Erina, gadis pekerja keras yang selalu mengedepankan gaya. Dia dijodohkan dengan seorang pengusaha sukses. Namun, apa jadinya jika sang pengusaha mempunyai pujaan hati lainnya?
Mampu kah, Erina menjalin rumah tangga dengan tantangan meluluhkan hati suaminya, agar hanya melihat dirinya seorang?
Yuk ikuti kisahnya!
Terimakasih ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertama
Erina menatap kagum pada pantulan cermin, dia merasa sangat puas pada hasil make-up di wajahnya.
Tidak hanya dirinya, Belinda yang masuk saat hendak memeriksa kesiapan Erina pun, merasa sangat puas.
"Kamu sungguh cantik Erina, bahkan mama pangling melihatnya." puji Belinda menatap penuh kekaguman.
Belinda juga berterimakasih pada pihak mua yang telah bekerja keras untuk memaksimalkan tampilan Erina. Tak lupa, Belinda juga memberikan mereka tips yang besar, sebagai bentuk terimakasih darinya.
"Kalian jadi pengiringnya ya." pinta Belinda pada pihak wo.
Sebelum, Erina ke aula hotel. Sekali lagi, Belinda memeluk dan berterimakasih pada Erina. Belinda, juga menyemangati Erina, untuk tidak terlalu merasa deg-degan.
Saat pintu aula terbuka, semua mata langsung menatap takjub ke arah Erina. Dia yang berbalut gaun putih dengan kain panjang menjuntai di belakang, menambahkan kesan yang begitu mewah.
Bahkan, awak media yang sengaja datang untuk meliput, merasa jika Erina adalah wanita yang tepat, bersanding dengan Ervin, si pengusaha tampan.
Ervin sendiri, sempat tertegun melihat pengantinnya. Bahkan, saking kagumnya, Ervin sampai lupa cara mengedipkan matanya.
Dan sikap Ervin, tidak luput dari pantauan Herman yang berada di dekatnya.
Erina duduk di sebuah kursi yang telah di siapkan, sedangkan Ervin berada di tempat yang tidak terlalu jauh darinya.
"Sah ..." suara teriakan menggema di seluruh ruangan.
Bahkan, Erina meremas bajunya, karena sadar jika sekarang dia adalah sosok dari istri Ervin, sang pengusaha yang sukses.
Ervin melangkah mendekati Erina, dia menyematkan sebuah cincin berlian sebagai simbol, tanda pernikahan darinya. Setelahnya, Erina menuntun tangan Ervin untuk di cium sebagai tanda penghormatan. Sontak, Ervin terkejut, dengan keberanian yang ditunjukkan oleh Erina.
Erina juga memakai cincin yang diantarkan oleh pihak wo, untuk di pasangkan pada jemarinya Ervin.
"Berdoa lah, di pucuk kepala istrimu," pinta zair dengan menahan perih. "Minta lah, keberkahan dalam pernikahan kalian." lanjut Uzair.
Uzair, mati-matian dia menyembunyikan luka yang bersemayam di hatinya.
Ervin meletakan sebelah tangannya pada pucuk kepala Erina, dia membaca doa seraya di tuntun oleh Uzair. Dan setelahnya, Ervin mengecup singkat kepala Erina.
Sontak Erina membeku, walaupun dulu, dia sering menghabiskan waktunya di dunia malam, namun perlakuan intim seperti tadi, baru pertama kali di rasanya.
Ada rasa aneh menjalar di hatinya, dia sendiri, tidak bisa mengungkapkan tentang apa yang sedang terjadi.
Setelah ijab kabul selesai, sekarang Erina kembali masuk ke kamar untuk kembali di make-up agar bisa nakk pelamin. Tak lupa, Erina juga menggantikan bajunya ke baju adat dari keluarga Ervin.
Saat pengantin kembali bersiap, para tamu langsung mendatangi beberapa meja yang disusun dengan berbagai makanan. Tak hanya makanan khas, Belinda juga memesan makanan kekinian yang biasanya di endorse oleh beberapa selebriti ataupun selebgram.
Akhirnya, Erina kembali keluar dengan iringan, tepuk tangan dari semua tamu. Sekarang dia menggenakan baju daerah berwarna maroon, di dukung dengan make-up bold, yang membuat siapapun takjub akan kecantikannya.
Ervin pun, dengan bangga membawa Erina mengikuti langkahnya untuk menuju pelamin, tidak terlihat raut wajah terpaksa disana. Bahkan, hari ini dia melupakan ponselnya, untuk memberi kabar pada Clara.
Disisi lain, Clara uring-uringan kala melihat setiap media mengabarkan tentang betapa mewahnya hari pernikahan Ervin. Anak dari seorang pengusaha kondang, Herman dan Belinda.
Semua tidak menyangka jika seorang Ervin bisa tertunduk dengan Erina, yang hanya seorang gadis menengah kebawah. Bukan, dari kolega ataupun anak-anak teman bisnis lainnya.
Profil, Erina langsung di sorot, termasuk foto-foto di akun-akun medianya dulu. Foto-foto dengan baju seksi saat Erina bersama teman-temannya.
Dan foto tersebut, di temukan di salah satu akun mantan temannya dulu.
Beruntung, Erina, sudah terlebih dahulu menghapus semua foto terbuka di media sosial pribadinya.
"Ternyata, wanita ini juga tidak sebersih yanh dikira." cibir Clara menatap foto Erina.
Namun, dia sedikit cemburu jika dibandingkan, tubuh Erina lebih terlihat jauh lebih menggoda.
Disisi lain, mantan teman-teman dari Erina langsung heboh kala melihat Erina bersanding dengan pengusaha.
Mereka mengira, jika Erina menolak kemauan mereka hanya karena dia ingin memikat lelaki yang mempunyai segalanya.
Dengan bodohnya, mereka mengomentari setiap berita, dengan menyebarkan foto-foto seksi Erina yang masih tersimpan di galeri ponsel mereka.
Malam semaki larut, kedua pasangan di haruskan untuk istirahat di kamar.
Dan Belinda, sudah menyiapkan sebuah kamar yang indah untuk ke dua pengantin.
Dan untuk para tamu sendiri, sebagian sudah ada yang pulang, dan sebagian lagi, masih memilih menginap di hotel yang sama.
Kembali ke kamar pengantin. Melihat Erina memasuki kamar mandi, Ervin baru teringat akan ponselnya.
Dia langsung mencari-cari ponsel di antara barang-barangnya. Dan betapa terkejut Ervin, saat melihat spam chat dari Clara, begitu pun dengan puluhan panggilan.
Karena tidak ingin kekasih hatinya bertambah kesal, Ervin langsung menekan panggilan vidio pada kekasihnya.
"Kamu jahat ..." ucapan yang terdengar saat Clara menjawab panggilan dari Ervin.
"Maafkan aku sayang, aku gak sempat memang ponsel hari ini." keluh Ervin.
"Kamu tahu? Aku tersiksa melihat semua media menyangkan hari pernikahanmu. Aku terluka ... Kamu bahkan mengabaikan aku ..." teriak Clara, dengan air mata yang mengalir.
"Maafkan aku, kenapa kamu melihatnya, kenapa tidak kamu manjakan dirimu dengan ke salon ataupun belanja?" ujar Ervin.
"Kamu pikir, uang bisa menyembuhkan luka ku?" balas Clara membuat Ervin tersipu.
"Kemari lah, aku rindu ..." ujar Clara memamerkan lekuk tubuhnya.
Bahkan Clara, sengaja mengubah mode kamera belakang, dan dengan memperlihatkan tubuhnya di depan cermin.
"Jangan malam ini, karena disini masih banyak orang." balas Ervin membuat Clara membanting kan ponselnya.
Alhasil, panggilan tersebut terputus.
Bersamaan dengan itu, Erina keluar menggunakan handuk, yang hanya membalut dada sampai pahanya.
"Baju mu kemana?" tanya Ervin, terkejut dengan penampilan Erina.
"Ah ... Itu lah, masalahnya ... Sepertinya mamamu lupa memasuki bajuku ke kamar ini." ujar Erina.
"Dan aku juga gak mungkin, terus-terusan memakai baju tadi kan?" lanjut Erina, "Atau kamu mau akan baju yang ini?" goda Erina memperlihatkan sebuah lingerie warna hitam, yang di ambil dari sebuah kotak, di atas nakas.
"Ahhhh ... Kenapa seperti ini ... Bukannya, biasa para lelaki lah, yang menggoda istrinya?" batin Ervin.
Tanpa sadar, Ervin mengakui Erina sebagai istrinya.
"Pasti di kamar mandi, ada kimono kan? Kmu pakai itu aja dulu." perintah Ervin.
"Tidak, aku malah maunya gak pakai apa-apa." goda Erina menaik turunkan alisnya. Dia berjalan, mendekati Ervin yang terlihat gugup.
ya ampun..
msih bgusan istrimu ke'mana2.... jgn nyesel ya... klo setelah ini km makin trsiksa dgn pnampilan aduhai istrimu.... tpi km g bisa mnyentuhnya... krn pasti erina jga males km jdikan cadangan di saat km trhianati😎😎
apa gunanya kekuasaanmu ervin....😅😅
kotoran upil ,ervin saja tidak punya
kekuasaan atasmu.