NovelToon NovelToon
Apa Kabar Cinta Lamaku?

Apa Kabar Cinta Lamaku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

kisah lama yang belum usai, membuatku masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Aku selalu menyesali apa yang terjadi saat itu, aku selalu menginginkan masa itu terulang kembali. Walaupun aku tau itu mustahil, aku tetap memimpikannya. Aku ingin memperbaiki kesalahanku yang besar kepada cinta pertamaku, karena aku sudah menghancurkan hatinya sampai tak berbentuk. Masih pantaskah aku jika menginginkannya kembali padaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu 8

Setelah kejadian hari itu, Teresa menjadi seperti orang yang memilik banyak pikiran di kepalanya. Prince sudah membuatnya salah paham dengan perlakuannya saat itu, dan sekarang Prince justru terlihat seperti orang yang tidak pernah melakukan apapun padanya. Bahkan Prince terlihat semakin menunjukan keakrabannya dengan Hely, seseorang yang di gosipkan menjalin hubungan dengannya.

“Dia memegang tanganku hari itu, dan sekarang dia terlihat romantis dengan kekasihnya!” Ucap Teresa menatap kearah kedua orang itu dengan sinis.

Teresa menyilangkan kedua tangannya di depan dada, sembari menatap kearah dua orang yang sedang duduk di kursi taman di belakang sekolah. Tangannya memegang satu cup es kopi, dia terkadang menyeruputnya sembari melihat pemandangan di depannya.

“Apa sekarang kau suka melihat orang berpacaran?” Ucap Zeva yang tiba-tiba sudah berdiri di sampingnya.

“Entahlah, aku sepertinya suka sekali menyakiti diri sendiri,” ucap Teresa tersenyum tipis.

“Wahh…, bukannya mereka sangat serasi?” Dan ucapan Zeva itu berhasil membuat Teresa menatap tajam kearahnya.

“Maafkan aku! Mari kita doakan mereka cepat putus!” Lanjut Zeva mencoba menghibur Teresa.

“Kudengar minggu besok khusus kelas 3 akan mengadakan wisata alam? Dan kita juga akan berkemah?” Tanya Teresa menatap Zeva.

“Kau benar! Dan aku sudah mendaftarkan namamu untuk ikut,” ucap Zeva tersenyum dengan lebarnya.

Teresa terkekeh dan menepuk pipi Zeva pelan, dia kembali melihat kearah Prince dan Hely. Dia menghela nafasnya panjang saat melihat interaksi mereka, Teresa benar-benar mulai panas walau hanya melihat mereka berbincang.

“Zeva!!” Panggil Hely dengan tiba-tiba.

“Astaga dia memanggilku!” Ucap Zeva panik.

“Pergilah!” Ucap Teresa mendorong Zeva menjauh dari balik tembok persembunyiannya.

“Kau harus ikut!!” Ucap Zeva dan menarik tangan Teresa dengan kuat.

Teresa yang terpaksa harus bertemu dengan Prince akhirnya mulai merapikan rambut panjangnya, dia berusaha untuk terlihat senormal mungkin di depannya. Sebisa mungkin kaki dan tangannya tidak akan bergetar karena berdekatan dengannya.

“Ada apa Hely?” Ucap Zeva yang sudah sampai di depan Hely dan juga Prince.

“Ah aku ingin menanyakan acara wisata alam minggu depan, kau tau aku adalah ketua yang akan mengurus wisata alam tersebut” ucap Hely mulai banyak berbicara dengan Zeva.

Sementara Teresa, dia hanya diam sembari sesekali melirik kearah Prince sekilas. Lelaki itu terlihat pendiam dengan ponsel di depannya, bahkan dia selalu menundukan wajahnya walaupun dia tau ada Teresa di depannya.

“Sombong sekali dia!” Batin Teresa melirik Prince.

Lalu tidak berselang lama, Prince terlihat mulai bangkit dari duduknya. Dia memasukan ponselnya ke saku celana, dan dia melirik kearah Teresa sekilas. Lalu, dia menatap Hely yang sedang berbicara dengan Zeva.

“Aku pergi sekarang, hubungi aku jika ada sesuatu,” ucapnya dan pergi meninggalkan taman belakang.

Teresa yang melihat Prince pergi, dia mulai mengikutinya. Tere mengejarnya sampai berlari mencarinya, sampai dia melewati sebuah koridor yang jarang di lewati oleh banyak orang. Sebuah ruangan kosong yang dulunya adalah sebuah perpustakaaan.

“Kau mencariku?” Ucap Prince yang sedang menyandarkan tubuhnya di balik dinding, dia seperti sudah menunggu kedatangannya.

Teresa menggigit bibir bawahnya, ia tersenyum kecil tanpa sadar. Ia juga mencuri pandang diam-diam, wajahnya memanas. Lagi-lagi dia dibuat seperti orang bodoh di depan orang yang dia sukai. Bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

“Tidak, aku hanya lewat saja!” Ucap Teresa dan hendak pergi melewati Prince begitu saja.

Tapi lagi-lagi Prince justru menahan tangannya, membuat Teresa menghentikan langkah kakinya. Dia menoleh kearah Prince dengan tatapan yang penuh tanda tanya, walaupun jujur di dalam hatinya Teresa merasa senang dengan apa yang terjadi sekarang.

“Kenapa?” Tanya Teresa berusaha setenang mungkin.

“Saat acara wisata alam nanti, kau harus satu tim denganku,” ucapnya, dan tentu saja masih dengan wajah tanpa keramahan sedikitpun.

“Kenapa? Kenapa aku harus satu tim denganmu?” Tanya Teresa terkekeh tak percaya.

“Entahlah, aku merasa bahwa aku harus satu tim denganmu,” ucapnya sembari menatap mata Teresa.

“Bukankah seharusnya kau satu tim dengan kekasihmu? Si Hely itu!” Tegas Teresa mengalihkan pandangan menyembunyikan rasa kecewa.

Prince terkekeh, untuk pertama kalinya Teresa melihat seorang Prince tersenyum kepadanya. Lelaki itu pergi begitu saja setelah berhasil membingungkan Teresa.

“Dia mengabaikan pernyataan cintaku, tapi dia selalu membuatku bingung seperti ini.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Acara wisata alam telah tiba…

Prince menatap datar kearah seorang gadis cantik yang sedang menyeret koper berwarna pink. Dia mengamati bagaimana gaya berpakaian gadis itu hari ini. Koper pink, baju pink, rok jeans pendek, sepatu putih dan pink, serta bando pink di rambutnya. Prince sampai menghela nafasnya panjang saat melihatnya.

“Bagaimana bisa Teresa berpakaian seperti itu? Bukankah dia seharusnya tau, bahwa tujuan kita adalah pergi ke pegunungan yang dingin?” Ucap Leo pada Prince yang masih terdiam mengamati Teresa.

Prince tidak menanggapinya, dia hanya menggelengkan kepalanya pelan sembari terus memperhatikan Teresa.

Sedangkan penampilan Prince sekarang selalu setia dengan warna hitam, dia membawa koper hitam dengan banyak stiker miliknya. Dia juga memakai hoodie berwarna hitam dengan penutup kepala yang menutupi sebagian rambutnya. Sebuah penampilan dengan warna yang sangat kontras jika di bandingkan dengan Teresa.

“Teresa yang penuh warna ceria, dan prince yang penuh dengan warna kegelapan. Warna pink dan hitam, bukankah akan jadi blackpink?” Ucap Leo, dan berhasil membuat Prince menatap tajam kearahnya.

“Sebaiknya kita cepat pergi! Aku harus mengatur tempat duduk di bus kelas kita!” Ucap Prince dan pergi menyeret koper hitamnya.

“Semuanya berbaris setelah meletakan koper ke bagasi!” Teriak Prince mulai memimpin kelasnya.

Dia langsung membantu Teresa untuk mengangkat kopernya masuk kedalam bagasi bus, dia juga memasukan koper miliknya setelahnya. Teresa sampai terkejut dengan bantuan tiba-tiba itu, tapi selanjutnya dia langsung berbaris untuk masuk kedalam bus.

“Prince! Aku duduk dengan Teresa ya! Tolong!” Teriak Zeva kepada Prince, sebelum akhirnya dia ikut berbaris di belakang Teresa.

“Aku membagi nomor kursi ke kalian semua, dan kuharap kalian akan duduk sesuai dengan kursi yang kalian dapat! Agar adil!” Teriak Prince lagi.

Dan Prince mulai membagikan gulungan kertas berisikan nomer kursi itu satu persatu. Dia mendatangi satu persatu teman kelasnya, dan sampailah dia di barisan Teresa dan Zeva.

“Prince tolong! Aku harus duduk dengannya!” Ucap Zeva lagi, dan tentu saja diabaikan oleh Prince yang langsung memberikan kertas undian itu.

Teresa mulai membuka kertas yang dia dapat, dan ternyata dia mendapatkan tempat duduk di bagian depan. Lalu saat dia melihat kearah Zeva, ternyata dia mendapatkan tempat duduk di barisan belakang. Dan itu tandanya, mereka akan berpisah tempat duduk.

“Prince sialan!! Padahal sudah kubilang jika aku ingin duduk dengan sahabatku yang berbando pink ini!!” Cerocos Zeva menatap tajam kearah Prince.

“Lihat! Bahkan dia berpamitan dengan kekasihnya yang ada di bus sebelah!” Ucap Zeva lagi saat melihat Prince sedang berbincang dengan Hely.

“Sebaiknya kita langsung masuk kedalam bus!” Ajak Teresa menarik tangan Zeva untuk pergi.

Teresa sudah duduk di dalam bus, dia berada di barisan depan kedua. Dia duduk di dekat jendela, matanya masih memandangi Prince yang masih berbicara dengan Hely. Helaan nafasnya terdengar lelah bersamaan dengan suasana hatinya yang tak karuan. Teresa memilih untuk tidak melihat kearah mereka lagi, dia lebih memilih untuk melihat ke layar ponselnya untuk mengunggah momen di media sosialnya.

Suara pintu bus di tutup terdengar, bersamaan dengan suara mesin yang mulai menyala. Menandakan bahwa perjalanan panjang akan segera di mulai. Dan Teresa menoleh saat dia merasakan kursi disampingnya sudah di tempati oleh pemiliknya.

“Hai aku——“

Teresa reflek menutup mulutnya saat dia melihat Prince sudah duduk di sampingnya. Lelaki itu sudah menutupi sebagian wajahnya dengan masker hitam, matanya juga sudah terpejam. Membuat Teresa tidak bisa mengatakan protes apapun padanya.

...----------------...

1
US
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!