NovelToon NovelToon
Seniman Jalanan Ternyata CEO

Seniman Jalanan Ternyata CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:102.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Cerita ini lanjutan Aku Yang Tidak Sempurna.

Bakat yang di milikinya adalah warisan dari sang mama yang seorang pelukis terkenal.

Namun ia lebih memilih menjadi pelukis jalanan untuk mengisi waktu luangnya. Berbaur dengan alam itu keinginannya.

Dia adalah Rafan Nashif, seorang pelukis jalanan dan sekaligus seorang CEO di perusahaan.

Namun tidak banyak yang tahu jika dirinya seorang CEO, bahkan pacarnya sendiri pun tidak tahu.

Sehingga ia di hina dan di selingkuhi karena di kira hanya seorang seniman jalanan yang tidak punya masa depan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran, mampir yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika nama tempat, nama orang ada yang sama itu hanya kebetulan semata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

Baru saja keluar dari pintu gerbang, mobil Rafan di hadang oleh Suryo. Rafan pun menghentikan mobilnya dan membuka kaca mobilnya.

"Rafan, bisa kita bicara sebentar?" tanya Suryo.

"Maaf Pak Suryo, sepertinya kita tidak ada urusan yang penting," jawab Rafan.

"Sebentar saja Nak, boleh ya?" Suryo tetap memaksa bahkan setengah memohon.

"Bicara saja, soalnya aku tidak punya banyak waktu," kata Rafan.

Suryo meminta Rafan untuk ke suatu tempat. Akhirnya Rafan pun setuju untuk ikut mobil Suryo.

Rafan di bawa ke sebuah restoran hotel, karena Suryo ingin membahas sesuatu. Rafan hanya mengikuti walau pun ia curiga dengan sikap Suryo yang tiba-tiba baik, bahkan sangat baik.

Suryo mempersilakan Rafan untuk masuk. Bahkan kali ini Suryo melayani Rafan seperti atasan dan Suryo seolah bawahan.

Baru saja mereka duduk, pelayan datang dengan membawa minuman tanpa di pesan oleh Rafan.

Hal itu semakin menimbulkan kecurigaan bagi Rafan. Namun ia akan ikuti permainan Suryo.

"Silakan Tuan, ini adalah minuman gratis dari restoran kami," ucap pelayan itu. Kemudian pelayan memberikan buku menu untuk Rafan dan Suryo memesan makanan.

Rafan pun memesan makanan, namun ada gelagat aneh dari Suryo dan pelayan itu. Karena keduanya saling kode.

Namun Rafan pura-pura tidak tahu, Rafan tidak bodoh. Pasti ada sesuatu yang Suryo rencanakan.

Setelah pelayan pergi, Suryo mempersilakan Rafan untuk minum. Rafan tersenyum tipis, kemudian ia pura-pura meneguk minuman tersebut.

"Oh ya Pak Suryo, aku ingin ke toilet dulu," kata Rafan.

"Silakan Nak," ucap Suryo.

Rafan bangkit dari duduknya dan baru dua langkah Rafan berjalan, Rafan terhuyung dan hampir jatuh.

Suryo segera menangkap Rafan. "Kamu tidak apa-apa Nak?" tanya Suryo dengan nada lembut.

"Aku tiba-tiba pusing," jawab Rafan.

Suryo tersenyum. Kemudian menawarkan Rafan untuk ke kamar. Rafan dipapah oleh Suryo ke kamar yang sudah ia sewa.

Rafan sudah tidak sadarkan diri saat di bawa masuk ke dalam. Kemudian Rafan di baringkan ke tempat tidur.

"Bagaimana Om?" tanya Marieta.

"Sekarang tinggal kamu yang kendalikan. Jangan sampai gagal, karena Om sudah memasang kamera di vas bunga itu," jawab Suryo.

Suryo kemudian pamit meninggalkan Rafan dan Marieta berdua saja. Marieta tersenyum melihat Rafan yang tidak sadarkan diri.

"Sekarang kamu menjadi milikku seutuhnya, aku tidak menyangka ternyata semudah itu mendapatkan mu. Besok, dunia akan tahu jika kamu sudah tidur denganku," ucap Marieta sambil mengelus pipi Rafan dengan jari telunjuknya.

"Kamu memang tampan sayang, malam ini kita akan tidur bersama," ucap Marieta.

Marieta hendak membuka dasi dan baju Rafan. Namun tangan Marieta di cekal oleh Rafan. Marieta pun terkejut karena tiba-tiba Rafan sadar.

"K-kau tidak pingsan?" tanyanya kaget.

"Huh, kalian pikir aku bodoh, rencana seperti ini terlalu klise," jawab Rafan.

Rafan mendorong tubuh Marieta hingga terduduk di lantai. Kemudian Rafan menghubungi seseorang untuk menangkap Suryo.

"A-apa yang akan kau lakukan?" tanya Marieta.

"Bukankah kamu ingin tidur denganku? Ayolah buka pakaian mu," jawab Rafan.

Marieta beringsut di lantai ketika Rafan mendekatinya. Di matanya Rafan terlihat berbeda kali ini.

Tatapan mata tajam seperti elang mengincar mangsanya. Dan seperti ingin mengintimidasi dirinya.

Marieta mundur perlahan, dia ingin bangkit, namun kakinya di injak oleh Rafan. Marieta menjerit kesakitan.

"Aaaah sakit...!" pekiknya. "Kamu kejam!" imbuhnya. Marieta menangis ketakutan.

Seorang Rafan yang biasanya lembut, manis dan sopan tiba-tiba berubah seperti seorang psikopat.

Rafan menoleh ke pintu karena ada yang mengetuk pintu kamar. Rafan segera membukanya.

"Bawa dia!" perintah Rafan.

"Siap Tuan!" Dua orang anak buah Rafan pun mendekati Marieta. Kemudian salah satu memukul tengkuk Marieta hingga pingsan.

Tidak ada yang perduli saat Marieta di bawa keluar dari hotel. Mereka hanya mengurus urusan mereka masing-masing.

"Bawa ke tempat biasa, nanti aku menyusul," kata Rafan.

"Baik Tuan." Mereka jalan duluan ke tempat yang di maksud oleh Rafan. Sementara Rafan ingin sholat dulu karena sudah hampir waktu magrib.

Rafan pergi ke masjid terdekat, karena untuk pulang ke rumah cukup jauh. Setelah selesai sholat, Rafan kembali ke perusahaan.

"Tuan," sapa Ridho.

"Hmmm, apa mereka sudah datang?" tanya Rafan.

"Sudah Tuan, mereka ada tempat biasa," jawab Ridho. Tadi Rafan mengirim pesan ke Ridho untuk menunggu di perusahaan.

Ridho yang hendak pulang pun akhirnya tidak jadi setelah menerima pesan singkat dari Rafan.

Kini mereka sudah berada di sebuah ruangan bawah tanah. Ruang di mana Suryo dan Marieta berada sekarang.

"Halo Pak Suryo, kita bertemu lagi. Sepertinya kita memang di takdir kan untuk berjodoh," ucap Rafan tersenyum miring.

"Rafan, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Suryo.

Suryo memberontak karena di ikat di kursi. Sedangkan Marieta belum sadarkan diri dari pingsannya.

Rafan memberi kode kepada Ridho, Ridho pun mengangguk. Ridho menyiramkan seember air ke tubuh Marieta yang membuatnya segera sadar.

Marieta melihat tempat yang begitu asing baginya. Kemudian dia melihat Suryo yang juga terikat seperti dirinya.

"Om...!" pekik Marieta.

"Rafan, kenapa kamu begitu kejam?" tanya Marieta dengan suara meninggi.

"Aku? Kejam? Tanya diri kalian dulu baru mendikte orang lain," jawab Rafan.

"Tuan kami bukan orang yang kejam, tapi orang yang paling baik," kata anak buahnya memuji Rafan.

Rafan kemudian menyerahkan map yang di minta dari Ridho untuk mempersiapkan sebelum ia datang tadi.

Rafan meminta Suryo untuk menandatangani pengalihan saham perusahaan kepadanya. Karena Rafan akan mengakuisisi perusahaan milik Suryo.

"Tidak! Aku tidak mau!" Suryo menggeleng cepat karena jika ia menandatangani nya, maka ia akan tidak punya apa-apa lagi.

"Tanda tangani maka kamu akan di bebaskan," kata Rafan.

"Tidak! Aku tidak akan menandatangani nya!" Suryo bersikeras untuk tidak menandatangani nya.

Rafan hanya tersenyum miring. Kali ini ia benar-benar bukan seperti Rafan yang selalu lembut dan sopan. Ia seperti orang yang berbeda.

Setelah beberapa saat akhirnya Suryo pun terpaksa menandatangani pengalihan saham perusahaan tersebut.

Rafan mentransfer sejumlah uang kepada Suryo sebagai bukti bahwa Suryo sudah menjual perusahaannya.

"Lain kali pikir dulu sebelum bertindak," ucap Rafan sambil mengetuk pelan pelipis Suryo.

"Hah hahaha, aku terlalu meremehkan mu. Ternyata kamu sangat licik!" Suryo memaki Rafan, namun Rafan malah tersenyum.

"Terima kasih, aku anggap ini suatu pujian dari Pak Suryo," kata Rafan.

Rafan memerintahkan anak buahnya untuk membawa keduanya ke kantor polisi. Rafan juga menyerahkan bukti percakapan Suryo dan Marieta yang ternyata di rekam oleh Rafan saat di hotel.

Suryo dan Marieta memberontak saat ingin di masukkan ke dalam mobil. Keduanya tidak mau masuk penjara.

Karena kesal, anak buah Rafan pun memukul mereka hingga pingsan. Dan akhirnya mereka pun di bawa ke kantor polisi untuk tindakan selanjutnya.

1
Maria Lina
up donk thor ditunggu ni ya ya ya🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Azahra Rahma
huuuh si Renata nongol lagi , bikin ulah lagi,,kapan kapoknya si Renata
Healer
novel baru ya thor...ttp semangat dan semoga sentiasa murah rezeki ya thor.. Aamiin3x
Pa'tam: Aamiin. iya novel baru, masih ongoing.
total 1 replies
ciemountzz😛
np jmp sm ulet keket lg
Cindy
lanjut kak
Azahra Rahma
akhirnya unboxing juga
Azahra Rahma
ayolah lah mas,,Ade udah siap
Astuti tutik2022
5 cangkir kopi buatmu thooor, biar semangat upny
Pa'tam: Terima kasih.
total 1 replies
Astuti tutik2022
Aseeek
Astuti tutik2022
Harusny Tari jawab"yuuk kita buat adek bayi yg banyak"🤣🤣
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣 iya ya kan
ciemountzz😛
next
Sani Srimulyani
sekarang saatnya kamu bahagia tari
Azahra Rahma
memungut tas bekas membawa cinta
Azahra Rahma
jangan unboxing di kamar mandi ya Rafan
Dewi kunti
ditawari makan bilangnya sudah selesai mandi
Dewi kunti: berarti butuh istirahat yg ptg 1 bab dulu drpd TDK sama sekali,klo ngoyo nnt otak yg capek kasihan ,nnt sekiranya udah fresh LG baru bikin tuh ber bab bab,tetap semangat 💪💪💪💪
Pa'tam: Memang akhir-akhir ini pikiran lagi mumet, kadang mau menulis ide tiba-tiba hilang. akhirnya satu bab perhari dari yang biasanya 2 atau 3 bab perhari.
total 5 replies
Dewi kunti
lho katanya tadi ditawari makan bilangnya sudah mandi kok ini mandi lagi🤦
Azahra Rahma
betul apa kata papamu ya farel,,merepotkan itu karena kamu belum merasakan
Sabaku No Gaara
weeeehhh...jodoh niii

nopi pagi bro
kaylla salsabella
sabar om... tante ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!