

mempunyai aura berbeda-beda.

Warna aura menunjukkan level kekuatan mereka.

Sepengetahuan manusia, level Raga biasanya berwarna

hijau, level Bumi berwarna merah, level langit berwarna biru,

level semesta berwarna putih. Tak ada yang tahu apa warna

untuk level kekuatan dewa, karena tak ada manusia di bumi

yang mencapai level itu. Jika ada, itu berarti orang itu adalah

manusia terkuat di bumi.

Semakin gelap warnanya semakin tinggi tingkatannya.

Tentu saja ada beberapa kasus berbeda, dimana ada

orang-orang tertentu yang warna auranya tak seperti itu.

Ada beberapa manusia yang bisa mengontrol dan

menyembunyikan aura mereka, sehingga lawan tak bisa

membaca level kekuatannya.

"Bocah, sebaiknya kau meminta maaf pada mereka. Tak

peduli kau salah atau tidak. Kau siswa baru kan? Lebih baik

turuti kata-kataku jika ingin hidup tenang di sekolah ini," ucap

Erik.

"Lebih baik aku membunuh kalian semua daripada aku

melakukan hal bodoh yang kau bilang," ucap Arjuna enteng.

Erik tersulut emosi mendengar kata-kata provokatif itu.

"Brengsek, jangan salah kan aku jika kau berakhir di

rumah sakit," kesal Erik.

Dia mengeluarkan aura Raga tingkat 2 nya, lalu menerjang

Arjuna.

'Ayo tunjukkan kekuatanmu, bocah!' batin Erik.

Erik mencoba menendang Arjuna, namun dengan enteng

Arjuna mencekal kaki Erik.

"A-apa?" Erik begitu syok.

Erik memutar kakinya dan mencoba memberikan

tendangan lain namun Arjuna menangkap lagi kaki Erik lalu

melemparkan Erik hingga 10 meter.

"A-apa itu barusan?" Erik semakin syok.

Arjuna yang sudah jengah pun berjalan mendekati Erik

sambil mengeluarkan aura level Buminya. Meski kekuatannya

berada di level Langit, ia tak ingin terlihat menco lok. Dan juga

ia tak ingin semua orang yang menonton pingsan merasakan

aura Langitnya.

"Di-dia... sudah sampai level Bumi?" Erik begitu syok

menyadari bahwa Arjuna berada di atasnya.

la begitu ketakutan saat Arjuna berjalan ke arahnya

dengan wajah dingin dan aura menakutkan.

Tubuh Erik bergetar. Ini pertama kalinya ia takut pada

seseorang selain gurunya.

"Tu-tunggu...!!" cegah Erik ketakutan saat Arjuna berada

di depannya.

Namun Arjuna tak peduli, ia menendang Erik hingga

terpelanting sejauh belasan meter dan membentur tembok.

Duaghh...

Erik pun memuntahkan seteguk darah dan pingsan

seketika.

1
Mashudi Alwindra
dirapiin aja itu paragraf sma tanda bacanya thor
Erwan Ady
semoga aja ngak mandek ini novel
Erwan Ady
mantap gan
Erwan Ady
semangat thor
Erwan Ady
kalau bisa kasih kolom thor atau tanda baca yang membedakan sistemnya, karyanya bagus.
vedom: terimakasih saranya kka
vedom: iya kka nanti di perbaiki
total 2 replies
vedom
Aduh maaf nanti saya perbaiki
Dot Bayi
tor bikin crta tu gmna kok seenak udel ganti nama MC nya..yg pertama Arya kokolome.kdua Arjuna yg ketiga Daniel..sbenernya yg mna yg bner
vedom: maaf kka nanti di perbaiki
Protocetus: wkwkwkwkwk
total 2 replies
Hiroki524
Jatuh cinta sama kisah cintanya❤️
Protocetus: kunjungin ya novelku Mercenary of Dorado
vedom: makasi🙏
total 2 replies
+sakuran+
Bagus banget ceritanya!
vedom: makasi🙏
total 1 replies
VagaBond
Bukan main bagusnya.
vedom: makasi🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!